Τυγασ Ακηιρ Στυδι Κελαψακαν Σιµπανγ ϑατινγαλεη
Σεµαρανγ
jalan, minimal pada satu sisi jalan tersebut dengan jumlah penduduk lebih dari 100.000 jiwa. Indikasi penting lebih lanjut tentang jalan perkotaan adalah
karakteristik arus lalu lintas puncak pada pagi dan sore hari secara umum lebih tinggi dan terdapat perubahan dalam komposisi lalu lintasnya komposisi kendaraan pribadi
LV dan sepeda motor MC lebih tinggi daripada truk berat HV. Indikator lain yang membantu adalah pada jalan perkotaan terdapat kereb. Dan selain definisi di
atas, maka jalan tersebut dinamakan jalan luar kota. MKJI 1997 Tujuan analisa perencanaan jalan perkotaan adalah untuk menentukan lebar
jalan yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat kinerja yang diinginkan pada tahun rencana tertentu, misalnya 5, 10, 15 tahun dan sebagainya. Ini dapat berupa
lebar jalur lalu lintas atau jumlah lajur, tetapi dapat juga untuk memperkirakan pengaruh perubahan perencanaan, seperti membuat median atau bahu jalan.
Jalan perkotaan dapat dibedakan menjadi beberapa macam tipe jalan, macam- macam tipe jalan perkotaan adalah sebagai berikut : MKJI 1997
1. Jalan dua lajur dua arah 22 UD
2. Jalan empat lajur dua arah tak terbagi, yaitu tanpa median 42 UD
3. Jalan empat lajur dua arah terbagi, yaitu dengan median 42 D
4. Jalan enam lajur dua arah terbagi 62 D
5. Jalan satu arah
2.2.1 Klasifikasi Jalan Perkotaan
Klasifikasi jalan perkotaan secara umum dapat dibedakan menurut fungsi jalan, kelas jalan dan dimensi kendaraan maksimum panjang dan
lebar , penjelasan lebih tentang hal ini dapat dilihat pada uraian dibawah :
1. Klasifikasi jalan perkotaan menurut fungsinya terbagi atas :
a Jalan Arteri, yaitu jalan umum yang melayani angkutan utama dengan
ciri-ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.UU RI No. 38 Tahun 2004
b Jalan Kolektor, yaitu Jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
pengumpul atau pembagi dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi. UU RI
No. 38 Tahun 2004
Τυγασ Ακηιρ Στυδι Κελαψακαν Σιµπανγ ϑατινγαλεη
Σεµαρανγ
c Jalan Lokal, yaitu Jalan yang melayani angkutan setempat dengan
cirri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. UU RI No. 38 Tahun 2004
d Jalan Lingkungan, yaitu Jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah. UU RI No. 38 Tahun 2004
2. Klasifikasi jalan perkotaan menurut kelas jalan
Klasifikasi jalan perkotaan menurut kelas jalan berkaitan dengan kemampuan jalan untuk menerima beban lalu lintas, dinyatakan dalam
muatan sumbu terberat MST dalam satuan ton.
Tabel 2.1 Klasifikasi Menurut Kelas Jalan
Fungsi Kelas Muatan
Sumbu Terberat
MST ton
Arteri I
II III A
10 10
8 Kolektor
III A III B
8 8
Lokal III C 8
Sumber : Standar Geometri Jalan Perkotaan ruas jalan , RSNI T-14- 2004
3. Klasifikasi jalan perkotaan menurut dimensi kendaraan maksimum
Tabel 2.2 Klasifikasi Menurut Dimensi Kendaraan Maksimum
Fungsi Kelas Dimensi
kendaraan maksimum
Panjang m Lebar m
Arteri I
II III A
18 18
18 2,5
2,5 2,5
Kolektor III A
III B 18
12 2,5
2,5 Lokal III
C 9
2,1 Sumber : Standar Geometri Jalan Perkotaan ruas jalan , RSNI T-14-
2004
Τυγασ Ακηιρ Στυδι Κελαψακαν Σιµπανγ ϑατινγαλεη
Σεµαρανγ
2.2.2 Sistem Jaringan Jalan Kota Semarang