Berdasarkan hal tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1: Terdapat pengaruh yang signifikan perspektif keuangan terhadap kinerja
pemerintah daerah kabupaten Lampung Selatan.
2.3.2. Pengaruh perspektif pelangganlayanan terhadap kinerja pemerintah daerah
Balanced scorecard menuntut para pimpinan untuk dapat menerjemahkan misi organisasi publik mengenai pelayanan kepada masyarakat secara umum ke
dalam suatu pengukuran spesifik yang mencerminkan faktor-faktor penting bagi masyarakat. Perhatian masyarakat terhadap organisasi cenderung tertuju pada
empat faktor penting yaitu time, quality, performance and service, dan cost. Lead time mengukur waktu yang dibutuhkan oleh organisasi publik untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Suwardika, 2011 Berdasarkan hal tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2: Terdapat pengaruh yang signifikan perspektif pelangganlayanan terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten Lampung Selatan.
2.3.3. Pengaruh perspektif proses internal bisnis Internal Business Process
Perspective terhadap kinerja pemerintah daerah
Di dalam perspektif ini balanced scorecard akan memasukkan proses inovasi yaitu suatu proses perancangan dan pengembangan produk, dimana
organisasi publik akan dimotivasi untuk mempunyai kemampuan bersaing jangka panjang dalam rangka untuk memuaskan masyarakat di masa mendatang. Setelah
berinovasi, organisasi publik harus melakukan perbaikan pada proses
operasionalnya. Proses terakhir yang harus dilakukan oleh organisasi publik untuk memperbaiki proses bisnis internalnya adalah mengukur proses pelayanannya.
Suwardika, 2011 Berdasarkan hal tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3: Terdapat pengaruh yang signifikan perspektif proses bisnis internal terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten Lampung Selatan.
2.3.4. Pengaruh perspektif kapasitas organisasi dan staf Sebagai pengganti
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan dalam balanced scorecard
organisasi bisnis terhadap kinerja pemerintah daerah
Organisasi publik memandang tiga faktor utama yaitu aparat, sistem, dan prosedur organisasi. Ketiga faktor ini yang memegang peranan dalam
pertumbuhan jangka panjang perusahaan. Oleh sebab itu organisasi publik harus melakukan investasi dalam ketiga faktor di atas untuk menjamin tercapainya
tujuan organisasi publik. Berdasarkan hal tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H4: Terdapat pengaruh yang signifikan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terhadap kinerja pemerintah daerah kabupaten Lampung
Selatan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan
yakni dengan mempelajari secara langsung bagaimana Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dalam mengukur kinerja organisasinya dan apakah
pengukuran kinerja yang selama ini dilakukan sudah mampu menjawab harapan dari stakeholder seperti yang dirumuskan dalam visi dan misi
organisasi. Kegiatan ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data- data yang berkaitan dengan penerapan pengukuran kinerja dengan konsep
Balanced Scorecard. 3.2. Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan yang meliputi pengukuran kinerja dari aspek keuangan dan non
keuangan. Aspek non keuangan terdiri dari tiga perspektif pengukuran yang meliputi perspektif customers yang selanjutnya dimodifikasi menjadi
perspektif customers Stakeholders, perspektif internal process, dan perspektif learning and growth yang selanjutnya menjadi perspektif
employess and organization capacity