Pembuatan Instrumen Penelitian Validitas Instumen

Teknik pengumpulan data yang dominan digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara karena tingkat pemahaman karyawan yang masih beragam, sehingga perlu di dampingi penulis agar jawaban yang di peroleh dapat menggambarkan kondisi yang benar-benar nyata.

3.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini terdiri dari tig sub bab, yaitu pembuatan instrumen penelitian, validitas instrumen, dan reliabilitas instrumen. Penjelasan mengenai instrumen penelitian sebagai berikut ini.

3.4.1. Pembuatan Instrumen Penelitian

Sebuah instrumen yang valid apabila mampu mengukur tujuan yang diinginkan Arikunto, 2007. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi redahnya tingkat validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Suatu tes dikatakan reliabel artinya dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Reliabilitas menunjuk pada instrumen yang cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu tes yang sudah baik biasanya reliabel. Arikunto, 2007. Langkah-langkah dalam menyusun instrumen adalah sebagai berikut. a Menentukan tujuan. Tujuan dari penggunaan angket pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kedisiplinan kerja karyawan bagian produksi perusahaan kayu lapis PT. Sabda Alam Prima Nusa berdasarkan tingkat pendidikan b Menentukan ruang lingkup angket. Ruang lingkup angket ini berupa tingkat pendidikan dan kedisiplinan kerja karyawan bagian produksi perusahaan kayu lapis PT. Sabda Alam Prima Nusa c Membuat kisi-kisi angket. d Membuat soal pada angket berdasarkan kisi-kisi. e Melaksanakan penelitian f Tahap skoring, yaitu untuk item angket dengan 4 alternatif jawaban: a. Skor 4 untuk jawaban sangat tinggi b. Skor 3 untuk jawaban tinggi c. Skor 2 untuk jawaban sedang d. Skor 1 untuk jawaban rendah

3.4.2. Validitas Instumen

Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai varians kesalahan yang kecil sehingga kita dapat percaya bahwa angka yang dihasilkan merupakan angka yang sebenarnya. Validitas suatu instrumen tidaklah berlaku umum untuk semua tujuan ukur. Sebuah tes biasanya hanya menghasilkan ukuran yang valid satu tujuan ukur tertentu. Oleh karena itu pernyataan valid harus diiringi oleh keterangan yang menunjuk kepada tujuan, yaitu valid untuk mengukur apa, lebih lanjut bagi siapa. Untuk menguji validitas instrumen yang berupa tes digunakan rumus Pearson Product Moment Corelation. ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ dengan : koefisien korelasi skor item dan skor total n : banyaknya subyek ∑ : jumlah skor item ∑ : jumlah skor total ∑ : jumlah perkalian skor item dengan skor total ∑ : jumlah kuadrat skor item ∑ : jumlah kuadrat skor total Hasil perhitungan r xy dibandingkan dengan r tabel dengan taraf kesalahan 5. Jika r xy r tabel maka instrumen tersebut dikatakan valid. Untuk menguji validitas instrumen dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Mengadakan uji coba kepada responden yang telah ditentukan. 2 Mengelompokkan item-item dari jawaban ke dalam butir dan jumlah skor total yang diperoleh dari masing-masing responden. 3 Dari skor yang diperoleh, kemudian dibuat perhitungan validitas. 4 Mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total dengan menggunakan rumus product moment. 5 Mengkonsultasikan hasil tersebut ke dalam tabel r dari product moment. Berdasarkan hasil uji coba validitas angket penelitian yang diuji cobakan kepada 20 responden diperoleh hasil sebagai berikut: a. Variabel Kedisiplinan Kerja Tabel 3.3. Hasil Uji Coba Validitas Angket Kedisiplinan Kerja No. r hitung r tabel Kriteria 1 0,738 0,444 Valid 2 0,395 0,444 Tidak 3 0,544 0,444 Valid 4 0,461 0,444 Valid 5 0,540 0,444 Valid 6 0,486 0,444 Valid 7 0,707 0,444 Valid 8 0,237 0,444 Tidak 9 0,597 0,444 Valid 10 0,780 0,444 Valid 11 0,506 0,444 Valid 12 0,511 0,444 Valid 13 0,677 0,444 Valid 14 0,587 0,444 Valid 15 0,693 0,444 Valid 16 0,677 0,444 Valid 17 0,619 0,444 Valid Sumber: Data Penelitian Diketahui bahwa hasil uji coba validitas angket kepada 20 responden diperoleh hasil bahwa angket kedisiplinan kerja karyawan tersebut memiliki harga r xy r tabel = 0,444 untuk α = 5 dengan n = 20. Dengan demikian seluruh butir angket yang tidak valid sebanyak 2 item instrumen sedangkan yang valid 15 soal dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.

3.4.3. Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada Maharani Handicraft di Kabupaten Bantul

0 6 79

Analisis hubungan antara tingkat kepuasan terhadap produktivitas kerja pada karyawan bagian produksi di PT. Corinthian

1 10 91

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. SAMKYUNG JAYA GARMENT DI KABUPATEN Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Kinerja Karyawan Bagian Produksi Pt. Samkyung Jaya Garment Di Kabupaten Semarang.

1 3 15

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. SAMKYUNG JAYA GARMENT Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Kinerja Karyawan Bagian Produksi Pt. Samkyung Jaya Garment Di Kabupaten Semarang.

0 2 15

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV. TRUBUS PRIMA DI GEMOLONG.

0 3 9

PENGARUH UPAH DAN TINGKAT PROTEKSI KERJA PERUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. ANGKASA POLYPROPINDO SUKOHARJO.

0 0 13

Hubungan Kepuasan Kerja Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan pada Bagian Produksi PT X di Bandung.

0 0 27

Hubungan antara motivasi kerja, tingkat pendidikan dan lingkungan kerja karyawan dengan produktivitas kerja karyawan bagian produksi : studi kasus CV. Inoe Handycraft.

0 0 157

Hubungan Antara Faktor Manusia dengan Terjadinya Kecelakaan Kerja Pada Karyawan Bagian Produksi PT. Kayu Lapis Indonesia di Semarang.

0 0 2

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA PT DIRGANTARA ALAM DI BANDAR LAMPUNG

0 0 2