2.7. Pengaruh Penyakit Ginjal Kronis Terhadap Kualitas Hidup
Anak yang menderita PGK datang ke dokter dengan berbagai keluhan, hal ini berhubungan dengan penyakit utamanya, atau sebagai konsekuensi akibat
penurunan fungsi ginjal, dimana stadium awal PGK biasanya tanpa gejala, atau hanya menunjukkan keluhan-keluhan yang tidak khas seperti: sakit
kepala, lelah, letargi, nafsu makan menurun, muntah dan gangguan pertumbuhan.
Perawatan anak dengan PGK harus merupakan perawatan yang berkesinambungan sejak dari stadium awal PGK, dimana mereka
membutuhkan perawatan konservatif untuk mencegah gangguan metabolik, mengoptimalkan pertumbuhan dan mempertahankan fungsi ginjalnya sedini
mungkin, yang bahkan diantara mereka sampai memasuki masa dewasa.
4
Beberapa aspek psikologi dan klinis dari PGK serta terapinya dapat mempengaruhi kualitas hidup, yaitu pengaruh diagnosis dan terapi terhadap
kestabilan dan kedinamisan keluarga, kondisi kronik yang berbeda pada setiap individu, kunjungan berulang ke rumah sakit untuk mendapatkan obat-
obatan ataupun dialisis, komplikasi seperti proteinuria, hipertensi, anemia, asidosis serta penyakit metabolik tulang, serta masa depan yang tidak jelas
dan kesulitan perencanaan jangka panjang.
4,8
Gambaran umum anak yang menderita PGK memperlihatkan gejala depresi, cemas, gangguan bersosialisasi, gangguan psikologi, dan gangguan
fungsi sekolah akibat penyakit yang dideritanya.
21-23
24,25
Komplikasi PGK
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan anak memiliki keterbatasan dalam beraktivitas, keterampilan dan daya ingat, anak mudah merasa lelah dan sulit melakukan kegiatan yang
seharusnya mampu dilakukan anak sehat seusianya.
25,26
Anak menjadi lebih sensitif, mudah marah dan tersinggung, putus asa, dan sedikit menarik diri
dari lingkungan sekitarnya. Kondisi-kondisi ini merupakan keadaan serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup anak.
24,26
Penelitian yang dilakukan di Spanyol, Amerika, Kanada mengemukakan faktor-faktor yang dianggap
signifikan mempengaruhi kualitas hidup anak yang menderita PGK, yaitu: pembatasan diet, komplikasi fisik, gangguan saraf dan perkembangan,
masalah psikososial.
25,26
Universitas Sumatera Utara
2.8. Kerangka Konseptual