Konflik Antar Organisasi Bentuk-Bentuk Konflik

c Perasaan tertekan d Kemarahan Selain faktor penyebab konflik yang telah disebutkan diatas, ada juga faktor konflik yang disebabkan oleh: a. Perbedaan Individu Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. b. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan Pada suatu lingkup yang lebih luas, masing-masing kelompok kebudayaan memiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berbeda-beda ukurannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Perbedaan-perbedaan inilah yang dapat mendatangkan konflik sosial, sebab kriteria tentang baik-buruk, sopan-tidak sopan, pantas-tidak pantas, atau bahkan berguna atau tidak bergunanya sesuatu, baik itu benda fisik ataupun nonfisik, berbeda-beda menurut pola pemikiran masing-masing yang didasarkan pada latar belakang kebudayaan masing-masing.

c. Perbedaan Kepentingan

Manusia memiliki perasaan, pendirian, maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu. d. Perubahan-Perubahan Nilai Yang Cepat Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, akan menyebabkan konflik sosial. Misalnya pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercocok tanam, berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan structural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi secara cepat dan mendadak, akan membuat kegoncangan dalam proses- proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan tadi karena dianggap dapat mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat yang telah ada.

2.3.3 Dampak Konflik

Konflik terjadi di dalam masyarakat dapat banyak memberikan dampak. Suatu konflik tidak selalu mendatangkan dampak yang buruk, tetapi kadang-kadang mendatangkan sesuatu yang positif. Segi positif suatu konflik adalah sebagai berikut: a. Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah.