Jenis-jenis Kata Landasan Teori .1 Polisemi

Misalnya pemukul dapat bermakna “alat yang digunakan untuk memukul atau bermakna “orang yang memukul ; orangtua “ibu-bapak” atau “orang yang sudah tua”. 3 Faktor leksikal yang dapat bersumber dari : a. Sebuah kata yang mengalami perubahan penggunaan sehingga makna baru. b. Sebuah kata yang digunakan pada lingkungan yang berbeda. c. Karena manusia pandai berandai-andai atau akibat adanya metafora. 4 Faktor pengaruh bahasa asing. Misalnya kata butir digunakan untuk mengganti kata unsur atau dari bahasa Inggris item, dan butir bermakna “barang yang kecil-kecil serperti beras, intan” ; “penolong bilangan untuk barang yang bulat-bulat atau kecil-kecil” ; ‘”salah satu bagian dari keseluruhan’ ; “perincian”.

2.2.2 Jenis-jenis Kata

Kata merupakan masalah yang sering dihadapi oleh para linguis dalam linguistik. Para pemakai bahasa yang awam dengan mudah membentuk kalimat- kalimat dengan kata dan dapat memisah-misahkan kalimat terhadap kata-kata. Begitu juga terhadap orang pandai dapat menuliskan kalimat-kalimat dengan mudah memisahkan kata-kata antar sesamanya dalam tulisan mereka. Di dalam KBBI Dekdipbud 1993 : 451 kata bermakna sebagai berikut : 1 Unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. 2 Ujar, bicara. Universitas Sumatera Utara 3 Morfem atau kombinasi morfem yang oleh bahasawan dianggap sebagai satuan terkecil yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas. 4 Satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, terjadi dari morfem tunggal atau gabungan morfem. Adapun penggolongan kata yang dikemukakan oleh beberapa ahli, sebagai berikut: Alwi dalam Bandana, 2002:78-79 membagi kelas kata ke dalam empat kelompok yaitu : 1 Verba kata kerja yaitu kata yang berfungsi sebagai predikat dalam tataran klausa atau kalimat. Misalnya : belajar, tidur. 2 Nomina kata benda yaitu kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, konsep atau pengertian. Misalnya : baju, rumah, laptop, dan buku. 3 Adjektiva kata sifat yaitu : a. Kata yang dapat bergabung dengan partikel sekali, tidak, sangat, seperti tidak cantik. b. Kata yang dapat mendampingi nomina, seperti : anak baik, guru cantik. c. Kata yang dapat didampingi partikel sekali, seperti : buruk sekali, manis sekali. 4 Adverba kata keterangan. Berdasarkan ciri bentuk dan kelompok kata, Gorys Keraf dalam Ramlan, 1985 : 44-46 menggolongkan kata-kata menjadi empat golongan, yaitu : 1. Kata benda Berdasarkan bentuknya, semua kata yang mengandung morfem terikat atau imbuhan ke-an, pe-an, pe-, -an, ke- merupakan calon kata benda. Misalnya : perkataan, kecantikan, pelajar, makanan, dan lain-lain. Berdasarkan kelompok kata Universitas Sumatera Utara benda mempunyai ciri-ciri dapat diperluas dengan yang + kata sifat. Jadi yang disebut kata benda adalah semua kata yang dapat diterangkan atau diperluas dengan yang + kata sifat. Kata ganti merupakan subgolongan kata benda. 2. Kata kerja Berdasarkan bentuknya, semua kata yang mengandung me-, ber-, -kan, -I, di- dicalonkan sebagai kata kerja. Berdasarkan kelompok kata semua jenis kata-kata diperluas dengan kelompok kata dengan + kata sifat termasuk golongan kata kerja. Misalnya, kata berlari, memasak, makan,melihat, mengarungi, dan sebagainya. 3. Kata sifat Berdasarkan bentuknya, semua kata dapat menggunakan se + reduplikasi kata dasar + nya dicalonkan sebagai kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali. Kata bilangan merupakan subgolongan kata sifat. 4. Kata tugas Berdasarkan bentuknya kata tugas sukar sekali mengalami perubahan bentuk. Misalnya, kata dengan, telah, dan tetapi. Ada juga yang dapat mengalami perubahan bentuk, misalnya kata tidak, sudah. Berdasarkan kelompok kata, kata tugas hanya mempunyai tugas untuk memperluas transformasi kalimat. Kata tugas tidak dapat menduduki fungsi pokok dalam sebuah kalimat dan tidak dapat membentuk kalimat meskipun ada juga kata tugas yang dapat membentuk kalimat. Misalnya : sudah, belum, tidak, bukan. Berdasarkan empat kategori kata yang dikemukakan oleh Alwi dalam bandana, 2002 dan Gorys Keraf dalam Ramlan, 1985: 44-46 peneliti menggunakan teori Alwi dan Gorys Keraf berdasarkan kelas kata verba kata kerja, nomina kata benda, adjektivakata sifat dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

3.3 Tinjauan Pustaka