Latar Belakang Permasalahan Kerangka Teori

MASALAH HUKUM KELUARGA DAN HUKUM PERDATA

1. Latar Belakang

Pada dasarnya kehidupan antara seseorang itu didasarkan pada adanya suatu hubungan, baik hubungan atas suatu kebendaan atau hubungan yang lain. Ada kalanya hubungan antara seseorang itu tidak berjalan mulus seperti yang diharapkan, sehingga seringkali menimbulkan permasalahan hukum. Sebagai contoh sebagai akibat terjadinya hubungan pinjam meminjam saja seringkali menimbulkan permasalahan hukum. Atau contoh lain dalam hal terjadinya putusnya perkawinan seringkali menimbulkan permasalahan hukum. Suatu keluarga akan terbentuk setelah adanya ikatan perkawinan. Adapun perkawinan secara umum dipahami sebagai ikatan lahir batin antara sepasang pria dan wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membina suatu rumah tangga yang bahagia. Sehingga dalam arti sempit, keluarga adalah sepasang suami istri dan anak-anak yang dilahirkan dari perkawinan itu, akan tetapi tidak mempunyai anak pun dapat digolongkan sebagai keluarga kecil. Dengan terbentuknya sebuah keluarga, maka akan secara otomatis melahirkan sebuah hukum di dalamnya, yang dinamakan hukum keluarga. Di mana hukum ini berisi sebuah aturan-aturan yang dibebankan kepada semua anggota keluarga. Hukum keluarga termasuk pada ranah hukum perdata, karena mengatur hubungan antara individu dengan individu lainnya, dalam hal ini anggota keluarga. Hukum keluarga sangat penting untuk dipelajari, karena secara kodrat setiap individu dilahirkan untuk meneruskan keturunan dengan cara membina sebuah keluarga.

2. Permasalahan

Dalam paper ini, masalah yang akan dibahas adalah: 1. Apa sajakah masalah yang ada dalam hukum keluarga dan hukum perdata? 2. Mengapa masalah tersebut bisa terjadi? 3. Bagaimana cara penyelesaian masalah dalam hukum keluarga dan hukum perdata?

3. Kerangka Teori

2 Masalah hukum keluarga dan hukum perdata Istilah hukum perdata pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Djojodiguno sebagai terjemahan dari burgerlijkrecht pada masa pendudukan Jepang. Di samping istilah itu, sinonim hukum perdata adalah civielrecht dan privatrecht. Para ahli memberikan batasan hukum perdata, seperti Van Dunne mengartikan hukum perdata sebagai: “Suatu peraturan yang mengatur tentang hal-hal yang sangat ecensial bagi kebebasan individu, seperti orang dan keluarganya, hak milik dan perikatan. Sedangkan hukum public memberikan jaminan yang minimal bagi kehidupan pribadi.” Pendapat lain yaitu Vollmar, dia mengartikan hukum perdata adalah: “Aturan-aturan atau norma-norma yang memberikan pembatasan dan oleh karenanya memberikan perlindungan pada kepentingan perseorangan dalam perbandingan yang tepat antara kepentingan yang satu dengan kepentingan yang lain dari orang-orang dalam suatu masyarakat tertentu terutama yang mengenai hubungan keluarga dan hubungan lalu lintas” Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pengertian hukum perdata yang dipaparkan para ahli di atas, kajian utamnya pada pengaturan tentang perlindungan antara orang yang satu dengan orang lain, akan tetapi di dalam ilmu hukum subyek hukum bukan hanya orang tetapi badan hukum juga termasuk subyek hukum, jadi untuk pengertian yang lebih sempurna yaitu keseluruhan kaidah-kaidah hukum baik tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur hubungan antara subjek hukum satu dengan yang lain dalam hubungan kekeluargaan dan di dalam pergaulan kemasyarakatan. Di dalam hukum perdata terdapat 2 kaidah, yaitu: 1. Kaidah tertulis: kaidah-kaidah hukum perdata yang terdapat di dalam peraturan perundang- undangan, traktat, dan yurisprudensi. 2. Kaidah tidak tertulis: kaidah-kaidah hukum perdata yang timbul, tumbuh, dan berkembang dalam praktek kehidupan masyarakat kebiasaan. 3 Masalah hukum keluarga dan hukum perdata Subtansi yang diatur dalam hukum perdata antara lain: 1. Hubungan Keluarga Dalam hubungan keluarga akan menimbulkan hukum tentang orang dan hukum keluarga. 2. Pergaulan Masyarakat Dalam hubungan pergaulan masyarakat akan menimbulakan hukum harta kekayaan, hukum perikatan, dan hukum waris. Hukum perdata material yang ketentuan-ketentuannya mengatur tentang kepentingan perorangan terdiri dari: 1. Hukum pribadi personenrecht yaitu ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur tentang hak dan kewajiban dan kedudukannya dalam hukum. 2. Hukum keluarga familierecht yaitu ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur tentang hubungan lahir batin antara dua orang yang berlainan kelamin dan akibat hukumnya. 3. Hukum kekayaan vermogenscrecht yaitu ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur tentang hak-hak memperoleh seseorang dalam hubungannya dengan orang lain yang mempunyai nilai uang. 4. Hukum waris erfecht yaitu ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur tentang cara pemindahan hak milik seseorang yang meninggal dunia kepada yang berhak memiliki selanjutnya.

4. Pembahasan