Tinjauan Teoritis TINJAUAN PUSTAKA
bahwa pasar adalah kontak ratusan atau ribuan perusahaan dalam suatu industri yang melakukan transaksi dalam suatu waktu, sedangkan secara nyata
yang dapat dilihat pada suatu lokasi adalah terjadinya transaksi jual beli.
Pakar ekonomi mengklasifikasi pasar dengan memfokuskan keadaan jumlah perusahaan dalam industri. Struktur pasar sangatlah penting, struktur pasar
menjadi ukuran penting untuk melihat perilaku dan kinerja industri, karena secara strategis dapat mempengaruhi kondisi persaingan serta tingkat harga
barang dan jasa. Dengan demikian, pengaruh itu akhirnya sampai pada kesejahteraan manusia. Struktur pasar juga menunjukan atribut pasar yang
mempengaruhi sifat proses persaingan.
Joe S Bain dalam Hasibuan 2000 , mendefinisikan struktur pasar sebagai karakteristik organisasi pasar yang mempengaruhi sifat kompentisi atau
persaingan dan harga didalam pasar. Bentuk pasar dikatakan persaingan sempurna apabila ada banyak penjual dan pembeli serta produknya homogen.
Apabila hanya ada satu penjual didalam pasar, maka dinamakan monopoli, namun bila sedikit perusahaan besar mensuplai barang dipasar maka
dikatakan oligopoli. Oligopoli ada dua macam, jika produknya homogen dapat dikatakan sebagai oligopoli murni, sedangkan jika produknya berbeda
maka dikatakan oligopoli berbeda. Struktur pasar terwujud dalam distribusi ukuran perusahaan adalah pangsa pasarnya sendiri. Dalam mikro ekonomi,
struktur pasar paling sederhana biasanya terfokus pada kompetisi dan monopoli, namun pada dasarnya struktur pasar yang paling penting adalah
diantara keduanya. oligopoli adalah jenis pasar dimana perusahaan bukan monopolis dan bukan pula pesaing, tetapi diantara keduanya.
Tabel 5. Jenis Struktur Pasar Industri
Jenis Pasar Kondisi Pasar
Monopoli murni Suatu perusahaan yang memiliki 100
persen dari pangsa pasar Perusahaan yang dominan
Suatu perusahaan yang memiliki 50 – 100
persaingan murni persen dari pangsa pasar dan tanpa
pesaing yang kuat Oligopoli Ketat
Penggabungan empat perusahaan terkemukan yang memiliki pangsa pasar
60 - 100 persen, kesepakatan di antara mereka untuk menetapkan harga relatif
Muda Oligopoli Longgar
Penggabungan empat perusahaan terkemukan yang memiliki 40 persen atau
kurang dari pangsa pasar, kesempatan mereka untuk mendapatkan harga
sebenarnya tidak mungkin Persaingan Monopolistik
Banyak pesaing yang efektif, tidak satu pun yang memiliki lebih dari 10 persen pangsa
Pasar Persaingan Murni
Lebih dari 50 pesaing dimana tidak satu pun yang memiliki pangsa pasar
Sumber : Kirana, 2001
2.1.1 Persaingan Sempurna Struktur pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling
ideal, karena sistem pasar ini dianggap struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan produksi barang atau jasa yang tinggi efisiensinya.
Pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, setiap penjual atau pembeli tidak dapat
mempengaruhi keadaan di pasar. Sukirno,2012
Kuncoro 2007 , mengatakan industri yang bersaing sempurna adalah industri yang mengikuti asumsi
– asumsi berikut : 1
Terdapat sejumlah perusahaan yang masing – masing memproduksi produk yang homogen.
2 Setiap perusahaan berusaha memaksimumkan laba.
3 Setiap perusahaan adalah pengambil harga, diasumsikan bahwa
tindakan setiap perusahaan tidak berpengaruh terhadap harga pasar. 4
Harga diasumsikan diketahui oleh semua peserta pasar informasi adalah sempurna.
5 Transaksi tidak memerlukan biaya, pembeli dan penjual tidak
mengeluarkan biaya dalam melakukan pertukaran.
2.1.2 Oligopoli Pasar oligopoli, masing-masing perusahaan memproduksi dan menjual produk
yang serupa atau hampir serupa. Contoh : produk batu baterai, pasta gigi, sabun mandi, air minum mineral, sepeda motor, accu, dan ban mobilsepeda
motor. Strategi yang biasa ditempuh oleh perusahaan - perusahaan oligopoli dalam menguasai dan menarik konsumen adalah dengan membuat model serta
memberikan merek tertentu pada produk yang dijual. Hasibuan,2000 Ciri - ciri pasar oligopoli
a hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar.
b barang yang dihasilkan atau dijual bersifat sama.
c sulit untuk masuk ke pasar karena investasinya tinggi.
2.1.3 Monopoli Struktur pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana pasar hanya ada
satu produsenpenjual saja di dalam pasar, dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat close
substitution. Contohnya seperti Perusahaan Listrik Negara PLN, perusahaan Kereta Api PT. KAI, dan lain sebagainya. Hasibuan,2000
Ciri-ciri pasar monopoli :
a hanya ada satu penjual.
b pembeli tidak punya pilihan lain dalam membeli barang.
c tidak ada perusahaan yang dapat membuat barang substitusi yang
sempurna. d
harga ditentukan oleh perusahaan.
2.1.4 Monopolistik Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada antara
dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu pasar sempurna dan pasar monopoli. Oleh sebab itu. Sifat - sifatnya mengandung unsur - unsur sifat pasar monopoli dan
unsur - unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolistik dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen
yang menghasilkan barang yang berbeda corak differentiated products . Contoh produknya adalah seperti makanan ringan snack , nasi goreng,
pulpen, buku, dan sebagainya. Sukirno,2012
Pada pasar persaingan monopolistik terdapat ciri - ciri berikut ini : a
Terdiri atas banyak penjual dan banyak pembeli. b
Barang yang dihasilkan sejenis, hanya coraknya berbeda. Contoh: sabun, pasta gigi, dan minyak goreng.
c Terdapat banyak penjual yang besarnya sama, sehingga tidak ada satu
penjual akan menguasai pasar. d
Penjual mudah menawarkan barangnya di pasar. e
Penjual mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan dan memengaruhi harga pasar.
f Adanya peluang untuk bersaing dalam keanekaragaman jenis barang yang
dijual.
Pada dasarnya struktur pasar monopolistik adalah sejumlah besar perusahaan yang menghasilkan produk terdeferensiasi. Dalam struktur pasar ini
mengandung persaingan sempurna karena terdapat banyak penjual dan tidak ada satu pun yang memiliki pangsa pasar yang cukup besar. Perbedaan antara
pasar monopolistik dan pasar persaingan sempurna, terletak pada diferensiasi produk tidak identik , sementara pada pasar persaingan sempurna produk
yang diperjual belikan merupakan barang yang identik dan homogen.
Perusahaaan pada industri yang memiliki struktur pasar persaingan monopolistik berusaha meyakinkan konsumennya bahwa produk yang
dihasilkan berbeda dan lebih baik dari perusahaan lain. Untuk meyakinkan konsumen biasanya perusahaan - perusahaan umumnya menjalankan dua
strategi. Menurut pendapat Baye, 2000 : strategi pertama, perusahaan akan mengeluarkan dana untuk mempromosikan produksinya. Strategi dijalankan
dengan cara iklan komparatif, yaitu iklan yang di desain untuk menonjolkan perbedaan produk atau merek perusahaan terhadap produk perusahaan
lainnya. Strategi kedua, perusahaan - perusahaan memperkenalkan produk baru yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ketika perusahaan membangun lini produk yang baru dan menikmati keuntungan jangka pendek, maka akan
mengundang banyak perusahaan masuk ke dalam pasar tersebut dan meniru apa yang dilakukan oleh perusahaan yang lebih dahulu masuk pasar.
Akibatnya, dalam jangka panjang keuntungan yang diperoleh perusahaan inovator akan menjadi nol. Kuncoro, 2007
2.2 Tingkat Persaingan Suatu perusahaan akan mencari cara untuk mengalahkan pesaingnya untuk
meraih keuntungan yang maksimum. Tingkat persaingan suatu industri dapat dilihat dari struktur pasarnya. Dalam menentukan tingkat persaingan seluruh
elemen harus dikombinasikan. Tidak ada formula yang sederhana yang dapat digunakan. Dalam tingkat persaingan perusahaan harus menimbang pangsa
pasar dari perusahaan terkemuka. Bila sangat tinggi di atas 50 dan tidak ada saingan yang berarti, ini menandakan kekuatan pasar perusahaan itu juga
besar. Apabila pangsa pasar terbesar berkisar antara 20 – 50 maka
ologopoli yang mungkin akan timbul adalah ologopoli ketat. Kekuatan pasar
perusahaan – perusahaan terkemuka mungkin akan menjadi lebih kuat dan
kurang dengan adanya perusahaan – perusahaan lain yang disebabkan oleh
kondisi free entry. Disamping itu, perilaku harga dan keuntungan perlu dipertimbangkan dalam menilai tingkat persaingan. Perusahaan jika memiliki
pangsa pasar terbesar dibawah 20 dan kombinasi pemusatan 4 perusahaan maka beberapa bentuk persaingan efektif akan muncul meskipun hambatan
masuk tinggi tetapi kesepakatan yang dibuat mungkin menemui kegagalan. Kirana,2001
3. Perilaku Industri
Menurut Hasibuan,2000 perilaku indutri menganalisis tingkah laku serta penerapan strategis yang digunakan oleh perusahaan dalam suatu industri
untuk merebut pangsa pasar dan mengalahkan pesaingnya. Perilaku industri ini terlihat dalam penentuan harga, promosi, koordinasi kegiatan dalam pasar
dan juga dalam kebijakan produk. Perilaku industri terbagi tiga jenis antara lain, perilaku dalam strategis harga, perilaku dalam strategis produk dan
perilaku dalam strategis promosi. Dalam perilaku industri dapat dijelaskan mengenai harga dan jumlah yang ditetapkan oleh perusahaan, kolusi dan
persaingan yang terjadi antara perusahaan, diskriminasi harga, differensiasi produk, pengeluaran iklan dan promosi serta pengeluaran riset dan
pengembangan.
4. Kinerja Performance
Pengertian Kinerja - Variabel kinerja secara umum banyak digunakan dalam judul skripsi, dan umumnya digunakan sebagai variabel dependen terikat.
Pengertian kinerja menurut para ahli banyak ditemukan di buku - buku manajemen, ataupun di internet yang jadi jalan alternatif mencari judul
skripsi. Berikut beberapa pengertian kinerja menurut beberapa ahli:
Pengertian kinerja menurut Sulistiyani 2003 , kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari
hasil kerjanya. Sedangkan menurut Bernardin dan Russel dalam Sulistiyani 2003, menyatakan bahwa kinerja merupakan catatan outcome yang
dihasilkan dari fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu tertentu.
Simamora 1997 mengemukakan bahwa kinerja karyawan adalah tingkatan
dimana para karyawan mencapai persyaratan - persyaratan pekerjaan. Sedangkan Suprihanto dalam Srimulyo,1999 , mengatakan bahwa kinerja
atau prestasi kinerja seorang karyawan pada dasarnya adalah hasil kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan
kemungkinan, misalnya standar, target atau sasaran atau kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Kinerja sebagai hasil - hasil fungsi pekerjaankegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk
mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu Tika,2006 .
Menurut Guritno 2005 , kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah ditentukan. Sedangkan
menurut Tika 2006 , mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugas individu
tersebut dalam suatu perusahaan pada suatu periode waktu tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari perusahaan
dimana individu tersebut bekerja. kinerja dalam kaitannya dengan ekonomi memiliki banyak aspek, namun para ekonom biasanya memusatkan hanya
pada tiga aspek pokok yaitu efisiensi, kemajuan teknologi dan keseimbangan dalam distribusi. Kirana,2001 .
Kinerja ini secara ekonomi dapat dibagi menjadi tiga yaitu kinerja laba, kinerja efisiensi, dan pertumbuhan. Kinerja industri adalah hasil dari yang
dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri. Desi,2013
5. Pendekatan Struktur
– Perilaku – Kinerja dan pola hubungan 1.
Pengertian Pendekatan struktur
– perilaku – kinerja adalah pendekatan analisis industri yang berdasarkan hubungan antara struktur pasar, perilaku dan kinerja
industri. Kirana, 2001
Tujuan dari pengembangan pendekatan ini adalah agar dapat mengidentifikasi
struktur pasar yang mencirikan characterise suatu industri dan menggunakan model tersebut untuk meramalkan perilaku dan kinerja industri
tanpa melakukan analisis empiris lebih lanjut, walau sebenarnya pengaruh dari struktur terhadap kinerja dapat terjadi sebaliknya, dimana kinerja
mempengaruhi struktur dan perilaku. Kirana,2001 Hasibuan 2000 , beberapa peubah utama dari struktur pasar, perilaku dan
kinerja adalah peubah struktur pasar, jumlah dan ukuran relatif dari perusahaan, hambatan untuk masuk dan keluar pasar, biaya, elastisitas
permintaan, peubah untuk mengukur peranan impor dan struktur pasar luar negeri, kecepatan perubahan teknologi dalam industri, struktur pembeli dari
produk bagi pelanggan, dan modal. Peubah kinerja adalah tingkat keuntungan, efisiensi alokasi input, laju pertumbuhan volume penjualan serta inovasi
teknologi.
2. Pola Hubungan
Dalam kajian ekonomi industri terdapat pola hubungan antara peubah –
peubahnya. Semakin terkosentrasi struktur pasar maka suatu perusahaan akan semakin mampu bersaing dan kinerja perusahaan akan semakin baik, dan
berlaku sebaliknya, semakin rendah kosentrasi suatu pasar maka kinerja perusahaan akan menjadi kurang baik. Kirana,2001