I −14
LKjIP Kabupaten Klaten Tahun 2016 6.
Ancaman Kerusakan Lingkungan, Permukiman Tak Sehat, dan Bencana Alam
Menurunnya tingkat kesuburan tanah dan kerusakan lingkungan hidup di kawasan penambangan bahan galian golongan C, dan menurunnya daya
dukung lingkungan, kelestarian fungsi adalah sebagai akibat kurangnya pengendalian para pemangku-kepentingan dalam pemanfaatan, dan penataan
struktur ruang. Kesalahan dalam tata guna lahan, bangunan, rumah tidak layak huni, lingkungan pemukiman kumuh utamanya pada kawasan padat,
penghijauan dan resapan air ke tanah serta penertiban perijinan perlu makin diperhatikan.
Dampak dari kesalahan tersebut akan meningkatnya potensi kerusakan lingkungan dan bencana non alam, bencana alam dan bencana sosial,
menuntut kesiap-siagaan penanganan bencana dan dukungan sarana- prasarana makin dibutuhkan. Terutama perlunya pengelolaan Sumber daya
alam dan lingkungan yang selaras dengan daya dukung dan daya tampung, mendesak hal yang mendesak untuk dilakukan.
7. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Perempuan
Isue adanya kekerasan dalam rumah tangga yang merebak akhir-akhir ini menyebabkan perlunya perlindungan anak dan perempuan, apalagi untuk
mewujudkan Kabupaten Klaten LAYAK ANAK menjadi tantangan tersendiri. Kondisi tersebut dilatar-belakangi masih kurangnya keterlibatan perempuan
dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik, masih kurangnya kebijakan pembangunan yang berpihak pada perempuan dan anak, lemahnya
kelembagaaan pengarusutamaan gender dan anak, serta sistem kesejahteraan dan perlindungan anak belum memadai.
8. Tuntutan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Isu tuntutan peningkatan kualitas pelayanan publik selama ini masih adanya
masyarakat belum
sejahtera, padahal
azas dasar
tujuan diselenggarakannya pemerintahan dan pembangunan adalah dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat, sehingga pemerintah dituntut untuk dapat menunjukkan kinerja terbaik yakni kemajuan pembangunan dan
pelayanan yang dapat memuaskan publik. Sehingga berbagai kebijakan pemerintah yang dikeluarkan dan harus
dilaksanakan dalam rangka menyikapi tuntutan tersebut. Standar pelayanan SPM, SPP, SOP harus diterapkan, baik yang menyangkut sarana-prasarana,
mekanismeprosedur, SDM, keterbukaan informasi dan lain-lain. Kemudahan
I −15
LKjIP Kabupaten Klaten Tahun 2016
perizinan, transparansikejelasan SOP, tidak adanya pungutan liar dan iklim yang kondusif, akan sangat menunjang kegairahan dalam berinvestasi.
9. Perlindungan Lahan Pangan Berkelanjutan
Isu lahan pangan berkelanjutan mencuat, karena penggunaan lahan di Kabupaten Klaten setiap tahunnya selalu berkurang seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk, aktifitas penduduk dan perluasan kegiatan perekonomian. Perubahan tata guna lahan dari tanah pertanian berubah ke
non pertanian, mengingat Kabupaten Klaten dinyatakan sebagai daerah penyangga pangan, maka perlindungan lahan pangan berkelanjutan dan
kebutuhan untuk mempertahankan posisi sawah lestari menjadi mendesak. Adapun sawah lestari ditetapkan seluas 32.451 Ha yang tersebar di wilayah
Kabupaten Klaten.
10. Penanganan Infrastruktur