Metode Analisis Data Indikator Keberhasilan

Lembar observasi psikomotorik terdiri dari mempersiapkan alat, merangkai alat, membaca hasil pengukuran, melakukan pengamatan atau percobaan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. Cara mengamati minat, sikap dan nilai adalah dengan mengelompokkan siswa. Pada saat proses pembelajaran, dalam sebuah kelompok dapat terlihat siswa yang aktif, siswa yang pasif dan siswa yang lain termasuk siswa berkemampuan rata-rata, sehingga penilaiannya dilakukan secara global dalam suatu kelompok untuk beberapa individu. Hal ini untuk memudahkan guru mengobservasi siswa.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan cara membandingkan hasil belajr siswa sebelum tindakan dan sesudah tindakan pada siklus I maupun siklus II, termasuk rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal. Analisis data yang telah terkumpul dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Data hasil pretes dan postes a. Setiap jawaban siswa dibandingkan dengan kunci jawaban b. Memberikan skor pada hasil pekerjaan pretes dan postes c. Membandingkan nilai pretes dan postes untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hasil belajar kognitif siswa dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: x100 soal seluruh Jumlah benar jawaban Jumlah Nilai ∑ ∑ = Slameto, 1988 2. Data hasil observasi Data hasil observasi meliputi data penilaian afektif dan psikomotorik siswa. Data hasil observasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 100 x maksimal Skor perolehan Skor Nilai ∑ ∑ = Depdiknas, 2003 3. Data ketuntasan belajar siswa Persentase ketuntasan hasil belajar siswa dihitung dengan menggunakan rumus deskriptif presentase sebagai berikut: 100 x N n = Sudjana, 1999 Keterangan: = Persentase n = Jumlah siswa yang tuntas secara individual N = Jumlah seluruh siswa 4. Data rerata nilai Rerata nilai sebelum dilakukan dan sesudah dilakukan tindakan dicari dengan rumus berikut. N X M Σ = Sudjana, 1999 Keterangan : M = Nilai rerata kelas ΣX = Jumlah nilai N = Jumlah peserta tes

F. Indikator Keberhasilan

Menurut Mulyasa 2002:99, keberhasilan pembelajaran untuk aspek kognitif dapat dilihat dari hasil tes, jika hasil belajar siswa mencapai 65 secara individual dan 85 secara klasikal. Indikator keberhasilan untuk aspek afektif dapat dilihat dari hasil yang dicapai siswa, jika hasil belajar siswa mencapai 60 secara individual Priatiningsih dalam Umiyati, 2005:34 dan 75 secara klasikal Mulyasa, 2002:102. Sedangkan untuk penilaian aspek psikomotorik, seorang siswa dikatakan tuntas jika hasil belajar siswa mencapai 75 secara individual Priatiningsih dalam Umiyati, 2005:14 dan 75 dengan ketuntasan klasikal 75 Mulyasa, 2002:102. Indikator keberhasilan pada penelitian ini tercermin dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa setiap siklusnya berupa kenaikan jumlah siswa yang tuntas belajar baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Data Hasil Belajar Kognitif Siswa

Hasil belajar kognitif siswa berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang ditunjukkan dengan nilai yang diperoleh siswa setelah menempuh tes. Ringkasan hasil belajar kognitif siswa sebelum dan sesudah diterapkan Problem Based Instruction dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Belajar Kognitif Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Problem Based Instruction Sesudah tindakan No Keterangan Sebelum tindakan Siklus I Siklus II 1 2 3 4 5 Nilai tertinggi Nilai terendah Nilai tes rerata Standar deviasi Ketuntasan klasikal 80 44 65,2 9,29 57,5 92 48 69,3 11,11 70 92 56 76,4 9,53 87,5 Peningkatan hasil tes kognitif sebelum tindakan, siklus I dan siklus II dapat dilihat melalui diagram batang berikut ini. 80 44 65.2 57.5 92 48 69.3 70 92 56 76.4 87.5 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Nilai rerata Ketuntasan Klasikal Keterangan Nilai Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Gambar 4.1. Grafik Hasil Belajar Kognitif Siswa 45

Dokumen yang terkait

Pengembangan Model Inquiry Learning Sebagai Upaya meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok Bahasan Hukum Newton Tentang Gerak Siswa Kelas X Semester I SMA Negeri 8 Semarang

0 28 106

Penyusunan Tes Diagnostik Fisika Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus Untuk Siswa Kelas X SMA di Kota Semarang Tahun Pelajaran 2005 2006

2 15 85

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 SUNGGAL T.P. 2016/2017.

1 13 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 14 MEDAN T.P. 2015/2016.

0 2 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 11 MEDAN T.P. 2013/2014.

0 5 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN T.P. 2013/2014.

0 2 19

Penerapan problem Based Instruction Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus Pada Siswa Kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Batang Tahun Pelajaran 2005/ 2006.

0 0 1

Pengembangan Model Inquiry Learning Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pokok Bahasan Hukum Newton Tentang Gerak Siswa Kelas X Semester I SMA Negeri 8 Semarang.

0 1 1

Penyusunan Tes Diagnostik Fisika Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus Untuk Siswa Kelas X SMA di Kota Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006.

0 0 1

PENERAPAN LEARNING CYCLE PADA POKOK BAHASAN KINEMATIKA GERAK LURUS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-E SMAK ST LOUIS 1 SURABAYA

0 0 20