64
E. Pendidikan
Salah satu tanggung jawab pemerintah yang sangat penting dalam proses pembangunan sosial adalah pendidikan. Dalam kasus otonomi daerah di
Indonesia, tanggung jawab pemerintahan daerah bidang pendidikan ini difokuskan pada pendidikan dasar dan menengah. Salah satu faktor yang juga menentukan
keberhasilan pembangunan bidang pendidikan di Lampung Utara adalah ketersediaan fasilitas pendidikan seperti bangunan sekolah, ruang kelas, jumlah
guru serta indikator kelayakan proses pendidikan salah satunya ditunjukkan dengan rasio jumlah murid terhadap 1 orang guru.
Tabel 8. Distribusi Jumlah Sekolah, Gedung, Ruang Kelas, Guru Dan Siswa Di Kabupaten Lampung Utara Tahun 2008
StatusTingkat Sekolah
Gedung unit
Ruang Kelas
GuruDosen MuridSiswa
Sekolah NEGERI
TK 3
3 5
14 132
SD Sederajat 417
834 3.150
3.591 77.344
SMP Sederajat 62
106 536
1.416 21.054
SMU Sederajat 22
60 247
838 9.943
Perguruan Tinggi -
- -
- -
SWASTA TK
98 98
172 312
3.658 SD Sederajat
12 19
96 84
2.124 SMP Sederajat
42 83
166 615
5.860 SMU Sederajat
39 45
233 857
8.194 Perguruan Tinggi
4 -
210 3.291
Jumlah 693
1.240 4.550
7.649 129.784
Sumber : Lampung Utara Dalam Angka 2009 Rasio guru terhadap murid untuk TK NegeriSederajat adalah 1:9. Sedangkan TK
SwastaSederajat adalah 1:12. Rasio guru terhadap murid untuk SD NegeriSederajat adalah 1:22. Sedangkan SD SwastaSederajat adalah 1:29. Rasio
65 Guru terhadap Murid SLTP NegeriSederajat adalah 1:15 dan Rasio Guru
terhadap SLTP SwastaSederajat adalah 1:9. sedangkan Rasio Guru terhadap Murid SLTA NegeriSederajat adalah 1:12. dan SLTA SwastaSederajat rasionya
1:9. Kemudian Rasio Dosen terhadap mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta adalah 1:25. Berdasarkan rasio-rasio tersebut, pada jenjang SD masih terdapat
kekurangan tenaga pengajar, dimana idealnya 1 orang guru melayani 20 siswa SD. Sementara pada berbagai jenjang pendidikan SD ke atas, secara umum sudah baik
dan cenderung kelebihan tenaga pengajar. Pada bidang pendidikan dapat digambarkan dari proyeksi kebutuhan dan
ketersediaan jumlah sekolah berdasarkan jenjang pendidikan. Perhitungan proyeksi ketersediaaan dan kebutuhan sekolah serta tenaga pengajar, didasarkan
pada proyeksi jumlah penduduk pada masing-masing kelompok umur. Peningkatan jumlah penduduk usia sekolah pada kelompok umur SLTA
mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
F. Kesehatan