PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR HIGIENE DAN SANITASI SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 1 BERINGIN.

ABSTRAK
Ulfa Alawiyah. NIM. 5123144038. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Think Talk Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Higiene Dan Sanitasi
Siswa Kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan Smk Negeri 1 Beringin.
Program Studi Pendidikan Tata Rias. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kecenderungan hasil belajar
peranan, ruang lingkup dan persyaratan hygiene dan sanitasi bidang kecantikan dengan
menggunakan model pembelajaran TTW siswa kelas X Program Keahlian Tata
Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. (2) kecenderungan hasil belajar peranan, ruang
lingkup dan persyaratan hygiene dan sanitasi bidang kecantikan tanpa menggunakan
model pembelajaran TTW siswa kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri
1 Beringin. (3) sejauh mana pengaruh model pembelajaran TTW terhadap hasil belajar
peranan, ruang lingkup dan persyaratan hygiene dan sanitasi bidang kecantikan dengan
siswa kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X jurusan kecantikan kulit yang berjumlah 2
kelas. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu mengambil kelas
X-1 sebanyak 30 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas X-2 sebanyak 30 orang
sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan tes untuk kelas
eksperimen. Analisis data menggunakan teknik kuantitatif, persyaratan analisis dengan uji
normalitas dan homogenitas. Dan untuk uji hipotesis menggunakan uji-t.

Penelitian ini dikategorikan dalam penelitian quasi eksperimen yaitu penelitian
yang membandingkan antara kelas yang tidak diberi perlakuan (kontrol) dan ditinjau dari
hasil belajar siswa yang dicapai pada kelas tersebut. Pada kelas eksperimen diberikan
perlakuan pengajaran menggunakan model pembelajaran Think Talk Write (TTW),
sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan pengajaran tanpa menggunakan model
pembelajaran Think Talk Write (TTW).
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan hasil belajar peranan, ruang
lingkup dan persyaratan hygiene dan sanitasi bidang kecantikan tanpa menggunakan
model pembelajaran TTW siswa kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri
1 Beringin pada kelas eksperimen diperoleh kategori kurang sebesar 90 %..
Kecenderungan hasil belajar peranan, ruang lingkup dan persyaratan hygiene dan sanitasi
bidang kecantikan tanpa menggunakan model pembelajaran TTW siswa kelas X Program
Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin diperoleh kategori cukup sebesar
63,33 %. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh
dan
dengan
. sehingga
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap
hasil belajar hygiene dan sanitasi siswa kelas X program tata kecantikan SMK Negeri 1

Beringin.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Hasil Belajar
Hygiene Dan Sanitasi

i

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Tidak lupa penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si selaku Dosen
pembimbing skripsi yang telah setia dan sabar dalam memberikan bimbingan,
arahan, serta mendukung penuh dalam penyelesaian skripsi ini. Kemudian kepada
keluarga tercinta dan terkasih Ibunda Sri Diana dan Ayahanda Muhammad Ramli
Suami tersayang Rinal Dinata Hasibuan dan Anak tercinta Qiara Az-Zahra yang
telah memberikan semangat, perhatian, cinta dan kasih sayang yang tak ternilai
harganya kepada penulis. Serta abang saya Ardi Fachry, SE dan adik saya Syabil
Wahyu Ramadhan yang senantiasa memberikan canda tawanya.
Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Higiene Dan

Sanitasi Siswa Kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1
Beringin”
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyelesaian skripsi
ini, akan tetapi dengan bantuan dan dukungan serta doa sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan banyak terima
kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
UNIMED.

ii

2. Ibu Dr. Hj. Rosnelli, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Teknik UNIMED.
3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK dan Ibu Dra. Fatma
Tresno Ingtyas, M.Si selaku Sekertaris Jurusan PKK Fakultas Teknik
UNIMED.
4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias
Jurusan PKK Fakultas Teknik UNIMED .
5. Ibu Dra. Yetty R. Pangaribuan, M.Pd, Ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd,
Ibu Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd


selaku Dosen penguji yang telah

banyak memberi arahan dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Seluruh dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga khususnya dosen
Pendidikan Tata Rias yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan.
7. Staf/Pegawai serta Tata Usaha dilingkungan jurusan pendidikan
kesejahteraan keluarga unimed.
8. Staf/Pengajar serta Tata Usaha dilingkungan SMK Negeri 1 Beringin yang
telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian.
9. Sahabat saya Isni, Leris, Novi, Sufi, Widya, Yati, Icha, Ika, Muti, Dicky,
Ansari, Amin, umam, dan teman-teman mahasiswa tata rias reguler dan
ekstensi 2012, terima kasih atas motivasi serta perhatian yang telah kalian
berikan.
Medan,

Maret 2017

Ulfa Alawiyah
NIM. 5123144038


iii

DAFTAR ISI
Abstrak .......................................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................................... ii
Daftar Isi ...................................................................................................................... iv
Daftar Tabel................................................................................................................. vi
Daftar Gambar ........................................................................................................... vii
Daftar Lampiran ....................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah .............................................................................................. 7
D. Rumusan Masalah .................................................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian.................................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori ....................................................................................................... 9
1. Hakikat Hasil Belajar Higiene Dan Sanitasi .................................................... 10

2. Hakikat Pembelajaran Kooperatif .................................................................... 29
B. Penelitian Yang Relevan ....................................................................................... 43
C. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 44
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................................. 45
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian .................................................................................................. 46

iv

B. Waktu Dan Tempat Penelitian .............................................................................. 46
C. Defenisi Operasional ............................................................................................. 46
D. Populasi Dan Sampel ............................................................................................ 47
E. Rancangan Penelitian ............................................................................................ 48
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 49
G. Instrumentasi Dan Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 50
H. Teknik Analisis Data ............................................................................................ 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................................... 58
B. Pembahasan .......................................................................................................... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 71
B. Saran ..................................................................................................................... 71
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 77

v

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

2.1 Perbedaan Higiene Dan Sanitasi Menurut Mariana (2003) ................................... 12
2.2 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Konvensional........................... 41
3.1 Populasi Penelitian ................................................................................................. 47
3.2 Sampel Penelitian .................................................................................................. 48
3.3 Rancangan Penelitian ............................................................................................. 48
3.4 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Higiene Dan Sanitasi ................................ 51
3.7 Distribusi Frekuensi ............................................................................................... 58
4.1 Distribusi Frekuensi Skor Kelas Eksperimen ........................................................ 63
4.2 Distribusi Frekuensi Skor Kelas Kontrol ............................................................... 64

4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Higiene dan
Sanitasi Kelas Eksperimen ........................................................................................... 65
4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Higiene dan
Sanitasi Kelas Kontrol.................................................................................................. 66
4.5 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen ................................................................. 68
4.6. Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ...................................................................... 69

vi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1 Silabus ....................................................................................................................... 78
2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................................... 81
3 Instrumen Tes ............................................................................................................ 87
4 Kunci Jawaban .......................................................................................................... 94
5 Skenario Pembelajaran .............................................................................................. 95
6 Perhitungan Uji Coba Instrumen Penelitian Pembelajaran ...................................... 104

7 Data Hasil Penelitian ................................................................................................ 108
8 Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ................................................................... 111
9 Uji Normalitas Data ................................................................................................. 112
10 Uji Homogenitas Data Penelitian ........................................................................... 114
11 Uji Pengujian Hipotesis ......................................................................................... 115
12 Dokumentasi Penelitian ......................................................................................... 117
13 Tabel Distribusi Z dibawah Kurva Normal ............................................................ 120
14 Tabel Distribusi t .................................................................................................... 121

viii

Surat Permohonan Judul Skripsi
Surat Persetujuan Judul Skripsi
Surat Penugasan Dosen Pembimbing
Surat Izin Observasi
Surat Izin Uji Coba Instrument
Surat Izin Penelitian
Surat Balasan Izin Observasi
Surat Balasan Izin Uji Coba Instrument
Surat Balasan Izin Penelitian

Surat Undangan Seminar Proposal
Surat Undangan Ujian Meja Hijau
Lembar Perbaikan Proposal
Lembar Perbaikan Skripsi

ix

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan sungguh-sungguh.
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas Pemerintah
Indonesia melakukan perubahan. Perubahan yang telah dilaksanakan diantaranya :

1) peningkatan kualitas guru, 2) perbaikan metode pembelajaran, 3) penyediaan
bahan-bahan pembelajaran, 4) pengembangan media pembelajaran, 5) penyediaan
bahan-bahan pembelajaran, 6) pengembangan media-media pendidikan, dan 7)
pengadaan alat-alat laboratorium.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga
pendidikan formal yang diharapkan mampu mewujudkan tujuan Pendidikan
Nasional. SMK sebagai lembaga yang memiliki program keahliannya yang
berbeda-beda menyesuaikan dengan lapangan kerja yang ada. Di SMK siswa
dididik dan dilatih keterampilan agar profesional dalam bidang keahliannya
masing-masing.

2

Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 yaitu Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang bertanggung
jawab mempersiapkan program pembelajaran berbasis life skill yang bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian siswanya guna menghasilkan
lulusan sebagai tenaga kerja produktif tingkat menengah yang terampil, mandiri
serta memiliki kemampuan bersaing ditengah-tengah masyarakat dalam era
globalisasi. Siswa yang dididik pada jenjang SMK telah dibekali berbagai
kompetensi yang relevan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu
bersaing secara Nasional maupun Internasional.
Permendiknas No. 22 tahun 2009 menjelaskan standar kompetensi lulusan
SMK sebagai berikut: 1) Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang di anut
sesuai dengan perkembangan remaja. 2)Mengembangkan diri secara optimal
dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya. 3)
Mewujudkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan,
dan pekerjaannya. 4) Menunjukkan kemampuan. 5) Berpikir logis, kritis, kreatif,
dan inovatif dalam mengambil keputusan. 6) Menunjukkan sikap kompetitif dan
sportif untuk mendapatkan hasil yang lebih. 7) Menguasai kompetensi program
keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun
untuk mengiikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya.
Mata pelajaran Higiene dan Sanitasi adalah salah satu mata pelajaran yang
harus dikuasai siswa di Program Keahlian Tata Kecantikan sebagai bekal siswa
untuk lebih memperhatikan kebersihan disetiap sudut ruangan dan segala
peralatan kecantikan. Hal ini harus diterapkan oleh seluruh siswa pada saat

3

melakukan praktikum, karena apabila kebersihan didalam ruangan tidak
diterapkan maka terjadilah penyebaran bakteri baik diruangan maupun pada alat.
Menurut Puspita (2010) Higiene dan Sanitasi merupakan hasil analisis dan
keinginan pelanggan dengan memperhatikan sterilisasi alat, bahan, lenan, dan
kosmetik serta ruangan dan perorangan pada saat akan melakukan perawatan.
Dalam kenyataannya siswa Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1
Beringin tidak menerapkan hal tersebut pada saat melakukan praktek, hal ini
disebabkan sikap belajar siswa yang kurang memperhatikan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti di SMK Negeri 1
Beringin Program Keahlian Tata Kecantikan adalah rendahnya hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Higiene dan Sanitasi masih rendah dan masih ada yang belum
mencapai nilai Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah
yaitu 75. Adapun rentang nilai siswa berkisar antara 50-69, dimana persentase
ketuntasan kelas hanya 42,8 %, ini artinya ˃50 % siswa masi belum mencapai
KKM. Hal ini dilihat dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) yang dimiliki oleh guru
bidang studi.
Masih banyaknya nilai siswa yang belum mencapai KKM ini tentu
mengindikasi kurangnya pemahaman siswa pada materi tersebut. Yang kemudian
akan dikaitkan dengan bagaimana cara guru mengajar atau menyampaikan materi.
Pelaksanaan pembelajaran yang masih menggunakan model pembelajaran
konvensional dapat dikatakan bahwa kurangnya variasi mengajar, selain itu
kecenderungan guru yang berorientasi pada buku teks, serta tidak mengarah pada

4

pemecahan masalah dan kemampuan berpikir yang lebih tinggi tentu saja akan
mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa pada sekolah tersebut.
Berdasarkan kondisi yang dikemukakan diatas, maka perlu diterapkan
model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sejalan dengan
observasi yang telah dilakukan bahwa metode atau model pembelajaran yang
dilakukan oleh guru masih berpusat kepada guru sehingga kegiatan pembelajaran
belum menekankan aktivitas dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran,
sehingga siswa tidak termotivasi untuk berperan aktif dalam belajar dan
menemukan pengalaman sendiri.
Sesuai dengan kenyataan diatas peneliti akan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TTW (Think Talk Write) dalam pembelajaran. Model
TTW ini merupakan model pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam
pembelajaran. Model ini juga merupakan proses pembelajran yang memiliki
langkah kegiatan secara sistematis sehingga tidak membingungkan dalam
pelaksanaannya, mengingat proses dalam berdiskusi membutuhkan beberapa
langkah yang harus dilakukan. Adapun langkah-langkah yang diterapkan dalam
model TTW ini yaitu: (1) Think diartikan sebagai berpikir. Dalam tahap ini siswa
secara individu membaca teks bacaan yang telah disediakan. Setiap siswa diberi
kesempatan untuk memahami isi bacaan dan mencoba membuat kemungkinan
penyelesaian dari permasalahan yang disajikan dan disertai dengan alasan yang
mendukung serta menuangkan dalam catatan kecil. (2) Talk diartikan sebagai
berbicara. Dalam tahap ini siswa berdiskusi dengan teman dalam kelompoknya
masing-masing, bertukar ide, untuk memahami teks bacaan dan menyelesaikan

5

permasalahan yang di sajikan. (3) Write yaitu menulis hasil diskusi. Aktivitas
menulis berarti mengkontruksi ide, karena setelah berdiskusi antar teman dan
kemudian menuangkannya di catatan.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk
Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Higiene dan Sanitasi Siswa Kelas X
Program Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka terdapat
beberapa masalah yang perlu diidentifikasikan, di antaranya:
1. Dalam mengikuti proses pembelajaran siswa cenderung pasif, kurang
memahami, dan kurang tertarik pada mata pelajaran Higiene dan Sanitasi.
2. Guru menerapkan model pembelajaran yang berpusat pada guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran pada mata pelajaran Higiene dan
Sanitasi kelas X SMK Negeri 1 Beringin.
3. Guru belum menerapkan model pembelajaran Kooperatif TTW dalam
pembelajaran.
4. Model pembelajaran Kooperatif TTW diharapkan dapat berpengaruh
terhadap sikap belajar siswa dan hasil belajar mata pelajaran Higiene dan
Sanitasi kelas X SMK Negeri 1 Beringin.

6

C. Pembatasan Masalah
Guna memberikan ruang lingkup yang jelas dan terarah karena mengingat
begitu luas dan kompleksnya permasalahan, maka pembatasan masalah disusun
sebagai berikut:
1. Materi pembelajaran dibatasi pada materi pelajaran Peranan, ruang lingkup
dan persyaratan hygiene bidang kecantikan.

2. Pembelajaran

kooperatif

tipe

TTW

ditempatkan

sebagai

model

pembelajaran kelas eksperimen, sedangkan di kelas kontrol tanpa
menggunakan model pembelajaran TTW.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kecenderungan hasil belajar peranan, ruang lingkup dan
persyaratan hygiene dan sanitasi bidang kecantikan dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TTW siswa kelas SMK Negeri 1 Beringin?
2. Bagaimanakah kecenderungan hasil belajar peranan, ruang lingkup dan
persyaratan hygiene dan sanitasi bidang kecantikan tanpa model
pembelajaran kooperatif tipe TTW siswa kelas X SMK Negeri 1 Beringin?
3. Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TTW terhadap
hasil belajar peranan, ruang lingkup dan persyaratan hygiene dan sanitasi
bidang kecantikan siswa kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan SMK
Negeri 1 Beringin?

7

E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui kecenderungan hasil belajar peranan, ruang lingkup dan
persyaratan hygiene bidang kecantikan dengan menggunakan model
pembelajaran TTW siswa kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan
SMK Negeri 1 Beringin.
2. Untuk mengetahui kecenderungan hasil belajar peranan, ruang lingkup dan
persyaratan hygiene bidang kecantikan tanpa menggunakan model
pembelajaran TTW siswa kelas X Program Keahlian Tata Kecantikan
SMK Negeri 1 Beringin.
3. Untuk mengetahui

sejauh mana pengaruh model pembelajaran TTW

terhadap hasil belajar Higiene dan Sanitasi dengan siswa kelas X Program
Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi sekolah
Memberi masukan yang baik bagi sekolah sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dan sikap belajar.
b. Bagi guru
Membantu guru dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.

8

c. Bagi siswa
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran higiene dan sanitasi
d. Bagi penulis
Menambah pengetahuan, wawasan, dan kemampuan penulis dalam
penggunaan model pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan hasil
belajar dan sikap belajar siswa.

74

BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Tingkat kecenderungan hasil belajar peranan, ruang lingkup. Dan persyaratan
hygiene dan sanitasi dibidang kecantikan siswa kelas X program tata Kecantikan
SMK Negeri 1 Beringin tanpa pembelajaran think talk wirte adalah katagori
kurang sebesar 90%.
2. Tingkat kecenderungan hasil belajar kompetensi peranan, ruang lingkup. Dan
persyaratan hygiene dan sanitasi dibidang kecantikan siswa kelas X program tata
kecantikan SMK Negeri 1 Beringin menggunakan Pembelajaran think talk wirte
adalah kategori cukup sebesar 63,33%
3. Berdasarkan hasil perhitungan data diperoleh bahwa
dengan

. sehingga

dan

maka H0 diterima yang berarti bahwa

terdapat pengaruh model pembelajaran think talk write terhadap hasil belajar
hygiene dan sanitasi siswa kelas X program tata kecantikan SMK Negeri 1
Beringin.
B. SARAN
Penelitian mengenai pembelajaran think talk write, masih merupakan langkah
awal dari upaya meningkatkan kompetensi dari guru, maupun kompetensi siswa.
Oleh karena itu, berkaitan dengan temuan dan kesimpulan dari studi ini dipandang
perlu gar rekomendasi-rekomendasi berikutnya dilaksanakan oleh guru, lembaga dan
peneliti lain yang berminat

75

1. Kepada Guru
Model pembelajaran think talk write hendaknya terus dikembangkan di
lapangan yang membuat siswa terlatih dalam pembelajaran dan menarik
perhatian siswa untuk lebih giat belajar.
2. Kepada lembaga terkait
Model pembelajaran think talk write masih sangat asing bagi guru dan
siswa terutama pada guru dan siswa di daerah, oleh karena itu perlu
disosialisasikan

oleh

sekolah

dengan

harapan

dapat

meningkatkan

kemampuan belajar siswa, meningkatkan hasil belajar siswa dan akan
berimplikasi pada meningkatnya prestasi siswa dalam penguasaan materi
pelajaran.
3. Kepada peneliti yang berminat
Untuk penelitian lebih lanjut hendaknya penelitian ini dapat dilengkapi
dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum terjangkau saat ini.

76

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidika. penerbit PT bumi jaksara,
Jakarta.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada.
Husaini,SKM. (1998). Sanitasi Tempat-tempat Umum. Departemen Kesehatan RI
Akademi Kesehatan Lingkungan Depkes.
Indrawati dan wanwan setiawan. (2009). Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Jakarta: PPPPTK IPA
Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran. Penerbit Media Persada, Medan.
Mariana, Rina Rifqie. (2003), Higiene, Sanitasi dan K3 Pada Salon Kecantikan.
Modul Pembelajaran.
Ngalimun. (2014) .Strategi dan Model Pembelajaran revisi 3
Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: pustaka Belajar
Rejeki, Sri. (2015). Higiene, Sanitasi dan K3, Penerbit Rekayasa Sains, Bandung.
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media
Shoimin, Aris. (2014). Model pembelajaran inovatif dalam kurikulum 2013.
Yogyakarta: ar-ruzz media
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:
PT.Rineka.
Sudjana, (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono, (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. bandung:
CV ALFABETA

77

Suprijono, Agus. (2011). Model-model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia Pustaka
Jaya.
Syah.(2010).Pengertian Hasil Belajar.
Diakses pada 03 maret 2016 dari http://mistherchand89.blogspot.com
Trianto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif -Progresif, Surabaya:
Prenada Media Group,
Trianto. (2011). Model Pembelajaran Terpadu Konsep,Strategi Dan
Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta : Bumi Aksara.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Meningkatkan hasil belajar IPA melalui pembelajaran kooperatif tipe think talk write (ttw) pada siswa kelas IV Mi Al Ishlahat Jatiuwung Kota Tangerang

0 10 0

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

Pengaruh Strategi Think Talk Write terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Pernapasan pada Manusia

0 15 243

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X SMK SWASTA JAYA KRAMA BERINGIN T.A 2015/2016.

0 2 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) BERMEDIA POSTER TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI PADA MAN POLEWALI MANDAR

0 0 158

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII MTs NEGERI PALIMANAN

0 0 20