Lokasi dan Jadwal Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Laba

Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. Laba dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seseorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya – biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut termasuk didalamnya biaya kesempatan, sementara itu laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi. sumber : id.wikipedia.org Menurut Suwardjono 2008:464 yang menyatakan bahwa : “Laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya perusahaan barang dan jasa”. Sementara menurut Aliminsyah dan Padji 2007:222 mengatakan bahwa : “Laba adalah setiap keuntungan keuangan, laba, atau manfaatkelebihan pendapat atas biaya”. Menurut Baridwan 1992:31 berpendapat bahwa : “Pengertian Laba adalah kenaikan modal aktiva bersih yang berasal dari transaksi yang terjadi dari suatu badan usaha dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama 1 periode kecuali yang timbul dari pendapatan revenue ata u investasi oleh pemilik”. Berdasarkan pengertian – pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa laba merupakan keuntungan dari suatu usaha atau kelebihan pendapatan diatas biaya yang ada sebagai imbalan atas kegiatan perusahaan. Menurut Sofyan Syafri Harahap 2007:304 mengatakan bahwa terdapat empat pendapat mengenai laba menurut konsep akuntansi, yaitu: 1. Pemikiran klasik yang berpedoman pada Postulat Unit Of Measure dan prinsip Historical Cost yang sering disebut Historical Cost Accounting atau Conventional Accounting, dinamakan konsep laba Accounting Income; 2. Pemikiran neo klasik yang mengubah Postulat Unit Of Measure dengan menerapkan perhitungan perubahan tingkat harga umum General Price Level dan tetap mempertahankan Prinsip Historical Cost, yang ini dikenal dengan istilah General Price Level Adjusted Historical Cost Accounting GPLA Historical Accounting, dan perhitungan labanya disebut GPLA Accounting Income; 3. Pemikiran radikal yang memilih harga sekarang Current Value sebagai dasar penilaian bukan Historical Cost lagi, di mana konsep ini dikenal dengan Current Value Accounting, sedangkan perhitungan labanya disebut Current Income; 4. Pemikiran neo radikal yang menggunakan Current Value, tetapi disesuaikan dengan perubahan tingkat harga umum, yang disebut GPLA Current Value Accounting, sedangkan perhitungan labanya disebut Adjusted Current Income.

2.1.1.1 Laba Akuntansi

Menurut Sofyan Syafri Harahap 2007:305 dalam bukunya mengatakan bahwa : “Menurut akuntansi yang dimaksud dengan laba akuntansi itu adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya – biaya yang dikeluarkan pada periode tersebut”. Winwin Yadiati 2010:92 dalam bukunya beliau berpendapat bahwa : “Secara sintaktis kita mengenal istilah accounting income atau laba akuntansi yang merupakan hasil penandingan antara pendapatan dan beban, atau selisih antara pendapatan dan beban yang berdasarkan pada prinsip realisasi dan aturan matching yang memadai ”. Informasi dalam laba akuntansi mengandung keunggulan dan manfaat, seperti yang di kemukakan dalam SFAC Nomor 1, yang mana telah dikutip oleh Winwin Yadiati 2010:92 bahwa : “Informasi tentang earnings perusahaan dan komponen – komponen yang diukur dengan dasar accrual accounting, umumnya menyediakan indikasi yang terbaik tentang kinerja perusahaan dari pada informasi tentang penerimaan dan pembayaran cash sekarang current receipts and payments ”. Secara lebih spesifik, menurut Winwin Yadiati 2010:92 mengatakan bahwa pelaporan laba akuntansi mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Sebagai alat ukur efisiensi manajemen; 2. Untuk membedakan antara modal dan laba; 3. Memberikan informasi yang dapat dipakai untuk memprediksi dividen; 4. Sebagai alat untuk mengukur keberhasilan manajemen dan pedoman bagi pengambilan keputusan manajemen; 5. Sebagai salah satu dasar untuk penentuan pajak; dan 6. Sebagai dasar untuk pembagian bonus dan kompensasi. Menurut Belkaoui dalam Sofyan Safri Harahap, 2007 menyebutkan bahwa definisi tentang laba akuntansi mengandung lima sifat sebagai berikut : 1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar – benar terjadi, yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Momentum Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

9 197 83

Pengaruh Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan, Dan Leverage Operasi Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 106 104

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan ( Current Ratio, Debt To Eqiuty Ratio , Total Asset Turn Over ) dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

1 50 95

Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Debt to Equity Ratio Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pertambangan Batubara Di Bursa Efek Indonesia

5 153 118

Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi, Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

6 137 98

Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets Terhadap Kebijakan Dividen Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009

0 40 86

Pengaruh Capital Adequacy Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 36 81

Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Dan Deviden Kas Terhadap Growth Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 18 73

Pengaruh Debt To Equity Ratio (Der) Dan Debt To Asset Ratio (DAR) Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

17 84 71

Pengaruh Equity Multiplier, Firm Size, Debt To Equity Ratio (Der), Dan Net Profit Margin (Npm) Terhadap Rasio Profitabilitas (Roe) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

6 109 63