16
sekolah  misalnya  dalam  hal  kurikulum,  fasilitas  dan proses  pembelajaran.  Indikator-indikator  yang  terkait
dengan  proses  pembelajaran  yaitu  adanya  penyiapan silabus,  bahan  ajar,  bahanpedoman  praktek,  alat
media pembelajaran, dan alat evaluasi.
1.2 Layanan akademik.
Secara  umum  pengertian  layanan  menurut Siagian  1998  adalah  rasa  menyenangkan  yang  diberi-
kan kepada orang lain disertai kemudahan kemudahan dan  memenuhi  segala  kebutuhan  mereka.  Dapat  di-
katakan  pula  bahwa  layanan  merupakan  suatu  kegi- atan yang bertujuan memberikan manfaat bagi pelang-
gan pada waktu dan tempat tertentu, untuk mendapat- kan perubahan yang akan diinginkan.
Berdasarkan  pengertian  yang  telah  diuraikan layanan  akademik  dapat  diartikan  sebagai  usaha  yang
dilakukan  oleh  pihak  sekolah  guna  memberikan  ke- mudahan pada pemenuhan kebutuhan siswa dalam hal
ini  berkaitan  dengan  akademik.  Layanan  akademik pada  hakikatnya  memberikan  layanan,  baik  mengelola
dan  melihat  sumber  daya  pendidikan  seperti  guru, tenaga administrasi, siswa, kurikulum, sarana dan pra-
sarana,  dan  tata  laksana  pendidikan  dan  lingkungan pendidikan.
17
Pengertian  layanan  akademik  dalam  kurikulum pembelajaran  adalah  upaya  sistematis  pendidikan  un-
tuk  memfasilitasi  peserta  didik  menguasai  isi  kuri- kulum  melalui  proses  pembelajaran  sehingga  mereka
mampu mencapai kompetensi standar yang diterapkan. Jenis  layanan  akademik  dalam  kurikulum  pembelajar-
an,  1  Layanan  pembelajaran  tatap  muka,  2  Layanan pembelajaran  tugas  terstruktur,  3  Layanan  pembela-
jaran tugas mandiri. Kegiatan Layanan akademik dalam kurikulum  pembelajaran  proses  pembelajaran  klasikal,
kelompok  dan  individual  di  kelas;  proses  pembelajaran klasikal,  kelompok,  dan,  4  Individual  di  luar  kelas;
Belajar  di  perpustakaan;  5  pemantapan,  try  out,  dan program  pamong,  serta  6  Kegiatan  pembelajaran  lain-
nya  yang  relevan.  Dengan  demikian  dapat  dikatakan bahwa layanan akademik mengandung rangkaian kegi-
atan  yang  sistematik  sehingga  dapat  disebut  sebagai sebuah sistem.
Terdapat  5  dimensi  kualitas  layanan  yang  dike- mukakan  oleh  Parasuraman,  Zeithmal,  dan  Berry
1988  yaitu  Bukti  fisikwujud  Tangibles,  mengukur fasilitas  fisik  suatu  perusahaan  ketika  memberikan
pelayanan  kepada  pelanggannya.  Karena  suatu  service pelayanan tidak bisa dilihat, dicium, dan diraba, maka
aspek  tangible  menjadi  penting  sebagai  ukuran  terha-
18
dap  pelayanan,  pelanggan  akan  menggunakan  indera penglihatan untuk menilai suatu kualitas pelayanan.
Empati  Empathy,  unsur-unsur  yang  terkait dengan  dimensi  empati  antara  lain  access  akses,
kemudahan memanfaatkan dan memperoleh pelayanan jasa yang di tawarkan oleh perusahaan dan communica-
tion  komunikasi,  kemampuan  dalam  berkomunikasi dalam  penyampaian  pesan  dan  informasi  kepada  pe-
langgannya  melalui  berbagai  media  komunikasi,  yaitu personal  kontak,  media  publikasi  promosi,  telepon,
korenspondensi, faximile, dan internet. Kehandalan Reliability, ada 2 aspek dari dimensi
ini  yaitu,  yang  pertama  adalah  kemampuan  perusa- haan untuk  memberikan  pelayanan  seperti  yang  dijan-
jikan dan yang kedua adalah seberapa jauh suatu per- usahaan  mampu  memberikan  pelayanan  yang  akurat
dan atau tidak eror. Daya  Tanggap  Responsiveness,  Responsiveness
adalah  dimensi  kualitas  pelayanan  yang  paling  dina- mis.  Harapan  pengguna  jasa  terhadap  kecepatan  pela-
yanan  hampir  dapat  berubah  dengan  kecenderungan naik dari waktu ke waktu.
Dimensi  kualitas  layanan  yang  terakhir  adalah jaminan  Assurance,  dimensi  kualitas  pelayanan  yang
menentukan kepuasan pengguna jasa yang berhubung- an  dengan  kemampuan  perusahaan  dan  front-line  staf
19
pegawai  dalam  menanamkan  rasa  percaya  dan  keya- kinan  kepada  pengguna  jasa.  Ada  beberapa  aspek  dari
dimensi  ini  diantaranya  adalah  kompetensi  dan  kre- dibilitas.
Layanan  akademik  bertujuan  agar  peserta  didik memiliki  sikap,  keterampilan,  kesiapan  dan  kebiasaan
belajar  yang  mandiri  dalam  rangka  mencapai  standar kompetensi  SK  peserta  didik  melalui  kegiatan  pem-
belajaran  yang  dilakukan  oleh  guru  bidang  studi. Beberapa  tujuan  tersebut  adalah  a  peserta  didik  me-
miliki  kesadaran  tentang  potensi  diri  dalam  aspek belajar dan memahami berbagai hambatan yang mung-
kin  muncul  dalam  proses  belajar  yang  dialaminya,  b sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebia-
saan  membaca  buku,  disiplin  dalam  belajar,  mempu- nyai  perhatian  terhadap  semua  pelajaran,  aktif  mengi-
kuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan, c mo- tif  yang  tinggi  untuk  belajar  sepanjang  hayat,  d  ke-
terampilan  atau  teknik  belajar  yang  efektif,  seperti  ke- terampilan  membaca  buku,  menggunakan  kamus,
mencatat  pelajaran,  dan  mempersiapkan  diri  mengha- dapi  ujian,  e  keterampilan  untuk  menetapkan  tujuan
dan  perencanaan  pendidikan,  seperti  membuat  jadwal belajar,  mengerjakan  tugas-tugas,  memantapkan  diri
dalam  memperdalam  pelajaran  tertentu,  dan  berusaha memperoleh  informasi  tentang  berbagai  hal  dalam
20
rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas, dan f  kesiapan  mental  dan  kemampuan  untuk  mengha-
dapi ujian. Terdapat  6  indikator  untuk  mengevaluasi  suatu
program  dalam  lembaga  pendidikan  seperti  yang  dije- laskan  oleh  Arikunto  2009,  yaitu  kurikulum,  guru
tutor,  sarana  dan  prasarana,  siswa,  kegiatan  belajar mengajar  dan  pengelolaan.  Keenam  indikator  tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Kurikulum Kurikulum  memegang  peranan  penting  dalam
pendidikan.  Penggunaan  kurikulum  yang  tepat  da- pat  berpengaruh  terhadap  kualitas  pendidikan.
Beberapa  hal  yang  dapat  dipertimbangkan  dalam kurikulum,  seperti  materi,  urutan  penyajian,  kom-
ponen  pendukung  misalnya  buku  atau  sumber belajar.
2. Guru Tutor
Faktor  pengajar  dalam  hal  ini  juga  akan  membantu dalam  mencapai  tujuan.  Beberapa  hal  yang  harus
diperhatikan dalam kemampuan guru tutor adalah tingkat pendidikan, sertifikat pendidikan non formal
seminar, kursus, penataran, pengalaman mengajar serta kepribadian yang baik.
21
3. Sarana Prasarana
Sarana  prasarana  merupakan  faktor  pendukung dalam  kegiatan  belajar  mengajar.  Proses  belajar
mengajar  akan  berjalan  dengan  baik  jika  didukung oleh  sarana  prasarana  yang  memadai.  Hal-hal  yang
dapat  dinilai  seperti  ruang  kelas,  laboratorium, perpustakaan, sarana olahraga dan sebagainya.
4. Siswa
Siswa  merupakan  subyek  yang  akan  diolah  dalam proses  pendidikan  sehingga  dapat  menghasilkan
siswa  yang  bermutu.  Dalam  hal  ini  beberapa  hal yang  dapat  dinilai  adalah,  intelegensi  bakat  dasar,
disiplin  tata  tertib,  kreativitas,  semangat  belajar serta hal-hal lainnya yang berkaitan dengan kualitas
hasil belajar. 5.
Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan  belajar  mengajar  merupakan  kunci  pokok
dalam  menciptakan  hasil  belajar  siswa.  Sehingga dalam  hal  ini  guru  tutor  dan  siswa  memegang
peranan penting. Guru menjadi faktor yang dominan dalam  menentukan  kualitasnya.  Hal-hal  yang  dapat
dinilai  seperti  bagaimana  guru  mampu  memilih metode yang tepat, bagaimana guru mampu memilih
dan  menggunakan  alat  pembelajaran,  penggunaan alat  evaluasi,  mampu  mengelola  kelas,  menguasai
22
materi  yang  akan  disampaikan  serta  memahami siswanya atau subjek didiknya.
6. Pengelolaan
Pengelolaan  dalam  hal  ini  penilaian  terhadap kualitas  pengelola  pendidikan  dan  peran  pemimpin
menjadi  subjek  yang  akan  diukur.  Bagaimana pemimpin  mampu  menjalankan  program  yang  telah
direncanakan,  bagaimana  pemimpin  dapat  menge- lola  manajemen  serta  bagaimana  pemimpin  mampu
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
1.3 Homeschooling