Latar Belakang Masalah Hubungan gula darah sewaktu dengan kejadian fluor albus pada wanita hamil usia 13-40 minggu di RS Prikasih Pondok Labu periode Januari-April 2014

5  Bagi wanita hamil khususnya, penelitian ini mampu menjelaskan mengenai pentingnya menjaga pola makan dan kebiasaan serta pentingnya melakukan skrining pemeriksaan gula darah pada masa kehamilan.  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan edukasi mengenai pencegahan fluor albus terutama fluor albus patologis serta tingginya kadar gula darah dengan menghindari faktor-faktor yang dapat meningkatkan resikonya.

1.5.3 Bagi Institusi

 Penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan untuk mengadakan dan mengembangkan penelitian ini lebih lanjut  Menambah referensi penelitian di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Perubahan Anatomi dan Fisiologi selama Kehamilan

Perubahan anatomi dan fisiologi pada wanita hamil sebagian besar sudah terjadi segera setelah fertilasi dan berlanjut terus selama kehamilan. Perubahan-perubahan ini merupakan bagian dari respon terhadap janin dan merupakan suatu reaksi kompensasi terhadap hadirnya janin yang berkembang di dalam rahim wanita hamil. Gambar 2.1 Anatomi Organ Reproduksi Wanita Sumber: Gerard J. Tortora, 2009 Organ-organ reproduksi ini akan mengalami perubahan yang sebagian besar dipengaruhi oleh hormon-hormon kehamilan, salah satu contohnya pada uterus. Selama kehamilan, ukuran uterus akan bertambah besar dan menjadi suatu organ yang mampu menopang plasenta, janin dan cairan amnion. Penebalan uterus di awal kehamilan distimulasi terutama oleh hormon estrogen dan sedikit progesteron, tetapi setelah usia kehamilan lebih dari 12 minggu penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari 7 janin. Korpus uteri adalah bagian uterus yang terbesar. Pada kehamilan fungsi utama organ ini sebagai tempat janin berkembang. 8 Letak uterus secara fisiologis yaitu antero-versi terhadap rektum dan antero-fleksi terhadap vesika urinaria, sehingga dengan semakin membesarnya ukuran uterus maka akan berdampak pada organ vesika urinaria dan rektum. 10 Pada vagina akan terlihat berwarna keungu-unguan yang dikenal sebagai tanda Chadwick, hal ini disebabkan adanya peningkatan vaskularisasi dan terjadi hiperemis pada kulit serta otot-otot di vulva dan perineum. Selain itu juga, terjadi peningkatan sekresi vagina yang berasal dari hasil peningkatan produksi asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh kerja dari lactobacillus acidophilus. Sekresi vagina akan berwarna putih, menebal dan ph sekitar 3,5-6. 8

2.1.2 Fisiologi Kehamilan

Kehamilan dapat terjadi akibat proses fertilisasi yaitu penyatuan gamet pria dan wanita dalam keadaan normal terjadi di ampula pada fase ovulasi dalam siklus ovarium. Siklus ovarium terdiri dari 2 fase yaitu fase folikular dan fase luteal. Pada siklus ovarium akan menghasilkan telur matang yang siap untuk ovulasi, setelah itu folikel- folikel yang tertinggal di ovarium akan membentuk korpus luteum. Apabila terjadi pembuahan dan implantasi, maka korpus luteum terus tumbuh. Korpus luteum dapat meningkatkan hormon progesteron serta estrogen untuk mempertahankan kehamilan sampai plasenta yang terbentuk mengambil alih fungsi korpus luteum. 11 Pada fase folikular, sebagian folikel-folikel primer mulai bekembang dibawah pengaruh hormonal. Aktivasi GnRH Gonadotropin Releasing Hormone di hipotalamus merangsang FSH Follicle Stimulating Hormone dan LH Luteinezing Hormone di hipofisis anterior yang membantu pembentukan folikel. Folikel lain yang tidak mendapat bantuan faktor hormonal mengalami atresia. Satu 8 lapisan sel granulosa berproliferasi membentuk beberapa lapisan mengelilingi oosit. Sel sel granulosa satu dengan lainnya dapat dipisahkan dan membungkus oosit dikenal sebagai zona pelusida. Ketika oosit mulai membesar dan sel granulosa berproliferasi, sel-sel jaringan ikat ovarium berdiferensiasi membentuk lapisan luar sel teka. 11 Hormon LH Luteinezing Hormone yang dihasilkan di hipofisis anterior selama fase folikular, merangsang sel teka di folikel ovarium, akibatnya sel teka mengubah kolesterol menjadi androgen. Androgen akan berdifusi ke dalam sel granulosa sekitar yang memiliki enzim 5- alpha-reductase. FSH Follicle Stimulating Hormone akan merangsang sel granulosa di folikel ovarium, sehingga sel granulosa yang memiliki enzim 5-alpha-reductase mengubah androgen menjadi estrogen. Sebagian estrogen tetap berada di dalam folikel membantu pematangan oosit. Sebagian lainnya disekresikan ke dalam darah. Estrogen dan FSH merangsang sel granulosa untuk proliferasi. Apabila produksi estrogen telah mencukupi, hormon ini akan memberikan umpan balik negatif ke hipotalamus untuk menghambat sekresi GnRH sehingga produksi FSH dan LH dihambat. Estrogen juga menghambat secara langsung sel penghasil FSH di hipofisis anterior. Faktor lain yang menyebabkan turunnya FSH yaitu inhibin yang dihasilkan oleh sel-sel folikel. Inhibin menghambat sekresi FSH di hipofisis anterior. Dapat dikatakan bahwa pada fase folikular terjadi penurunan FSH ketika kadar estrogen meningkat. Akan tetapi pada fase folikular tidak didapatkan penurunan LH, karena tidak hanya estrogen saja yang dapat menginhibisi LH tetapi progesteron berperan penting dalam penurunan LH. 11 Sekitar 14 hari setelah dimulainya pembentukan folikel maka terbentuk folikel matang folikel De Graaf. Oosit yang dikelilingi oleh satu lapisan sel granulosa dan zona pelusida tergeser ke salah satu sisi folikel, menonjol ke dalam antrum. Antrum pun menempati sebagian besar ruangan. Disinilah dimulai fase ovulasi, folikel matang kemudian

Dokumen yang terkait

Hubungan Perubahan Keasaman Vagina dengan Fluor albus di Usia Kehamilan 11-24 minggu di RS Medirossa Cikarang Periode April-Juni 2013

1 8 62

Hubungan Perilaku Hygiene Organ Genitalia Eksterna dengan Jenis Keputihan pada Ibu Hamil Usia Gestasi 11-24 Minggu di RS Medirossa Cikarang Periode April-Juni 2013

0 30 76

Hubungan Gula Darah Sewaktu Dengan Kejadian Fluor Albus Pada Wanita Hamil Usia 13-40 Minggu Di RS Prikasih Periode Januari-April 2014

0 3 89

Hubungan gula darah sewaktu dengan kejadian fluor albus pada wanita hamil usia 13-40 minggu di RS. Prikasih periode Januari-April 2014.

0 11 89

Hubungan kadar hemoglobin : HB dan tekanan darah dengan kejadian persalinan seksio sesarea di Rs Prikasih Jakarta Selatan pada Tahun 2013

0 20 0

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH WANITA HAMIL DENGAN GINGIVITIS Hubungan Kadar Gula Darah Wanita Hamil Dengan Gingivitis.

0 2 14

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH WANITA HAMIL DENGAN GINGIVITIS Hubungan Kadar Gula Darah Wanita Hamil Dengan Gingivitis.

0 2 14

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU DENGAN KEJADIAN STROKE ISKEMIK ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Kadar Gula Darah Sewaktu Dengan Kejadian Stroke Iskemik Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

1 4 15

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU DENGAN KEJADIAN STROKE ISKEMIK ULANG DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hubungan Kadar Gula Darah Sewaktu Dengan Kejadian Stroke Iskemik Ulang Di Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo.

0 2 21

HUBUNGAN KADAR HBAIC DENGAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG PERIODE 1 JANUARI 2013-31 OKTOBER 2013 -

0 2 60