Latar Belakang dan Masalah

4 sorgum yang berkualitas. Benih sorgum yang berkualitas bermanfaat bagi petani untuk pengembagan dan produksi tanaman sorgum khususnya di Indonesia. Berdasarkan identifikasi perumusan masalah tersebut maka perlu dilakukan penelitian yang dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut : 1. Berapakah dosis bahan organik yang dapat menghasilkan benih sorgum yang bermutu fisiologis tinggi ? 2. Apakah perbedaan varietas sorgum akan menghasilkan mutu fisiologis benih yang berbeda ? 3. Adakah pengaruh interaksi antara dosis pemberian bahan organik dan jenis varietas yang digunakan terhadap mutu fisiologis benih ?

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Mengetahui dosis bahan organik yang dapat menghasilkan benih sorgum dengan mutu fisiologis tinggi 2. Mengetahui varietas tanaman sorgum yang menghasilkan benih bermutu fisiologis tinggi 3. Mengetahui pengaruh interaksi dosis bahan organik dan varietas tanaman sorgum terhadap mutu fisiologis benih. 5

1.3 Kerangka Pemikiran

Sorgum tiga varietas ditanam dan diberi perlakuan bahan organik dengan dosis yang berbeda-beda. Benihnya dipanen dan dilihat mutu fisiologisnya dengan menguji perkecambahannya sebelum benih disimpan, setelah benih disimpan tiga bulan, dan setelah disimpan lima bulan. Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah. Perbedaan lingkungan ini dibuat dengan memberikan dosis bahan organik yang berbeda, yaitu 0, 5, 10 dan 15 tonha. pemberian bahan oganik diharapkan mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan bahan organik dapat memperbaiki sifat fisik, biologi, dan kimia tanah. Kondisi lingkungan yang baik akan menyebabkan pertumbuhan yang baik. Pertumbuhan tanaman yang baik menghasilkan biji yang baik. Biji-biji yang baik akan menghasilkan mutu fisiologis yang baik. Perbedaan genetik dibuat dengan menanam tiga varietas sorgum, yaitu Numbu, Keller dan Wray. Faktor genetik atau faktor bawaan berkaitan dengan komposisi genetik benih. Setiap varietas memiliki identitas genetik yang berbeda dan kemampuan penyerapan unsur hara yang berbeda-beda, sehingga faktor genetik dan pemberian bahan organik dapat berpengaruh secara sinergi terhadap mutu benih tanaman sorgum. 6

1.4 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah 1. Perbedaan dosis bahan organik yang diaplikasikan pada tanaman sorgum akan menghasilkan perbedaan mutu fisiologis benih sorgum 2. Perbedaan varietas tanaman sorgum akan menghasilkan perbedaan mutu fisiologis benih 3. Pemberiaan dosis bahan organik yang berbeda akan menghasilkan perbedaan mutu fisiologis benih pada tiap varietas sorgum.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1

Tanaman Sorgum Sorgum Sorgum bicolor [L.] Moench merupakan tanaman yang termasuk di dalam famili Graminae bersama dengan padi, jagung, tebu, dan gandum. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sorgum dikenal dengan nama jagung cantel, sedangkan di Jawa Barat dikenal dengan nama jagung cantrik dan di Sulawesi Selatan dikenal dengan nama batara tojeng. Adapun klasifikasi tanaman sorgum adalah sebagai berikut : Genus : Sorghum Ordo : Cyperales Kelas : LiliopsidaMonokotiledon Divisi : Magnoliophyta Superdivisi : Spermatophyta Subkingdom : Tracheobionta Kingdom : Plantae. Mudjisihono dan Suprapto, 1987.