ANALISIS KEHIDUPAN ANAK USIA SEKOLAH YANG BEKERJA PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN PERJUANGAN KECAMATAN TELUK NIBUNG KOTA TANJUNGBALAI.
ANALISIS KEHIDUPAN ANAK USIA SEKOLAH YANG
BEKERJA PADA MASYARAKAT NELAYAN DI
KELURAHAN PERJUANGAN KECAMATAN
TELUK NIBUNG KOTA TANJUNGBALAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
RAHAYU NIM. 3103131058
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
(2)
(3)
(4)
ABSTRAK
Rahayu, NIM 3103131058: Analisi Kehidupan Anak Usia Sekolah Yang Bekerja Pada Masyarakat Nelayan Di Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai. Sikripsi: Medan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan,2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) karakteristik anak usia sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan, (2) faktor penyebab anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan.
Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai Tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan dengan usia 6-18 tahun di Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai yang berjumlah 78 orang, dan diambil semua menjadi sampel. Data yang dikumpulkan dengan tehnik komunikasi langsung dan observasi, kemudian dianalisi dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) karakteristik anak usia sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan, bahwa anak usia sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan berumur antara 6-18 tahun, anak usia sekolah bekerja sebagian besar berusia 16-12 tahun yaitu 48.7%, anak usia sekolah yang bekerja dominan anak laki-laki yaitu 67.9%, Jenis pekerjaan yang dilakukan anak usia sekolah pada masyarakat nelayan adalah menaikkan ikan dari kapal ke tangkahan, membersihkan kapal, membongkar ikan dan memilih atau menyortir ikan, mengupas kulit kerang, menjemur ikan asin dan jualan.. Anak yang bekerja di usia sekolah tersebut rata-rata memiliki keluarga yang besar yaitu memiliki saudara lebih dari 5 orang adalah 73.1 %, anak usia sekolah bekerja umumnya merupakan anak tengah yaitu 57.7%. Anak yang bekerja di usia sekolah yang masih menduduki bangku sekolah sebanyak 49 orang, dan yang sudah tidak bersekolah lagi sebanyak 29 orang. Anak usia sekolah bekerja berpenghasilan dominan kurang dari Rp 200.000 sebanyak 47.4% dan waktu anak bekerja tidak tentu ada sebanyak 48.7% lamanya anak usia sekolah bekerja paling dominan 4-6 tahun yaitu 44.9%. 2) faktor penyebab anak usia sekolah bekerja adalah karena adanya presepsi orang tua bahwa anak bekerja tidak buruk dan merupakan bagian dari sosialisasi dan tanggung jawab anak untuk membantu pendapatan keluarga, Kemiskinan, pengaruh teman sebaya, dan lemahnya penegakan hukum terhadap pekerja anak.
(5)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan sikripsi yang berjudul “ Analisis Kehidupan Anak Usia Sekolah Yang Bekerja Pada Masyarakat Nelayan di Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung”.
Penulisan sikripsi ini adalah salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dalam sikripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
Kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Yaitu Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, beserta seluruh jajaran Pembantu Rektor
2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, yaitu Bapak Dr.H. Restu, M.Si, beserta jajaran Pembantu Dekan
3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si dan Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan
4. Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si sebagai dosen pembimbing sikripsi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian hingga sikripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan rencana 5. Dra. Muhammad Arif, M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik yang
telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian hingga sikripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan rencana
(6)
6. Kepada Ibu Dra. Asnidar, M.Si dan Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si sebagai dosen penguji yang telah membimbing serta memberikan masukan dalam pembuatan sikripsi
7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Geografi yang tidak bosan-bosannya membimbing saya, mengingatkan saya dan terus mengajari saya agar menjadi manusia yang lebih baik lagi dan mencirikan sikap serta sifat layaknya manusia yang berintelektual
8. Camat Teluk Nibung Bapak Fachrizal Nasution, S.Sos. M.Si beserta stafnya yang telah memberikan kemudahan selama peneliti melakukan penelitian
9. Kepala lurah Perjuangan Bapak Ali Imran, SE beserta stafnya yang membantu dan mempermudah selama proses penelitian
10.Kedua orang tua yang sangat saya cintai dan sayangi, yaitu Ayahanda Muhammad Idris Ritonga dan Ibunda Darmawati Lubis yang telah memberi support dan semangat walaupun dalam penyusunan sikripsi terdapat banyak cobaan sejujurnya doa serta harapan ayah dan ibunda lah yang selalu menjadi semangat ananda dalam penulisan sikripsi ini. Maafkan ananda bila sebagai seorang anak belum bisa memberi yang terbaik buat Ayahanda dan Ibunda tercinta
11.Kakak Abang dan Adik ku tersayang yaitu Dodi, Dedek, Heri, Hendra dan yani yang telah memberikan semangat dan doanya.
12.Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi Stanbuk 2010 Kelas A Reguler terutama kepada teman saya Basyariatus dan Kharina clara yang
(7)
selalu mensuport saya dan mendukung saya dalam menyelesaikan sikripsi ini.
13.Kepada teman-teman yang saya sayangi Kerin House ( Weny, Nita, Kiki, Ade, Ajeng, dan Rina) yang telah memberikan semangat bagi saya serta dukungan dalam menyelesaikan sikripsi ini.
Dalam sikripsi ini penulis telah berusaha membuat sesuatu yang terbaik. Namun, mengingat penulis masih tahap belajar, penulis sangat menyadari bahwa isi yang disajikan dalam sikripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segenap kerendahan hati saya mohon maaf dan mengharapkan sekali masukan dan saran yang membangun sebagai bahan perbaikan dan pertimbangan bagi penulis apabila melakukan penyusunan karya ilmiah lain dikemudian hari.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga sikripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, masyarakat dan pembaca lain.
Medan, Desember 2014 Penulis
RAHAYU
(8)
(9)
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN...ii
KATA PENGANTAR...iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...vi
ABSTRAK...vii
DAFTAR ISI...viii
DAFTAR TABEL...x
DAFTAR GAMBAR...xi
DAFTAR LAMPIRAN...xii
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Identifikasi Masalah ...5
C. Pembatasan Masalah ...6
D. Rumusan Masalah ...6
E. Tujuan Penelitian ...6
F. Manfaat Penelitian ...7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...8
A. Kerangka Teoritis ...8
1. Anak Bekerja...8
2. Karakteristik Anak Bekerja...11
3. Faktor Penyebab Anak Bekekrja...14
(10)
C. Kerangka Berpikir...21
BAB III METODE PENELITIAN ...23
A. Lokasi Penelitian ...23
B. Populasi dan Sampel...23
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional...23
D. Tehnik Pengumpulan Data...25
E. Tehnik Analisis Data ...25
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN...26
A. Keadaan fisik...26
B. Keadaan Non Fisik...30
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN...38
A. Hasil Penelitian...38
B. Pembahasan...51
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...59
A. Kesimpulan...59
B. Saran...60
DAFTAR PUSTAKA...61
(11)
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1. Konposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014...31
2. Komposisi Penduduk Menurut Golongan Umur Tahun 2014...32
3. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Tahun 2014...33
4. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan Tahun 2014...34
5. Komposisi Penduduk Menurut Agama Tahun 2014...35
6. Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa Tahun 2014...36
7. Komposisi Usia Responden Tahun 2014...38
8. Komposisi jenis kelamin responden tahun 2014... 9. Komposisi Jenis Pekerjaan Responden Tahun 2014...39
10.Komposisi Jumlah Saudara Responden Tahun 2014...40
11.Komposisi Kedudukan Responden Dalam Keluarga Tahun 2014...41
12.Komposisi Pendidikan Responden Tahun 2014...42
13.Komposisi Pendidikan Orang Tua Responden Tahun 2014...42
14.Komposisi Menurut Penghasilan Responden Tahun 2014...43
15.Komposisi Waktu Mulai Bekerja Responden Tahun 2014...44
16.Komposisi Lama Bekerja Responden Tahun 2014...44
17.Tanggapan Orang Tua Responden Tahun 2014...45
18.Komposisi Menurut Penghasilan Orang Tua Responden Tahun 2014...46
19.Komposisi Pekerjaan Orang Tua Responden Tahun 2014...47
20.Alasan Responden Bekerja Tahun 2014...48
(12)
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berpikir...22
2. Layout Peta Kota Tanjungbalai...27
3. Layout Peta Kecamatan Teluk Nibung...28
(13)
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Lembar Wawancara Peneliti untuk Responden...62 2. Lembar Wawancara Peneliti untuk Pemerintah Dan Masyarakat...64 3. Dokumentasi penelitian...65
(14)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Perhatian bangsa Indonesia terhadap kesejahteraan anak sudah ada, hal ini antara lain ditujukan dengan adanya peraturan perundang–undangan kesejahteraan anak, diantaranya adalah : UU No. 12 tahun 1984 tentang pekerjaan anak, Kepres No. 4 tahun 1984 tentang Hak Anak Nasional, Konvensi tentang Hak–Hak Anak
dari PBB khususnya artikel 32 (1) yang berbunyi “ Negara peserta mengakui hak -hak untuk dilindungi dari eksploitasi ekonomi dan dari setiap pekerjaan yang mungkin berbahaya, mengganggu pendidikan anak, membahayakan kesejahteraan
anak, pekerjaan fisik/mental, spiritual dan moral anak”. Indonesia adalah salah
satu negara yang ikut menandatangani konvensi tersebut (Fingidae , 1993).
Indonesia merupakan salah satu negara yang meratifikasi konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang hak-hak anak, melalui Keputusan Presiden (Keppres) No.36/0 tanggal 25 Agustur 1990. Dengan diretifikasinya konvensi tersebut, berarti secara hukum, negara berkewajiban melindungi dan memenuhi hak-hak anak, baik hak sipil, politik, sosial, budaya dan ekonomi. Akan tetapi, pada kenyataannya negara masih belum mampu memenuhi kewajibannya untuk melindungi hak-hak anak. Salah satu permasalahan yang masih terjadi adalah keberadaan pekerja anak. Bukan hanya melanggar hak-hak anak, bekerja juga membawa dampak-dampak buruk bagi anak-anak, baik secara fisik maupun spikis. Lebih jauh, bekerja dikhawatirkan akan mengganggu masa depan anak-anak untuk mendapat kehidupan yang lebih baik (Usman dan Nachrowim: 2004).
(15)
Anak yang bekerja merupakan gambaran betapa kompleks dan rumitnya permasalahan anak. Sejak awal pendeklarasian HAM, berbagai bentuk peraturan yang bersifat universal telah dikeluarkan dalam rangka mendukung upaya perlindungan HAM di dunia. Jika kita berbicara fenomena pekerja anak, maka bidang HAM yang langsung bersinggungan adalah hak anak. Baik di dunia internasional maupun di Indonesia, masalah seputar kehidupan anak menjadi perhatian utama bagi masyarakat maupun pemerintah. Dalam konteksnya, sebenarnya anak mempunyai hak yang bersifat asasi sebagaimana yang dimiliki orang dewasa. Perlindungan terhadap hak anak tidak terlalu banyak dipikirkan pada umumnya, begitu pula dengan langkah konkritnya, bahkan upaya perlindungan itu sendiri dilanggar oleh negara dan berbagai tempat di negeri ini, orang dewasa, bahkan orang tuanya sendiri. Banyak anak-anak yang berada di bawah umur menjadi objek dalam pelanggaran terhadap hak-hak anak akibat pembangunan ekonomi yang dilakukan.
Perkembangan pekerja anak di Indonesia berdasarkan Sakernas tahun 2009-2010 menurut daerah yaitu pekerja anak pada tahun 2009 di perkotaan berjumlah 1,04 juta orang (28,19 persen) dan mengalami peningkatan menjadi 1,95 juta orang (59,71 persen) pada tahun 2010 dan di daerah pedesaan berjumlah 2,66 juta orang (71,81 persen), mengalami penurunan menjadi 1,31 persen.( http://www.infokerja-jatim.com/index.php/detail/artikel/47 diakses tanggal 4 april 2014).
Organisasi buruh sedunia atau lebih dikenal dengan ILO menyatakan pada tahun 2013 bahwa di dunia terdapat 10,5 juta anak pekerja domestic yang potensial menjurus kepada kondisi perbudakan. Di Indonesia Komisi Nasional
(16)
Perlindungan Anak melansir data kasus terkait anak-anak selama semester pertama 2013. Jumlah pekerja anak mencapai 4,7 juta jiwa. 1,1 juta anak bekerja di kawasan perkotaan. Lainnya, 2,3 juta anak di pedesaan. Sebagai perbandingan, data Badan Pusat Statistik mencatat jumlah pekerja anak sebesar 1,7 juta jiwa. Rinciannya, 674 ribu berusia di bawah 13 tahun. Sebanyak 321 ribu berusia 13-14 tahun, dan sisanya 760 ribu berusia 15-17 tahun. Padahal, Indonesia punya target bebas dari pekerja anak pada 2020.
Anak adalah gambaran dan cerminan masa depan, aset keluarga, agama, bangsa, negara dan merupakan generasi penerus di masa yang akan datang. Mereka berhak mendapatkan kebebasan, menikmati dunianya, dilindungi hak-hak mereka tanpa adanya pengabaian yang dilakukan oleh pihak tertentu yang ingin memanfaatkan kesempatan untuk mencari keuntungan pribadi.
Pasal 28B (ayat 2) UUD menyatakan bahwa”setia anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, ini berarti bahwa anak mempunyai hak konstitusional dan negara wajib menjamin serta melindungi pemenuhan hak anak yang merupakan hak asasi manusia (HAM).
Dalam suatu keluarga kehadiran anak menjadi suatu yang tidak ternilai harganya. Anak membutuhkan cinta kasih dari orang tua, memerlukan lingkungan yang sehat untuk tumbuh dan berkembang secara wajar. Kelangsungan hidup seorang anak, perlindungan dan pengembangan dirinya adalah hak seorang anak dalam keluarga. Dalam keluarga ayah dan ibu sebagai oranga tua memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam memenuhi kelangsungan hidup seorang anak.
(17)
Betapa besar lingkungan keluarga bertanggung jawab dalam proses perkembangan anak, dimana keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan anak, tempat dia belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial didalam interaksi dengan kelompoknya. Keluarga mempunyai peran penting dalam pencapaian masa depan anak yang baik bagi dirinya sendiri, keluarga serta orang lain.
Akan tetapi masih ada hal–hal yang tidak sesuai dengan harapan dan kenyataan setiap anak, khusunya bagi anak-anak yang bekerja. Anak bekerja merupakan keikutsertaan anak terhadap partisipasinya ekonomi, hal ini dapat terlihat pada masyarakat yang masih dibelenggu oleh kemiskinan, untuk dapat hidup mereka harus melibatkan seluruh keluarganya termasuk anak-anaknya untuk bekerja demi menambah pendapatan seluruh anggota keluarganya. Selain faktor ekonomi, ada juga faktor sosial budaya yang hidup dimasyarakat. bahkan lingkungan tempat tinggal juga ikut mempengaruhi seseorang bekerja.
Di Indoneisa masalah dan fenomena anak bekerja sekarang ini cukup banyak, diantaranya adalah masalah anak yang terdapat pada pedesaan masyarakat nelayan. Pada pedesaan nelayan hampir seluruh perkampungan nelayan di Indonesia banyak terdapat anak-anak usia sekolah yang bekerja.
Demikian juga pada daerah pedesaan nelayan yang ada di Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai. Di daerah tersebut masih banyak anak-anak usia sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan. Anak-anak yang terdapat disekitar daerah tersebut bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena pendapatan orang tua yang rendah, sehingga anak mereka memilih untuk bekerja demi membantu perekonomian orang tuanya.
(18)
Mereka lebih memilih bekerja untuk mencari uang dan membantu orang tua dari pada bersekolah. Anak yang bekerja pada masyarakat nelayan ini bekerja pada usia 6–18 tahun, umumnya anak laki-laki. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu tingkat pendapatan orang tua yang rendah dan tidak dapat memenuhi kehidupan sehari–hari. Faktor sosial budaya yang berkembang di daerah nelayan tersebut, seperti sifat malas, mereka lebih memilih bekerja untuk mencari uang dari pada bersekolah. Seorang anak tidak perlu memperolah pendidikan, lebih baik bekerja untuk mencari uang. Faktor lingkungan yaitu seorang anak akan tertuntut bekerja setelah melihat teman sebayanya yang telah bekerja mampu memenuhi segala kebutuhannnya. Pekerjaan yang dilakukan anak pada masyarakat nelayan ini adalah membersihkan kapal, membongkar, menyotir ikan, dan lain sebagainya, pekerjaan ini biasanya dilakukan anak usia sekolah pada saat kapal pulang dari melaut. Kegiatan tersebut tentunya akan mengganggu kegiatan sekolah dan perkembangan anak tersebut.
Hal tersebutlah yang diangkat dalam penulisan kali ini, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai kehidupan anak usia sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai.
B. Identifikasi Masalah
Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitiaan ini adalah berbagai fenomena anak usia sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai yaitu: karakteristik anak usia sekolah yang bekerja, faktor yang melatar belakangi anak usia sekolah bekerja,
(19)
jenis pekerjaan yang dilakukan anak pekerja pada usia sekolah, sosial budaya yang berkembang dimasyarakat tersebut, pandangan orang tua terhadap pendidikan anak, kondisi kesejahteraan anak pekerja pada usia sekolah, usia rata– rata anak pekerja pada usia sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan dapat dilakukan dengan baik, maka penelitian ini dibatasi yaitu :
1. Karakteristik anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan.
2. Faktor yang melatar belakangi anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan.
D. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Karakteristik anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan?
2. Faktor – faktor apa saja yang melatar belakangi anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Karakteristik anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan.
2. Untuk mengetahui faktor yang melatar belakangi anak usia sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan.
(20)
F. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi instansi yang terkait untuk dapat mengambil suatu kebijakan tentang larangan dan sanksi orang – orang yang memperkerjakan anak usia sekolah
2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah setempat dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan kondisi kesejahteraan anak dan upaya mengatasi eksploitasi anak.
3. Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi peneliti lain dimasa mendatang yang melakukan penelitian yang sama.
(21)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan meliputi anak laki-laki dengan usia sekitar 6-18 tahun, anak yang bekerja tersebut rata-rata memiliki jumlah saudara sama atau lebih dari 5 dan anak usia sekolah yang bekerja umumnya merupakan anak tengah yaitu 57.7%, tingkat pendidikan anak bekerja yang masih sekolah adalah 49 orang, anak usia sekolah yang bekerja berpenghasilan paling dominan kurang dari Rp.200.000/bulan ada 47,7%, waktu anak tidak tentu ada 48.7% dan lama bekerja responden 4-6 tahun adalah 44.9%.
2. Faktor anak usia sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan yaitu presepsi orang tua terhadap anak bekerja, kemiskinan, pengaruh teman sebaya dan penengakan hukum. Presepsi orang tua terhadap anak bekerja 82.1% yang menyetujui anak bekerja, kemiskinan yaitu penghasilan orang tua responden sebanyak 55.1% tidak menentap dan pekerjaan orang tua responden sebanyak 33,3% sebagai nelayan, pengaruh teman sebaya 37.2% ikut-ikutan teman, penegakan hukum yaitu tanggapan pemerintahan setempat terhadap anak bekerja dari 34 orang yang bekrja pada pemerintahan di Kelurahn perjuangan ada 21 orang yang tidak menyetujui adanya pekerja anak. Tanggapan masyarakat yang ada di Kelurahan perjuangan, bahwa masyarakat sangat menyetujui adanya pekerja anak.
(22)
B. SARAN
Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Orang tua anak yang bekerja di usia sekolah harus dapat memperhatikan kesejahteraan anaknya dan mengajarkan anak tentang pentingnya pendidikan, serta memberikan perhatian dan pembinaan kepada anaknya.
2. Kepada pemerintahan serta masyarakat agar memperhatikan pendidikan anak usia sekolah yang bekerja dan memberikan penegakan hukum terhadap masyarakat yang mempekerjakan anak d bawah umur.
(23)
DAFTAR PUSTAKA
Brahmana, Lady Diana.2013. Faktor – Faktor Melatarbelakangi Penyebab Terjadinya Anak Putus Sekolah Di Desa Jeraya Kecamatan Simpang
Empat Kabupaten Karo. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS
Unimed
Darus, 1997. Realita Anak Jermal Dalam Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Pantai. Jakarta : Rajawali
Fingidae,Abraham,1995. Memahami Masalah Sosial. Jakarta: LP3ES
Gea. 2006. Jurnal Pendidikan Geografi pekerja anak dan permasalahannya. Dalam
(http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197901012 0050NANDI/artikel%20jurnal/Artikel_di_Jurnal_GEA.pdf__Pekerja_Ana k_dan_Permasalahannya.pdf diakses pada tanggal 15 maret 2014)
Hamdani,Judo.2006. Studi Tentang Kehidupan Anak Usia Sekolah Yang Bekerja
Di Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara Kota Pematang Siantar. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.
http://www.slideshare.net/Syaifur_r/makalah-pekerja-anak di akses tanggal 10 maret 2014
http://sovalusian.blogspot.com/2013/08/ana lisis-studi-kasus-pekerja-anak-dalam.html diakses tanggal 4 April 2014
http://www.infokerja-jatim.com/index.php/detail/artikel/47 diakses tanggal 4 April 2014.
Haryadi.1995.Buruh Anak dan Dinamika Industri Kecil. Bandung:Yayasan Akatiga
Hutagalung, Nursaema.2002. Fenomena Kehidupan Anak Usia Sekolah Pada
Masyarakat Nelayan Di Kota Sibolga. Medan: Jurusan Pendidikan
Geografi FIS Unimed.
Marbun, leonardo, dkk.2002. Masyarakat Pinggiran Yang Kian Terlupakan. Medan :JALA.
Saruksuk, Arjuna. 2012. Analisis Kehidupan Anak Usia Sekolah Pada
Masyarakat Nelayan Di Desa Binasi Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.
(24)
Simanjuntak dan Puspitawati.2010. jurnal karakteristik demografi, sosial,
ekonomi keluarga penerima program keluarga harapan-vol-3,no-2.
Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Sugiharto, Eko.2012. jurnal tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan Desa
benua baru hilir bedasarkan indikator badan satu pusat statistik. Dalam
(https://agribisnisfpumjurnal.files.wordpress.com/2012/03/jurnal-vol-4-no-1-eko.pdf diakses pada tanggal 15 maret 2014)
Suyanto, Bagong.2010.Masalah Sosial Anak.Jakarta: Kencana
Tambunan, Kamariah, dkk. 1995. Tenaga Kerja Anak Indonesia. Jakarta : Pusat Informasi Wanita Dalam Pembangunan PDII-LIPI Bekerja Sama
]Dengan UNICEF.
Tjandraningsih, Indrasari dan Anarita, Popon. 2002. Pekerja Anak Di Perkebunan
Tembakau. Bandung : Yayasan AKATIGA.
Usman, Hardius dan Nachrowi, Djalal. 2004. Pekerja Anak Di Indonesia.Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Wandira. 2011. Studi Tentang Masyarakat Nelayan Di Kelurahan Pematang
Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai. Medan: Jurusan
Pendidikan Geografi FIS Unimed
(1)
jenis pekerjaan yang dilakukan anak pekerja pada usia sekolah, sosial budaya yang berkembang dimasyarakat tersebut, pandangan orang tua terhadap pendidikan anak, kondisi kesejahteraan anak pekerja pada usia sekolah, usia rata– rata anak pekerja pada usia sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan dapat dilakukan dengan baik, maka penelitian ini dibatasi yaitu :
1. Karakteristik anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan.
2. Faktor yang melatar belakangi anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan.
D. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Karakteristik anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan?
2. Faktor – faktor apa saja yang melatar belakangi anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Karakteristik anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan.
2. Untuk mengetahui faktor yang melatar belakangi anak usia sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan.
(2)
F. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi instansi yang terkait untuk dapat mengambil suatu kebijakan tentang larangan dan sanksi orang – orang yang memperkerjakan anak usia sekolah
2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah setempat dalam rangka peningkatan mutu pendidikan dan kondisi kesejahteraan anak dan upaya mengatasi eksploitasi anak.
3. Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi peneliti lain dimasa mendatang yang melakukan penelitian yang sama.
(3)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan meliputi anak laki-laki dengan usia sekitar 6-18 tahun, anak yang bekerja tersebut rata-rata memiliki jumlah saudara sama atau lebih dari 5 dan anak usia sekolah yang bekerja umumnya merupakan anak tengah yaitu 57.7%, tingkat pendidikan anak bekerja yang masih sekolah adalah 49 orang, anak usia sekolah yang bekerja berpenghasilan paling dominan kurang dari Rp.200.000/bulan ada 47,7%, waktu anak tidak tentu ada 48.7% dan lama bekerja responden 4-6 tahun adalah 44.9%.
2. Faktor anak usia sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan yaitu presepsi orang tua terhadap anak bekerja, kemiskinan, pengaruh teman sebaya dan penengakan hukum. Presepsi orang tua terhadap anak bekerja 82.1% yang menyetujui anak bekerja, kemiskinan yaitu penghasilan orang tua responden sebanyak 55.1% tidak menentap dan pekerjaan orang tua responden sebanyak 33,3% sebagai nelayan, pengaruh teman sebaya 37.2% ikut-ikutan teman, penegakan hukum yaitu tanggapan pemerintahan setempat terhadap anak bekerja dari 34 orang yang bekrja pada pemerintahan di Kelurahn perjuangan ada 21 orang yang tidak menyetujui adanya pekerja anak. Tanggapan masyarakat yang ada di Kelurahan perjuangan, bahwa masyarakat sangat menyetujui adanya pekerja anak.
(4)
B. SARAN
Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Orang tua anak yang bekerja di usia sekolah harus dapat memperhatikan kesejahteraan anaknya dan mengajarkan anak tentang pentingnya pendidikan, serta memberikan perhatian dan pembinaan kepada anaknya.
2. Kepada pemerintahan serta masyarakat agar memperhatikan pendidikan anak usia sekolah yang bekerja dan memberikan penegakan hukum terhadap masyarakat yang mempekerjakan anak d bawah umur.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Brahmana, Lady Diana.2013. Faktor – Faktor Melatarbelakangi Penyebab Terjadinya Anak Putus Sekolah Di Desa Jeraya Kecamatan Simpang
Empat Kabupaten Karo. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed
Darus, 1997. Realita Anak Jermal Dalam Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pantai. Jakarta : Rajawali
Fingidae,Abraham,1995. Memahami Masalah Sosial. Jakarta: LP3ES
Gea. 2006. Jurnal Pendidikan Geografi pekerja anak dan permasalahannya. Dalam
(http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197901012 0050NANDI/artikel%20jurnal/Artikel_di_Jurnal_GEA.pdf__Pekerja_Ana k_dan_Permasalahannya.pdf diakses pada tanggal 15 maret 2014)
Hamdani,Judo.2006. Studi Tentang Kehidupan Anak Usia Sekolah Yang Bekerja Di Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara Kota Pematang Siantar. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.
http://www.slideshare.net/Syaifur_r/makalah-pekerja-anak di akses tanggal 10 maret 2014
http://sovalusian.blogspot.com/2013/08/ana lisis-studi-kasus-pekerja-anak-dalam.html diakses tanggal 4 April 2014
http://www.infokerja-jatim.com/index.php/detail/artikel/47 diakses tanggal 4 April 2014.
Haryadi.1995.Buruh Anak dan Dinamika Industri Kecil. Bandung:Yayasan Akatiga
Hutagalung, Nursaema.2002. Fenomena Kehidupan Anak Usia Sekolah Pada Masyarakat Nelayan Di Kota Sibolga. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.
Marbun, leonardo, dkk.2002. Masyarakat Pinggiran Yang Kian Terlupakan. Medan :JALA.
Saruksuk, Arjuna. 2012. Analisis Kehidupan Anak Usia Sekolah Pada Masyarakat Nelayan Di Desa Binasi Kecamatan Sorkam Barat Kabupaten Tapanuli Tengah. Medan : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.
(6)
Simanjuntak dan Puspitawati.2010. jurnal karakteristik demografi, sosial, ekonomi keluarga penerima program keluarga harapan-vol-3,no-2. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Sugiharto, Eko.2012. jurnal tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan Desa benua baru hilir bedasarkan indikator badan satu pusat statistik. Dalam (https://agribisnisfpumjurnal.files.wordpress.com/2012/03/jurnal-vol-4-no-1-eko.pdf diakses pada tanggal 15 maret 2014)
Suyanto, Bagong.2010.Masalah Sosial Anak.Jakarta: Kencana
Tambunan, Kamariah, dkk. 1995. Tenaga Kerja Anak Indonesia. Jakarta : Pusat Informasi Wanita Dalam Pembangunan PDII-LIPI Bekerja Sama
]Dengan UNICEF.
Tjandraningsih, Indrasari dan Anarita, Popon. 2002. Pekerja Anak Di Perkebunan Tembakau. Bandung : Yayasan AKATIGA.
Usman, Hardius dan Nachrowi, Djalal. 2004. Pekerja Anak Di Indonesia.Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Wandira. 2011. Studi Tentang Masyarakat Nelayan Di Kelurahan Pematang Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed