b. Analisis Persyaratan, yaitu mendefinisikan dan memprioritaskan persyaratan-persyaratan bisnis.
c. Analisis Keputusan, dilakukan setelah mengetahui permasalahan dan persyaratan sistem yang diinginkan fase ini akan menghasilkan
arsitektur aplikasi untuk solusi yang disetujui. Tahapan analisis Sistem Informasi Ketinggian Airakan diperlihatkan
dengan menggunakan beberapa metode, yaitu Rich Picture dan Matriks Masalah serta Kesempatan, Tujuan dan Batasan Problems, Opportunities,
Objectives, and Constraints Matrix pada tahap analisis masalah. Matriks ini akan dijabarkan dalam dua tabel yaitu Analisis Sebab dan Akibat Cause
and Effect Analysis. Sementara pada analisis persyaratan dibagi menjadi dua bagian yaitu Functional Requirement yaitu aktivitas dan service yang
harus disediakan oleh sistem yang akan dikembangkan. Bagian kedua adalah Nonfunctional Requirement yaitu fitur-fitur lain yang diperlukan
oleh sistem agar sistem dapat lebih memuaskan.
2.9.3. Perancangan Sistem Design
Perancangan sistem merupakan cara bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem, serta alokasi subsistem tersebut ke
komponen-komponen perangkat keras, perangkat lunak, serta prosedur- prosedur.
Perancangan sistem dilakukan setelah tahap analisis telah rampung. Adapun metode yang digunakan adalah Desain Berorientasi Objek atau
Object Oriented Design OOD dengan menggunakan UML Unified
Modelling Language sebagai tools untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya.
Namun tidak semua diagram yang disediakan oleh UML akan digunakan dalam perancangan sistem ini. Hanya beberapa diagram UML
saja yang digunakan. Adapun diagram tersebut diantaranya: 1.
Use Case Diagram: merupakan diagram yang menjelaskan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang
berinteraksi dengan sistem tersebut. 2.
Activity Diagram: merupakan diagram yang menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-
masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses
paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. 3.
Class Diagram: merupakan diagram yang selalu ada pada pemodelan sistem yang berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan
antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.
4. Sequence Diagram: merupakan diagram yang menjelaskan secara
detail urutan proses yang dilakukan oleh sistem untuk mencapai tujuan dari usecase, interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang
terlibat serta urutan antar operasi dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.
2.9.4. Implementasi Sistem Construction Testing
Tahap perancangan diikuti oleh tahap implementasi. Pada tahap ini dilakukan beberapa proses. Berikut adalah penjabarannya:
2.9.4.1. Pemrograman
Menerjemahkan perancangan ke kode program adalah proses yang relatif sederhana dan bersifat mekanis sebab perancangan yang baik sudah
dapat mengambarkan dengan baik apa yang harus dilakukan dengan bahasa- bahasa pemrograman. Jika telah melakukan pemodelan dengan baik
misalnya dengan menggunakan UML dan mempergunakan banyak perangkat-perangkat lunak berjenis CASE Computer Aided Software
Engineering yang baik misalnya Ms. Visio maka proses penerjemahan model-model yang dibuat kedalam sintak beberapa bahasa pemrograman
akan berjalan dengan mudah. Pada tahapan pemograman aplikasi ”Penelusuran Informasi
Persuratan ” akan digunakan bahasa pemograman Java. Sebagai software
yang menunjang database pada aplikasi ini, akan digunakan MySQL karena mendukung infrastruktur jaringan.
2.9.4.2. Pengujian Testing
Pada tahap ini dilakukan pengujian masing-masing modul atau unit program guna mengetahui apakah mereka bekerja sesuai dengan tugasnya.
Setelah itu dilakukan uji coba terhadap integrasi keseluruhan unit program untuk mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sudah memenuhi kriteria
yang diinginkan. Pengetesan ini dilakukan dengan metode pengujian black box.
Pengujian secara black boxyang dilakukan dalam sistem ini diantaranya adalah fungsi-fungsi yang tidak benar, baik input maupun
output, kesalahan interface serta kesalahan dalam struktur data atau akses database.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistematika proses yang berjalan pada pembuatan penulisan. Pada tahapan ini banyak teknik yang
dilakukan seperti observasistudi lapangan dan studi pustaka. Pada penelitian ini perlu diperhatikan pemahaman tentang cara berpikir dan cara melaksanakan
hasil berpikir menurut langkah-langkah ilmiah.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data berguna pada saat melakukan analisis terkait tentang penelitian yang sedang dilakukan. Data yang didapat nantinya akan
digunakan untuk acuan lebih lanjut. Proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik-teknik tertentu, tergantung pada karakteristik penelitian.
3.2.1. Observasi Studi Lapangan
Pada observasi ini penulis langsung mengamati alur proses pengarsipan surat yang terjadi di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini sangat dibutuhkan agar penulis dapat melakukan analisis
untuk membuat suatu solusi terhadap permasalahan penulusuran informasi terhadap arsip surat yang saat ini telah berjalan serta menentukan
rancangan pengembangan sistem yang akan dibangun agar sesuai dengan untuk menjawab kendala-kendala yang ada. Adapun pelaksanaan observasi
dilakukan pada tanggal 23 Oktober 2014 di Gedung Fakultas Sains dan
46