Prinsip Dasar Pengadaan Barang dan Jasa

b. Bekerja secara profesional dan mandiri, serta menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan barangjasa yang menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengadaan barangjasa. c. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibat terjadinya persaingan tidak sehat. d. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan tertulis para pihak. e. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barangjasa. f. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam pengadaan barangjasa. g. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang danatau kolusi dengan tujuan untuk keuntungan pribadi. h. Golongan atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara dan tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat dan berupa apa saja dari atau kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan pengadaan barangjasa.

2.2.7 Manfaat Dari E-Procurement

Terdapat beberapa manfaat e-procurement diantaranya sebagai berikut : 1. Meminimalisasi faktor kesalahpahaman yang terjadi dalam proses pengadaan barangjasa. 2. Meminimalisasi kecurigaan masyarakat terhadap proses pengadaan barangjasa. 3. Membantu proses pengendalian administrasi proyek terutama pada proses pengadaan barangjasa. 4. Memudahkan bagi peserta lelang untuk mengikuti semua tahapan lelang dengan pemanfaatan teknologi informasi internet. 5. Memberi keadilan bagi seluruh penyedia barangjasa .

2.2.8 Tujuan Dari E-Procurement

E-Procurement memiliki beberapa tujuan diantaranya : 1. Memperbaiki transparansi dan akuntabilitas. 2. Meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat. 3. Memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan. 4. Mendukung proses monitoring dan audit. 5. Memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time.

2.2.9 Alur Proses Pengadaan E-Procurement

Alur proses pengadaan e-procurement berdasarkan LPSE Layanan Pengadaan Secara Elektronik pengadaan nasional yang mengacu pada Keppres 80 Tahun 2003[3] yaitu :