Filter double bottom TINJAUAN PUSTAKA

ternyata kecil nilainya. Hal ini kemungkinan disebabkan aktivitas enzim udang berlebih untuk molting sebelum karapaks terisi penuh oleh daging. Selain itu kekurangan makanan juga menyebabkan jaringan dimanfaatkan kembali oleh udang untuk proses metabolismenya, sehingga bobot udang mengalami penurunan

2.4 Filter double bottom

Sistem resirkulasi merupakan suatu wadah pemeliharaan biota akuatik menggunakan sistem perputaran air, yaitu air dialirkan dari wadah pemeliharaan ikan ke wadah filter treatment lalu dialirkan ke wadah pemeliharaan Spotte, 1970. Komponen sistem resirkulasi adalah filter mekanik, filter biologi, filter kimia Salah satu bentuk sistem resirkulasi sederhana ialah double bottom filter. Filter fisik berguna untuk menyaring kotoran ataupun partikel yang terdapat dalam media budidaya. Filter biologi berfungsi untuk menguraikan amoniak dan nitrogen dengan bantuan nitro bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter sp , proses ini memerlukan waktu sekitar 10-15 hari setelah sistem diisi air dan mulai beroperasi. Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak menjadi nitrit dan Nitrobacter sp mengubah nitrit menjadi nitrat yang tidak berbahaya Lawson,1995. Filter kimiawi dilakukan oleh zeolit dengan metode pertukaran ion yang terjadi pada permukaan zeolit, yaitu ion bebas yang terdapat dalam air diikat oleh zeolit. Pada sistem double bottom filter, filter fisik, biologi dan kimia dilakukan oleh zeolit dengan bantuan tekanan udara yang masuk dari aerasi Spotte, 1970. Keuntungan sistem resirkulasi adalah tidak membutuhkan lahan yang luas, dapat dibuat di daerah-daerah pemukiman penduduk, efektif dalam pemanfaatan air dans lebih ramah lingkungan, karena kondisi air yang digunakan dapat terkontrol dengan baik. Kelemahan dari sistem ini adalah tingginya biaya untuk membangun sistem ini dibandingkan tanpa menggunakan sistem ini karena memerlukan kondisi yang teratur agar berjalan dengan baik

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni – September 2007 bertempat di Laboratorium Lingkungan Budidaya, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Sistem Resirkulasi Komponen resirkulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah zeolit, pasir, kerikil, dan undergravel filter. Wadah yang digunakan akuarium berukuran 30x18x20cm sebanyak 12 buah, diisi air sebanyak 10 liter dan sebuah akuarium besar sebagai akuarium stok. Untuk mensirkulasi air digunakan bantuan tekanan udara yang berasal dari aerasi. Mekanisme dari sistem resirkulasi menggunakan double bottom filter antara lain: air yang berasal dari atas pemeliharaan tertekan ke bawah oleh aerasi kemudian air melewati lapisan filter untuk difiltrasi. Setelah difiltrasi air akan dikembalikan ke atas menggunakan tekanan udara yang berasal dari aerasi.

3.2.2 Biota Uji

Biota yang digunakan untuk perlakuan ialah udang red cherry berukuran 1 -1,5 cm. Udang red cherry yang digunakan berasal dari pembudidaya udang hias yang berada di Malang. Sebelum dilakukan perlakuan, udang diaklimatisasi terlebih dahulu untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan selama 3 hari setelah itu ditebar sebanyak 10 ekorakuarium atau 2200ekorm 2

3.2.3 Pakan

Pakan yang digunakan selama pemeliharaan adalah pakan udang komersil diberikan setiap hari secukupnya. Kandungan nutrisi dari pakan udang tersebut adalah protein 40, lemak 5, kelembapan 12, serat 3, abu 17