Analisis Hubungan Usia Dengan Nyeri Punggung Bawah

97 Universitas Indonesia Berapapun besarnya biaya langsung tersebut, belum ditambah lagi biaya tidak langsung, seperti, untuk melatih buruh pengganti, biaya karena hilangnya produktivitas, biaya administrasi, dan biaya lainnya. Oleh karena itu pencegahan lebih baik daripada pengobatan.

7.3 Analisis Hubungan Usia Dengan Nyeri Punggung Bawah

Sejalan dengan meningkatnya usia akan terjadi degeneresasi pada tulang dan keadaan ini mulai terjadi disaat seseorang berusia 41 tahun. Salah satu bagian tubuh yang juga mengalami degenerasi adalah tulang belakang. Akibat proses tersebut terbentuk jaringan parut di diskus intervertebrata, jumlah cairan di antara sendi berkurang dan tuang diskus mendangkal secara permanen. Akibatnya segmen spinal akan kehilangan stabilitasnya. Pendangkalan di ruang diskus akan mengurangi kemampuan tulang belakang terutama di daerah lumbal untuk menahan beban berkurang. Padahal vertebrata lumbal seharusnya mampu menahan 40-50 berat tubuh. Berkurangnya kemampuan untuk menahan badan dan pergerakan tubuh menyebabkan keluhan nyeri punggung. Sejalan dengan meningkatnya usia, degenerasi diskus vertebrata akan semakin parah, kekuatan dan ketahanan otot akan semakin berkurang. Sehingga risiko nyeri punggung bawah akan semakin besar. Hasil uji statistic diperoleh nilai p= 0.012 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia dengan kejadian nyeri punggung bawah Tabel 6.32. LaDou 1994, Pheasant 1986 dan Greenberg 2006 tidak menyebut usia sebagai salah satu factor risiko penyebab nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh kelainan anatomi karena proses degenerative tapi pada nyeri punggung bawah akibat kerja, usia bukan faktor utama karena ada faktor penyebab lain seperti disebutkan Tarwaka 2004 usia adalah faktor kombinasi penyebab LBP, artinya usia tidak berdiri sendiri sebagai penyebab LBP akibat kerja tapi ada factor penyebab lain yang lebih dominan. Analisis nyeri..., Syahrul Munir, FKM UI, 2012. 98 Universitas Indonesia Niklas 2004 dan Bridger 2003 menyatakan suatu kemungkinan bahwa karyawan senior mempunyai ambang batas nyeri yang lebih tinggi. Pengalaman kerja yang lama dengan kemungkinan sakit punggung yang berulang membuat karyawan senior mengabaikan keluhan punggung yang ringan dan menganggap hal tersebut sebagai bagian dari pekerjaannya yang wajar sehingga tidak melaporkan keluhan nyeri punggung bawah yang ringan. Semakin bertambahnya usia membuat kemampuan tubuh untuk melakukan pemulihan lebih lambat. Waktu kerja yang panjang harus disertai dengan kemampuan untuk istirahat yang cukup. Bila waktu yang dihabiskan oleh responden untuk beristirahat cukup maka keluhan LBP akan minimal.

7.4 Analisis Hubungan Merokok Dengan Nyeri Punggung Bawah