DAMPAK PENJUALAN LAHAN PERTANIANTERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA DI DESA LUMBANRAU KECAMATAN HABINSARAN KABUPATEN TOBA SAMOSIR.

(1)

DAMPAK PENJUALAN LAHAN PERTANIAN TERHADAP

KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA DI DESA

LUMBANRAU KECAMATAN HABINSARAN

KABUPATEN TOBA SAMOSIR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

ELPRIANY DAMANIK

1101171002

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan Kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena Kasih dan Karunia-NYA penulis dapat menyelesaikan skripsi ini meskipun dengan waktu yang kurang efektif. Adapun judul skripsi ini adalah “ Dampak Penjualan Lahan Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga di Desa Lumbanrau Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir.)” . Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan. Namun berkat bantuan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Sudirman S.E, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.

Harapan saya semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Medan, April 2015

Penulis,

Elpriany damanik NIM.1101171002


(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan skripsi ini, Penulis menyadari tidak terlepas dari berbagai

kesulitan. Namun dengan berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta doa dan dukungan dari semua pihak terkait, maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini saya sampaikan terima kasih teristimewa kepada seluruh keluarga, terkhusus orang tua saya Ayahanda Jonni Damanik dan Ibunda Nauba Sianipar yang telah memberikan dukungan moril maupun materi dan kasih sayang, serta mendoakan saya sehingga dapat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Semoga Ayahanda dan Ibunda selalu dalam lindungan Tuhan dan buat keluarga ito saya Roykardo Damanik beserta eda br. Samosir, keluarga ito Martua beserta eda br. Nababan, dan juga adik-adik saya tercinta (Nurleni Damanik, Rofen E. Damanik, Susni Damanik, Samuel Damanik, Dan Selvi. R. Damanik) saya ucapkan terima kasih telah memberikan dukungan, perhatian serta Doanya.

Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku sekretaris jurusan sekaligus Dosen Pembimbing skripsi saya yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing serta memberikan saran-saran yang sangat bermanfaat dalam penulisan skripsi ini. Dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan FIP UNIMED

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan I bidang Akademik sekaligus Dosen Pembingbing Akademik dan Dosen Penguji skripsi saya

4. Bapak Drs. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan II Bidang Kepegawaian dan Keuangan.

5. Bapak Drs. Edidon, M.Pd Selaku Wakil Dekan III Bidang kemahasiswaan

6. Ibu Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah sekaligus Dosen Penguji Skripsi saya


(6)

7. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd Selaku Dosen Penguji Skripsi saya, yang memberikan koreksian bimbingan, saran dan masukan-masukan yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang telah membekali dan memberikan serta berbagi pengetahuan juga pengalaman belajar yang mendukung penyusunan skripsi ini serta semua pegawai di Lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. 9. Kak Surya Indrawati, M.Pd yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam

mengerjakan Skripsi ini.

10. Bapak O. Lubis selaku Kepala Desa Lumbanrau Barat Kecamtan Habinsran yang memberikan saya kesempatan melaksanakan penelitian di Desa Lumbanrau Barat. Ibu S.Ristauli Lubis selaku Sekretaris Desa Lumbanrau Barat Kecamatan Habinsaran yang telah banyak membantu saya dalam memberikan informasi dan data-data yang saya butuhkan dalam penelitian serta semua warga petani yang telah membantu saya dalam penyelesaian penelitian untuk skripsi ini.

11. Keluarga besar Ayahanda Damanik dan Keluarga besar Ibunda saya, terima kasih atas doa dan semangatnya.

12. Teman-temah se PKL di Dinas Pendidikan Siantar, Masniari saragih, Amoy, emy, Mery Novita, Dionisius, dan Herman.

13. Buat Hengky Gultom yang saya sayangi terima kasih atas Doa, dukungan moril maupun materil serta motivasi selama menyusun skripsi.

14. Sahabat-sahabat tersayang Novita Ardiati Sinaga, Erica O Napitupulu, Wahyuni Pandiangan, Agnes Ananda Situmorang, Indah R. Sitepu dan Juraidah, Ana Lestari Tambunan Terima kasih buat semangat dan dukungan serta kebersamaan kita yang senantiasa saya rasakan.


(7)

15. Kepada teman-teman PLS Reguler dan Ekstensi 2010 yang tidak dapat saya sebut satu per satu terima kasih buat semangat dan dukungannya.

16. Buat teman-teman seperjuangan saya dalam menyelesaikan skripsi Erica, Juraida, ka. Nurul, Ka.Dewi, Ka.Inur, ka.Laira, ka.Rika, ka.Any, Dionisius, Sepetri Irse, Masniari, Novera Sarah yang selalu semangat dalam menyelesaikan skripsi bersama-sama. Terima kasih juga Buat Hitman Marbun yang selalu member motivasi, Doa, dan dukungan selama penyusunan skripsi.

17. Terima kasih juga buat opung kos yang selalu mendoakan saya, member motivasi dan dukungan, teman-teman kos no 94 Yuninda Sembiring, ka. Debora, Widia Sipahutar, Nia Tambunan, Sempu Marbun, Trini Purba, Carol, Berna dan semua Teman-teman kos yang selalu member semangat, Motivasi dan dukungan selama penyusunan skripsi.

Medan, 02 April 2015

Elpriany Damanik NIM. 1101171002


(8)

i ABSTRAK

Elpriany Damanik, NIM.1101171002: Dampak Penjualan Lahan Pertanian Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Di Desa Lumbanrau Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Rendahnya pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menyebabkan keluarga menjual lahan pertanian. (2) Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh petani selama mengelola lahan pertanian sedangkan penghasilan yang diperoleh relative rendah. (3) Adanya penawaran yang tinggi terhadap lahan pertanian keluarga petani oleh pihak perusahaan mendorong keluarga menjual lahan pertanian. (4) Kurangnya keseriusan keluarga untuk mengelola lahan pertanian secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Dampak penjualan lahan pertanian terhadap kondisi social ekonomi keluarga di Desa Lumbanrau Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kondisi Sosial ekonomi keluarga menurut (Djojo Hadikusumo, 2010) bahwa kondisi social ekonomi keluarga adalah keadaan atau status yang dimiliki seseorang di lingkungan masyarakat yang dipandang berdasarkan pendidikan, pendapatan, maupun pekerjaan. Dan Teori Lahan pertanian menurut Fuad Hanif (2008) bahwa lahan pertanian adalah tanah yang digunakan sebagai usaha untuk mengadakan suatu ekosistem buatan yang bertugas menyediakan bahan makanan bagi manusia.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ex-post Fakto, sampel dalam penelitian ini 37 orang. Alat pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi dengan teknik analisis data menggunakan analisis Regresi Linear Sederhana dan uji“t”.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Kondisi Sosial Ekonomi keluarga di Desa Lumbanrau tergolong rata-rata sedang yaitu sebanyak 67,6% dan penjualan lahan pertanian yang terjadi di Desa Lumbanrau tergolong cukup sebesar 62,2%. Hasil hipotesis menunjukkan bahwa nilai thitung>ttabel atau 5,429

>2.03 yang berarti hipotesis menyatakan terdapat dampak yang timbul akibat penjualan lahan pertanian terhadap kondisi social ekonomi keluarga di Desa Lumbanrau Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir.


(9)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakangMasalah ... 1

1.2. IdentifikasiMasalah ... 6

1.2.1. PembatasanMasalah…... 6

1.3. RumusanMasalah ... 6

1.4. TujuanPenelitian ... 7

1.5. ManfaatPenelitian ... 7

1.5.1. Manfaat teoritis... 7

1.5.2. Manfaat praktis... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. KajianTeoritis ... 9

2.1.1. DampakpenjualanLahan... 9

2.1.1.1. Dampak ... 9

2.1.1.2. Pengertianpenjualan ... 10


(10)

vii

2.1.1.4. PengertinPertanian ... 12

2.1.1.5. Penjualanlahanpertanian ... 13

2.1.2. Jenis-jenislahanpertanian ... 14

2.1.3. Ciri-cirilahanpotensialuntukpertanian ... 19

2.1.4. Faktor-faktor yang mendorongpenjualanlahanpertanian ... 21

2.1.5. KondisisosialEkonomiKeluarga ... 22

2.1.5.1. PengertianKondisiSosialekonomi ... 22

2.1.5.2. Ciri-cirikelassosial ... 25

2.1.5.3. Faktor-faktor yangmempengaruhisosialekonomi ... 26

2.1.5.4. Penggolongansosialekonomi ... 33

2.1.6. Kerangkakonseptual... 35

2.1.7. HipotesisPenelitian ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenispenelitian ... 37

3.2. PopulasidanSampel ... 37

3.2.1. Populasi ... 37

3.2.2. Sampel ... 37

3.3. Variabelpenelitian ... 38

3.4. AlatPengumpulan data ... 39

3.5. Teknikanalisa data ... 40


(11)

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaranumumlokasipenelitian ... 43

4.2. Deskripsihasilpenelitian ... 43

4.3. HasilPenelitian ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 64

5.2. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sosial ekonomi keluarga sangat menentukan kedudukanya ditengah-tengah masyarakat. Sosial ekonomi keluarga menggambarkan bagaimana kedudukan keluarga berada. Keluarga dengan ekonomi yang memadai tentunya memberikan kontribusi untuk meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi anak pada umumnya dimasa yang akan datang, sedangkan kehidupan keluarga yang miskin selalu disibukkan dengan pekerjaan, dan hasil yang diperoleh untuk sekedar makan sehari dan esok harinya dicari kembali.

Menurut BPS pada tahun 2012 di Indonesia sebanyak 6.735.917 jiwa bekerja sebagai PNS, sebanyak 4.629.369 jiwa berkerja sebagai buruh dan sebanyak 7.249.000 jiwa berkerja sebagai petani. Di Sumatera Utara sebanyak 247.824 jiwa bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, sebanyak 631.400 jiwa berkerja sebagai buruh dan 2.380.000 bekerja sebagai petani.

Pertanian merupakan salah satu sektor pencarian masyarakat Indonesia. Menurut data BPS dalam Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi Februari 2011, jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Februari 2011 mencapai 111,3 juta jiwa, dan jumlah petani di Indonesia mencapai 45% dari total angkatan kerja di Indonesia, atau sekitar 42,47 juta jiwa. Lebih dari separuhnya merupakan petani gurem dan buruh tani dengan kepemilikan lahan dibawah 0,5 hektar atau mencapai 38 juta keluarga tani (Badan Pusat Statistik Indonesia, 2011). Desa merupakan sumber penghasil pertanian dan perkebunan terbesar. Singkatnya para


(13)

2

petanilah sebenarnya yang memiliki kekayaan, namun kenyataannya justru berbanding terbalik, justru masyarakat yang tinggal di desa yang berpenghasilan terendah dan kategori miskin. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Maret 2014, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,28 juta orang diantaranya tinggal di pedesaan yang mengandalkan pekerjaan sebagai petani atau buruh tani.

Hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013 diperoleh jumlah rumah tangga usaha pertanian di Provinsi Sumatera Utara sebesar 741. 067 rumah tangga dengan kategori keluarga petani miskin dan di Kabupaten Samosir terdapat sekitar 22.850 jiwa keluarga petani miskin.Umumnya dikatakan kategori miskin karena satu orang hanya dapat membelanjakan uang Rp 201.000 per bulan dan tidak memiliki tempat tinggal layak huni.

Salah satu penyebab tingginya angka kemiskinan di desa adalah minimnya lahan pertanian yang dimiliki masyarakat yang tinggal di desa untuk dikelola akibat terjadinya penjualan lahan kepada pihak-pihak tertentu. Menurut data Badan Pusat Statistik jumlah lahan pertanian di Indonesia Pada tahun 2012 mengalami penurunan.Salah satu penyebabnya adalah konversi lahan menjadi perumahan atau menjadi lokasi pariwisata.

Untuk lahan pertanian menurut sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik dan disetujui oleh menteri Pertanian Republik Indonesia Luas lahan pertanian di Indonesia pada tahun 2012 sekitar 39.594.536,91 ha. Lahan sawah 8.132.345,91 ha, sawah irigasi 4.417.581,92 ha, sawah non irigasi 3.714.763,99 ha, Tegal/kebun 11.949.727,00 ha, Ladang 5.260.081,00 ha dan lahan sementara


(14)

3

yang tidak diusahakan 14.252.383.00 ha bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di Indonesia maka lahan pertanian yang ada sudah tidak cukup memadai untuk sektor pertanian.

Di Sumatera Utara luas lahan pertanian 647.223 ha. Lahan pertanian yang tersedia, sebagian besar lahan, yaitu sekitar 429.751 ha (66,4%) diarahkan untuk komoditas tanaman semusim. Sisanya seluas 2141.972 ha (21,9%) untuk komoditas tanaman tahunan75.500 ha (11,7%) diarahkan untuk padi sawah.

Sedangkan di Kabupaten Toba Samosir (2002) menurut data yang diperoleh penurunan luas lahan pertanian yang cukup tinggi terjadi pada tahun 2002 yaitu dengan luas lahan sawah seluas 68.361 ha dimana sebelumnya luas lahan pada tahun 1999 adalah seluas 82.266 ha. Selama tahun 1999-2002 penurunan luas lahan pertanian sebesar 13.905 ha.Pada tahun 2003 luas lahan pertanian menjadi 72.304 ha. Menurut peta citra yang diperoleh dari Departemen Kehutanan pada tahun 2007 luas lahan pertanian di Kabupaten Tobasa sebesar 17.495,90 ha. Walaupun data tersebut menunjukkan adanya selisih sebesar 56.826,10 ha, keduanya menunjukkan adanya penurunan luas lahan pertanian (BPS,1999-2008).

Tingginya angka kemiskinan di desa yang diakibatkan oleh minimnya lahan pertanian yang dikelola masyarakat mengakibatkan semakin tampaknya perbedaan keluarga yang satu dengan yang lainnya. Banyak faktor-faktor yang mendorong rumah tangga bersedia menjual tanahnya yakni butuh modal usaha, masih memiliki tanah lain, ingin dibagikan dalam bentuk uang, untuk memenuhi kebutuhan yang sudah mencukupi karena pendapatan yang rendah, tertarik dengan


(15)

4

harga yang tinggi, membutuhkan uang untuk membangun rumah, serta permasalahan kepemilikan lahan menjadi penyebab petani mengambil keputusan untuk menjual lahannya.

Desa Lumbanrau Barat merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Habinsaran Kabupatan Toba Samosir Propinsi Sumatera Utara .Masyarakat Desa Lumbanrau Barat mengandalkan hidupnya pada sektor pertanian dan perkebunan. Komoditas utama dari sekotor pertanian yakni kopi, cokelat, dan sawit.

Luas desa Lumbanrau Barat yaitu 2950 ha dengan luas lahan pertanian 2400 ha dengan 385 ha persawahan, 476 ha kebun/ladang, 128 ha sebagai pemukiman dan 515 ha lahan kosong dengan jumlah penduduk yang ada sebanyak 1870 jiwa dengan sebanyak 468 KK dengan rata-rata pendapatan keluarga sebesar Rp.800.00–Rp.1.000.000 per bulan.

Meningkatnya kebutuhan hidup keluarga sedangkan penghasilan yang diperoleh selama bertani semakin berkurang membuat para petani menjadi kurang bersemangat dalam mengelola tanah pertanian. Para petani lebih baik membiarkan tanah menjadi kosong dan ditumbuhi semak belukar dari pada mengkelola lahan pertanian dengan hasil yang tidak memuaskan. Selain itu salah satu cara yang dilakukan masyarakat adalah dengan menjual tanahnya kepada pihak perusahaan. Pihak perusahaan akan mengganti tanam kopi dan cokelat menjadi tanaman sawit. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kepala desa Lumbanrau Barat saat ini kurang lebih 20 ha tanah yang sudah dijual oleh masyarakat kepada pihak perusahaan dan termasuk di dalamnya tanah pemukiman masyarakat sendiri


(16)

5

dengan harga yang ditawarkan sekitar Rp.80.000.000–150.000.00 per ha. Pihak perusahaan juga menawarkan pekerjaan kepada keluarga yang menjual tanahnya kepada pihak perusahaan. Hal ini menambah tingginya intesitas penjualan lahan di Desa Lumbanrau. (Kantor Kepala Desa: Lumbanrau Barat)

Dengan adanya penjualan lahan pertanian di Desa Lumbanrau kini telah banyak beralih fungsi yang duhulunya tanaman kopi merupakan sumber penghasilan keluarga kini telah ditanam sawit oleh perusahaan. Lahan pertanian yang ada umumnya digunakan mencari nafkah, menyekolahkan anak, bertempat tinggal, dan berinteraksi dengan sesamanya kini telah banyak dikelola oleh pihak lain.

Lahan pertanian kian menyempit dan masyarakat lebih mengantungkan kehidupannya untuk bekerja pada orang lain. Tanah yang dulunya suatu kehormatan dalam menjaga warisan, amanah, dan peninggalan dari orang tua yang sudah tidak mampu lagi untuk dipertahankan keberadaannya.

Melihat kenyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa keadaan tersebut merupakan gejala perubahan orientasi terhadap tanah.Pada awalnya masyarakat menggantungkan hidupnya dari hasil pertanian kini, berinteraksi dan amanah yang harus dipertahankan. Kini sebagian masyarakat tidak begitu memperdulikan keberadaan tanahnya, ada yang cenderung menjual tanah tersebut dengan maksud untuk memperoleh keuntungan yang besar, bahkan tak jarang antar warga/keluarga, bersaing memperoleh hak atas tanah untuk dijual.


(17)

6

yang berjudul “Dampak Penjualan Lahan Pertanian Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Di Desa Lumbanrau, Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menyebabkan keluarga menjual tanah pertanian

2. Besarnya biaya yang dikeluarkan oleh petani selama mengelola lahan pertanian sedangkan penghasilan yang diperoleh relatif rendah.

3. Adanya penawaran yang tinggi terhadap lahan pertanian keluarga petani oleh pihak perusahaan mendorong keluarga menjual tanah pertanian 4. Kurangnya keseriusan keluarga untuk mengelola lahan pertanian secara

maksimal. 1.3. Batasan Masalah

Untuk menghidari meluasnya masalah dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah penelitian pada “Dampak Penjualan Lahan Pertanian

Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Di Desa Lumbanrau Barat Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir”.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam peneitian ini adalah:


(18)

7

1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi keluarga petani sebelum dan sesudah menjual lahan pertanian.

2. Bagaimanakah gambaran lahan pertanian yang dikelola masyarakat di Desa Lumbanrau Barat Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir 3. Seberapa besar dampak yang ditimbulkan akibat penjualan lahan Pertanian

Terhadap kondisi sosial ekonomi Keluarga Di Desa Lumbanrau Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Kondisi Sosial ekonomi keluarga petani sebelum dan sesudah menjual

lahan pertanian di Desa Lumbanrau Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir

2. Gambaran lahan pertanian yang dikelola masyarakat di Desa Lumbanrau Barat Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir 3. Dampak penjualan lahan pertanian terhadap sosial ekonomi keluarga di

Desa Lumbanrau Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir”.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1.6.1. Manfaat TeoritisTulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan bahan acuan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian tentang dampak penjualan pertanian terhadap status sosial ekonomi keluarga


(19)

8

1.6.2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi Keluarga Desa Lumbanrau Barat khususnya para petani yang memiliki lahan pertanian agar mengetahui peranan penting lahan pertanian sebagai sumber pendapatan keluarga. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat petani

dalam memperbaiki perekonomiannya.

c. Sebagai bahan referensi bagi pembaca dalam mengembakan pengatahuan dalam bidang metodologi penelitian yang berkaitan dampak penjualan lahan terhadap sosial ekonomi keluarga

d. Sebagai bahan masukan bagi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan dalam mengembangkan minat usaha masyarakat untuk meningkatkan ekonomi keluarga.


(20)

43 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut :

1. Kondisi sosial ekonomi keluarga di Desa Lumbanrau Kecamatan Habinsaran rata-rata tergolong sedang yaitu sebanyak 67,6% keluarga memiliki kondisi sosial ekonomi yang sedang.

2. Gambaran lahan yang dikelola masyarakat di Desa Lumbanrau Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir dalam penelitian ini mayoritas merupakan jenis lahan ladang, memiliki luas lahan 200 m2 s/d 250 m2 dan status lahan yang dimiliki adalah milik sendiri.

3. Dampak yang ditimbulkan akibat penjualan lahan pertanian terhadap kondisi sosial ekonomi keluarga di Desa Lumbanrau Barat Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir sebesar 45,7%. Karena dengan menjual tanah mereka kepada pihak perusahaan, mereka juga bisa menjadi buruh/ karyawan di perusahaan perkebunan tersebut, sehingga pendapatan mereka bertambah disamping dengan mengelola lahan pertanian yang masih ada.


(21)

44

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, maka beberapa saran yang dapat diberikan menyangkut penelitian ini adalah :

1. Keluarga diharapkan memiliki keterampilan supaya dapat memperoleh penghasilan tanpa menjual lahan pertanian karena lahan tersebut adalah asset keluarga dalam mencukupi kebutuhan dimasa yang akandatang.

2. Bagi Pemerintah setempat diharapkan melakukan penanggulangan secara tepat terhadap kegiatan penjualan lahan pertanian yang terjadi supaya hal tesebut dapat dihentikan karena penjualan lahan pertanian akan berdampak negatif di masa yang akan datang.


(22)

RIWAYAT HIDUP

I. RiwayatPribadi

Nama : ElprianyDamanik

Tempat/ tangggalLahir :Lumbanrau, 12 Juni 1990

Anakke : 3 dari 8 Bersaudara

Alamat : Pancing, JalanSering no 94

Nama Ayah : JonniDamanik

Pekerjaan Ayah : Bertani

NamaIbu : NaubaSianipar

PekerjaanIbu : Bertani

Alamat Orang Tua : Lumbanrau Barat, KecamatanHabinsaran, Kabupaten Toba Samosir.

II. RiwayatPendidikan

Pendidikan SD : SD Negeri 175819

(Tahun 1998 – Tahun 2004)

Pendidikan SMP : SMP Negeri 1 Nassau

(Tahun 2004 – Tahun 2007)

Pendidikan SMA : SMK Negeri 2 Balige (Tahun 2007 – Tahun 2010) PerguruanTinggi : UniversitasNegeri Medan


(23)

68

DAFTAR PUSTAKA

Abrams.2009.Ekonomi Pertanian.Yogyakarta. Rineka Cipta.

Ali,Muhammad.2002.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Pustaka Amani Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Sosial.Rineka Cipta.Jakarta.

Arikunto, S.2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan.Jakarta: Rineka Cipta Aljifari.2003.Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis Edisi

II.Yogyakarta:Rineka

Arikunto,Suharsini,1993.Manajemen Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik.Jakarta:Rineka Cipta

.

Badan Pusat Statistik dan Departemen.2007.Buku Pedoman dan Pengolahan

Data tanaman kopi.Jakarta:BPS dan Departemen Pertanian.

Badan Pusat Statistik.2011.Data Bulanan Sosial Ekonomi Indonesia. Barus.Sanggup,dkk.2010.Bahasa Indonesia.Medan.UNIMED

Darsono.2000.Belajar dan Faktor-faktor Belajar. Rhineka Cipta:Jakarta. Gunawan. W.A.2000.Psikologi Sosial.Bandung: Refika Asitama.

Hanafi,Rita.2010.Pengantar Ekonomi Pertanian.Yogyakarta:Penerbit Andi Helbe, J. 2009. Logistic Regression Models. Chapman & Hall/CRC

Kartasapoetra,dkk.1994.Teknologi Pengairan Pertanian.Jakarta.LP3ES

Mulyanto, Sumardi.1986.Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: Rajawali. Mochtarram.2001. Ciri – ciri lahan Pertanian. Jakarta.LP3ES.

Mubyarto.2012. Ekonomi pertanian. Yogyakarta.Rajawali. Nurmala.2012. Ekonomi Pertanian. Jakarta. Rajawali.

PSEKP. 2008. Konsorsium Penelitian "Karakteristik Sosial Ekonomi Petani pada

berbagai Agroekosistem. Pusat analissi sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, Bogor.


(24)

69

Rayes,Lutfhi.2006.Metode inventarisasi Sumberdaya Alam.Malang:Tarsito Shadily, Hasan.1984. Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia.Jakarta:Rineka Cipta Sudijono, A. 2008.Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta.Raja Grafindo

Suman, A. 2007. Konversi Lahan Pertanian. Artikel. Koran Sindo. Sutrisno. 2008.Dampak kepeminpinan. Jakarta. Raja Grafindo. Soemarwoto.2009.Dampak Alih Fungsi Lahan.Yogyakarta. Rajawali.

Sugiyono.2007. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kualitatif, kuantitatif,

R dan D). Bandung:Alfa Beta

Sudjana, YE.1994.Jurnal Psikologi.Yogyakarta. Sudjana.2005.Metode Penelitian. Jakarta:Rajawali

Sukanto, S.2003.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:Rajawali

Sumardi,M.2004),Kemiskinan dan kebutuhan pokok. Jakart:Rajawali.

Sunanto,Hatta.1992.Budidaya cokelat, pengelolaan hasil danas perekonominya.Yogyakarta:Kanisius.

Tukidal.2006.Lahan pertanian.Yogyakarta.Rajawali

Tjondronegoro, Sediono dan Gunawan Wiradi ed. 1984. Pola Penguasaan Tanah dan Reforma Agraria, dalam Dua Abad Penguasaan Tanah. Jakarta: PT Gramedia.


(1)

8

1.6.2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi Keluarga Desa Lumbanrau Barat khususnya para petani yang memiliki lahan pertanian agar mengetahui peranan penting lahan pertanian sebagai sumber pendapatan keluarga. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat petani

dalam memperbaiki perekonomiannya.

c. Sebagai bahan referensi bagi pembaca dalam mengembakan pengatahuan dalam bidang metodologi penelitian yang berkaitan dampak penjualan lahan terhadap sosial ekonomi keluarga

d. Sebagai bahan masukan bagi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan dalam mengembangkan minat usaha masyarakat untuk meningkatkan ekonomi keluarga.


(2)

43 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut :

1. Kondisi sosial ekonomi keluarga di Desa Lumbanrau Kecamatan Habinsaran rata-rata tergolong sedang yaitu sebanyak 67,6% keluarga memiliki kondisi sosial ekonomi yang sedang.

2. Gambaran lahan yang dikelola masyarakat di Desa Lumbanrau Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir dalam penelitian ini mayoritas merupakan jenis lahan ladang, memiliki luas lahan 200 m2 s/d 250 m2 dan status lahan yang dimiliki adalah milik sendiri.

3. Dampak yang ditimbulkan akibat penjualan lahan pertanian terhadap kondisi sosial ekonomi keluarga di Desa Lumbanrau Barat Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir sebesar 45,7%. Karena dengan menjual tanah mereka kepada pihak perusahaan, mereka juga bisa menjadi buruh/ karyawan di perusahaan perkebunan tersebut, sehingga pendapatan mereka bertambah disamping dengan mengelola lahan pertanian yang masih ada.


(3)

44

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, maka beberapa saran yang dapat diberikan menyangkut penelitian ini adalah :

1. Keluarga diharapkan memiliki keterampilan supaya dapat memperoleh penghasilan tanpa menjual lahan pertanian karena lahan tersebut adalah asset keluarga dalam mencukupi kebutuhan dimasa yang akandatang.

2. Bagi Pemerintah setempat diharapkan melakukan penanggulangan secara tepat terhadap kegiatan penjualan lahan pertanian yang terjadi supaya hal tesebut dapat dihentikan karena penjualan lahan pertanian akan berdampak negatif di masa yang akan datang.


(4)

Nama : ElprianyDamanik

Tempat/ tangggalLahir :Lumbanrau, 12 Juni 1990

Anakke : 3 dari 8 Bersaudara

Alamat : Pancing, JalanSering no 94

Nama Ayah : JonniDamanik

Pekerjaan Ayah : Bertani

NamaIbu : NaubaSianipar

PekerjaanIbu : Bertani

Alamat Orang Tua : Lumbanrau Barat, KecamatanHabinsaran, Kabupaten Toba Samosir.

II. RiwayatPendidikan

Pendidikan SD : SD Negeri 175819

(Tahun 1998 – Tahun 2004) Pendidikan SMP : SMP Negeri 1 Nassau

(Tahun 2004 – Tahun 2007) Pendidikan SMA : SMK Negeri 2 Balige

(Tahun 2007 – Tahun 2010) PerguruanTinggi : UniversitasNegeri Medan


(5)

68

DAFTAR PUSTAKA

Abrams.2009.Ekonomi Pertanian.Yogyakarta. Rineka Cipta.

Ali,Muhammad.2002.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Pustaka Amani Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Sosial.Rineka Cipta.Jakarta.

Arikunto, S.2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan.Jakarta: Rineka Cipta Aljifari.2003.Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis Edisi

II.Yogyakarta:Rineka

Arikunto,Suharsini,1993.Manajemen Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik.Jakarta:Rineka Cipta

.

Badan Pusat Statistik dan Departemen.2007.Buku Pedoman dan Pengolahan

Data tanaman kopi.Jakarta:BPS dan Departemen Pertanian.

Badan Pusat Statistik.2011.Data Bulanan Sosial Ekonomi Indonesia. Barus.Sanggup,dkk.2010.Bahasa Indonesia.Medan.UNIMED

Darsono.2000.Belajar dan Faktor-faktor Belajar. Rhineka Cipta:Jakarta. Gunawan. W.A.2000.Psikologi Sosial.Bandung: Refika Asitama.

Hanafi,Rita.2010.Pengantar Ekonomi Pertanian.Yogyakarta:Penerbit Andi Helbe, J. 2009. Logistic Regression Models. Chapman & Hall/CRC

Kartasapoetra,dkk.1994.Teknologi Pengairan Pertanian.Jakarta.LP3ES

Mulyanto, Sumardi.1986.Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: Rajawali. Mochtarram.2001. Ciri – ciri lahan Pertanian. Jakarta.LP3ES.

Mubyarto.2012. Ekonomi pertanian. Yogyakarta.Rajawali. Nurmala.2012. Ekonomi Pertanian. Jakarta. Rajawali.

PSEKP. 2008. Konsorsium Penelitian "Karakteristik Sosial Ekonomi Petani pada

berbagai Agroekosistem. Pusat analissi sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, Bogor.


(6)

Rayes,Lutfhi.2006.Metode inventarisasi Sumberdaya Alam.Malang:Tarsito Shadily, Hasan.1984. Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia.Jakarta:Rineka Cipta Sudijono, A. 2008.Pengantar Statistik Pendidikan.Jakarta.Raja Grafindo

Suman, A. 2007. Konversi Lahan Pertanian. Artikel. Koran Sindo.

Sutrisno. 2008.Dampak kepeminpinan. Jakarta. Raja Grafindo. Soemarwoto.2009.Dampak Alih Fungsi Lahan.Yogyakarta. Rajawali.

Sugiyono.2007. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kualitatif, kuantitatif,

R dan D). Bandung:Alfa Beta

Sudjana, YE.1994.Jurnal Psikologi.Yogyakarta. Sudjana.2005.Metode Penelitian. Jakarta:Rajawali

Sukanto, S.2003.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:Rajawali

Sumardi,M.2004),Kemiskinan dan kebutuhan pokok. Jakart:Rajawali.

Sunanto,Hatta.1992.Budidaya cokelat, pengelolaan hasil danas perekonominya.Yogyakarta:Kanisius.

Tukidal.2006.Lahan pertanian.Yogyakarta.Rajawali

Tjondronegoro, Sediono dan Gunawan Wiradi ed. 1984. Pola Penguasaan Tanah dan Reforma Agraria, dalam Dua Abad Penguasaan Tanah. Jakarta: PT Gramedia.