KESIMPULAN DAN SARAN Mengetahui

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ……………. 34 2. Penelitian yang Relevan ………………………………………… 44 3. Definisi Operasional Variabel ………………………………….. 57 4. Rumus Anava Dua Jalan ………………………………………... 65 5. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Angket Minat Belajar Pada Kelas Eksperimen ………………………………………………. 74 6. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Angket Minat Belajar Pada Kelas Eksperimen ......................................................................... 76 7. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Angket Minat Belajar Tinggi Di Kelas Eksperimen ……………………………….…… 78 8. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Angket Minat Belajar Rendah Di Kelas Eksperimen …………………………….…….. 80 9. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Angket Minat Belajar Tinggi Di Kelas Kontrol ………………………………….…..… 82 10. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Angket Minat Belajar Rendah Di Kelas Kontrol ………………………………….……. 84 11. Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Penanaman Nilai Sosial Siswa Kelas Eksperimen ……………………….….. 86 12. Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Penanaman Nilai Sosial Siswa Kelas Kontrol ………………………….……. 88 13. Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Penanaman Nilai Sosial Siswa Minat Belajar Tinggi di Kelas Eksperimen ……..… 91 14. Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Penanaman Nilai Sosial Siswa Minat Belajar Rendah di Kelas Eksperimen . ….….. 93 15. Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Penanaman Nilai Sosial Siswa Minat Belajar Tinggi di Kelas Kontrol ………...…. 95 16. Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Penanaman Nilai Sosial Siswa Minat Belajar Rendah di Kelas Ko ntrol ………..… 97 17. Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ……. 99 18. Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontro…… 99 19. Perbandingan Hasil Penanaman Nialai Sosial Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ……………………………………….………. 100 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Bagan Kerangka Pikir …………………………………………… 49 2. Desain Penelitian Menggunakan Treatment By Level …………. 53 DAFTAR GRAFIK Grafik Halaman 1. Hasil Tes Angket Minat Belajar Kelas Eksperimen ……...……....…… 76 2. Hasil Tes Angket Minat Belajar Kelas Kontrol ………………….....…. 78 3. Hasil Tes Angket Minat Belajar Tinggi Kelas Eksperimen ……………80 4. Hasil Tes Angket Minat Belajar Rendah Di Kelas Ekpserimen ……..... 82 5. Hasil Tes Angket Minat Belajar Tinggi di Kelas Kontrol …………….. 84 6. Hasil Tes Angket Minat Belajar Rendah Di Kelas Kontrol ………...… 86 7. Hasil Observasi Penanaman Nilai Sosial Siswa Kelas Eksperimen …………………………………………………..…. 88 8. Hasil Observasi Penanaman Nilai Sosial Siswa Kelas Kontrol …….… 90 9. Hasil Observasi Penanaman Nilai Sosial Siswa Minat Belajar Tinggi di Kelas Eksperimen ................................................................. 92 10. Hasil Observasi Penanaman Nilai Sosial Siswa Minat Belajar Rendah di Kelas Eksperimen ……………………………………….…. 94 11. Hasil Observasi Penanaman Nilai Sosial Siswa Minat Belajar Tinggi di Kelas Kontrol …………………………………………….… 96 12. Hasil Observasi Penanaman Nilai Sosial Siswa Minat Belajar Rendah di Kelas Kontrol …………………………………………..…. 98 13. Perbandingan Hasil Observasi Penanaman Nilai Sosial Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ………………….. ……...101

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi seperti ini, salah satu upaya yang harus dilakukan dalam menghadapi era persaingan bebas adalah dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan merupakan suatu syarat mutlak untuk mempercepat terwujudnya masyarakat yang demokratis, masyarakat yang berdisiplin, masyarakat yang bersatu, penuh toleransi dan pengertian serta dapat bekerja sama. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam pembentukan baik buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya, dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat Hamalik, 2004:79. Hakikat pendidikan adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan setiap peserta didik mengembangkan, bakat, minat, dan kemampuan yang secara optimal dan utuh mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada intinya adalah memberikan ruang seluas-luasnya bagi peserta 2 didik untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Sehingga hasil yang akan didapat nantinya sesuai hakikat itu sendiri. Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peranan yang penting dalam usaha mengembangkan dan membina seoptimal mungkin potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mengemban tugas mempersiapkan SDM yang berkualitas. Sekolah dalam hal ini tidak hanya dibebani untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam hal ranah kognitifnya saja, akan tetapi juga ranah afektif dan psikomotor. Apalah gunanya seorang anak yang kemampuan kognitif lebih, tetapi tidak didukung dengan sikap afektif dan psikomotor yang baik pula. Dapat terjadi dengan kemampuannya yang tinggi itu justru disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Sekolah mempunyai peran yang besar dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada peserta didik. Pendidikan nilai tidak sekedar program khusus yang diajarkan melalui mata pelajaran, tetapi mencakup keseluruhan proses pendidikan. Dalam hal ini, pendidikan nilai berusaha membantu peserta didik untuk menyadari, mengalami nilai-nilai yang berlaku dan diterima secara universal. Nilai-nilai yang perlu ditanamkan dalam diri anak mencakup nilai-nilai yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Misalnya adalah nilai-nilai sosial,

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP NEGERI 2 KUTA BARO

0 7 1

LEARNING OUTCOMES MODEL HISTORY WITH EXAMPLES NON EXAMPLES AND PICTURE AND PICTURE

0 8 92

PEMBELAJARAN EKOSISTEM MENGGUNAKAN METODE PICTURE Pembelajaran Ekosistem Menggunakan Metode Picture And Picture Dan Examples Non Examples Ditinjau Dari Gaya Belajar Visual (Studi Kasus Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri Surakarta II Tahun Aj

0 0 13

PENDAHULUAN Pembelajaran Ekosistem Menggunakan Metode Picture And Picture Dan Examples Non Examples Ditinjau Dari Gaya Belajar Visual (Studi Kasus Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri Surakarta II Tahun Ajaran 2012/2013).

0 1 5

PEMBELAJARAN EKOSISTEM MENGGUNAKAN METODE PICTURE Pembelajaran Ekosistem Menggunakan Metode Picture And Picture Dan Examples Non Examples Ditinjau Dari Gaya Belajar Visual (Studi Kasus Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri Surakarta II Tahun Aj

0 1 16

PERBEDAAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN Perbedaan Pembelajaran Examples Non Examples Dengan Picture And Picture Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Gerak Tumbuhan Siswa Kelas VIII AMP Negeri 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 14

PERBEDAAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DENGAN Perbedaan Pembelajaran Examples Non Examples Dengan Picture And Picture Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Gerak Tumbuhan Siswa Kelas VIII AMP Negeri 1 Ngemplak Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI MASALAH SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES.

0 0 4

EXAMPLES DAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE DITINJAU DARI HASIL

0 1 16

View of Perbandingan Hasil Belajar PKn Antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non Examples dengan Picture and Picture Berdasarkan Tingkat Kemampuan Awal Siswa Kelas V SD

0 0 16