Hak atas kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak Hak atas kemerdekaan berserikat dan berkumpul
17
dimaksudkan justru untuk menjaga supaya tidak terjadinya kesewenang- wenangan penggunaan hak atau membatasi pelaksanaan hak. Misalnya, setiap
orang mempunyai hak untuk membuat bangunan rumah sesuai dengan seleranya, tetapi tidak boleh menggangu kenyamanan, ketentraman, dan
keindahan tetangga maupun masyarakat pada umumnya. Demikian pula dalam hal kebebasan dalam bernegosiasi, di mana setiap orang berhak untuk bernegosiasi,
tetapi wajib mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dan tidak boleh mendirikan organisasi terlarang yang dapat membahayakan keselamatan bangsa
dan negara. Bangsa Indonesia melihat hak tidak terlepas dari kewajiban. Dengan
demikian, manusia Indonesia baik warga negara maupun sebagai warga masyarakat, mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban
merupakan satu kesatuan, dimana setiap hak mengandung kewajiban dan begitu pula sebaliknya dalam setiap kewajiban mengandung hak yang dapat dituntut.
Kedua-duanya merupakan dua sisi dari mata uang yang sama. Negara Indonesia yang didasarkan atas paham persatuan menempatkan kewajiban dimuka sehingga
kepentingan umum, masyarakat, bangsa, dan negara harus didahulukan daripada kepentingan pribadi.
Dalam hukum adat sudah dikenal hak dan kewajiban setiap individu terhadap dirinya, keluarga, masyarakat, dan negara. Menurut Soepomo, dalam
hukum adat Indonesia, yang premer bukan individu tetapi masyarakat. Oleh karena itu, hak dan kewajiban manusia dalam hukum adat disesuaikan dengan
kedudukan manusia pribadi sebagai anggota masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan hak dan kewajiban tidak
dapat dipisahkan dan harus selalu digandeng, dengan maksud untuk memelihara ketertiban, keamanan, dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Jaminan hukum atas hak-hak warga Negara yang dimuat dalam UUD
1945, yaitu sebagai berikut.