25
BAB III GAMBARAN DATA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
A. Timbulnya Utang Pajak
Utang pajak dapat timbul apabila telah adanya peraturan yang mendasar dan telah terpenuhinya atau terjadi suatu Taatbestand sasaran perpajakan yang terdiri
dari : keadaan-keadaan tertentu, peristiwa, atau perbuatan tertentu. Tetapi yang paling sering terjadi karena keadaan, seperti pajak-pajak yang sangat penting yaitu atas suatu
penghasilan atau kekayaan, dikenakan atas keadaan-keadaan ekonomis Wajib Pajak yang bersangkutan walaupun keadaan itu dalam kebanyakan hal timbulnya karena
perbuatan-perbuatannya. tapi keadaan wajib pajak yang menimbulkan utang wajib pajak itu sendiri.
Apabila melihat timbulnya utang pajak, ada 2 ajaran yang mengatur tentang timbulnya utang pajak tersebut, yaitu :
1. Ajaran Formal.
Utang pajak timbul karena undang-undang pada saat dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak oleh Direktur Jendral Pajak Fiskus. Jadi selama belum ada
Surat Ketetapan Pajak maka belum ada utang pajak dan tidak akan dilakukan penagihan walaupun syarat subjek dan syarat objek telah dipenuhi bersamaan.
Ajaran ini ditetapkan pada official assessment system.
Universitas Sumatera Utara
26
2. Ajaran Material.
Utang pajak timbul karena berlakunya undang-undang sekaligus dipenuhi syarat subjek dan syarat objek.“Dengan sendirinya” artinya bahwa untuk
timbulnya utang pajak tidak diperlukan campur tangan dari pejabat pajak, asal syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang telah terpenuhi.Sesorang di
kenai pajak karena suatu keadaan dan perbuatan.Ajaran ini diterapkan pada self assessment system.
B. Tindakan Penagihan Pajak
Tindakan Penagihan Pajak dilakukan apabila utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran belum dilunasi, akan dilakukan tindakan penagihan
pajak sebagai berikut: 1.
Surat Teguran Utang pajak yang tidak dilunasi setelah lewat 7 hari dari tanggal jatuh tempo
pembayaran, akan diterbitkan Surat Teguran. 2.
Surat Paksa Utang pajak setelah lewat 21 dua puluh satu hari dari tanggal Surat Teguran
tidak dilunasi,diterbitkan Surat Paksa yang diberitahukan oleh Jurusita Pajak dengan dibebani biaya penagihanpajak dengan Surat Paksa sebesar Rp
50.000,00 lima puluh ribu rupiah. Utang pajak harusdilunasi dalam jangka waktu 2 x 24 jam setelah Surat Paksa diberitahukan oleh Jurusita Pajak.
Universitas Sumatera Utara
27
3. Surat Sita
Utang pajak dalam jangka waktu 2 x 24 jam setelah Surat Paksa diberitahukan oleh Jurusita Pajaktidak dilunasi, Jurusita Pajak dapat melakukan tindakan
penyitaan, dengan dibebani biayapelaksanaan Surat Perintah Melakukan Penyitaan sebesar Rp 100.000,00 seratus ribu rupiah.
4. Lelang
Dalam jangka waktu 14 empat belas hari setelah tindakan penyitaan, utang pajakbelum juga dilunasi akan dilanjutkan dengan pengumuman lelang
melalui media massa.Penjualan secara lelang melalui Kantor Lelang Negara terhadap barang yang disita, dilaksanakanpaling singkat 14 empat belas hari
setelah pengumuman lelang. Dalam hal biaya penagihanpaksa dan biaya pelaksanaan sita belum dibayar maka akan dibebankan bersama-sama
denganbiaya iklan untuk pengumuman lelang dalam surat kabar dan biaya lelang pada saat pelelangan.
Dengan CatatanBarang dengan nilai paling banyak Rp.20.000.000,- tidak harus diumumkan melalui media massa.
C. Angsuran Pembayaran Utang Pajak 1. Dasar Hukum Angsuran Pajak