Peranan Pemimpin Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai (Studi Pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli)

(1)

PERANAN PEMIMPIN DALAM MENINGKATKAN

EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI

(Studi Pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli)

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Disusun Oleh: Putri Wahyu Sarmita

110921018

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh: Nama : Putri Wahyu Sarmita

Nim : 110921018

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Peranan Pemimpin Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai (Studi Pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli)

Medan, Juli 2013 Ketua Departemen Dosen Pembimbing Ilmu Administrasi Negara

Dra. Elita Dewi, M.SP Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si NIP: 196007041986012002 NIP:196401081991021001

Dekan,

FISIP USU MEDAN

Prof. Dr. Badaruddin, M.Si NIP: 196805261992031002


(3)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan panitia penguji skripsi Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh:

Nama : Putri Wahyu Sarmita

Nim : 110921018

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Peranan Pemimpin Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai (Studi Pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli)

Yang dilaksanakan pada: Hari :

Tanggal : Pukul : Tempat :

Panitia Penguji

Ketua : ( )

Anggota I : ( )


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Adapun skripsi ini berjudul “Peranan Pemimpin Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai (Studi Pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli”. Yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peranan pemimpin dalam meingkatkan efektivitas kerja pegawai sertabagaimana pelayanan pegawai dalam melayani masyarakat dan untuk mengetahui hambatan – hambatan dalam penerapanya. Skripsi ini juga dikerjakan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan strata 1 (S-1) di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.

Dalam penelitian dan pengerjaan skripsi ini, penulis juga tidak luput dari berbagai kekurangan. Hal itu tak lepas dari penulis masih dalam tahap pembelajaran dan peningkatan pengetahuan serta keterbatasan kemampuan penulis. Namun demikian, penulis tetap berharap agar skripsi ataupun tulisan ini dapat berguna sebagai seluruh pembaca, atau paling tidak bagi penulis sendiri.

Dengan kesadaran dan hati yang tulus, penulis menyadari bahwa sejak awal penulisan ini sampai dengan selesai, penulis banyak dibantu berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:


(5)

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Husni Thamrin Nasution, M,Si, selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara.

3. Ibu Dra. Elita Dewi, M.Sp selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara dan sekaligus Dosen pembimbing yang telah membantu dan mengajari penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. BapakHatta Ridho, S.Sos. M.Sp sebagai Dosen Penguji yang banyak

memberikan arahan dan masukan – masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Binu Hajar, S.Sos selaku Lurah Tanjung Mulia Medan Deli yang telah banyak membantu dan memudahkan penulis dalam pengambilan data di Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli.

6. Ibu Rosdah, SH Selaku Sekretaris Lurah Tanjung Mulia Medan Deli yang telah banyak membantu dan memudahkan penulis dalam administrasi dan pengambilan data.

7. Kepada seluruh Dosen Administrasi Negara terima kasih atas ilmu pengetahuan yang diberikan kepada saya.

8. Kepada seluruh Pegawai Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deliyang telah banyak membantu penulis dalam menghimpun data dan atas keramahan ketika penulis menghimpun data.

9. Kepada seluruh Staf Administrasi Negara k’Mega, k’Dian dan staf lainnya terima kasih atas bantuannya.


(6)

10.Terima kasih yang sebesar – besarnya buat Ayahanda Sardani dan Ibunda Erlinda, kepada adik tersayang Angga Andira atas kasih sayang dan dukungan doa yang telah diberikan kepada penulis.

11.Kepada Rudianto, teman yang selalu ada disaat penulis membutuhkannya, terima kasih atas dukungan dan semangatnya

12.Kepada Sahabat-sahabat Saya Gordon, fahri, Rusliani, Fitrah, Iqrami, Waddah, Adenan, Aulia, Ricky, Andriansyah,dan seluruh teman teman Ekstensi Adm Negara 2011, Terima kasih atas semangat dan doanya, jadilah Sarjana yang sukses.

13.Kepada seluruh keluarga dan teman-teman yang tidak tersebutkan namanya satu persatu, saya ucapkan terima kasih atas dukungannya.

Seperti kata pepatah yang mengatakan “tak ada gading yang tak retak”. demikian pula dengan skripsi ini pasti banyak kekurangan atau kesalahan. Oleh karena itu, Saya mohon maaf atas segalanya, dan menerima koreksi serta saran-saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata saya ucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2013


(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LatarBelakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ……… 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Kerangka Teori ... 5

1.5.1 Pemimpin dan Kepemimpinan ... . 6

1.5.1.1 Tugas Pokok Kepemimpinan ... 6

1.5.1.2 Peranan Kepemimpinan ... 7

1.5.1.3 Tipe-Tipe Kepemimpinan ... 10

1.5.2 Peranan ... 12

1.5.2.1 Pengertian Peranan ... 12

1.5.2.2 Fungsi Peranan ... 13

1.5.2.3 Jenis-Jenis Peranan ... 13

1.5.3 Efektivitas kerja ... 14

1.5.3.1 Pengertian Efektivitas Kerja ... 14

1.5.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pegawai 15 1.5.3.3 Indikator Efektivitas Kerja Pegawai ... 16


(8)

1.5.5 Peranan Lurah Dalam Meningkatkan Efektivitas

Kerja Pegawai ... 19

1.6 Defenisi Konsep... 20

BAB II METODE PENELITIAN ... 21

2.1Bentuk Penelitian ... 21

2.2 Lokasi Penelitian ... 21

2.3 Informasi Penelitian ... 21

2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 22

2.5 Teknik Analisa Data ... 23

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 24

3.1 Letak Geografis ... 24

3.2 Deskripsi Penduduk ... 24

3.2.1 Sarana dan Prasarana ... 25

3.2.1.1 Prasarana Peribadatan ... 25

3.2.1.2 Prasarana Olahraga ... 25

3.2.1.3 Prasarana Kesehatan ... 25

3.2.1.4 Prasarana Pendidikan ... 25

3.3 Struktur Organisasi Kelurahan Tanjung Mulia dan Tugas Pokok dan Fungsi ... 26

3.3.1 Lurah ... 26


(9)

3.3.3 Seksi Tata Pemerintahan ... 27

3.3.4 Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum ... 28

3.3.5 Seksi Pembangunan ... 29

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA ... 31

4.1 Penyajian Data ... 31

4.1.1 Kepemimpinan Lurah Tanjung Muli Medan... 32

4.1.2 Efektivitas Kinerja Pegawai ... 33

4.1.3 Kedisiplinan Pegawai ... 34

4.1.4 Kepemimpinan Lurah Dalam Meningkatkan Kinerja dan Efektivitas Kerja Pegawai ... 35

4.2. Kinerja Pegawai Sebagai Pengaruh Kepemimpinan Lurah ... 40

4.2.1 Seksi Pemerintahan ... 40

4.2.2 Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat ... 41

4.2.3 Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum ... 43

4.2.4. Seksi Umum ... 44

4.3 Analisa Data... 46

4.3.1 Kepemimpinan Lurah Tanjung Mulia Medan Deli ... 46

4.3.2 Efektivitas Kinerja Pegawai ... 48

4.3.3 Kedisiplinan Pegawai ... 50

4.3.4. Kepemimpinan Lurah Dalam Meningkatkan Kinerja dan Efektivitas Kerja Pegawai ... 51


(10)

BAB V PENUTUP ... 54 6.1 Kesimpulan ... 54 6.2 Saran ... 56 DAFTAR PUSTAKA


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Surat Permohonan Persetujuan Judul Skripsi Lampiran II : Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Lampiran III : Undangan Seminar Proposal

Lampiran IV : Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal Lampiran VI : Berita Acara Seminar Proposal

Lampiran VII : Surat Izin Penelitian

Lampiran VIII : Surat Persetujuan Penelitian dari Kantor Kelurahan Tajung Mulia, Medan Deli


(12)

ABSTRAK

Peranan Pemimpin Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai (Studi Pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli)

Skripsi ini disusun oleh:

Nama : Putri Wahyu Sarmita

NIM : 110921018

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dosen Pembimbing : Dra. Elita Dewi, M,Sp

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan pemimpin terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan Tanjung Mulia. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran pemipin (Lurah) di kelurahan tanjung mulia dan seberapa besar tanggung jawab pegawai dalam menjalankan tugasnya.

Aspek yang diteliti secara garis besar meliputi dua hal, yaitu Peranan pemimpin (Lurah) dan Efektivitas Kerja Pegawai. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara secara mendalam kepada informan, dan studi kepustakaan. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah 6 orang informan kunci yaitu Lurah, Sekretaris Lurah dan Pegawai Kelurahan dan 2 orang masyarakat.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara pemimpin dan Pegawainya, dan hubungannya ada pada katagori kuat. Fungsi jabatan seorang pemimpin (Lurah) dapat diterima dengan baik oleh pegawai dan masyarakatnya.


(13)

ABSTRAK

Peranan Pemimpin Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai (Studi Pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli)

Skripsi ini disusun oleh:

Nama : Putri Wahyu Sarmita

NIM : 110921018

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dosen Pembimbing : Dra. Elita Dewi, M,Sp

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan pemimpin terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan Tanjung Mulia. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran pemipin (Lurah) di kelurahan tanjung mulia dan seberapa besar tanggung jawab pegawai dalam menjalankan tugasnya.

Aspek yang diteliti secara garis besar meliputi dua hal, yaitu Peranan pemimpin (Lurah) dan Efektivitas Kerja Pegawai. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara secara mendalam kepada informan, dan studi kepustakaan. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah 6 orang informan kunci yaitu Lurah, Sekretaris Lurah dan Pegawai Kelurahan dan 2 orang masyarakat.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara pemimpin dan Pegawainya, dan hubungannya ada pada katagori kuat. Fungsi jabatan seorang pemimpin (Lurah) dapat diterima dengan baik oleh pegawai dan masyarakatnya.


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah Sumber Daya Manusia dewasa ini menjadi titik perhatian bagi organisasi pemerintah maupun swasta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, manusia sebagai unsur yang terpenting dalam organisasi, karena tanpa adanya manusia, organisasi tidak akan bisa hidup, tumbuh, dan berkembang. Oleh karena itu, perhatian terhadap sumber daya manusia mau tidak mau harus mendapat perhatian. Kedua, dirasakan perlu pemberdayaan sumber daya manusia yang menjadikan kehidupan organisasi harus dikelola oleh manusia yang menjadikan kehidupan organisasi harus dikelola oleh manusia-manusia profesional yang cakap menjalankan tugas, fungsi, dan wewenangnya agar mampu mengantisipasi semua perkembangan.

Organisasi hanya akan berhasil mencapai tujuan dan berbagai sasarannya, apabila semua komponen organisasi berupaya menampilkan kerja yang optimal termasuk peningkatan efektifitas. Efektifitas dapat diartikan sebagai tingkat kemampuan suatu organisasi untuk melakukan tugas pokoknya atau mencapai sasaran. Konsepsi efektifitas tidak selalu paralel dengan konsepsi efisiensi, karena walaupun terjadi pemborosan (inefisensi) asalakan tujuan tercapai, maka organisasi tersebut bisa dikatakan efektif. Salah satu faktor yang sangat berperan dalam tercapainya peningkatan efektifitas kerja pegawai adalah dengan


(15)

menumbuhkan motivasi dikalangan pegawai. Motivasi diperlukan bagi setiap orang untuk melakukan aktifitas atau pekerjaannya. Pada dasarnya organisasi bukan saja mengharapkan bawahan yang mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang penting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan, dan keterampilan bawahan tidak ada artinya bagi organisasi, jika mereka tidak mau bekerja dengan keras dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang dimilikinya.

Motif yang mendorong orang untuk bekerja berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang termotivasi mengerjakan sesuatu karena menghasilkan uang yang banyak meskipun kadang-kadang pekerjaan itu secara hukum tidak benar. Ada juga yang termotivasi karena rasa aman atau keselamatan meskipun bekerja dengan jarak yang jauh. Bahkan ada yang termotivasi bekerja hanya karena pekerjaan tersebut memberikan prestise yang tinggi walaupun gajinya sangat kecil. Secara singkat, Dengan adanya gairah kerja pegawai semangat kerja mereka akan bertambah dan ini akan mendorong mereka untuk bekerja lebih efektif.

Hal ini didasari adanya pengaruh dari seorang pemimpin. Pimpinanlah yang menentukan kemana tujuan internal maupun tujuan eksternal . kepemimpinan terjadi apabila seseorang dapat mengarahkan kemampuan untuk dapat mempengaruhi orang lain baik secara perorangan maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Pemerintahan kelurahan Tanjung Mulia, yang bekerja untuk masyarakat sudah seharusnya memberikan pelayanan yang demikian, pegawai kantor kelurahan Tanjung Mulia harus memiliki motivasi untuk mengerjakan


(16)

pekerjaannya agar efektifitas kerja pegawai tercapai. Namun pada prakteknya, sering sekali ditemukan pegawai yang tidak lagi termotivasi untuk melakukan tugasnya. Hal ini didasari kurangnya perhatian lurah ditanjung mulia terhadap kinerja pegawainya. Misalnya saja para pegawai sering sekali datang terlambat masuk kerja dari jam yang telah ditentukan ataupun meninggalkan kantor sebelum jam kerja berakhir. Selain itu pegawai juga sering menunda-nunda pekerjaan yang sebenarnya dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat, namun para pegawai sering menunda-nunda pekerjaannya dan juga kadang-kadang mereka memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tidak memuaskan. Misalnya, ada dua orang yang datang ke kantor, sewaktu mereka masuk, ternyata ada tiga orang pegawai yang sedang asyik bercerita. Pembicaraan mereka terhenti sejanak karena kedua orang tadi memohon untuk diizinkan bertemu dengan pimpinannya. Ketiga pegawai tersebut tidak beranjak dari tempat duduknya untuk mengantar tamu, bahkan mereka kelihatannya melanjutkan ceritanya dengan asyik. Di sini jelas terlihat, bahwa pegawai (bawahan) tidak termotivasi untuk bekerja dengan baik. Padahal para pegawai untuk menciptakan pemerintahan yang baik (good goverment) harus bekerja ekstra keras dengan pembenahan diri, pelayanan yang baik dan bertanggung jawab.

Untuk dapat menciptakan efektifitas kerja pegawai di kantor kelurahan Tanjung Mulia, para pegawai harus benar-benar termotivasi untuk melakukan pekerjaannya. Selain itu pimpinan juga dalam hal ini lurah harus mampu memotivasi dan mengawasi pegawainya untuk mau bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan. Hal ini yang mendorong penulis untuk mengkaji dan meneliti


(17)

masalah Lurah yang dikaitkan dengan efektifitas kerja pegawai. Berdasarkan uraian tersebut, penulis merasa tertarik untuk melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan Peranan Lurah dan Efektifitas Kerja. Adapun judul yang ditentukan adalah: “Peranan Pemimpin Dalam Meningkatkan Efektifitas Kerja Pegawai” (Studi Pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia)

1.2Perumusan Masalah

Untuk dapat memudahkan penelitian ini nantinya, dan agar penelitian ini memiliki arah yang jelas dalam menginterprestasikan fakta dan data ke dalam penulisan skripsi, maka terlebih dahulu dirumuskan masalahnya.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis menentukan perumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Peranan Lurah Dalam Meningkatkan Efektifitas Kerja Pegawai Di Kantor Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli”.

1.3Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Untuk mengetahui bagaimana Peranan Lurah Dalam Meningkatkan Efektifitas Kerja Pegawai yang ada di Kantor Keluruhan Tanjung Mulia, Medan Deli.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian tersebut sebagai berikut :


(18)

a. Bagi penulis penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berfikir melalui penulisan karya ilmiah serta melatih penulis menerangkan teori-teori yang telah didapat selama perkuliahan, memperkaya referensi ilmiah di bidang sosial.

b. Bagi Kantor Kelurahan Tanjung Mulia, Medan deli sebagai bahan masukan khususnya tentang peranan Lurah dalam meningkatkan efektifitas kerja pegawai.

c. Bagi penelitian ini diharapkan sebagai masukan perlengkapan refrensi atau pun bahan pembanding mahasiswa.

1.5Kerangka Teori

Untuk memudahkan penelitian diperlukan pedoman dasar berfikir, yaitu kerangka teori. Sebelum melakukan penelitian yang lebih lanjut, seorang peneliti perlu menyusun kerangka teori sebagai landasan berfikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang telah dipilih. Teori adalah serangkaian asumsi, konsep dan konstrak defenisi dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomenal sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep (Singarimbun, 2008:37).

Mengacu pada pendapat di atas, maka dalam hal ini penulis mengemukakan beberapa teori yang dapat dijadikan titik tolak atau landasan dalam penelitian ini.


(19)

1.5.1 Pemimpin dan Kepemimpinan

Kepemimpinan memiliki suatu kemampuan yang tinggi. Selain itu Pemimpin adalah ahli strategi yang menetapkan tujuan organisasi. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh faktor kepemimpinan.

1.5.1.1 Tugas Pokok Kepemimpinan

Tugas pokok seorang pemimpin yaitu melaksanakan fungsi-fungsi managemen seperti yang telah disebutkan sebelumnya yang terdiri dari : merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi. Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat dicapai hanya oleh pimpinan seorang diri, tetapi menggerakkan orang-orang yang dipimpinnya. Agar orang-orang yang dipimpin mau bekerja secara efektif. Seorang pemimpin harus memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi. Secara lebih terperinci tugas-tugas seorang pemimpin meliputi : pengambilan keputusan, menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan dan menempatkan pekerja, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan secara horizontal (antara bagian dan unit) serta menuntun dan mengawasi pelaksanaan dan pekerjaan. Secara umum tugas-tugas pokok pemimpin antara lain :

a.Melaksanakan fungsi managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi pelaksanaan, penyusunan rencana, penyusunan organisasi, pengarahan organisasi, pengendalian penilaian dan pelaporan.


(20)

b.Mendorong bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun

c.Membina bawahan agar dapat bertanggung jawab tugas masing-masing secara baik

d.Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien e.Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis

f. Menyusun fungsi managemen secara baik

g.Menjadi penggerak yang baik dan menjadi sumber kreatifitas h.Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar

1.5.1.2 Peranan Kepemimpinan

Mintazberg, dalam miftah thoha (2007 : 12) menjelaskan bahwa pemimpin memiliki tiga peranan utama dimanapun letak hirarkinya. Dari tiga peranan utama ini kemudian diperinci menjadi 10 peranan. Peranan-peranan itu antara lain :

1. peranan hubungan antara pribadi (interpersonal role). Ada dua gambaran umum yang dihubungkan dengan peranan ini, yakni hal yang bertalian dengan status dan otoritas pemimpin serta hal-hal yang bertalian dengan pengembangan hubungan antar pribadi ini. Tiga peranan tersebut diantaranya :

a. Peranan sebagai figurehead, yakni suatu peranan yang dilakukan untuk mewakili organisasi yang dipimpin dalam setiap kesempatan dan persoalan yang timbul secara formal, dan juga sebagai inspirasi bagi bawahannya.


(21)

b. Peranan sebagai pemimpin (leader), dalam peranan ini pemimpin melakukan hubungan interpersonal dengan yang dipimpin, dengan melakukan fungsi pkoknya seperti memimpin, memotivasi, mengembangkan dan mengendalikan.

c. Peranan sebagai pejabat perantara (liaison manager). Pemimpin melakukan peranan yang berinteraksi dengan teman sejawat, staf, dan orang lain yang berbeda diluar organisasinya, untuk mendapatkan informasi.

2 peranan yang berhubungan dengan informasi (informational role). Peranan yang berhubungan dengan informasi merupakan kelanjutan dari peranan interpersonal. Hubungan-hubungan keluar organisasi menjadikan pemimpin sebagai pusat informasi bagi organisasinya. Peranan ini terdiri dari peranan-peranan sebagai berikut :

a. Peranan sebagai monitor, peranan ini mengidentifikasikan seorang pemimpin sebagai penerima dan pengumpul informasi, agar ia mampu mengembangkan suatu pengertian yang baik dari organisasi yang dipimpinnya. Adapun informasi yang diterima oleh pemimpin ini dapat dikelompokkan atas lima kategori yaitu : internal oparitions, external event, informasi dan analisis , buah pikiran dan kecenderungan, dan tekanan-tekanan.

b. Peranan sebagai dissiminator, peranan ini melibatkan pemimpin untuk menangani proses transmisi dari informasi-informasi


(22)

kedalam organisasi yang dipimpinnya. Ia melakukan penyampaian informasi dari luar kedalam organisasinya dan informasi yang berasal dari bawah atau staf nya

c. Peranan sebagai juru bicara (spokesman). Peranan ini dimainkan pemimpin untuk menyampaikan informasi keluar lingkungan organisasinya

3 peraran membuat keputusan (decisional role). Sebagian besar tugas pemimpin pada hakikatnya digunakan secara penuh untuk memikirkan pembuatan keputusan organisasinya. Ada empat pemimpin juga dikelompokan dalam pembuatan keputusan yaitu :

a. peranan sebagai entrepreniur. Dalam peranan ini pemimpin bertindak sebagai pemrakarsa dan perancang dari banyak instansi-instansi yang terkendali dalam organisasi. Peranan ini dimulai dari aktifitas melihat atau memahami secara teliti dari persoalan-persoalan organisasi yang mungkin bisa digarap. Dari hal ini kemudian pemimpin merancang suatu kegiatan untuk mengadakan perubahan-perubahan yang terkendali.

b. Peranan sebagai penghalau gangguan (disrubance handler). Peranan ini membawa pemimpin untuk bertanggung jawab terhadap organisasi ketika organisasinya terancam bahaya, misalnya : akan dibubarkan terkena gosip, isu-isu yang kurang baik dan sebagainya.


(23)

c. Peranan sebagai pembantu sumber (resource allocator). Pada peranan ini pemimpin diminta memainkan peranan untuk memutuskan kemana sumber dana akan didistribusikam kebagian-bagian dari organisasi. Strategi harus ditetapkan, pandangan-pandangan yang jauh dan positif harus dilihat oleh pemimpin, sehingga alokasi dana dapat diberikan sebaik mungkin.

d. Peranan sebagai negoisator. Peranan ini meminta kepada pemimpin untuk aktif berpartisipasi dalam arena negoisasi. Proses seperti ini meminta pemimpin untuk menyusun strategi yang menguntungkan bagi organisasinya, dan pada gilirannya pengambilan keputusan adalah suatu aktifitas yang tak bisa dihindari olehnya.

1.5.1.3 Tipe-tipe Kepemimpinan

Sorang pemimpin mempunyai sifat kebiasaan , tempramen, watak dan kepribadian yang unik dan khas, sehingga tingkah laku dan gayanya sendiri yang membedakan dirinyta dengan orang lain. Gaya dan ciri khas dari hidupnya ini pasti akan mewarnai tipe kepimpinannya, sehingga munculnya beberapa tipe kepimpinan.

Menurut G.R Terry H.B. Siswanto (2009 : 158), tipe kepemimpinan tersebut antara lain :

1. Kepemimpinan pribadi (personal leadership), seorang manager dalam melaksanakan tindakannya selalu dilakukan dengan cara kontak pribadi.


(24)

2.Kepemimpinan non pribadi (nonpersonal leadership), segala peraturan dan kebijakan yang berlaku pada perusahaan melalui bawahannya atau menggunakan media non pribadi, baik rencana, instruksi, maupun program penyediaannya

3.Kepemimpinan otoriter (authoritarian leadership), manager yang bertipe otoriter biasanya bekerja dengan sungguh-sungguh, teliti dan cermat. Manager bekerja menurut peraturan dan kebijakan yang berlaku dengan ketat. Meskipun agak kaku dan segala instruksinya harus dipatuhi oleh para bawahan, para bawahan tidak berhak mengomentarinya.

4. Kepemimpinan demokratis (democrative leadership), pada kepemimpinan yang demokratis, manager beranggapan bahwa ia merupakan bagian yang intergral yang sama sebagai elemen perusahaan dan secara bersamaan seluruh elemen tersebut bertanggung jawab terhadap perusahaan.

5.Kepemimpinan paternalistik (paternalistic leadership). Kepemimpinan yang paternalistik dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakkan dalam hubungan antara manager dengan perusahaan. Tujuannya adalah untuk melindungi dan memberikan arah, tindakan, dan perilaku, obarat peran seorang bapak kepada anaknya.

6.Kepemimpinan menurut bakat (indigenous leadership). Tipe kepemimpinan menurut bakat biasanya muncul dari kelompok informal yang didapatkan dari pelatihan meskipun tidak langsung. Dengan adanya persaingan, dapat menimbulkan


(25)

Dari penerapan tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa tipe kepemimpinan berbeda dengan gaya kepemimpinan. Tipe kepemimpinan merupakan salah satu unsur pembentukan gaya kepemimpinan sedangkan gaya kepemimpinan merupakan pola tingkah laku pemimpin yang dapat mempengaruhi tipe keepemimpinan.

1.5.2 Peranan

1.5.2.1 Pengertian Peranan

Peranan dapat dipandang sebagai landaasan persepsi yang digunakan setiap orang yang berinteraksi dalam suatu kelompok atau organisasi untuk melakukan suatu kegiatan mengenai suatu tugas dan kewajibannya. Selain itu peranan dapat pula dipandang sebagai fungsi dan wewenang yang dimiliki oleh orang atau lembaga yang lain atau kedudukannya. Peran meliputi hak dan kewajiban yang muncul serta merta karena kedudukan dan tanggung jawabnya.

Menurut Soekanto (2009 :212)/ peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status) . apabila seorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Pembedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untukkepentingan ilmu. Keduanya tak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Tak ada peranan tanpa kedudukan atau kedudukan tanpa peranan.


(26)

1.5.2.2 Fungsi Peranan

Menururt Narwoko (2004 : 160), fungsi peranan adalah : 1.Memberi arah pada proses sosialisasi

2.Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma, dan pengetahuan, 3.Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat, dan

4.Menghidupkan sistem pengendali dan control, sehingga dapat melestarikan kehidupan masyarakat.

1.5.2.3 Jenis-jenis Peranan

Berdasarkan pelaksanaannya peranan sosial dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1.Peranan yang diharapkan yaitu cara ideal dalam pelaksanaan menurut penilaian masyarakat. Masyarakat menghendaki peranan yang diharapkan dilaksanakan secermat-cermatnya dan peranan ini tidak dapat ditawarkan dan harus dilaksanakan seperti yang ditentukan. Pereanan jenis ini antara lain peranan hakim, peranan protokoler diplomatik, dan sebagainya

2.Peranan yang disesuaikan yaitu cara bagaimana sebagai peranan itu dijalankan. Peranan ini pelaksanaannya lebih luwes, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu.

Sementara itu berdasarkan cra memperolehnya, peranan bisa dibedakan menjadi : 1.Peranan bawahan yaitu peranan yang diperoleh secara otomatis, bukan


(27)

2.Peranan pilihan yaitu peranan yang diperoleh atas dasar keputusan sendiri, misalnya seorang yang memutuskan untuk memilih kuliah difakultas ilnmu sosial dan ilmu politik, universitas sumatera utara dan menjadi program studi administrasi negara.

1.5.3. Efektivitas Kerja

1.5.3.1Pengertian Efektifitas Kerja

Ada beberapa pandangan yang berbeda dalam mengamati gejala efektifitas. Bagi organisasi swasta atau bisnis konsepsi efektifitas selalu paralel dengan konsepsi efiesiensi. Dimana suatu tujuan tercapai apabila efesiensi juga tercapai. Sebaliknya apabila terdapat pemborosan (inefisiensi), maka efektifitas kerja organisasi tidak tercapai. Bagi organisasi pemerintah, konsepsi efektifitas tidak selalu paralel dengan konsepsi efisiensi. Walaupun terjadi pemborosan asalkan tujuan organisasi tercapai, maka organisasi tersebut dapat dikatakan efektif.

Sementara itu yang dimaksudkan dengan kerja adalah keseluruhan pelaksanaan aktifitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu atau mengandung suatu maksud tertentu yang berhubungan dengan kelangsungan hidupnya. Dari uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa efektifitas kerja adalah kemampuan manusia untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas organisasi dan meraih keuntungan maksimal bagi organisasi. Konsepsi efektifitas yang mengandung pengertian yang berbeda dari beberapa aspek pandangan menjadikan


(28)

pengukuran efektifitas kerja menjadi tidak seragam. Mengingat keanekaragaman pendapat mengenai sifat dan komposisi dari efektifitas, maka tidaklah mengherankan jika terdapat sedemikian banyak pertentangan pendapat sehubungan dengan cara meningkatkan, cara mengukur, dan cara menentukan indikator dari efektifitas. Jika demikian, tentu lebih sulit lagi bagaimana cara mengevaluasi tentang konsep efektifitas.

Para manajer dan analis organisasi atau perusahaan sering kali berdebat bahwa hanya satu kriteria yang layak unutk efektifitas, yaitu laba keuntungan. Namun, tentu saja dalam penelitian ini kriteria laba tidaklah begitu penting karena yang menjadi objek penelitian adalah tingkah laku pegawai.

1.5.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Pegawai

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja. Faktor-faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor internal organisasi maupun faktor eksternal organisasi. Ronald O’Reilly (2003:119), mengemukakan faktor-faktor efektifitas kerja adalah sebagai berikut :

1) Rancangan Tugas

Tim-tim kerja akan berjalan dengan baik apabila memiliki kebebasan, kesempatan untuk memanfaatkan keterampilan dan bakat-bakat yang berbeda, kemampuan untuk dapat menyelesaikan tugas atau produksecara menyeluruh dan sebuah tugas atau proyek yang memiliki dampak yang substansial terhadap pihak-pihak lain.


(29)

2) Komposisi

Kategori ini meliputi variabel-variabel yang berkaitan dengan bagaimana karakter dari para staf tim kerja, bagaimana kemampuan dan kepribadian dari para anggota tim kerja, fleksibelitas tim kerja dan profesional para anggota untuk bekerja secara tim.

3) Konteks

Tiga faktor konseptual yang signifikan berkaitan dengan kinerja tim adalah kehadiran sumber daya yang mencukupi, adanya kepemimpinan yang efektif dan sebuah evaluasi nkinerja dan sistem imbalan yang menghargai sumbangan dari tim kerja.

4) Proses

Kategori yang terakhir berkaitan dengan efektivitas adalah variabel proses. Ini meliputi komitmen anggota terhadap sebuah tujuan bersama, penetapan tujuan ketetapan waktu dan terakhir adalah kelengkapan. Apabila keempat hal tersebut telah dilaksanakan sesuai standar yang ditetapkan oleh organisasi, maka kualitas yang akan dicapai terpenuhi sesuai dengan apa yang diinginkan organisasi.

1.5.3.3 Indikator Efektivitas Kerja Pegawai

Menurut Hasibuan (2003:105), efektivitas merupakan suatu keadaan keberhasilan yang sempurna sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Supaya dapat menjamin suatu keberhasilan usaha dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan dalam suatu organisasi sehingga dapat


(30)

menimbulkan kuantitas kerja, kualitas kerja, dan pemanfaatan waktu. Terdapat beberapa indikator efektivitas kerja yaitu :

1. Kuantitas kerja

Kuantitas kerja merupakan volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya beban kerja dan keadaan yang didapat atau dialaminya selama bekerja. Setiap instansi pemerintah selalu berusaha supaya efektivitas kerja dari pegawainya dapat ditingkatkan. Oleh karena itu, suatu instansi pemerintah selalu berusaha agar setiap pegawainya memiliki moral kerja yang tinggi.

2. Kualitas Kerja

Kualitas kerja merupakan sikap yang di tunjukkan oleh pegawai berupa hasil kerja dalam bentuk kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan didalam mengerjakan pekerjaan. 3. Pemanfaatan Waktu

Setiap pegawai harus dapat menggunakan waktu seefisien mungkin, terutama dengan cara datang tepat waktu ke kantor dan berusaha untuk menyelesaikan tugas sebaik-baiknya dengan memanfaatkan waktu selama penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijakan instansi pemerintah.

4. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Diperlukan guna mewujudkan hasil yang diharapkan oleh setiap instansi pemerintah. Setiap pegawai sudah sepatutnya diarahkan untuk lebih meningkatkan efektivitas kerja mereka melalui berbagai tahapan usaha


(31)

secara maksimal. Sedangkan dengan demikian pemanfaatan sumber daya manusia akan lebih berpotensi dan lebih mendukung keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan.

1.5.4 Lurah

Lurah sebagaimana dimaksud dalam undang-undang No. 32 Tahun 2004 pasal 126 ayat 2 diangkat oleh camat atas usul sekretaris daerah kelurahan dari Pegawai Negeri Sipil yang menguasai pengetahuan teknis pemerintah dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam pasal 2 juga menyebutkan tugas-tugas Lurah dibantu oleh perangkat kelurahan dan bertanggung jawab kepada camat melalui sekretaris daerah kecamatan. Perangkat kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bertanggung jawab kepada lurah. Berdasarkan peraturan perundang-undangan no 73 tahun 2005 Pasal 3 :

1. Kelurahan merupakan perangkat daerah Kabupaten/Kota yang berkedudukan di wilayah Kecamatan

2. Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Lurah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui Camat.

3. Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul Camat pada Pegawai Negri Sipil

4. Syarat-syarat lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi : a. Pangkat/golongan minimal Penata (III/c).


(32)

c. Kemampuan teknis dibidang administrasi pemerintahan dan memahami sosial budaya masyarakat setempat.

1.5.5 Peranan Lurah Dalam Meningkatkan Efektifitas Kerja Pegawai

Peranan Lurah dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai sangat menentukan, dan hal ini berkaitan dengan efektifitas kerja maupun disiplin kerja pegawai. Peranan lurah ditekankan kepada sederetan tugas-tugas apa yang diperlukan dan dilakukan oleh setiap pemimpin agar bawahannya mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepadanya dengan cepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Peranan lurah dalam meningkatkan efektifitas kerja, mencakup beberapa tindakan yang harus dilakukan, yakni:

1. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis sehingga dapat dilakukan dan jelas setiap tindakan yang akan dilakukan.

2. Menciptakan rasa kebersamaan dalam tanggung jawab untuk mencapai tujuan.

3. Memotivasi bawahan dengan berbagai cara baik dengan cara pemberian insentif pemberian penghargaan maupun kenaikan pangkat.

4. Memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien.

Menciptakan suasana keterbukaan antara pegawai maupun lurah dan diantara sesama pegawai sehingga menunjang efektifitas kerja, mengembangkan, keterampilan, dan pengetahuan dari pengalaman dan yang telah dicapai.


(33)

1.6 Defenisi Konsep

Adapun tujuan defenisi konsep adalah sebagai kerangka berfikir agar tidak terjadi tumpang tindih atas variabel yang menjadi objek peneliti. Oleh karena itu, yang menjadi definisi konsep dalam penelitian ini adalah:

1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu.

2. Peranan yang berhubungan dengan efektivitas (informational role), peranan yang berhubungan dengan informasi merupakan kelanjutan dari peranan interpesonal.

3. Peranan membuat keputusan (decisional role), sebagian besar tugas pemimpin pada hakikatnya digunakan secara penuh untuk memikirkan pembuatan strategi organisasinya.

4. Efektivitas adalah kemampuan pegawai untuk bekerja secara maksimal dengan membawa keuntungan bagi organisasinya yang dilihat berdasarkan prestasi kerja, semangat kerja, dan kepuasan kerja.

Indikator penilaian Efektivitas Kerja - Kuantitas Kerja

- Kualitas Kerja - Pemanfaatan Waktu


(34)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif dengan analisis data kualitatif, makna dari deskriptif adalah penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang bersifat aktual. Suyanto (2005:17). Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan intervensi yang rasional dan akurat.

Jadi pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara menggambarkan suatu keadaan dan status fenomena berdasarkan fakta-fakta yang tmpak sebagaimana adanya.

2.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan suatu tempat yang akan diteliti dalam mencari dan mengumpulkan data yang berguna dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia, Medan deli.

2.3 Informan Penelitian

Menurut Suyanto (2005:17) Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitiannya, oleh karena itu pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi dan sampel. Subjek penelitian yang telah


(35)

tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian ini menjadi informasi yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan adalah seseorang yang benar-benar mengetahui suatu persoalan tertentu yang darinya dapat diperoleh informasi yang jelas, akurat dan terpercaya baik berupa pernyataan, keterangan atau data-data yang dapat membantu dalam memahami persoalan tersebut.

Menurut Suyanto (2005:172) informan penelitian meliputi beberapa macam, yaitu:

1. Informan kunci merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian yaitu Lurah.

2. Informan utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang teliti yaitu pegawai yang bekerja di kelurahan tanjung mulia. 3. Informan tambahan merupakan mereka yang dapat memberikan informasi

walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti yaitu masyarakat kelurahan tanjung mulia.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dibagi menjadi dua cara, yaitu:

1. Pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dilakukan melalui


(36)

wawancara yaitu dengan memberikan pertanyaan langsung kepada sejumlah pihak yang terkait.

2. Pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data dan informasi yang diperlukan/diperoleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan denga masalah yang diteliti.

a. Penelitian Kepustakaan

Yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, tulisan dan karya ilmiah yang memiliki relevansi dan ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

b. Studi Dokumentasi

Yaitu, teknik yang digunakan dengan mengambil catatan tertulis, dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait dari Kantor Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli sehubungan dengan masalah Peranan Lurah Dalam Meningkatkan Efektifitas Kerja Pegawai.

2.5 Teknik Analisa Data

Sesuai dengan metode penelitian, metode analisa data yang digunakan penulis dalam penelitian dengan menggunakan teknik analisis kualitatif, yaitu dimana data yang diperoleh disusun, kemudian diinterprestasikan sehingga memberikan keterangan terhadap permasalahan yang diteliti.


(37)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Letak Geografis

Kelurahan Tanjung Mulia merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kota Medan. Jumlah pegawai di kantor kelurahan tanjung mulia sebanyak 4 orang. Luas wilayah Kelurahan Tanjung Mulia adalah 5,36 km yang terdiri dari 28 lingkungan. Kelurahan Tanjung Mulia berbatasan dengan:

- Sebelah Utara : berbatasan dengan kelurahan pulo brayan kota

- Sebelah selatan : berbatasan dengan kelurahan tanjung mulia hilir

- Sebelah barat : berbatasan dengan kecamatan medan deli

- Sebelah timur : berbatasan dengan kelurahan titi papan

3.2 Deskripsi Penduduk

Jumlah Penduduk ( Jiwa )

Laki - laki 18.402

Perempuan 17.500

Total 35.900

Pekerjaan masyarakat

Buruh 2.471 jiwa

Pegawai Negri Sipil 435 jiwa ABRI/POLRI 158 jiwa Pedagang 416 jiwa Wiraswasta 215 jiwa Pengrajin 25 jiwa


(38)

3.2.1 Sarana dan Prasarana

3.2.1.1 Prasarana Peribadatan

Nama Prasarana Jumlah

Mesjid 14 buah

Mushola 7 buah

Gereja 1 buah

Wihara 2 buah

3.2.1.2Prasarana Olahraga

Nama Prasarana Jumlah

Lapangan Sepak Bola 1 buah Lapangan Volly 1 buah

Lapangan Bulu

Tangkis 4 buah

3.2.1.3 Prasarana Kesehatan

Nama Prasarana Jumlah Rumah Sakit Umum 2 buah

Puskesmas 1 buah

Apotik 2 buah

Klinik 1 buah

3.2.1.4 Prasarana Pendidikan

Nama Prasarana Jumlah Perguruan Tinggi 1 buah

SMA 2 buah

SMP 2 buah

SD 3 buah


(39)

3.3 Struktur Organisasi Kelurahan Tanjung Mulia dan Tugas Pokok dan Fungsi

3.3.1 lurah

Tugas-tugas lurah adalah :

a. Melaksanakan kegiatan pemerintahan kelurahan

b. Memberdayakan masyarakat

c. Memberikan pelayanan masyarakat

d. Meyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum

e. Memelihara prasarana dan fasilitas pelayanan umum

f. Membina pelayanan masyarakat

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsnya.

3.3.2 Sekertaris Lurah

Fungsi-fungsi sekertaris lurah adalah:

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan

b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Kelurahan

c. Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi kesekretariatan Kelurahan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangna, dan kerumahtanggaan Kelurahan


(40)

d. Pengelolaan dan pemberdayaan Sumber daya Manusia, pengembangan organisasi, dan ketatalaksanaan

e. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas kelurahan

f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan

h. Pelaksanaan tugas akhir yang diberikan oleh lurah sesuai dengan tugas dan fungsinya

3.3.3 Seksi Tata Pemerintahan

Fungsi-fungsi seksi tata kepemerintahan adalah:

a. Menyusun renncana, program dan kegiatan seksi tata pemerintahan

b. Menyusun petunjuk teknis lingkup tata pemerintahan

c. Menyelenggarakan pelayanan administrasi kependudukan

d. Melaksanakan proses pelayanan administrasi lainnya lingkup tata pemerintahan

e. Menyiapkan bahan pembinaan kegiatan sosial politik, idiologi negara, dan kesatuan bangsa

f. Melaksanakan kegiatan pencatatan monografi kelurahan

g. Membantu melaksanakan tugas-tugas dibidang keagrariaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku


(41)

h. Membantu melaksanakan tugas-tugas dibidang pemungutan pajak bumi dan bangunan (PBB)

i. Menyiapkan bahan koordinasi dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kelurahan

j. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pelaksanaan tugas

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh lurah sesuai dengan tugas dan fungsinya

3.3.4 Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum Fungsi-fungsi seksi ketentraman dan ketertiban umum:

a. Menyusun rencana, program, dan kegiatan seksi ketentraman dan ketertiban umum

b. Menyusun petunjuk teknik lingkup ketentraman dan ketertiban umum

c. Menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan dan ketertiban umum

d. Menyiapkan bahan pembinaan perlindungan masyarakat

e. Pembinaan kegiatan siskamling

f. Melaksanakan proses pelayanan kepada masyarakat lingkup ketentraman dan ketertiban umum

g. Melaksankan tugas lain yang diberikan oleh lurah sesuai dengan tugas dan fungsinya


(42)

3.3.5 Seksi Pembangunan

Fungsi – fungsi seksi pembangunan adalah

a. Menyusun rencana, program , dan kegiatan seksi pembangunan

b. Menyusun petunjuk tekhnis lingkup pembangunan

c. Pengumpulan , pengolahan dan evaluasi data dibidang perekonomian dan pembangunan

d. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha ekonomi lemah, dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat

e. Menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pembinaan dalam bidang keagamaan, kesehatan , pendidikan , olah raga , dan sosial budaya.

f. Membantu pelaksanaan pembinaan kegiatan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga ( PKK) , kepemudaan , karang taruna , pramuka dan organisasi masyarakat lainnya.

g. Melaksanakan proses pelayanan kepada masyarakat lingkup perekonomian , pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

h. Menyiapkan bahan pelaksanaan dalam rangka dan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan.


(43)

i. Menyiapkan bahan kordinasi pembinaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana fisik dilingkungan kelurahan.

j. Menyiapkan bahan pembinaan terhaddap kegiatan lembaga pemberdayaan masyarakat ( LPM ).

k. Membant mengumpulkan dan menyalurkan dana atau bantuan terhadap korban bencana alam dan bencana lainnya.

l. Menyiapkan bahan monitoring , evaluasi , dan pelaporan pelaksanaan tugas.

m.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh lurah sesuai tugas dan fungsinya


(44)

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

4.1 Penyajian Data

Pada bab ini penulis akan menyajikan deskripsi dari data yang diperoleh melalui penulisan di lapangan melalui metode-metode pengumpulan data yang telah disebutkan pada bab terdahulu. Demikian juga halnya permasalahan yang hendak dijawab dalam bab ini adalah Bagaimanakah Peranan Lurah Dalam Meningkatkan Efektifitas Kerja Pegawai Di Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli.

Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan secara mendalam, ada beberapa tahapan yang dilakukan penulis, yaitu: pertama, penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai dokumen Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli seperti susunan organisasi dan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kelurahan dan berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan yang ingin dijawab. Kedua, penulis melakukan sejumlah wawancara dengan Pegawai pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun yang menjadi informannya adalah informan kunci yaitu Lurah Tanjung Mulia dan informan biasa yaitu Sekertaris Lurah yang ada di Kelurahan Tanjung Mulia.

Penulis menyelesaikan wawancara kepada informan setelah hasil wawancara menemukan titik jenuh. Titik jenuh ditemukan penulis setelah


(45)

mewawancarai 2 orang Pegawai pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli.

Data-data tersebut berupa pernyataan dari para informan mengenai permasalahan penelitian skripsi ini. Sedangkan data-data sekunder didapatkan dari studi kepustakaan dan karya-karya ilmiah yang ada serta dokumen-dokumen yang didapat dari lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan sselama kurang lebih satu bulan di lokasi penelitian, tepatnya di Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli.

Berikut ini akan disajikan hasil pengumpulan data yang dilakukan di Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli.

Untuk mengetahui pemahaman para pegawai tentang pengertian kepemimpinan, maka penulis mengajukan pertanyaan kepada informan dalam penelitian ini. Adapun pertanyaannya yaitu mengenai pengertian kepemimpinan.

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Lurah, Bapak Binu Hajar S,sos beliau mengatakan:

“Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang yang membawahi perusahaan ataupun instansi pemerintahan yang mempunyai beberapa anggota dan bawahan, dimana seseorang tersebut bisa mengayomi serta mendidik para anggota sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai”.

Selain itu penulis menanyakan kepada Lurah Tanjung Mulia Medan Deli tentang Bagaimana hubungan Lurah dengan Pegawai dan apakah Lurah selalu melibatkan Pegawainya dalam mengambil keputusan. Lalu beliau mengatakan bahwa :


(46)

“Hubungan antara Lurah dan Pegawai selalu berdampingan baik dalam berkomunikasi maupun dalam pekerjaan, lalu Lurah juga selalu melibatkan Pegawai dalam mengambil keputusan namun tidak selalu keputusan yang diberikan Pegawai menjadi keputusan akhir”

Kemudian penulis menanyak kembali kepada Lurah Tanjung Mulia Medan deli tentang apakah Lurah selalu memberikan bimbingan atau arahan agar pegawai terus berprestasi. Beliau mengatakan :

“Lurah selalu memberikan bimbingan dengan cara menegur apabila Pegawai kurang aktif dalam melaksankan tugasnya masing-masing dan lurah selalu mengingatkan agar Pegawai selalu hadir tepat waktu yakni pukul 07:45 dan pulang pukul 16:30 agar disaat masyarakat yang membutuhkan pelayanan bisa cepat diatasi. Lurah selalu memberikan ucapan terima kasih apabila ada pegawai yang sudah mengerjakan tugasnya dengan baik, karena yang berhak memberikan hadiah pada Pegawai yang berprestasi adalah camat”

Penulis juga menanyakan kepada Lurah Tanjung Mulia Medan Deli, apakah Pegawai sudah melakukan pekerjaannya secara efektif dan efisien. Beliau mengatakan :

“Pegawai sudah melakukan pekerjaannya dengan baik namun masih ada sedikit kekurangannya, seperti disaat warga datang kekantor untuk mengurus keperluannya, pegawainya tidak berada diruangan. Namun ketidakberadaan Pegawai dikantor bukan karena tidak hadir melainkan ada panggilan di kantor camat atau instansi organisasi lain, tentu kaitannya tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat”


(47)

Kemudian penulis juga menanyakan kepada Lurah apakah ada keluhan yang disampaikan masyarakat terhadap kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan publik dan jika ada kepada siapa disampaikan keluhan tersebut. Dari hasil wawancara yang dilakukan, masyarakat pernah mengeluh soal pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) dan masyarakat langsung menyampaikannya ke Kantor Kelurahan dan langsung mendapat tanggapan dari pegawai. Biasanya keluhan masyarakat karena lamanya dalam pembuatan KTP dan KK. Hal ini dikarenakan berkas pembuatan KTP dikirim ke Kabupaten atau karena tidak adanya blangko. Jika semua berjalan lancar maka 2 hari siap dalam pembuatan KTP.

Untuk mengetahui tentang kedisiplinan para pegawai di Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli, maka penulis menanyakan langsung kepada informan tentang bagaimana disiplin kerja para pegawai dan apa sanksi yang diberikan jika pegawai melanggar aturan.

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Lurah Tanjung Mulia Medan Deli, Bapak Binu Hajar S,sos beliau mengatakan:

“Sejauh ini tingkat kedisiplinan pegawai sudah cukup baik karena saya selalu berusaha tegas kepada mereka yang melanggarnya. Untuk jam masuk kerja misalnya saya membuat peraturan jam 07.45 WIB harus tiba di kantor dan jam pulang kerja pukul 16.30 WIB dan ini sudah ada pada peraturan tertulis yang saya buat. Jika ada yang melanggar maka saya akan langsung menegurnya.

Penulis juga menanyakan tentang bagaimana sistem pengawasan terhadap kerja para pegawai. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Lurah, beliau mengatakan:


(48)

“Sistem pengawasan yang saya lakukan dengan turun langsung untuk memantau kerja para pegawai dengan mendatangi ruang kerja mereka masing-masing dan menanyakan apakah ada masalah dalam menyelesaikan pekerjaannya dan sebulan sekali saya melakukan evaluasi kerja. Saya juga meminta laporan secara berkala dari tiap Seksi sehingga saya dapat melihat langsung hasil para pegawai.”

Kemudian penulis juga menanyakan tentang bagaimana hubungan kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai dan efektifitas pegawai.

Maka hasil wawancara dengan Lurah, Beliah mengatakan bahwa:

“Peran seorang pemimpin sangatlah berpengaruh dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai karena dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan Lurah yaitu sistem demokratis maka seluruh pegawai dilibatkan dalam pembuatan dan pengambilan kebijakan dan para pegawai juga bekerja sesuai tupoksinya masing-masing. Selain itu seorang pemimpin harus tegas tetapi tidak memaksakan kehendaknya dan menjalin hubungan baik dengan bawahan serta terus melakukan pembinaan dan arahan kepada pegawai dan selalu mengevaluasi hasil kerjanya sehingga pemimpin dapat mengetahui apakah hasil kerja pegawai sudah memenuhi standar atau belum. Pemimpin juga harus bisa menghargai hasil kerja bawahannya sehingga bawahan akan semakin termotivasi dalam bekerja.”

Kemudian hal yang sama, penulis juga menanyakan kepada sekertaris lurah tentang pengertian kepemimpinan. Sekertaris Lurah, Rosdah SH beliau mengatakan bahwa:


(49)

“Kepemimpinan adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain agar dapat mengikuti apa yang diinginkan oleh pemimpinnya tersebut dalam memajukan organisasi/perusahaan”

Untuk mengetahui bagaimana suasana kerja di lingkungan Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli, maka penulis menanyakan kepada informan tentang suasana kerja yang dirasakan para pegawai.

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Sekretaris Lurah, Rosdah SH, beliau mengatakan :

“Lurah sudah melakukan pekerjaannya dengan baik, karena Lurah sering turun langsung apabila ada warga yang membutuhkannya. Hubungan Lurah dengan Pegawai sudah cukup baik dalam pekerjaan maupun berkomunikasi. Lalu upaya yang diberikan Lurah dalam meningkatkan prestasi yakni berupa semangat dan dukungan saja, karena untuk tingkat memberikan penghargaan atau hadiah itu langsung diberikan oleh camat. Langkah-langkah yang dibuat oleh lurah untuk meningkatkan Kelurahan Tanjung Mulia menjadi Kelurahan terbaik di Kecamatan Medan Deli yaitu Lurah selalu bertindak tegas terhadap pegawai yang melalaikan urusan warga dan Lurah selalu meningkatkan aktivitas program kerja seperti PKK, Posyandu, dan Kebersihan Lingkungan. Dan hasilnya Kelurahan Tanjung Mulia mendapat peringkat I PKK dalam adminstrasi dan papan data, lalu mendapatkan peringkat I dalam topologi industri dan pergudangan”


(50)

“Selama ini tidak pernah ada masalah saya dengan atasan (Lurah) karena beliau sangat terbuka. Setiap ada permasalahan saya selalu sharing dengan beliau dan dengan bijak beliau selalu memberikan masukan kepada saya.”

Sekretaris Lurah, juga menyampaikan tentang bagaimana sistem pengawasan di Kantor Kelurahan Tanjung Mulia yaitu:

“Biasanya sistem pengwasan yang dilakukan disini Lurah langsung memantau dan mengecek ke ruang kerja masing-masing pegawai dan meminta laporan secara rutin untuk dilaporkan kepada beliau dan tiap bulan diadakan evaluasi.”

Hal senada juga diungkapkan Seksi Pembangunan, Bapak Waliadi beliau juga mengatakan:

“Lurah sangat bersifat mengayomi ketika setiap pegawai memiliki masalah. Beliau selalu mengarahkan solusi atas permasalahan yang dihadapi. Tapi beliau juga memiliki ketegasan ketika pekerjaan telat diselesaikan atau kurang maksimal.”

Dari jawaban informan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempengaruhi orang lain (dalam hal ini bawahan) tanpa memaksakan kehendak dan kepentingan pribadi, bersifat mengayomi dan mengerti akan bawahannya sehingga orang yang dipimpin mau mengikuti apa yang diperintahkannya, sehingga tujuan organisasi tercapai serta dapat memberikan pelayanan yang prima. Sedangkan gaya


(51)

kepemimpinan yang diterapkan yaitu bersifat demokrasi dan terkadang otoriter (tergantung kondisi).

Dari pernyataan informan di atas, peneliti juga menarik kesimpulan bahwa suasana kerja dikantor lurah sudah sangat kondusif dan penuh dengan kekeluargaan. Dengan suasana kerja seperti ini para pegawai merasa nyaman dan tanpa ada beban (keterpaksaan) dan tekanan tetapi tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka masing-masing sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi), sehingga hasil pekerjaan akan maksimal.

Dengan demikian pernyataan dari para informan di atas dapat dikatakan bahwa hubungan antara para pegawai (bawahan) kepada Lurah (atasan) terjalin dengan baik. Gaya kepemimpinan demokratis benar-benar diterapkan Lurah selaku pimpinan di Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli. Sehingga para pegawai merasa memiliki sosok pemimpin yang mengerti setiap keadaan pegawai.

Kedisiplinan pegawai pada Kantor Lurah Tanjung Mulia Medan Deli sudah cukup baik. Mereka selalu berusaha masuk kerja tepat waktu dan tetap berada di ruang kerja saat jam kerja. Sehingga para pegawai tetap menjalankan kewajibannya melayani publik (masyarakat). Dengan tingkat kedisiplinan seperti ini maka akan berpengaruh juga terhadap kinerja para pegawai. Para pegawai jarang mendapat teguran akibat melanggar peraturan yang telah ditetapkan.

Dapat diketahui bahwa sistem pengawasan yang dilakukan Lurah (pimpinan) terhadap kerja pegawai sudah cukup baik karena langsung memantaunya dengan mendatangi ruang kerja para pegawai dan menanyakan kepada para pegawai tentang masalah yang mereka hadapi dalam menyelesaikan


(52)

pekerjaan sehingga Lurah selaku pimpinan dapat mengetahui dan mengevaluasi hasil kerja para pegawainya, apakah sudah memenuhi standar atau belum.

Untuk mengetahui hal paling utama yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin dalam meningkatkan etos kerja pegawai maka penulis menanyakannya langsung kepada Lurah selaku pimpinan di Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli dan kesimpulannya adalah dengan menyediakan sarana dan pra sarana untuk menunjang kerja pegawai serta menciptakan suasana kerja yang nyaman sehingga pegawai dapat merasa nyaman dalam bekerja sehingga hasil pekerjaanya juga efektif dan efisien.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin sangat berpengaruh besar dalam meningkatkan efektifitas kerja pegawai. Pemimpin harus bisa mengayomi dan memberi tanggung jawab penuh kepada bawahannya sehingga bawahan tidak merasa tertekan dan merasa nyaman dalam bekerja. Pemimpin juga harus menjalin hubungan baik dengan bawahan dan memberi apresiasi terhadap hasil kerja mereka sehingga bawahan akan merasa dihargai dan semakin termotivasi di dalam bekerja dan sering melakukan evaluasi agar mengetahui hasil kerja para bawahannya. Dengan demikian kinerja pegawai akan meningkat dan semakin efektif dan efisien.

4.1.1 Kinerja Pegawai Sebagai Pengaruh Kepemimpinan Lurah Lurah selaku pimpinan tertinggi dalam Kantor kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli sangat berperan penting dalam meningkatkan kinerja dari tiap pegawai Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli. Kinerja


(53)

dari tiap seksi yang ada pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli tidak lepas dari pengaruh kepemimpinan Lurah nya sendiri.

4.1.2. Seksi Pemerintahan

Seksi tata pemerintahan dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Lurah. Seksi tata pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Lurah lingkup tata pemerintahan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Seksi tata pemerintahan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Seksi tata pemerintahan. b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup tata pemerintahan.

c. Penyelenggaraan pelayanan administrasi kependudukan antara lain dibidang pelayanan KTP dan KK.

d. Pelaksanaan proses pelayanan administrasi lainnya lingkup tata pemerintahan.

e. Penyiapan bahan pembinaan kegiatan sosial politik, ideologi negara, dan kesatuan bangsa.

f. Pelaksanaan kegiatan pencatatan monografi kelurahan.

g. Membantu pelaksanaan tugas-tugas dibidang keagrariaan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sejauh ini kinerja dari seksi pemerintahan cukup memuaskan. Terutama dalam pembuatan KTP dan KK. Masyarakat dilayani dengan baik.


(54)

4.1.3. Seksi Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat

Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan perekonomian dan pembangunan di wilayah Kelurahan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b. Mengumpulkan, mengolah, dan mengevaluasi data dibidang perekonomian dan pembangunan.

c. Melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha ekonomi lemah, dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat.

d. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang perekonomian dan pembangunan.

e. Melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya dan partisipasi untuk meningkatkameningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat.

f. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang perekonomian dan pembangunan.

g. Melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya dan partisipasi untuk meningkatkan perekonomian dan pelaksanan pembangunan.


(55)

h. Membantu pembinaan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta menjaga dan memelihara sarana dan pra sarana fisik di lingkungan kelurahan.

i. Melaksanakan administrasi perekonomian dan pembangunan di kelurahan.

j. Membantu, membina, dan menyiapkan bahan-bahan dalam rangka musyawarah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD).

k. Membina kelompok-kelompok industri, koperasi dan pendidikan.

l. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan dibidang perekonomian dan pembangunan.

m.Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Lurah.

Semua fungsi dan tugas dari seksi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di atas sejauh ini sudah berjalan dengan baik dan kinerja dari Kepala Seksi Pembangunan dan Pembadayaan Masyarakat cukup memuaskan masyarakat. Masyarakat diajarkan dan diberikan penyuluhan serta pelatihan tentang bagaimana meningkatkan pendapatan perekonomian melalui kelompok-kelompok industri, koperasi dan pendidikan.

4.1.4. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Seksi ketentraman dan ketertiban dipimpin oleh Kepala Lingkungan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Lurah. Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Lurah lingkup ketentraman dan ketertiban umum.


(56)

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Seksi Ketentraman dan Ketertiban menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Seksi Ketentraman dan Ketertiban.

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup ketentraman dan ketertiban umum. c. Penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban

umum.

d. Penyiapan bahan pembinaan perlindungan masyarakat. e. Penyiapan bahan pembinaan kegiatan siskamling

f. Penyelenggaraan kegiatan administrasi pertahanan sipil.

g. Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, pengamanan dan penertiban terhadap pelanggaran peraturan daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya.

h. Pelaksanaan proses pelayanan kepada masyarakat lingkup ketentraman dan ketertiban umum.

i. Membantu pelaksanaan tugas-tugas pengamanan akibat bencana alam dan bencana lainnya.

j. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.


(57)

Seksi ketentraman dan ketertiban sangat berperan dalam menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat sehingga masyarakat merasa aman dan tentram. Dan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban ini sudah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik dan kinerjanya sangat memuaskan. Lurah selalu memantau dan turun langsung ke tiap-tiap desa untuk melihat langsung keamanan di desa tersebut dan ternyata selama ini tidak pernah ada laporan dari masyarakat perihal keamanan dan ketertiban.

program-program yang telah dilaksanakan demi meningkatkan kreatifitas masyarakat dan mensejahterakan masyarakat.

4.1.5 Seksi Umum

Seksi Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan dibidang pelayanan umum yang meliputi inventarisasi, kebersihan, serta sarana dan pra sarana umum. Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Seksi Umum mempunyai fungsi antara lain:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja.

b. Menyusun program peningkatan pelayanan umum.

c. Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan pelayanan kebersihan, keindahan, pertamanan, dan sanitasi lingkungan.

d. Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan sarana dan pra sarana fisik pelayanan umum.


(58)

f. Memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat yang memerlukan legalisasi Lurah.

g. Melakukan pembinaan kepada lingkungan tentang peningkatan pelayanan umum.

h. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang prosedur tetap pelayanan umum.

i. Mensosialisasikan peraturan perundang-undangan dan peraturan daerah serta kebijaksanaan pemerintah kepada seluruh perangkat Kelurahan maupun masyarakat.

j. Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang tugas.

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Lurah.

Kinerja dari Kepala Seksi Umum juga sudah memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari tanggapnya Kepala Seksi Umum dalam melengkapi sarana dan pra sarana pelayanan umum serta melayani masyarakat yang membutuhkan legalisasi dari Lurah serta memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat tentang prosedur tetap pelayanan umum. Masyarakat benar-benar dilayani dengan baik sehingga masyarakat merasa puas dengan kinerja dari pegawai yang ada pada seksi umum ini.

4.2. Analisa Data

Dalam bab ini akan dianalisis semua data yang diperoleh dari hasil penelitian seperti yang sudah disajikan dalam bab terdahulu. Adapun analisa data


(59)

yang dilakukan adalah dengan analisa deskriptif kualitatif dengan tetap mengacu pada hasil interpretasi data dan informan data tersebut sesuai dengan fokus kegiatan penelitian.

Dari seluruh data dan informasi yang telah dikumpulkan, baik melalui studi pustaka, wawancara mendalam dengan informan, studi dokumentasi maupun catatan-catatan penulis sewaktu melakukan penelitian selama di lapangan, maka dapat diberikan suatu analisa tentang Peranan Lurah Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli.

Kepemimpinan merupakan salah satu faktor terpenting dalam menjalankan serta memajukan suatu organisasi. Sebuah organisasi tidak akan mampu berkembang dengan baik jika pemimpinnya tidak mampu menciptakan kepemimpinan yang efektif yaitu kepemimpinan yang mampu mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki, salah satunya adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang dalam hal inii adalah pegawai yang ada pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli. Pemimpin harus mampu menjadi orang yang bisa memberikan arahan, dorongan, serta bisa menciptakan optimisme kepada para bawahannya untuk bersama-sama memenuhi tujuan organisasi secara maksimal, karena untuk bisa mencapai suatu tujuan organisasi secara maksimal maka dibutuhkan kerja sama dari semua pihak dalam organisasi.

Keberhasilan suatu organisasi sangat mungkin disebabkan oleh adanya kontribusi kepemimpinan yang efektif dalam mengelola agar bawahan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Dalam hal ini pimpinan harus mampu


(60)

mempengaruhi bawahannya agar dapat melakukan tugasnya secara efektif dengan hasil yang baik tanpa ada unsur tekanan dan paksaan. Pemimpin dalam hal ini yaitu kepemimpinan lurah yang merupakan kepala wilayah yang merupakan perpanjangan tangan dari Camat dalam melaksanakan urusan pemerintahan di wilayahnya.

Dari hasil yang diperoleh ketika ditanyakan tentang bagaimana sebenarnya suasana kerja di Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli maka para informan menjawab bahwa suasana kerja sudah cukup kondusif. Dengan suasana kerja yang seperti ini para pegawai merasa nyaman dan tanpa ada keterpaksaan dan tekanan tetapi tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka masing-masing sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sehingga hasil pekerjaan akan maksimal. Hubungan antara Pegawai kepada Lurah juga masih dalam satu garis komando dimana jika terdapat masalah maka Pegawai akan sharing kepada Lurah. Dapat dikatakan bahwa hubungan antara para pegawai (bawahan) kepada Lurah (atasan) terjalin dengan baik. Gaya kepemimpinan demokratis benar-benar diterapkan Lurah selaku pimpinan di kantor tersebut. Sehingga para pegawai merasa memiliki sosok pemimpin yang mengerti setiap keadaan keputusan. Sedangkan dalam membangun komunikasi Lurah selalu melakukan pertemuan dengan para pegawai dan memberi arahan, bimbingan serta rajin untuk mendatangi saat bekerja di ruangan kerja dan menanyakan tentang keluhan para pegawai.

Kinerja para pegawai selama ini sudah memuaskan walau masih butuh pembinaan. Para pegawai selalu bekerja dengan penuh semangat dan bertanggung


(61)

jawab atas pekerjaan mereka. Segala yang menjadi kebutuhan dan keperluan masyarakat dilayani dengan sangat baik dan diselsaikan dengan baik. Lurah selaku pimpinan sudah cukup peduli atas pekerjaan para pegawai karena sering langsung mengawasi dan menilai langsung kinerja pegawai serta memberikan motivasi kepada para pegawai untuk lebih meningkatkan lagi kinerjanya dengan pemberian semangat dan kepedulian yang tinggi kepada pegawai yang berprestasi. Dengan adanya reward ini maka para pegawai akan lebih bersemangat dalam bekerja karena mereka merasa dihargai langsung setiap hasil pekerjaan yang telah mereka lakukan. Kinerja dari para pegawai ini juga dapat dari hasil pekerjaan yang mereka selesaikan cukup efektif, efisien dan tepat waktu. Para pegawai pun tidak merasa terbebani atas pekerjaan mereka karena pekerjaan mereka berdasarkan tupoksi yang diberikan Lurah. Fasilitas-fasilitas yang diberikan juga sudah cukup memadai dan sangat membantu para pegawai di dalam bekerja. Hal ini juga dibenarkan langsung oleh Lurah Tanjung Mulia Medan Deli, Bapak Binu Hajar S,sos yang mengatakan bahwa:

“Kinerja para pegawai selama ini sudah cukup memuaskan tetapi tetap masih butuh pembinaan dan pengawasan yang lebih agar kinerja para pegawai tidak menurun dan diharapkan meningkat terus. Selama ini apa yang saya sampaikan selalu bisa diterima dan nyambung sehingga pekerjaan selesai tepat memuaskan. Saya selalu menghargai setiap pegawai yang berprestasi dengan memberi semangat dan kepedulian kepada mereka dan terus membangun komunikasi dengan baik. Setiap sebulan saya melakukan evaluasi dan 3 bulan sekali saya lihat perkembangannya.”


(62)

Selama ini tidak ada faktor yang berarti yang dapat menghambat kinerja para pegawai karena atasan (Lurah) selalu berupaya memberikan fasilitas-fasilitas memadai dan lengkap dan memberikan motivasi yang lebih agar para bawahan dapat semangat dalam bekerja seperti pemberian penghargaan kecil kepada pegawai yang berprestasi atau minimal mengucapkan terima kasih jika pekerjaan telah selesai dikerjakan. Dengan ini maka pegawai akan merasa dihargai pekerjaannya sehingga nantinya mereka akan lebih semangat dan lebih meningkatkan lagi kinerja kerjanya. Lurah juga selalu melakukan kunjungan-kunjungan ke tiap-tiap ruangan pegawai untuk berkomunikasi langsung serta menanyakan kendala apa yang dihadapi di dalam menyelesaikan pekerjaan mereka serta melakukan evaluasi setiap bulannya. Inilah yang menjadi faktor pendukung yang meningkatkan kinerja dari para pegawai Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli.

Tingkat kedisplinan para pegawai juga sudah memuaskan. Mereka selalu datang tepat waktu sesuai yang telah ditetapkan Lurah dan pulang saat jam kerja telah selesai. Mereka juga selalu berusaha bertanggung jawab dalam melayani masyarakat. Para pegawai pun jarang mendapat teguran/peringatan akibat melanggar peraturan yang telah ditetapkan. Maka dengan tingkat kedisiplinan yang cukup baik seperti ini maka akan sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang akan semakin memuaskan masyarakat akan membantu atasan dalam mengawasi kerja waktu dan memuaskan masyarakat akan membantu atasan dalam mengawasi kerja pegawai sehingga tujuan dari organisasi akan tercapai. Sejauh ini dari hasil penelitian yang dilakukan hanya sedikit masyarakat yang


(63)

mengeluh akan kinerja pegawai. Masyarakat hanya mengeluhkan dalam hal pengurusan KTP dan KK dan itu juga bukan akibat kelalaian atau ketidakseriusan pegawai dalam melayani tetapi lebih kepada masalah teknis saja.

Pengawasan yang rutin dapat menunjang keefektifan kerja para bawahan. Dengan adanya pengawasan yang rutin maka atasan akan mengetahui apakah kinerja para pegawai sudah baik dan sesuai standar atau belum dan dapat dikontrol dengan baik (evaluasi). Sistem pengawasan yang dilakukan Lurah (pimpinan) terhadap kerja pegawai sudah cukup baik karena langsung memantaunya dengan mendatangi ruang kerja para pegawai dan menanyakan kepada para pegawai tentang masalah yang mereka hadapi dalam menyelesaikan pekerjaan. Dengan demikian bawahan akan merasa diperhatikan langsung oleh atasannya sehingga akan memacu semangat kerja mereka untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan hasil yang maksimal.

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis melihat bahwa peran seorang pemimpin sangat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai dan efektifitas kerja pegawai. Lurah harus bisa mengayomi dan memberi tanggung jawab penuh kepada Pegawainya sehingga Pegawai merasa nyaman dalam bekerja. Lurah juga harus menjalin hubungan baik dengan Pegawai dan memberi apresiasi terhadap hasil kerja mereka sehingga akan merasa dihargai dan semakin termotivasi di dalam bekerja dan sering melakukan evaluasi agar mengetahui hasil kerja para bawahannya. Dengan demikian kinerja pegawai akan meningkat dan semakin efektif dan efisien.


(64)

Hal ini juga dibenarkan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Lurah Tanjung Mulia Medan Deli, yang mengatakan bahwa:

“Seorang pemimpin sangat berpengaruh terhadap kinerja dan efektifitas kerja pegawai. Seorang pemimpin harus tegas tetapi tidak memaksakan kehendaknya dan menjalin hubungan baik dengan bawahan serta terus melakukan pembinaan dan arahan kepada pegawai dan selalu mengevaluasi hasil kerjanya sehingga pemimpin dapat mengetahui apakah hasil kerja pegawai sudah memenuhi standar atau belum. Dan disini Lurah juga harus bisa menghargai hasil kerja Pegawainya sehingga pegawai akan semakin termotivasi dalam bekerja.”

Hal yang senada juga disampaikan oleh Sekertaris Lurah, yang mengatakan bahwa:

“Peran Lurah sangatlah berpengaruh dalam meningkatkan efektifitas kerja pegawai karena dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan Lurah yaitu sistem demokratis maka seluruh pegawai dilibatkan dalam pembuatan dan pengambilan kebijakan dan para pegawai juga bekerja sesuai tupoksinya masing-masing.”

Dari kedua pernyataan di atas semakin terlihat jelas bahwa Lurah mempunyai pengaruh besar terhadap peningkatan kinerja pegawai dan efektifitas kerja pegawai dan dalam mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan salah satu faktor terpenting dalam menjalankan serta memajukan suatu organisasi. Sebuah organisasi tidak akan mampu berkembang dengan baik jika pemimpinnya tidak


(65)

mampu menciptakan kepemimpinan yang efektif yaitu kepemimpinan yang mampu mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki, salah satunya adalah SDM yang dalam hal ini adalah pegawai yang ada pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli. Lurah harus mampu menjadi orang yang bisa memberikan arahan, dorongan, serta bisa menciptakan optimisme kepada para bawahannya untuk bersama-sama memenuhi tujuan organisasi secara maksimal, karena untuk bisa mencapai tujuan organisasi secara maksimal, dibutuhkan kerja sama dari semua pihak dalam organisasi.

Lurah Tanjung Mulia Medan Deli telah menjalankan perannya dengan baik dalam hal menjadi seorang pemimpin. Kepemimpinan Lurah sangat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai dan efektifitas kerja pegawai. Hal ini dapat dilihat dengan ketegasan yang dibuat Lurah Tanjung Mulia Medan Deli dengan memberikan teguran kepada para pegawai yang telat datang dan tidak bekerja secara maksimal. Lurah Tanjung Mulia Medan Deli juga selalu memberikan motivasi kepada para pegawainya di dalam bekerja dengan memberikan penghargaan kecil seperti jalan-jalan setiap 1 tahun sekali kepada pegawai, dan melakukan evaluasi kerja tiap bulannya agar dapat diketahui sejauh mana kinerja dari para pegawainya tersebut. Dengan demikian para pegawai Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli lebih terkoordinir dalam bekerja serta tidak ada rasa keterpaksaan atau terbebani dalam menyelesaikan pekerjaan mereka sehingga mereka dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan jauh lebih efektif dan tepat waktu. Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat juga terpenuhi dan memuaskan masyarakat. Oleh karena itu, kinerja Lurah Tanjung


(66)

Mulia Medan Deli sangat memuaskan karena dapat membuat para pegawai bekerja secara efektif dan efisien serta penuh tanggung jawab. Para pegawai selalu diajak bermusyawarah dalam membuat kebijakan dan dalam pengambilan keputusan demi kemajuan organisasi serta dalam memenuhi dan melayani kepentingan masyarakat. Komunikasi antara atasan dan bawahan terjaga dan terjalin dengan baik. Lurah selalu memberikan perhatian terhadap para pegawai sehingga pegawai merasa dihargai dan diperhatiin dan membuat mereka bersemangat dalam bekerja.

Keberhasilan suatu organisasi sangat mungkin disebabkan oleh adanya kontribusi Lurah yang efektif dalam mengelola agar Pegawai dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Dalam hal ini Lurah harus mampu mempengaruhi Pegawainya agar dapat melakukan tugasnya secara efektif dengan hasil yang baik tanpa ada unsur tekanan dan paksaan juga kerja sama yang baik dengan seluruh elemen-elemen pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai demi memuaskan masyarakat.


(1)

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka bab ini penulis akan mengambil beberapa kesimpulan dari hasil penelitian lapangan yang penulis lakukan selama ini serta memberikan saran sebagai langkah terakhir dalam penulisan hasil penelitian ini.

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang dilakukan di Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli adalah sebagai berikut:

1. Efektifitas kerja pegawai pada Kantor Lurah Tanjung Mulia Medan Deli juga sudah cukup baik. Terlihat jelas dengan penyelesaian pekerjaan yang tepat waktu, hasil kerja yang cukup memuaskan, pemberian pelayanan kepada masyarakat juga cepat tanggap. Fasilitas-fasilitas yang diberikan benar-benar cukup membantu dan memudahkan para pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya serta adanya motivasi dari Lurah yang semakin membuat para pegawai semakin bersemangat dalam bekerja dengan didorong suasana kerja yang kondusif dan nyaman.

2. Selama ini tidak ada faktor yang berarti yang dapat menghambat kinerja para pegawai karena atasan (Lurah) selalu berupaya memberikan fasilitas-fasilitas memadai dan lengkap dan memberikan motivasi yang lebih agar para bawahan dapat semangat dalam bekerja seperti pemberian reward kepada


(2)

pegawai yang berprestasi atau minimal mengucapkan terima kasih jika pekerjaan telah selesai dikerjakan. Dengan ini maka pegawai akan merasa dihargai pekerjaannya sehingga nantinya mereka akan lebih semangat dan lebih meningkatkan lagi kinerja kerjanya. Lurah juga selalu melakukan kunjungan ke tiap-tiap ruangan pegawai untuk berkomunikasi langsung serta menanyakan kendala apa yang dihadapi di dalam menyelesaikan pekerjaan mereka serta melakukan evaluasi setiap bulannya. Inilah yang menjadi faktor pendukung yang meningkatkan kinerja dari para pegawai Kantor Lurah Tanjung Mulia Medan Deli.

3. Peranan Lurah sangat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja dan efektifitas kerja pegawai pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli. Ini terbukti dengan pernyataan yang disampaikan oleh Lurah itu sendiri maupun para pegawai itu sendiri. Lurah merupakan orang yang bertanggung jawab penuh terhadap segala pekerjaan dan keputusan yang diambil. Berhasil atau tidaknya suatu pekerjaan di Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli bergantung kepada kinerja para pegawai dan keefektivitan kerja pegawai yang tidak jauh dari pengaruh seorang kepemimpinan Lurah. Kepemimpinan Lurah Tanjung Mulia Medan Deli saat ini sudah terlaksana dengan baik. Artinya hal-hal yang berhubungan dengan antara atasan dengan bawahan, baik dari segi komunikasi, motivasi, penentuan kerja dan pemberian tanggung jawab, penilaian kinerja dan pengawasan yang dilakukan sudah terlaksana dengan sangat baik. Hal ini didapat dari hasil wawancara yang telah dilakukan dengan para informan.


(3)

6.2 saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis kemukakan sebagai bahan masukan untuk lebih meningkatkan mutu dan manfaat penelitian ini, khususnya bagi Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli sebagai objek penelitian adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan Lurah Tanjung Mulia Medan Deli saat ini sudah cukup baik dan sebaliknya agar tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi.

2. Kinerja pegawai dan tingkat efektifitas kerja pegawai sejauh ini cukup baik dan memuaskan dan agar dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi.

3. Lebih meningkatkan fasilitas atau pun sarana dan prasarana agar dapat mendukung peningkatkan kinerja para pegawai sehingga hasil kerja para pegawai akan lebih efektif dan efisien.

4. Meningkatkan kualitas dan sumber daya aparatur yang profesional melalui pendidikan atau pun pelatihan untuk ditempatkan sesuai dengan kompetensinya sehingga mendukung terciptanya program kerja dan rencana kegiatan yang jelas.

5. Perlunya memperhatikan aspek kuantitas kerja dalam membangun efektifitas kerja pegawai pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli, dimana fasilitas-fasilitas pendukung yang kurang memadai, baik itu pengadaan peralatan kantor dan biaya patut dibenahi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Gibson, James E. 1996. Manajemen. Jakarta: Erlangga Handoko, H.T. 1984. Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Narwoko. 2004. Sosiologi ilmu pengetahuan. Jakarta : Rajawali Pers.

Paul Hersey. 1992. Manajemen Perilaku Organisasi: Pendaya Gunaan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga

Singarimbun. 2008. Metode Survey. Jakarta: LP3ES 2002. Kiat meningkatkan produktivitas. Jakarta: Erlangga.

Scott snair, Ph.D. 2008. Motivational leadership : surfire strategies for encouraging cooperation. Jakarta : Prenada Media Grup.

Siswanto, HB, 2009. Pengantar Managemen .jakarta : Bumi Aksara

Soekanto, 2009. Teori sosiologi tentang perubahan social. Jakarta : Ghalia Indonesia

Suyanto. 2005. Metode Penelitian Sosial. : berbagai alternative pendekatan. Jakarta. Pranada Media

Sondang P. Siagian. 2001. Organisasi kepemimpinan dan perilaku organisasi. Jakarta : Gunung Agung.

Thoha, Miftah. 2007. Perilaku organisasi : konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta : Rajawali Pers.

Sumber-sumber lainnya :


(5)

Keputusan Menteri Dalam Negeri 24 Juni 2004

Diakses 23 maret 2013.

Diakses 23 maret 2013


(6)

SURAT PERMOHONAN

Medan, 19 Februari 2013 Hal : Permohonan Persetujuan Judul

Kepada Yth. Ketua Departemen

Ilmu Administrasi Negara Di Medan

Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Putri Wahyu Sarmita

Nim : 110921018

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dengan ini Saya mengajukan judul Skripsi kepada Bapak sebagai syarat dalam menyelesaikan pendidikan di FISIP-USU Medan.

Adapun Judul Skripsi tersebut adalah:

“Peranan Pemimpin Dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pegawai (Studi Pada Kantor Kelurahan Tanjung Mulia Medan Deli)”.

Demikian surat permohonan ini Saya perbuat, atas persetujuan Bapak saya ucapkan terima kasih.

Disetujui oleh:

Ketua Departemen Hormat Saya

Ilmu Administrasi Negara

Drs. M, Husni Thamrin Nasution, M.Si

NIP 196401081991021001 110921018