Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan didalam menghasilkan laba yang biasanya
digunakan didalam aktiva lancar dan aktiva tetap. Setiap perusahaan akan melakukan pengukuran terhadap profitabilitas yang diperolehnya. Pengukuran
profitabilitas diperlukan karena untuk melangsungkan hidup suatu usaha, dimana perusahaan haruslah berada dalam keadaan menguntungkan. Tanpa adanya
keuntungan akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar.
2.1.4 Penelitian Terdahulu 1. Aris Setia Noor
Menurut penelitian Aris Setia noor dalam jurnal SPREAD Vol.2 No.2,Oktober 2012 dapat disimpulkan secara parsial efisiensi modal kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan industry barang konsumsi yang terdaftar di BEI dari tahun 2006-2009.
Secara parsial likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI dari tahun 2006-
2009. Secara parsial solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI dari tahun 2006-2009.
Secara simultan efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas tidak berpengaruh terhadap profitbilitas pada perusahaan industry barang konsumsi
yang terdaftar di BEI dari tahun 2006-2009, karena hanya sebesar 3,2.
2. Setyo Budi Nugroho
Menurut Setyo Budi Nugroho dalam jurnal ilmu administrasi dan bisnis menyimpulkan berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa secara parsial
efisiensi modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini menunjukan bahwa perubahan modal kerja tidak berdampak pada perubahan
profitabilitas. Perusahaan lebih banyak mendapatkan hutang. Hutang yang tinggi tidak
selamanya menunjukan itu jelek karena kreditur tidak akan sembarangan menanamkan modalnya, hal ini berarti perusahaan mendapatkan kepercayaan dari
kreditur yang yakin akan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang- hutangnya.
Perusahaan lebih banyak menginvestasikan ke pos aktiva tetap untuk menghadapi persaingan telekomunikasi yang semakin ketat. Tentu saja investasi k
epos aktiva tetap ini akan menurunkan tingkat profitabilitas perusahaan, dikarenakan aktiva tetap membutuhkan waktu yang lama atau tidak sebentar
untuk membuahkan hasil.
3. Yoyon Supriyadi
Menurut Yoyon Supriyadi dan Fani fazriani dalam jurnal Ilmiah Ranggagading Vol.11 No.1, April 2011 :1-11 menyimpulkan perputaran modal
kerja dimana hasil perhitungan diperoleh dari laporan keuangan selama 5 tahun maka dapat disimpulkan perputaran modal kerja mengalami penurunan dari tahun
ke tahun, berdasarkan hasil perhitungan rasio lancar dapat disimpulkan dari tahun
ke tahun lebih banyak mengalami penurunan sama hal nya pada tingkat profitabilitas perusahaan mengalami penurunan juga.
Pengaruh modal kerja terhadap marjin laba operasi memiliki hubungan positif yang kuat sebesar 0.819 terhadap marjin laba operasi dan memiliki
keeratan hubungan sebesar 67.1 oleh variabel modal kerja, sedangkan 32.9 modal kerja dipengaruhi variabel lain, maka dapat disimpulkan bahwa modal
kerja memiliki pengaruh yang signifikn terhadap marjin laba operasi. Pengaruh modal kerja terhadap rasio lancar memiliki hubungan positif
yang kuat sebesar 0.980 terhadap rasio lancar, dan memiliki eeratan hubungan sebesar 96 oleh variabel modal kerja, sedangkan 4 modal kerja di pengaruhi
variabel lain.
Table 2.1 Persamaan Dan Perbedaan
Nama judul Persamaan
Perbedaan
Aris Setia Noor
Pada penelitian
ini likuiditas dan modal kerja
sama-sama menjadi
variabel X
dan profitabilitas variabel Y.
Perbedaan pada
penghitungan dan rumus yang digunakan.
Setyo Budi Nugroho
Hubungan antara variabel X dan Y saling berkaitan
Perbedaannya pada
penelitian ini
selain modal kerja dan likuiditas
adapula solvabilitas yang mempengaruhi
profitablitas
Yoyon Supriyadi
Modal kerja sama-sama mempengaruhi
profitabilitas Perbedaannya
pada penelitian ini likuiditas
menjadi variabel yang dipengaruhi oleh modal
kerja.
2.2 Kerangka Pemikiran
2.2.1 Hubungan Modal Kerja dengan Likuiditas