11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. KAJIAN TEORI
2.1.1. Pendidikan untuk Semua
Pendidikan untuk semua berarti memberikan kesempatan pada setiap individu untuk dapat mengikuti dan mendapatkan ilmu dari kegiatan pembelajaran. Dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan untuk semua, pemerintah Indonesia melaksanakan program antara lain: a Sistem Informasi Pendidikan Berbasis
Masyarakat untuk meningkatkan akses pendidikan dasar bagi setiap anak di masyarakat yang tidak bersekolah; b Program Wajib Belajar 9 Tahun bagi seluruh
anak Indonesia usia 6 sampai 15 tahun; c Program Menciptakan Masyarakat Peduli Pendidikan Anak, pemerintah pusat bersama dengan daerah membangun dan
menciptakan lingkungan belajar yang lebih menantang bagi siswa http:siraj.pendidikanuntuksemua.blogspot.com
.
2.1.2. Perencanaan Pendidikan Karakter di Sekolah
2.1.2.1. Pendidikan Karakter Menurut Poerwadarminta dalam Sagala: 2011 karakter diartikan sebagai
tabiat; watak; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain. Membangun karakter merupakan proses membentuk
diri, sehingga unik dan menarik, mampu tampil beda sehingga orang-orang yang
berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang lainnya. Dari pengertian tersebut, pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga
sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Penyelenggaraan pendidikan
karakter memerlukan pengelolaan bagaimana pembentukan karakter dalam pendidikan direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan secara sistematis. Hal ini
mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya
http: pengelolaankelasberbasis pendidikankarakter _Tuan Guru.htm
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik sebagai warga
masyarakat maupun warga negara
.
2.1.2.2. Pendidikan Karakter Berbasis Kultur Sekolah Menurut Mulyasa 2012: 9 tujuan pendidikan karakter adalah untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai
dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Tujuan pendidikan karakter tersebut merupakan misi sekolah sebagai lembaga pendidikan yang dituntut
untuk membentuk siswa mempunyai kepribadian yang baik. Pemerintah memberikan wewenang dengan program desentralisasi manajemen berbasis sekolah agar bisa
mengelola pembelajaran sehingga pendidikan karakter dapat tercapai maksimal.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter berbasis kultur sekolah merupakan strategi sekolah untuk membentuk kepribadian
peserta didik sehingga mempunyai kepribadian yang baik untuk menjadi generasi penerus bangsa yang bermutu.
2.1.2.3. Pendidikan Karakter Berbasis Kelas Pengelolaan kelas merupakan perilaku yang kompleks sebagai wujud peran
dan tanggung jawab guru dalam mengelola kondisi kelas yang akan membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran secara efisien.
Guru dan siswa dalam pembelajaran dikelas lebih sering berinteraksi maka dari itu guru harus mampu menciptakan kondisi yang mendukung dalam penerapan
pendidikan karakter bagi peserta didik. Salah satu cara guru adalah dengan menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang berkarakter dalam
pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran juga berorientasi pada pengembangan ranah afektif, kognitif, psikomotorik, kecerdasan spiritual, kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosi yang memenuhi moralitas pendidikan dan karakter-karakter yang diharapkan.
2.1.2.4. Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses pendidikan sebagai sarana bagi guru untuk
membentuk kepribadian siswa sehingga mempunyai karakter yang kuat. Menurut Badiran dalam Sagala 2011:157, karakter pendidikan adalah suatu konsep kualitas
pendidikan yang bersifat unik yang membedakan pendidikan yang satu berbeda dengan yang lain, terutama dalam hal membentuk sikap atau perilaku peserta didik
yang memiliki kebebasan sehingga mampu lebih gesit dan lincah dalam membentuk dirinya.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter dalam pembelajaran adalah bagaimana guru dalam menerapkan model dan
metode pembelajaran yang menanamkan nilai – nilai budi pekerti sehingga membentuk karakter peserta didik yang berkualitas.
2.1.2.5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang Berkarakter Dalam rangka mengimplementasikan program pembelajaran berdasarkan
silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang memuat hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas pembelajaran untuk mencapai
Kompetensi Dasar . Menurut Mulyasa 2012:78, dalam perencanaan pendidikan karakter di
sekolah, guru dituntut dapat membuat RPP berkarakter, dengan cara yang lebih sederhana, tetapi mampu menghasilkan proses yang optimal dan hasil yang
maksimal. Tugas guru terkait dengan RPP berkarakter adalah mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Guru diberikan kewenangan untuk
membuat RPP sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah, serta kemampuan guru itu sendiri.
2.1.3. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas