Analisis Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Kumuh di Kecamatan Teluk Nibung...

ANALI SI S KEHI DUPAN SOSI AL EKONOMI MASYARAKAT KAWASAN KUMUH DI KECAMATAN TELUK NI BUNG KOTA TANJUNG BALAI TESI S OLEH
YOI S NELSARI MALAU 047003032/PWD
SEKOLAH PASCASARJANA UNI VERSI TAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2006
Yois Nelasri Malau : Analisis Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Kumuh di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai, 2006
USU Repository © 2007

Analisis Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Kumuh di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai
Tesis
Yois Nelasri Malau
Universitas Sumatera Utara Sekolah Pascasarjana Magister Sains 2006
Ringkasan
Penelitian ini berjudul “Analisis Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Kumuh di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai” dibawah bimbingan: Prof. Ir. Zulkifli Nasution, MSc. Ph.D sebagai Ketua, Drs. Robinson Tarigan, MRP dan Drs. Kasyful Mahalli, MSi sebagai Anggota.
Kawasan kumuh yang lebih dikenal dengan pemukiman kumuh merupakan masalah yang dihadapi oleh hampir semua kota-kota besar di Indonesia bahkan kota-kota besar di negara berkembang lainnya. Ciri dari kawasan kumuh adalah : tidak sesuai dengan tata ruang, kepadatan bangunan sangat tinggi, kualitas bangunan sangat rendah, prasarana lingkungan tidak memenuhi syarat dan rawan yang dapat membahayakan kehidupan, penghijauan dan masyarakat penghuninya. Kecamatan Teluk Nibung dengan merupakan salah satu kawasan kumuh yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah melalui penanganan yang komprehensif.
Berkaitan dengan pentingnya dilakukan upaya penanggulangan kawasan kumuh tersebut maka penulis akan melakukan kajian tentang kehidupan sosial ekonomi masyarakat kawasan kumuh Teluk Nibung. Responden penelitian sebanyak 98 orang diambil dari 5 kelurahan di Kecamatan Teluk Nibung. Pengujian hipotesa penelitian menggunakan metode analisis statistik kesepakatan kedall’s untuk mengetahui tingkat kekumuhan kawasan pemukiman, serta regresi ganda untuk mengetahui pengaruh sosial ekonomi masyarakat (pendapatan, pendidikan dan pekerjaan) terhadap kekumuhan (kepadatan penduduk, kualitas bangunan dan prasarana lingkungan).
Tingkat kekumuhan kawasan Teluk Nibung dilihat dari aspek kepadatan hunian sangat tinggi yaitu sebesar 39,8% responden mempunyai 5-7 orang dalam satu rumah. Kualitas bangunan umumnya rendah, karena rumah tidak permanen, atap dari rumbia/nipah, dinding tepas atau papan sempengan, dan lantai tanah. Prasarana Lingkungan tidak baik, karena 60,0% responden tidak memiliki saluran pembuangan air kotor, serta air kotor dialirkan ke sungai.
Kehidupan sosial ekonomi masyarakat, dilihat dari aspek tingkat pendapatan tergolong rendah, karena 54,1 % responden mempunyai pendapatan pada kisaran Rp. 600.001 sampai Rp. 800.000. Jenis pekerjaan 34,7% responden adalah buruh, serta 42,9% hanyak berpendidikan SD.
Variabel kondisi rumah dan prasarana lingkungan berkorelasi signifikan berdasarkan uji kesepakatan kendal’s dalam menentukan tingkat kekumuhan kawasan Teluk Nibung.
Tingkat ketimpangan pendapatan di kawasan Teluk Nibung sangat rendah, karena sebesar 30,8% dari total pendapatan diterima oleh 40%
Yois Nelasri Malau : Analisis Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Kumuh di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai, 2006
USU Repository © 2007


responden, dengan demikian 60% responden menerima sekitar 69,2% dari total pendapatan. Faktor sosial ekonomi (pendapatan, pekerjaan dan pendidikan) berpengaruh signifikan
terhadap kepadatan hunian dan kualitas bangunan di kawasan Teluk Nibung. Sedangkan terhadap kualitas prasarana lingkungan dasar variabel yang berpengaruh signifikan adalah pendapatan dan pendidikan. Disarankan beberapa kebijakan Perlu kebijakan Pemerintah Kota Tanjung Balai dalam meningkatkan kondisi perumahan dan pemukiman di Teluk Nibung, melalui program rehabilitasi lingkungan pemukiman. Perlu dilakukan penyuluhan kepada masyarakat di kawasan Teluk Nibung sehingga mempunyai kesadaran dalam meningkatkan kualitas rumah, sanitasi lingkungan maupun sarana dan prasarana kehidupan lainnya. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang upaya penanggulangan kawasan kumuh, dengan variabel yang lain seperti faktor budaya.
Yois Nelasri Malau : Analisis Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Kumuh di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai, 2006
USU Repository © 2007

An Analysis of the Economic Social Life on the Filthy Area at Kecamatan Teluk Nibung Tanjung Balai City
Thesis
Yois Nelsari Malau
North Sumatera University Postgraduate School Magister of Science 2006
Abstract
This research is entitled “An Analysis of the Economic Social Life on the Filthy Area at Kecamatan Teluk Nibung Tanjung Balai City” supervised by Prof. Ir. Zulkifli Nasution,MSc,Ph.D as Coordinator, Drs. Robinson Tarigan, MRP and Drs. Kasyful Mahalli, MSi as members.
Filthy area whether known as filthy residential area is such a huge case which faced by almost big cities in Indonesia, and also in another developing country in around the world. The characteristics of the filthy area are: unfixed with scope, high manufactured, low quality of constructions, environments’ instrument had unpleasant and threaten society, implanted land and also inhabitant. The government has to reconstruct with seriously for the entire filthy area, and Kecamatan Teluk Nibung is a part of it.
Related to the importance act in handling filthy area, the writer will do the research about the economic social life society in filthy area at Teluk Nibung. Research respondents are 98 persons which take from 5 areas (kelurahan) at Kecamatan Teluk Nibung. The research hypothesis tested by using statistics analysis method by Kedall’s to find out the influence filthy area level, and also double regression to find out the social economy life society ( income, education and occupation), in to filthiness (population density, construction quality, and environments’ instrument).
Filthiness’ level at Teluk Nibung area shown from residential density is very high, from 39, 8% respondents had 5-7 persons in one house. Generally, the manufacture quality is low, because most of the residential are not permanent, the roof made from sago palms’ leaves, the wall made from bamboo wickerwork or plank, and the floor made from soil. Terrible environments’ instrument, since 60, 0% respondents had no drain waste and through it to the river.
Social economy life society, shown from income aspect is including to low category, because from 54,1 % respondents had income share Rp. 600.001 up to Rp. 800.000. About kinds of occupation, 34, 7 % are laborers, and 42, 9 % are only graduated from elementary school.
Residential condition is one of variables, and environments’ instruments also which had significant correlation based on deal of Kendalis’ in determining filthiness level at Teluk Nibung area.
The unstable income at Teluk Nibung area is very low, because about 30, 8% from total income accepted by 40 % respondents, so about 60% respondents accept 69, 2 % from total income.
Social economy factor (income, occupation and education) had a significant influence on residential density and construction quality at Teluk Nibung area. While on the environments’ instruments, the basic variable which had significant influence are income and education.
Recommend to government policy, especially to Tanjung Balai City Government on upgrading residential at Teluk Nibung, by using residential rehabilitee program. Requiring illumination to the people at Teluk Nibung area so they had responsibility on raise their residential quality, sanity, and also other environment’ elements. It is really needed doing research advance about the reconstruct the filthiness area, with another variable such a culture factors.

Yois Nelasri Malau : Analisis Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kawasan Kumuh di Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai, 2006
USU Repository © 2007