8 Komposisi asam amino esenssial tepung bungkil kedelai dari beberapa
sumber pustaka dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi asam amino tepung kedelai protein
Asam amino Soybean
meal
1
Soybean, seeds meal mech extr
2
Soybean, seeds meal
solv extr
2
Soybean meal
3
Asam Aspartat -
- -
10,99 Asam
Glutamat - - -
16,72 Serin -
2,23 2,36
4,72 Glisin -
2,64 2,03
4,07 Histidin 1,2
1,26 1,19 2,58
Arginin 3,7 3,41 3,38
7,04 Threonin 2,1 1,72 1,85 3,70
Alanin - - - 4,12
Prolin - - - -
Tirosin - 1,72
1,48 2,96
Valin 2,5 2,53
2,25 4,52
Metionin 0,7 0,72 0,58 1,32 Sistin 0,7
0,63 0,83
Isoleusin 2,4 2,92 2,27 Leusin 3,6
4,02 3,65
Penilalanin 2,4 2,45 2,36
Lisin 3,3 3,10
2,99 Triptofan 0,8 0,68 0,71
Keterangan : 1 Brown et al., 2007 2 Halver dan Hardy 2002
3 Pongmaneerat dan Watanabe 1992
2.3 Tepung Ikan
Menurut Rumsey 1993 tepung ikan dibuat dari ikan berkualitas baik dan kemudian diproses menjadi sumber protein dalam bentuk tepung ikan. Tepung
ikan merupakan salah satu sumber campuran makanan ikan dan merupakan sumber protein dalam pakan buatan yang dapat digunakan secara efisien.
Selanjutnya dikatakan bahwa tepung ikan kaya akan asam amino, energi, asam lemak, dan mineral serta mengandung atraktan yang dapat meningkatkan selera
makan ikan. Tepung ikan yang berkualitas baik mengandung protein sebesar 60- 80 dan ikan mampu mencerna dengan baik sebesar 80-90 serta memiliki
kandungan lisin dan metionin yang tinggi yaitu asam amino yang jumlahnya sedikit pada bahan pakan yang berasal dari tumbuhan Lovell, 1989. Menurut
Halver 1989 tepung ikan mengandung asam amino esensial yang tinggi dengan
9 kandungan lemak berkisar antara 4-20 dan kadar abu berkisar antara 10-23,
bergantung pada bahan baku pembuat tepung ikan tersebut. Menurut Watanabe 1988 kualitas protein ikan terutama ditentukan oleh
jumlah dan macam asam amino protein tersebut. Dari sudut pola asam aminonya, tepung ikan sebagai salah satu produk yang berasal dari hewan dianggap sebagai
produk yang berkualitas tinggi Zonneveld et al., 1991. Menurut Lovell 1989, selain sebagai sumber protein, tepung ikan juga sebagai sumber energi dan
mineral yang dapat dicerna dengan baik dan disukai oleh sebagian besar ikan. Untuk kerabat channel catfish, tepung ikan yang diperlukan dalam pakan buatan
adalah sepertiga dari total protein atau lebih Robinette, 1982. Kandungan asam amino esensial maupun nonesensial sangat menentukan kualitas protein yang
terdapat di dalam tepung ikan. Adapun kelemahan dari tepung ikan adalah harga yang relatif mahal, kontinuitas, dan ketersediaan untuk kepentingan akuakultur
terbatas Lovell, 1989. Komposisi asam amino esensial tepung ikan dari beberapa sumber pustaka
dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Komposisi asam amino esenssial tepung ikan protein
Asam amino Tuna meal
mech extr
1
White meal mech extr
1
Fish meal
3
Fish meal
4
Asam Aspartat -
- -
9,54 Asam Glutamat
- -
- 13,72
Serin 2,25 3,35
- 4,46
Glisin 4,41 4,84
- 6,43
Histidin 1,89 1,47
2,5 2,05
Arginin 3,69 4,41
6,0 6,25
Threonin 2,49 2,82
4,5 4,31
Alanin - -
- 6,21
Prolin - -
- -
Tirosin 1,82 2,00
- 3,45
Valin 2,98 3,31
4,6 5,07
Metionin 1,58 1,84
2,8 2,96
Sistin 0,50 0,82
- -
Isoleusin 2,64 2,98
3,7 4,28
Leusina 4,09 4,78
7,3 7,61
Penilalanin 2,32 2,50 4,0 4,01
Lisin 4,54 4,96
7,6 8,43
Triptofan 0,62 0,73
1,0 -
Keterangan : 1 Halver dan Hardy 2002, 2 Day dan Gonzalez 2000,3 Pongmaneerat dan Watanabe 1992
10
2.4 Ekskresi Amonia