Pembatasan dan Rumusan Masalah
tanah asalnya dan di Nusantara, baik dari sisi sosial dan budaya, sampai politik dan agama.
2 Shahab, Ali Abu Bakar. ”ar-Rabithah al-Alawiyyah.” Jakarta: koleksi Pribadi,
1928. Dalam dokumen ini berisikan data struktur organisasi dan informasi tentang maksud dan tujuan didirikannya ar-Rabithah al-Alawiyyah serta ikhtisar kegiatan-
kegiatan yang telah dilakukan ar-Rabithah al-Alawiyyah. 3 Sayyid Utsman bin Abdullah bin Yahya al-Alawi
, “al-Qawanin asy-syar‟iyyah li ahl al-majlis al-hukmiyyah wa al-
ifta‟iyyah” diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
“Ini kitab segala aturan hukum syara bagi ahli majlis syara dan majlis fatwa syara Batavia: Percetakan Sayyid Utsman, 1881 M1317 H. Kitab ini
berisi pedoman dan tuntunan praktis sangat dibutuhkan bagi para hakim dan penghulu di daerah ketika menjalakan perannya di tengah masyarakat.
4 Sayyid Utsman bin Abdullah bin Yahya al-Alawi, “Ishlah al-Hal bi Thalab al-
Halal ” Batavia: Percetakan Sayyid Utsman, t.t. Kitab ini berisi penekanan
terhadap pelaksanaan ajaran Islam, baik di kalangan masyarakat Arab maupun penduduk pribumi, yang merupakan salah satu cara untuk menjadi warga yang
baik. 5 Gobee, E. dan C. Adriaanse, Ambtelijke adviezen van C. Snouck Hurgronje
1889- 1936‟s-Gravenhage:Nijhoff. Rijks Geschiedkundige Publicatien, Kleine
Serie 33, 34, 35, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul, “Nasihat-Nasihat C. Snouck Hurgronje Semasa Kepegawaiannya Kepada
Pemerintah Hindia-Belanda 1889-1936 .” Vol. IX. Jakarta: INIS, 1990. Dalam
Manuskrip ini, banyak sekali memberikan informasi penting tentang proses
penerapan kebijakan-kebijakan pemerintah Hindia-Belanda khususnya untuk urusan Islam dan orang Arab.
6 Hurgronje, C. Snouck. “Verspreide Geschriften van C. Snouck Hurgronje”
Bonn dan Leipzig: Kurt Schroeder, 1924, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul,
“Kumpulan Karangan Snouck Hurgronje.” vol. IX. Jakarta: INIS, 1993. Dalam Manuskrip ini, banyak berisikan laporan studi Snouck
selama penelitiannya di Mekkah dan Nusantara khususnya mengenai keadaan umat Islam dan orang Arab.
7 Arsip Nasional RI, Regeerings-Almanak voor Nederlandsch-Indie, 1818-1879. Batavia: Landsdrukkerij. Dalam Arsip ini berisikan data-data penting seperti;
tanggal penetapan surat keputusan Gubernur Hindia-Belanda dan Data sensus penduduk Hindia-Belanda.
b. Sumber Data Sekunder Adapun sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara
lain: 1 M. Hasyim Assegaf.
”Derita Putri-Putri Nabi” Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000. Sama halnya dengan karya Van den Berg, buku ini banyak
sekali memberikan informasi penting tentang ragam kehidupan bangsa Arab di tanah asalnya dan di Nusantara, baik dari sisi sosial dan budaya, sampai politik
dan agama. 2
Abdul Aziz. “Islam dan Masyarakat Betawi” Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 2002. Dalam buku ini banyak memberikan informasi mengenai latar
belakang kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat Betawi.
3 Hamid al- Gadri. ”Politik Belanda Terhadap Islam dan Keturunan Arab di
Indonesia. ” Jakarta: CV. Haji Masagung, 1988. Dalam buku ini banyak
memberikan informasi mengenai begitu besarnya pengaruh kalangan Orientalis Barat seperti Snouck Hurgronje yang berdampak kepada kebijakan pemerintah
kolonial, yang rata-rata kebijakannya itu bersifat diskriminatif terhadap umat Islam, khususnya terhadap keturunan Arab.
4 Natalie Mob ine Kesheh. “The Hadhrami awakening, community and identity
in the Netherlands East Indies, 1900-1942 .” New York: Cornell Southeast
Asia Program Publications, 1999. Buku ini di samping berisikan tentang proses perubahan pola identitas dalam komunitas Arab-Hadhrami di Nusantara
antara tahun 1900-1942 juga sekaligus menyajikan tentang perwujudan eksisitensi masyarakat Arab melalui berbagai kegiatan organisasi-politik dan
aktivitas sosial-keagamaannya di tengah masyarakat luas. 3. Metode Pengumpulan Data
Studi ini menggunakan metode sejarah, yaitu suatu perangkat aturan- aturan atau prinsip-prinsip yang secara sistematis dipergunakan untuk mencari
atau menggunakan sumber-sumber sejarah yang kemudian menilai sumber- sumber itu secara kritis dan menyajikan hasil-hasil dari penelitian itu umumnya
dalam bentuk tertulis dari hasil-hasil yang telah dicapai.
29
Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan penelitian kepustakaan Library Research. Adapun teknik kepustakaan dilakukan
dengan mengumpulkan data dari referensi-referensi. Teknik semacam ini di maksudkan untuk memperoleh konsep atau teori serta materi-materi yang dapat
29
Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terjemahan Nugroho Notosusanto, Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1983, h. 32.