Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
13
maupun pengalaman sehingga seseorang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai yang dipengaruhi oleh kondisi eksternal,
internal dan proses kognitif.
2. Teori pendidikan
Teori Pendidikan Personal Personalized Education bertolak dari asumsi bahwa sejak lahir anak telah memiliki potensi-potensi tertentu.
Pendidikan harus dapat mengembangkan bakat-bakat atau potensi yang dimiliki setiap anak dengan bertolak dari kebutuhan dan minat peserta
didik. Sehingga peserta didik menjadi pelaku utama dalam pendidikan, sedangkan pendidik menempati posisi kedua yakni berperan sebagai
pembimbing, pendorong, fasilitator, dan pelayanan peserta didik.
Menurut Kadir 2012:141-142 teori ini memiliki dua aliran yakni aliran pendidikan progresif dipelopori oleh Francis Parker dan John Dewey.
Mudyahardjo 2001: 142 menyatakan bahwa progresitivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di
sekolah berpusat pada anak child-centered, sebagai wujud reaksi terhadap pelaksaan pendidikan yang masih berpusat pada guru teacher-
centered atau bahan pelajaran subject-centered.
Dengan kata lain, peserta didik merupakan suatu kesatuan yang utuh. Sehingga materi pengajaran berasal dari pengalaman peserta didik sendiri
14
yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Sehingga pendidik lebih merupakan ahli dalam metodologi dan membantu perkembangan peserta
didik sesuai dengan kemampuan dan kecepatan masing-masing.
Sedangkan pendidikan romantik menurut Kadir 2012:42 berpangkal dari pemikiran J.J. Rouseau tentang tabularasa yang memandang setiap
individu dalam keadaan fitrah, memiliki nurani kejujuran, kebenaran dan ketulusan.
Teori personal, menurut Kadir 2012: 142-143 menjadi dasar berkembangnya model kurikulum humanis, yaitu kurikulum yang
bertujuan memperluas kesadaran diri dan mengurangi keranggangan dan keterasingan dari lingkungan dan proses aktualisasi diri. Kurikulum
humanis ini merupakan reaksi atas pendidikan yang lebih menekankan pada aspek intelektual.