Perhitungan pH dengan pendekatan asam-basa Bronsted-Lowry.
74 Hitung pH larutan HCl dalam air yang konsentrasi analitiknya, a. 1,0 x 10
-1
M. b. 1,0 x 10
-7
M, dan c. 1,0 x 10
-10
M. Kebingungan apakah yang Anda alami? Bagaimana mengatasi kebingungan itu?
Larutan terdiri dari zat terlarut dan pelarut. Inilah yang sering dilupakan di dalam perhitungan keasaman larutansehingga terjadi kebingungan. Penentuan pH atau pOH
larutan harus memahami penyusun larutan. Dari penyusun larutan itu, penyusun yang manakah yang merupakan sumber utama H
3
O
+
atau sumber utama OH
-
. Apakah dari salah satu penyusun atau dari semua penyusun larutan termasuk pelarut, air. Misalnya bila
asam HA dilarutkan ke dalam air, maka asam dan air kemungkinan dapat merupakan sumber H
3
O
+
. Hal ini dapat diketahui dari reaksi : HA + H
2
O
⇄
H
3
O
+
+ A
-
H
2
O + H
2
O
⇄
H
3
O
+
+ OH
-
Demikian juga untuk basa, B, yang dilarutkan dalam air, kemungkinan basa dan air dapat merupakan sumber OH
-.
B + H
2
O
⇄
BH
+
+ OH
-
H
2
O + H
2
O
⇄
H
3
O
+
+ OH
-
Bagaimanakah perhitungan pH suatu larutan selanjutnya, tergantung dari situasi yang mana dari 3 situasi berikut dapat diterapkan.
a. Situasi dimana asam sebagai penyedia utama H
3
O
+
. Ini berarti bahwa H
3
O
+
dari air diabaikan. Hal ini dapat dipenuhi dengan syarat apabila asamnya tidak terlalu encer dan tidak terlalu lemah.
b. Situasi dimana air sebagai penyedia utama H
3
O
+
. Ini berarti H
3
O
+
dari asam diabaikan. Hal ini dapat dilakukan dengan syarat apabila asamnya sangat lemah dan sangat encer, sehingga dapat dikatakan bahwa penyusun
larutan adalah hanya pelarut, air. c.
Situasi dimana asam dan air sebagai sumber utama H
3
O
+ .
Ini berarti H
3
O
+
dari asam dan air harus diperhitungkan. Perhitungan pOH tergatung pada 3 situasi sebagaimana halnya perhitungan pH.