Populasi Sampel Populasi dan Sampel Penelitian

2 1,96 0,495 + 0,842 0,4647 n = -0,25 n = -7,78 2 n = 60,5 dibulatkan menjadi 60 Untuk mengantisipasi adanya responden yang drop out maka jumlah sampel ditambah sebanyak 10 sehingga jumlah sampel menjadi 66 orang. Kriteria Inklusi: a. Usia 20-35 tahun b. Responden bersedia menjadi subjek penelitian dengan mengisi lembar informed consent c. Tidak hamil d. Responden tidak sedang dalam program penurunan berat badan e. Berdomisili tetap Kriteria Ekslusi: a. Responden yang merupakan vegetarian b. Responden yang pernah mengalami cedera kepala berat c. Responden yang memiliki gangguan fungsi kognitif d. Responden menderita penyakit kronis tertentu DM, gagal ginjal, hipertensi, tuberkulosis, dan anemia berat

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Subjek penelitian yang dibutuhkan untuk penelitian ini diambil menggunakan teknik cluster sampling. Cluster tersebut diambil berdasarkan posyandu yang dinaungi oleh Puskesmas Bandar Jaya. Pengambilan posyandu-posyandu tersebut didasarkan dengan metode simple random sampling sehingga memungkinkan seluruh subjek dalam populasi mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Sampel berjumlah 61 orang dan merupakan warga yang menetap di lingkungan Kelurahan Adi Jaya, Nambah Dadi, Karang Endah, Indra Putra Subing, Bandar Jaya Timur, dan Bandar Jaya Barat.

3.4 Variabel dan Definisi Operasional DO

3.4.1 Variabel

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya Notoadmodjo, 2012. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu asupan makan. Dan variabel terikat pada penelitian ini yaitu kejadian KEK.

3.4.2 Definisi Operasional

Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel–variabel diamati diteliti perlu sekali variabel–variabel tersebut diberi batasan atau definisi operasional. Definisi operasional dapat bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel–variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat ukur Notoadmodjo 2012. Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati Nursalam, 2013. Definisi operasional dari penelitian ini akan dijelaskan pada tabel berikut Tabel 12. Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Instrumen Hasil Ukur Skala Ukur

1. Asupan

Makan Suatu gambaran tingkat konsumsi pangan seseorang berdasar pada perilaku makan terkait frekuensi makan, jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan sehari- hari yang akan berdampak pada status gizi, meliputi asupan gizi makro dan gizi mikro Fe. - Food recall 2x24 jam yaitu 1 hari pada weekday, dan 1 hari pada weekend a. Kurang : 80 AKG b. Baik : 80 – 110 AKG c. Lebih : 110 AKG Ordinal No Variabel Definisi Operasional Instrumen Hasil Ukur Skala Ukur

2. Kurang

Energi Protein KEK Suatu keadaan kekurangan makanan dan asupan energi dalam waktu yang lama pada wanita pra konsepsi dan orang hamil yang berlangsung secara terus menerus dan menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu. Pengukuran Lingkar Lengan Atas LILA a Ya, jika ukuran LILA 23,5 cm b TIdak, jika ukuran LILA 23,5 cm Ordinal 3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer Data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara secara langsung dan melakukan pengukuran asupan makan dengan lembar food recall 2x24 jam. Responden masing-masing diberikan lembar kuesioner food recall selama 2 hari dengan pembagian 1 hari weekday dan 1 hari weekend untuk mengingat makanan apa saja yang dikonsumsi pada hari sebelumnya. Data food recall hari weekday penulis dapatkan saat pembagian kuesioner saat penelitian, dan hari weekend penulis lakukan pengambilan data dengan menelepon responden via handphone dengan nomor yang tertulis di lembar identitas pada kuesioner. Tiap jenis makanan yang telah dituliskan pada lembar food recall akan dihitung kandungan energinya dalam gram dengan acuan daftar komposisi bahan makanan menurut Persatuan Ahli Gizi Indonesia PERSAGI. Setelah semua makanan sudah dihitung kandungan energinya, kemudian ditotal semua jumlah lemak dalam satu hari tersebut, ditambah dengan food recall hari lainnya dan dirata-ratakan.

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder diperlukan untuk melihat profil desa dan jumlah WUS di Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Alat tulis b. Kuesioner Food Recall c. Daftar tabel komposisi makanan DKBM d. Pita LILA dan spidol

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Keluarga Berencana (KB) dengan Pelaksanaan KB di Kecamatan Sei Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan

1 62 79

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Wanita Usia Subur Yang Belum Menikah Tentang Tradisi Badapu Di Wilayah Kerja Puskesmas Singkil Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2013

1 43 116

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Usia Menikah Pada Wanita Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mencirim Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

19 88 123

Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Wanita Usia Subur (WUS) dalam Menentukan Masa Subur di Kelurahan Sari Rejo Medan Tahun 2010.

5 65 53

Pengaruh Persepsi Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kanker Leher Rahim (KLR) dan Program Inspeksi Visual Asetat (IVA) Terhadap Pemanfaatan Pelayanan IVA Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tah

6 57 85

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RISIKO KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI DESA SUKOWONO KECAMATAN SUKOWONO KABUPATEN JEMBER

1 16 138

HUBUNGAN PERSEPSI BUDAYA DAN RAS TERHADAP RISIKO KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

1 8 68

HUBUNGAN STATUS SOSIOEKONOMI DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA WANITA USIA SUBUR PRAKONSEPSI DI KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 6 64

HUBUNGAN TEMAN SEBAYA DAN CITRA TUBUH TERHADAP STATUS GIZI WANITA USIA SUBUR PRANIKAH DI MAN 1 LAMPUNG TENGAH KECAMATAN TERBANGGI BESAR, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

3 11 59

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA SISWA PUTRI DI SMA Hubungan Tingkat Konsumsi Energi Dan Protein Dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEk) Pada Siswa Putri Di SMA Muhammadiyah 6 Surakarta.

0 1 18