2.2 Persyaratan Tablet
Menurut Farmakope Indonesia dan sumber-sumber lain, untuk menjamin mutu tablet harus memenuhi persyaratan yaitu, sebagai berikut :
a. Keseragaman bobot
Tablet harus memenuhi uji keseragaman bobot. Keseragaman bobot ini ditetapkan untuk menjamin keseragaman bobot tiap tablet yang dibuat.
Tablet–tablet yang bobotnya seragam diharapkan akan memiliki kandungan bahan obat yang sama, sehingga akan mempunyai efek terapi
yang sama.
Tabel 1 : Penyimpangan bobot rata-rata
Bobot rata-rata Penyimpangan bobot rata-rata dalam
A B
25 mg atau kurang 15
30 26 mg sampai dengan 150 mg
10 20
151 mg sampai dengan 300 mg 7,5
15 Lebih dari 300 mg
5 10
b. Kekerasan
Kekerasan tablet dan ketebalannya berhubungan dengan isi die dan gaya kompresi yang diberikan. Umumnya kekuatan tablet berkisar 4-8 kg,
bobot tersebut dianggap sebagai batas minimum untuk menghasilkan tablet yang memuaskan.
c. Keregasan
Cara lain untuk menentukan kekuatan tablet ialah dengan mengukur keregasannya. Gesekan dan goncangan merupakan penyebab tablet
menjadi hancur. Untuk menguji keregasan tablet digunakan alat Roche friabilator. Persyaratan keregasan harus lebih kecil dari 0,8 .
d. Waktu hancur
Interval waktu hancur adalah 5-30 menit. Tablet dikatakan hancur bila bentuk sisa tablet kecuali bagian penyalut merupakan massa dengan inti
yang tidak jelas. e.
Penetapan kadar zat berkhasiat Penetapan kadar berkhasiat dilakukan untuk mengetahui apakah tablet
tersebut memenuhi syarat sesuai dengan etiket. Bila kadar obat tersebut tidak memenuhi syarat maka obat tersebut tidak memiliki efek terapi yang
baik dan tidak layak dikonsumsi. Penetapan kadar dilakukan dengan menggunakan cara-cara yang sesuai pada masing-masing monografi antara
lain di Farmakope Indonesia. f.
Disolusi Disolusi adalah proses pemindahan molekul obat dari bentuk padat
kedalam larutan pada suatu medium. Uji disolusi digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam
monografi pada sediaan tablet kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah atau tidak memerlukan uji disolusi.
2.3 Antalgin 2.3.1 Uraian Umum Antalgin