Teori Desain Pembelajaran KAJIAN PUSTAKA

menjelaskan lima komponen yang harus diperhatikan, yaitu 1 kegiatan pembelajaran pendahuluan, 2 penyampaian materi pembelajaran, 3 memancing kinerja siswa, 4 pemberian umpan balik, dan 5 kegiatan tindak lanjut. Secara lebih khusus pada pengembangan bahan ajar cetak, Arsyad 2010: 87 menjelaskan ada enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yaitu 1 konsistensi, 2 format, 3 organisasi, 4 daya tarik,5 ukuran huruf, dan 6 ruangspasi kosong. Selain itu, ada komponen lain yang digunakan untuk menarik perhatian siswa pada bahan ajar cetak yaitu warna, huruf, dan kotak. Pembuatan bahan ajar perlu memperhatikan berbagai aspek yang berkaitan dengan isi dan tampilan bahan ajar. Selain itu fleksibilitas dapat diadaptasikan dengan banyak tujuan, portabilitas mudah dibawa tanpa membutuhkan perlengakapan lain, ramah bagi pengguna tidak membutuhkan keahlian khusus untuk menggunakannya, dan ekonomis juga menjadi hal yang harus menjadi perhatian dalam pembuatan bahan ajar. Sehingga dengan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa, maka proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi: a prinsip relevansi, b konsistensi, dan c kecukupan. Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang- buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya. Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar- benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi : 1. mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar, 2. mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar, 3. memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi., dan 4. memilih sumber bahan ajar. Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur. b. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasipenilaian yang berbeda-beda. c. Memilih sumber bahan ajar.Setelah jenis materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dsb Anwar dalam Riadi, 2013 Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Menurut Goldschmid dalam Riadi, 2013, modul pembelajaran sebagai sejenis satuan kegiatan belajar yang terencana, di desain guna membantu siswa menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu. Modul adalah semacam paket program untuk keperluan belajar. Vembriarto dalam Riadi, 2013, menyatakan bahwa suatu modul pembelajaran adalah suatu paket pengajaran yang memuat satu unit konsep daripada bahan pelajaran. Pengajaran modul merupakan usaha penyelanggaraan pengajaran individual yang memungkinkan siswa menguasai satu unit bahan pelajaran sebelum dia beralih kepada unit berikutnya. Modul pembelajaran merupakan salah satu bahan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri. Modul yang baik harus disusun secara sistematis, menarik, dan jelas. Modul dapat digunakan kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan siswa. Anwar dalam Riadi, 2013, menyatakan bahwa karakteristik modul pembelajaran sebagai berikut : 1. Self instructional, Siswa mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. 2. Self contained, Seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi yang dipelajari terdapat didalam satu modul utuh. 3. Stand alone, Modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain. 4. Adaptif, Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. 5. User friendly, Modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrab bersahabatakrab dengan pemakainya. 6. Konsistensi, Konsisten dalam penggunaan font, spasi, dan tata letak. Menurut Wijaya dalam Riadi, 2013, ciri-ciri pengajaran dengan menggunakan modul pembelajaran adalah: 1. Siswa dapat belajar individual, ia belajar dengan aktif tanpa bantuan maksimal dari guru. 2. Tujuan pelajaran dirumuskan secara khusus. Rumusan tujuan bersumber pada perubahan tingkah laku. 3. Tujuan dirumuskan secara khusus sehingga perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri siswa segera dapat diketahui. Perubahan tingkah laku diharapkan sampai 75 penguasaan tuntas mastery learning 4. Membuka kesempatan kepada siswa untuk maju berkelanjutan menurut kemampuannya masing-masing. 5. Modul merupakan paket pengajaran yang bersifat self-instruction, dengan belajar seperti ini, modul membuka kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dirinya secara optimal. 6. Modul memiliki daya informasi yang cukup kuat. Unsur asosiasi, struktur, dan urutan bahan pelajaran terbentuk sedemikian rupa sehingga siswa secara spontan mempelajarinya. 7. Modul banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbuat aktif.

2.6 Aplikasi Pengolah Kata OpenOffice.org Writer

Tim Air Putih 2010 : 1 menyatakan bahwa OpenOffice.org adalah sebuah paket aplikasi perkantoran berkode sumber terbuka open source yang dapat diperoleh secara gratis. Paket tersebut termasuk komponen-komponen pengolah kata, pengolah angka, presentasi, menggambar, dan gudang data. Ridwan 2012 menyatakan bahwa OpenOffice adalah sebuah paket aplikasi yang diperuntukkan untuk pekerjaan kantor seperti penulisan surat, penggunaan spreadsheet, presentasi dan lain-lain. OpenOffice adalah aplikasi berkode sumber terbuka, artinya semua orang yang memiliki kemampuan dapat mengembangkan aplikasi ini sesuai dengan yang diinginkan dengan syarat tidak menghapus credit atau penghargaan pada orang-orang yang berjasa pada pengembangan OpenOffice sebelumnya. Paket aplikasi ini dapat diperoleh gratis di website OpenOffice.org, yang terdiri dari komponen pengolah kata word prosessor, lembar kerja spreadsheet, presentasi presentation, ilustrasi vektor dan gudang data atau database. OpenOffice ditujukan sebagai pengganti dari Microsoft Office yang berlisensi amat mahal. OpenOffice dapat dijalankan dari berbagai platform sistem operasi seperti Windows, Solaris, Linux dan Mac. OpenOffice mendukung format standar dokumen terbuka dengan ekstensi .odt yang dapat dipertukarkan dengan bebas. Beberapa hal yang menjadi kelebihan dari OpenOffice dibandingkan dengan aplikasi pengolah kata yang lain adalah : 1 Tidak ada biaya lisensi, OpenOffice.org bebas digunakan dan bebas didistribusikan. 2 Open source, pengguna dapat mendistribusikan, menyalin serta mengubah kode perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan. 3 User interface yang konsisten, semua komponen memiliki “look and feel” yang serupa, sehingga memudahkan dalam penggunaan dan penguasaan perangkat lunak. 4 Terintegrasi, seluruh komponen OpenOffice.org saling terintergrasi satu sama lain, seperti OpenOffice.org Writer terintegrasi dengan OpenOffice.org Calc dan OpenOffice.org Presentation 5 Granularity, jika mengubah opsi maka akan mengubah seluruh komponen. Walau begitu, opsi dapat diatur pada setiap komponen atau dokumen. 6 Kompatibilitas file, OpenOffice.org mempunyai kemampuan untuk mengekspor dokumen ke format PDF dan flash. Selain itu juga dapat digunakan untuk membuka dan menyimpan file dalam format MS. Office, HTML, XML, Wordprefect dan Lotus123. OpenOffice.org Writer merupakan salah satu program dalam OpenOffice.org yang merupakan aplikasi yang berfungsi untuk mengedit dokumen, surat, naskah, undangan dan lain sebagainya yang berkaitan dengan mengolah kata atau huruf. OpenOffice.org Writer memiliki fitur- fitur yang tidak jauh berbeda dengan aplikasi pengolah kata yang lain, seperti AutoCorrect, AutoComplete, AutoFormat, Styles and Formatting, Text Frames dan Linking, Tables of Contents, Indexing, Bibliographical References, Illustrations, Tables, dan lain sebagainya. Gambar 2.1. Tampilan muka Aplikasi Pengolah Kata OpenOffice.org Writer

2.7 Prinsip Belajar Mandiri

Beberapa istilah yang mengacu pada pengertian yang sama tentang belajar mandiri. Menurut Candy dalam Chaeruman 2007:49, “istilah-istilah tentang belajar mandiri adalah 1 independent learning, 2 self-directed learning, dan 3 autonomous learning”. Sedangkan Knowles dalam Chaeruman 2007: 49 menggambarkan bahwa: Belajar mandiri sebagai suatu proses dimana individu mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain untu 1 mendiagnosa kebutuhan belajarnya sendiri; 2 merumuskanmenentukan tujuan belajarnya sendiri; 3 mengidentifikasi sumber-sumber belajar; 4 memilih dan melaksanakan strategi belajarnya; dan 5 mengevaluasi hasil belajarnya. Pendidikan dengan sistem belajar mandiri menurut Institut for Distance Education of Maryland University seperti dikutip oleh Chaeruman 2007 : 49 merupakan srategi pembelajaran yang memiliki karakteristik tertentu yaitu: 1 Membebaskan pebelajar untuk tidak harus berada pada satu tempat dalam satu waktu. 2 Disediakan berbagai bahan material termasuk panduan belajar dan silabus rinci serta akses ke semua penyelenggara pendidikan yang member layanan bimbingan, menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan pebelajar, dan mengevaluasi karya-karya pebelajar. 3 Komunikasi antara pebelajar dengan instruktur atau tutor dicapai melalui satu kombinasi dari beberapa teknologi komunikasi seperti telepon, voice-mail, konferensi melalui komputer, surat-elektronik dan surat menyurat secara regular. r Mengacu dari berbagai pernyataan para ahli tersebut di atas, ada beberapa unsur dari konsep belajar mandiri, yaitu: 1 Kebutuhan belajar adalah tanggung jawab pebelajar itu sendiri. 2 Pebelajar memegang kendali dalam pengambilan keputusan untuk mencapai kebutuhan belajarnya tersebut. 3 Dalam upaya mencapai kebutuhan belajarnya tersebut, mereka secara individu atau kelompok dapat meminta bantuan kepada orang-orang lain yang relevan, seperti gurututor, teman dan lain- lain. Penyelenggaraan sistem belajar mandiri dilakukan dengan pertimbangan secara ontologi, epistemilogi, dan aksioilogi. Pertimbangan ontologi yaitu; manusia lahir dalam keadaan berbeda; manusia mempunyai kemampuan untuk belajar dan mengembangkan diri sesuai potensi yang ada padanya; dan manusia mempunyai kemampuan untuk mengubah dan membentuk kepribadiannya. Pertimbangan epistemologi yaitu;