43
2.3 Kerangka Berpikir
Bagan kerangka berpikir di bawah ini menguraikan bahwa dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 12 Semarang terdapat pembelajaran ekstrakurikuler seni
tari sebagai pendidikan seni tari yang mempelajari tata rias fantasi. pembelajaran tata rias fantasi menghasilkan 3 aspek, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses
pembelajaran ekstrakurikuler seni tari mencakup faktor pelaksanaan dan faktor pendukung yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan faktor penunjang dalam proses
pembelajaran. Pelaksanaan dalam pembelajaran ekstrakurikuler seni tari mencakup sepuluh komponen yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran, yaitu
guru, siswa, tujuan, proses pembelajaran, metode, media, bahan pembelajaran, alat, kurikulum, dan evaluasi. Sedangkan faktor pendukung dalam pembelajaran
ekstrakurikuler seni tari terdiri dari faktor intern yang mencakup guru, siswa, dan sekolah, dan faktor ekstern meliputi lingkungan keluarga. Berikut ini bagan kerangka
berpikir: Pembelajaran
SMA N 12 Semarang
Faktor Pelaksanaan Ekstrakurikuler Seni Tari
Faktor Pendukung
Tata Rias Fantasi
Afektif Kognitif
Psikomotorik Bagan 2.1 Kerangka Berfikir
Sumber: Eva Suci Handayani 2015
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian kualitatif berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan pada metode kualitatif,
mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif yaitu menceritakan apa yang terjadi di lapangan Moleong 2001:27. Metode
penelitian pada proses pembelajaran tata rias fantasi ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendeskripsikan
atau menceritakan apa yang terjadi di lapangan. Metode penelitian adalah cara-cara kerja untuk dapat memahmai objek
penelitian. Sugiyono 2012:9 mengatakan bahwa Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifdeduktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makan dari pada generalisasi.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan fenomenologi atau ilmu yang digunakan untuk memecahkan suatu
masalah. Moleong 2007:44 mengatakan bahwa pendekatan fenomenologi berusaha memahami arti peristiwa kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-
situasi tertentu.
44