JUDUL: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KIT MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 3 NEGARA RATU KECAMATAN NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA KIT MATEMATIKA PADA SISWA
KELAS V SDN 3 NEGARA RATU KECAMATAN NATAR
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh
Rosniati
1013079271

Proses belajar mengajar di SDN 3 Negara Ratu masih didominasi metode
ceramah. Akibatnya pembelajaran matematika menggunakan metode ceramah
selalu didomisili oleh guru, siswa masih kurang diberikan waktu untuk aktif di
dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini berdasarkan latar belakang masalah
adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui penggunaan Media
KIT matematika pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus.
Tiap siklus dibagi menjadi 2 kali pertemuan. Tiap pertemuan pertama diberi
materi menggunakan KIT matematika. Hasil penelitian menunjukan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan media KIT matematika dapat meningkatkan
hasil belajar matematika siswa. Hal ini dapat dilihat rata-rata aktivitas siswa dari

siklus I, siklus II, dan siklus III yang mengalami peningkatan. Pada siklus I
sebesar 48.2 dengan kategori “kurang baik”. Pada siklus II mengalami
peningkatan menjadi 63.28 dengan kategori “cukup baik”, dan siklus III sebesar
72 dengan kategori baik. Berdasarkan data tersebut aktivitas pembelajaran
matematika menggunakan media KIT matematika mengalami peningkatan yang
berarti.

Kata kunci : media, KIT matematika, hasil belajar

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 11 Januari 1965 dengan nama lengkap
Rosniati. Penulis merupakan anak kedua dari delapan bersaudara. Penulis
dikenalkan pada pendidikan pertamanya di SDN 1972 dan lulus pada tahun 1978.
Pendidikan dilanjutkan kejenjang berikutnya, yaitu Sekolah Menengah Pertama di
SMP Negeri 1 Tanjung Karang pada tahun 1978 dan menyelesaikannya pada
tahun 1981. Selanjutnya penulis mengenyam pendidikan Sekolah Pendidikan
Guru di SPG Negeri 1 Tanjung Karang Pahoman pada tahun 1981 dan
menyelesaikannya pada tahun 1984.


Pada tahun 1985, penulis diangkat menjadi guru di SD 3 Negara Ratu hingga
Sekarang. Pada Tahun 2010 Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi
PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung. Pada bulan September 2013, penulis mengikuti (KKM) di
SD 3 Negara Ratu Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : Studi
Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Scaffolding dan Teams Games Turnament
(TGT) pada Mata Pelajaran Ekonomi dengan Memperhatikan Kecerdasan
Adversitas Kelas XI MAN 2 Metro Tahun Pelajaran 2013/2014. Penyusunan
skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Selesainya penyususnan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi,
bimbingan, dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila;

2. Bapak Dr. M. Thoha B. S. Jaya, M.Si., selaku pembantu Dekan I FKIP
Unila;
3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembantu Dekan II FKIP Unila;
4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku pembantu Dekan III FKIP Unila;
5. Bapak Drs. Bukhori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial FKIP Unila;

6. Bapak Drs, Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi FKIP Unila sekaligus pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan nasehat serta motivasi kepada penulis;
7. Bapak Drs. Tedi Rusman, M. Si., selaku pembimbing I yang telah
memberikan motivasi, arahan, dan nasehat dalam menyelesaikan skripsi
ini;
8. Bapak Dr. Edy Purnomo, M.Pd., selaku pembahas atas masukan-masukan
demi kebaikan skripsi ini;
9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, atas ilmu yang telah
diberikan kepada penulis;
10. Bapak Yosrizal dan Ibu Hamidah Ismail atas doa, cinta dan kasih
sayangnya yang tak terhingga kepada penulis;

11. Abangku tersayang Reza Agusta, Taufiq Renaldi. Dan adikku trecinta Edo
Rahmadinsyah terima kasih atas doa dan semangat yang kaliam berikan.;
12. Kepala MAN 2 Metro, Drs. Moch Yamin, S.Pd, M.PdI serta dewan guru
khususnya Pak Miswanto, M.Pd selaku guru mata pelajaran ekonomi kelas
XI IPS dan staf tata usaha yang telah mengizinkan dan membantu proses
penelitian;
13. Untuk murid-muridku tercinta yang ada di SMP N 1 Kebun Tebu terima
kasih atas dukungannya.

14. Untuk murid-murid kelas XI IPS MAN 2 Metro terima kasih untuk
bantuannya.
15. Untuk sahabat-sahabat terbaikku yang sudah menemani dari penulis masih
menggunakan seragam putih biru Dian (aton), Indah (kiting), Ratih (duka)
dan sepupuku tersayang Feradita thankyou buat support nya.
16. Untuk sahabat-sahabat baikku di kampus Arnold rama, Sofia Luthfita, Eva
Ristiani, Pemi Zurriyatina, Anggoro Yoga, Made Budi, Nuy, Wahyuni,
Ayu Wulan.
17. Untuk teman-teman seperjuangan ECOEDU 2010 (Asti, Anggi, Kiki
Jesika, Mami Ajeng, Teteh, Rendi, Ana R, Ana P, Ardi, Kus, Nuhay,
Selvita, Jeni, Lek fitri, Tipeh, Cece, Suki, Cia, Vivin D, Henong, Ali,

Benk, Hardian, Ditha, Tia, Poppy, Rie, Mak Cynd, Burhan, Astika, Tetty,
Riza, dan semuanya) terima kasih atas bantuan, semangat dan
kebersamaannya selama ini;
18. Untuk keluarga Cipta Mulya Nissa, Ardelia, Mbk Andar, Anggi, Woro,
Adit, Agung, Heru, Deni, Gilang terima kasih atas kebersamaannya yang
tak akan pernah penulis lupakan;
19. Untuk kak Deni, Kak Dani, Om Herdi yang telah memberikan masukan
dan arahan , terima kasih. Kakak tingkat 2009, 2008,dan 2007 yang telah
memberikan informasi dan masukan tentang skripsi ini serta adik tingkat
2011, 2012, 2013 semoga sukses untuk kalian;
20. Ibror Al Hadat. Thankyou love, for your support.

Semoga segala bantuan, bimbingan, dukungan, dan do’a yang diberikan kepada
penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat
untuk semua pihak. Amin.

Metro, 7 Agustus 2014
Penulis,

(Marisa Rahma Silvia)


DAFTAR ISI

Halaman
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................

1

B. Identifikasi masalah .........................................................................

2

C. Rumusan Masalah ............................................................................

3

D. Tujuan Penelitian ..............................................................................

3


E. Manfaat Penelitian ...........................................................................

3

BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Belajar ......................................................................................

5

B. Hasil Belajar .....................................................................................

6

C. Pembelajaran Matematika .................................................................

7

D. Media pembelajaran ..........................................................................


9

E. Media KIT Matematika .....................................................................

12

F. Kerangka pikir ...................................................................................

16

G. Hipotesis Tindakan.............................................................................

17

BAB III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian .....................................................................

18

B. Setting Penelitian .............................................................................


18

C. Prosedur penelitian . .......................................................................

19

D. Teknik penelitian ............................................................................

22

E. Alat pengumpul Data ......................................................................

24

F. Teknik analisis data .........................................................................

24

G. Indikator keberhasilan ......................................................................


IV.

V.

24

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................

25

B. Pembahasan ....................................................................................

31

SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .........................................................................................

33


B. Saran ................................................................................................

34

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1. Data kemampuan Hasil Belajar Siklus I ..............................................
2. Data kemampuan Hasil Belajar Siklus II ...............................................
3. Data kemampuan Hasil Belajar Siklus I ................................................

26
28
30

vi

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan dari waktu ke waktu di tuntut untuk memberikan kemajuan dan
perkembangan agar perndidikan menjadi bermutu. Kemajuan dan perkembangan
tersebut dapat diamati dari beberapa indikator.
pembelajaran yang diterapkan.

Salah satunya adalah model

Model pembelajaran diharapakan mampu

membawa siswa ke araha belajar sesungguhnya. Siswa tidak hanyaa mendengar,
melainkan juga termasuk kedalam mengamati dan merasakan.

Rangkaian

proses

pembelajaran

untuk

mengetahui

keberhasilan

tujuan

pembelajaran maka dibutuhkan suatu evaluasi. Evaluasi tersebut di peroleh dari
hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa baik, maka tujuan tecapai dengan baik.
Hasil belajar tersebut dapat diperoleh dari uji-uji blok yang dilakukan dan
berkaitaan dengan materi.
Berdasarkan hasil evaluasi di kelas terhadap mata pelajaran matematika, terlihat
bahwa dari 32 siswa yang ada hanya 46% yang nilainya mencapai KKM, berarti
masih ada 54% yang tidak mencapai KKM. Hal ini disebabkan karena
pembelajaran yang dilakukan guru hanya ceramah. Siswa hanya mendengarkan

2
pe njelasan guru bahkan guru jarang menggunakan media dalam pembelajaran.
Akibat kondisi tersebut dampak terhadap pemahaman siswa dalam menerima
pelajaran yang pada akhirnya mengakibatkan hasil belajar siswa tidak optimal.

Atas dasar ersebut maka perlu adanya suatu kegiatan pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun salah satu upaya pembelajaran yang
dapat membantu meningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan
media, mengingat menggunakan media siswa lebih mudah memahami suatu pesan
yang disampaikan dalam pembelajaran.

Mengingat media pembelajaran sebagai sumber belajar merupakan suatu
komponen system pembelajaran yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik,
dan lingkungan, yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.
(Mudhoffir,dalam Munadi, 2008).

Atas dasar hal tersebut di atas maka peneliti akan melakukan kajian Tindakan
Kelas dengan judul: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Penggunaan Media KIT matematika Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 3 Negara
Ratu Kecamatan Natar Tahun Pelajaran 2013/2014

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan

latar

belakang

diidentifikasikan sebagai berikut.

masalah

tersebut,

permasalahan

dapat

3
1. Dalam pembelajaran, guru mengajar masih menggunakan dengan metode
ceramah
2. Guru sangat kurang menggunakan media dalam pembelajaran
3. Hasil belajar matematika masih rendah.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah pembelajaran matematika dengan menggunakan media KIT matematika
pada siswa kelas 5 SDN 3 Negara Ratu dapat meningkatan Hasil Belajar
matematika siswa?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini
bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika melalui penggunaan Media KIT
matematika Pembelajaran.

E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi siswa:
Hasil penelitian diharapkan dapat membantu
matematika siswa melalui penggunaan media.

meningkatkan hasil belajar

4
b. Bagi guru
Dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran matematika melalui
penggunaan media.
c. Bagi sekolah:
Memberi masukan bagi sekolah dalam upaya
pembelajaran khususnya matematika.

meningkatkan kualitas

5

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Belajar
Brunner Dalam Romzah (2006:6) menekankan bahwa setiap individu pada waktu
mengalami atau mengenal peristiwa atau benda di dalam lingkungannya,
menemukan kembali peristiwa atau benda tersebut di dalam pikirannya, yaitu
suatu model mental tentang peristiwa atau benda yang dialaminya atau
dikenalnya. Menurut Brunner, proses belajar anak terbagi menjadi tiga tahapan,
yaitu :
1. Tahap Enaktif atau tahap kegiatan.
Tahap pertama anak belajar konsep adalah hubungan dengan benda-benda real
atau mengalami peristiwa di dunia sekitarnya. Pada tahap ini anak masih bergerak
refleks dan cobacoba, belum harmonis. Ia memanipulasikan, menyusun,
menjejerkan, mengotak atik, dan bentuk-bentuk gerak lainnya (serupa dengan
tahap sensori motor dari Peaget).
2. Tahap Ikonik atau tahap gambar bayangan.
Pada tahap ini anak telah mengubah , menandai, dan menyimpan peristiwa atau
benda dalam bentuk bayangan mental. Dengan kata lain anak dapat
membayangkan kembali atau memberikan gambaran dalam pikirannya tentang
benda atau peristiwa yang telah dialami atau dikenalnya dengan tahap enaktif,

6
walaupun peristiwa itu telah berlalu atau benda real itu tidak ada lagi berada di
hadapannya (Tahap Pra Operasional dari Peaget).
3. Tahap Simbolik
Pada tahap ini anak dapat mengutarakan bayangan mental tersebut dalam bentuk
simbul dan bahasa. Apabila ia berjumpa dengan simbul, maka bayangan mental
yang ditandai oleh simbul itu akan dapat dikenalnya kembali. Pada tahap ini anak
sudah mampu memahami simbul-simbul dan menjelaskan dengan bahasanya
(serupa dengan tahap operasi konkret dan formal dari Peaget).

B. Hasil Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:250), hasil belajar merupakan hal yang
dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi
siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut
terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari
sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.

Hasil belajar yang dicapai siswa dalam suatu mata pelajaran dapat diperoleh
dengan berusaha mengamati, melakukan percobaan, memahami konsep-konsep,
prinsip-prinsip serta mampu untuk dapat mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari setelah siswa mempelajari pokok bahasan yang diajarkan. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Sardiman Hasil belajar dapat diperoleh dari berbagai
usaha, misalnya aktif dalam kegiatan pembelajaran, memahami eksperimen yang
dilakukan, dan menganalisis hasil eksperimen dan menganalisis isi suatu buku.

7
Seseorang yang mampu menguasai suatu materi keilmuan dapat dikatakan bahwa
seseorang tersebut memiliki prestasi.

Salah satu cara untuk melihat hasil belajar yaitu dengan melakukan evaluasi.
Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa
melalui kegiatan atau pengukuran hasil belajar. Evaluasi juga bertujuan untuk
memberikan kekurangan dan kelebihan didalam proses pembelajaran.

Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar pada siswa dalam hal
penguasaan materi pelajaran yang telah dipelajari sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Hasil belajar seseorang dapat diketahui dengan cara memberikan tes
pada akhir pembelajaran, seperti tes akhir, tes formatif, dan tes sumatif yang dapat
menunjukan secara langsung sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang
disampaikan.

Hasil tes tersebut dapat dinyatakan sebagai gambaran dari proses

pembelajaran yang selama ini dilaakukan.

B. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalaman dalam interaksi
dengan

lingkungannyauntuk

mencapai

tujuan

tertentu. Pada

dasarnya

pembelajaran merupakan proses interaksi edukatif antara dua unsur yaitu siswa
yang belajar dan guru yang mengajar, dan berlangsung dalam suatu ikatan untuk
mencapai tujuan tertentu. Dari hal tersebut hendaknya kita paham bahwa
terjadinya perilaku belajar pada pihak siswa dan perilaku mengajar pada pihak
guru tidak berlangsung dari satu arah melainkan terjadi secara timbal balik di

8
mana kedua pihak berperan dan berbuat secara aktif di dalam suatu kerangka kerja
dan menggunakan cara berfikir yang seyogyanya dipahami dan disepakati
bersama.

Menurut Dienes dalam Romzah (2006) mengemukakan bahwa konsep-konsep
matematika itu akan lebih berhasil dipelajari bila melalui tahapan tertentu seperti
halnya perkembangan mental

Peaget, bahwa mulai dari tahap awal sampai

dengan tahap akhir berkembang berkelanjutan. Tahapan belajar menurut Dienes
itu ada 6 tahapan secara berurutan, yaitu sebagai berikut:

Dienes mengemukakan bahwa konsep-konsep matematika itu akan lebih berhasil
dipelajari bila melalui tahapan tertentu seperti halnya perkembangan mental
Peaget, bahwa mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir berkembang
berkelanjutan.

Pembelajaran matematika adalah pemberian bantuan kepada siswa untuk
membangun konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan
sendiri melalui proses internalisasi (arahan terbimbing) sehingga konsep atau
prinsip itu terbangun. Pendapat tersebut menandakan bahwa guru dituntut untuk
dapat mengaktifkan siswanya selama pembelajaran berlangsung. Proses
pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru melainkan pada siswa. Guru bukan
mentransfer pengetahuan pada siswa tetapi membantu agar siswa membentuk
sendiri pengetahuannya.

9
Dengan demikian maka

pembelajaran matematika merupakan serangkaian

aktivitas guru dalam memberikan pengajaran terhadap siswa untuk membangun
konsep-konsep dan prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri
melalui proses internalisasi, sehingga konsep atau prinsip itu terbangun dengan
metode atau pendekatan mengajar dan aplikasinya agar dapat meningkatkan
kompetensi dasar dan kemampuan siswa.

Pengertian pembelajaran matematika di sekolah tidak terlepas dari tujuan umum
pembelajaran

matematika. Adapun tujuan

pembelajaran

matematika

di

sekolah dalam Depdiknas (Abidin, 2004: 19) adalah:
a) Kemampuan yang berkaitan dengan matematika dapat digunakan dalam
memecahkan masalah matematika, pelajaran lain, ataupun masalah yang
barkaitan dengan kehidupan nyata.
b) Kemampuan menggunakan matematika sebagai alat komunikasi.
c) Kemampuan menggunakan matematika sebagai cara bernalar yang dapat
dialihgunakan pada setiap keadaan, seperti berpikir kritis, berpikir logis,
berpikir sistematis, bersifat objektif, bersifat jujur, bersifat disiplin dalam
memandang dan menyelesaikan suatu masalah.

C. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang meliputi pesan,
orang, dan peralatan. Menurut Djamarah dan Aswan Zain (2006:120), media
berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari medium yang secara
harfiah media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar. Media merupakan
wahana penyalur informasi belajar atau informasi pesan.

10

a. Fungsi media
Dalam Sadiman ( 2005:17) secara umum media pendidikan mempunyai
fungsi sebagai berkut :
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera
3) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif anak didik.
4) Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan
lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan
materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, mak guru banyak
mengalami kesulitan bilamana semua itu harus diatasi sendiri.

Dengan demikian maka fungsi media pembelajaran sangat penting bagi
anak karena dapat membantu memperjelas pesan yang akan disampaikan.
fungsi media dalam pembelajaran secara rinci adalah sebagai berikut:
Memperjelas penyajian materi (pesan) dalam bentuk visualisasi yang jelas
Memberikan stimulus dan rangsangan kepada siswa untuk belajar secara
aktif Dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar.

b. Langkah-Langkah Penggunaan Media
Inovasi dalam dunia pendidikan menuntut kreatifitas dari guru. Saat ini
media pembelajaran mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dalam
menggunakan media pembelajaran dan efektifitasnya terhadap anak didik
perlu diketahui terlebih dahuluaspek-aspek yang terkait langsung maupun
tak langsung. Menurut Aulia (2013), langkah penggunaan media adalah
sebagai berikut.
1) Membuat rencana pembelajaran dan penentuan media (media gambar
diam)

11
2) Mempelajari bahan/materi yang akan disampaikan. Contoh: gambar
gambar,karikatur,dll.
3) Menyiapkan segala peralatan atau media yang akan digunakan, sehingga
pada saatnya tidak terburu-buru sehingga penyampaian dapat dilakukan
dengan baik. Sebaiknya media gambar ditempatkan dibagian depan dan
dapat dilihat dengan jelas oleh siswa yang duduk dibaris paling belakang.
Selain itu juga dengan variasi yang menarik minat siswa.
4) Menjelaskan kepada siswa tujuan yang akan dicapai
5) Menyiapkan peserta didik kemudian menjelaskan kepada peserta didik apa
yang harus mereka lakukan pada saat pembelajaran
6) Setelah persiapan selesai, baru memulai pembelajaran
7) Menjelasakan setiap bagian-bagian dari media.
8) Setelah penyampaian materi selesai, guru bersama siswa secara bersama
mengulas kembali materi yang telah dipelajari bersama kemudian
menyimpulkan.

Dalam memilih media/alat peraga untuk pembelajaran, guru sebenarnya
tidak hanya cukup mengetahui tentang kegunaan, nilai, serta landasannya,
tetapi juga harus mengetahui bagaimana cara menggunakan media tersebut.

Pada saat kegiatan belajar dengan menggunakan media/alat peraga
berlangsung, hendaknya dijaga agar suasana tetap tenang, Keadaan tenang
tidak berarti siswa harus diam, duduk, dan pasif, yang penting perhatian
siswa tetap terjaga. Bila hendak menggunakan pesawat proyektor yang
memerlukan kegelapan ruangan, usahakan siswa masih dapat menulis,
sehingga masih mungkin membuat catatan yang perlu. Jika dalam proses
pembelajaran guru masih perlu menambahkan penjelasan yang harus ditulis
di papan tulis atau transparansi, maka usahakan agar pembelajaran tidak
terhalang oleh posisi berdiri guru. Di samping itu, guru jangan terlalu lama
membelakangi pelajar, sehingga kelas kacau karena perhatian guru
berkurang. Jika media akan digunakan secara berkelompok, usahakan
setiap kelompok dipantau secara bergiliran. Dengan demikian guru dapat

12
membantu siswa bila mendapat kesulitan. Selain itu ketertiban kelas dapat
terjaga

(antar

siswa/kelompoktidak

saling

mengganggu).

Selama

penggunaan media berlangsung dapat diselingi pertanyaan , meminta siswa
melakukan sesuatu misalnya menunjukkan gambar, mengerjakan soal, atau
merumuskan sesuatu.

Penerapan pembelajaran menggunakan media perlu tahapan evaluasi di
akhir pembelajaran. Tahap ini merupakan tahap penyajian apakah tujuan
pembelajaran telah tercapai, selain untuk memantapkan pemahaman materi
yang disampaikan melalui media/alat peraga. Untuk itu perlu disediakan tes
yang harus dikerjakan oleh pembelajar sebagai umpan balik. Apabila tujuan
belum tercapai, guru perlu mengulangi sajian media/alat peraga
pembelajaran tersebut.

D. Media KIT Matematika

d.1 Pengertian media KIT
Proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dan
siswa. Proses komunikasi tersebut harus berjalan searah yaitu supaya
proses belajar mengajar dapat tersampaikan dengan baik. Pembelajaran
matematika merupakan pembelajaran yang teramat sulit dipahami oleh
sebagian siswa. Oleh sebab itu butuh media untuk mengkomunikasikan
apa yag akan disampaiakn didalam proses belajar matematika.

13
Komunikasi yang baik untuk beljar matematika adalah salah satunya
dengan menggunakan KIT matematika.

KIT matematika dapat

menjelaskan keabstrakan matematika. Alasan KIT matematika termasuk
kedalam penyampaian materi pembelajaran adalah sebagai berikut dikutip
dari Unknown (2012).
1. dapat meragakan konsep.
Media yang baik adalah media yang mampu meragakan konsep yang
abstrak ke yang konkret.
2. memudahkan pemahaman
sebuah media harus mampu mebantu siswauntuk memahami suatu
materi matematika
3. mudah digunakan
hal ini agar siswa juga mampu menggunakan media dengan baik

d.2 fungsi KIT
dalam setiap proses pembelajaran penggunaan KIT matematika sebaiknya
para pengajar mampu menempatkan funsi dari KIT sbagai media belajar.
Agar pembelajaran berjalan efektif dan efisien. Berikut merupakan fungsi
dari KIT pada proses pembelajaran.
1. Untuk meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran
2. Untuk penekanan pada pembelajaran-pembelajaran interaktif
3. Untuk mengembangkan program pengembangan sumber dayaa
manusia
4. Untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih bermutu
5. Untuk memenuhi tujuan pembangunan masyarakat, ekonomi, dan
teknik di Indonesia

14
6. Untuk membantu guru, mempermudah persiapan pengajaran dan
memperbaiki mutu proses belajar mengajar di kelas didasarkan
pada kurikulum.

Dengan demikian penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi
pencapaian pembelajaran sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian isi pesan pembelajaran. Secara umum
media mempunyai kegunaan:
1.

memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2.

mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

3.

menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.

4.

memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.

5.

memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman &
menimbulkan persepsi yang sama.

Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan
oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan. Media pembelajaran yang tepat guna dalam
penggunaan diharapkan mampu menyampaikan pesan pembelajaran
sesungguhnya.

15
d.3 langkah-langkah penggunaan KIT
Untuk

menggunakan

media/alat

peraga,

seharusnya

dilakukan

perencanaan yang sistematik. Perlu diingat pula bahwa media/alat peraga
pembelajaran digunakan bila media/alat peraga itu mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan. Langkah-langkah
penting dalam penggunaan media/alat peraga yaitu sebagai berikut:
a)

Persiapan sebelum penggunaan media/alat peraga.

Langkah awal penggunaan media/alat peraga pembelajaran adalah
membuat persiapan sebaik-baiknya dengan cara berikut:
b)

Pelaksanaan penggunaan media/alat peraga

Pada saat kegiatan belajar dengan menggunakan media/alat peraga
berlangsung, hendaknya dijaga agar suasana tetap tenang, Keadaan
tenang tidak berarti siswa harus diam, duduk, dan pasif, yang penting
perhatian siswa tetap terjaga. Bila hendak menggunakan pesawat
proyektor yang memerlukan kegelapan ruangan, usahakan siswa masih
dapat menulis, sehingga masih mungkin membuat catatan yang perlu.
Jika dalam proses pembelajaran guru masih perlu menambahkan
penjelasan yang harus ditulis di papan tulis atau transparansi, maka
usahakan agar pembelajaran tidak terhalang oleh posisi berdiri guru.
Di samping itu, guru jangan terlalu lama membelakangi pelajar,
sehingga kelas kacau karena perhatian guru berkurang. Jika media
akan digunakan secara berkelompok, usahakan setiap kelompok
dipantau secara bergiliran. Dengan demikian guru dapat membantu
siswa bila mendapat kesulitan. Selain itu ketertiban kelas dapat terjaga

16
(antar siswa/kelompoktidak saling mengganggu). Selama penggunaan
media berlangsung dapat diselingi pertanyaan , meminta siswa
melakukan sesuatu misalnya menunjukkan gambar, mengerjakan soal,
atau merusmuskan sesuatu.
c)

Evaluasi

Tahap ini merupakan tahap penyajian apakah tujuan pembelajaran
telah tercapai, selain untuk memantapkan pemahaman materi yang
disampaikan melalui media/alat peraga. Untuk itu perlu disediakan tes
yang harus dikerjakan oleh pembelajar sebagai umpan balik. Apabila
tujuan belum tercapai, guru perlu mengulangi sajian media/alat peraga
pembelajaran tersebut.
d)

Tindak lanjut

Dari umpan balik yang diperoleh, guru dapat meminta siswa untuk
memperdalam sajian dengan berbagai macam cara, misalnya diskusi
tentang hasil tes, mempelajarai referensi, membuat rangkuman,
melakukan suatu percobaan, observasi, dan sebagainya.

E. Kerangka Pikir

Hasil belajar merupakan sesuatu yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran. Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, guru harus
berusaha menciptakan suasana kelas yang kondusif, sehingga siswa merasa
senang belajar, kemudian guru harus mengaktifkan siswanya dalam proses
pembelajaran di kelas. Untuk mengaktifkan siswa, usaha yang dilakukan guru

17
adalah memberikan kesempatan belajar kepada siswanya sehingga proses
pembelajarannya tidak didominasi oleh guru. Guru harus membuat inovasi model
pembelajaran yang tidak membuat siswa jenuh. Salah satu metode pembelajaran
yang membuat siswa tidak jenuh adalah Pembelajaran menggunakan media.

Pada pembelajaran menggunakan media siswa diarahkan ke dalam kerja
kelompok siswa dalam satu kelas di bagi menjadi 4 atau 5 kelompok. Dalam
belajar IPS, metode kerja kelompok dapat membangun aktivitas dan hasil belajar
siswa.

Pembelajaran menggunakan media

banyak melibatkan siswa dalam proses

pembelajaran sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Guru
hanya sebagai fasilitator yang berusaha menciptakan situasi belajar yang kondusif
dimana siswa dapat merasa nyaman dalam proses pembelajaran. Siswa akan lebih
aktif dalam pembelajaran karena siswa lebih mendominasi pelajaran. Melalui
pembelajaran menggunakan media menjadikan aktivitas dan hasil belajar siswa
SDN 3 Negara Ratu dapat di tingkatkan.

18

Kondisi Awal

Kondisi akhir

Tindakan

Siklus III

Siklus 1

Siklus II

Guru peneliti

Guru peneliti
Guru menggunakan media
KIT matematika

Guru peneliti
Guru menggunakan media
KIT matematika

Siswa
Menyimak demontrasi
peragaan guru

Siswa
Menggunakan media KIT
Matematika

belum menggunakan
media gambar

Siswa
menyimak penjelasan
guru

Hasil belajar
kurang baik

Hasil belajar
Terjadi peningkatn hasl
belajar

Hasil belajar
Baik

Gambar 1. Gambar kerangka pikir penelitian

G. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika pembelajaran dilaksanakan
dengan menggunakan media maka hasil belajar
SDN 3 Negara ratu dapat meningkat.

matematika siswa kelas V

19

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah
Penelitian Tindakan kelas dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action
Research (CAR) yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk
mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas
tersebut.

Wardhani (2007 : 13) menungkapkan penelitian tindakan kelas adalah penelitian
yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
menjadi meningkat. Secara garis besar terdapat empat tahapan penelitian tindkan
kelas yaitu perencanaa, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Arikunto (2006
:16).

B. Seting Penelitian

1.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas 5 SDN 3 Negara Ratu.

20
2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian

dilakukan di SD Negeri 3 Negara Ratu Kecamatan Natar

Kabupaten Lampung Selatan mata pelajaran Matematika. Penelitian ini di
lakukan pada tahun pelajaran 2013/2014.

3. Objek Penelitian

Objek

penelitian adalah

penggunaaan media

dalam pembelajaran

matematika.

C. Prosedur Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari 4
tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
1. Perencanaan
Perbaikan pembelajaran akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Namun jika
dalam siklus pertama indikator dan hasil belajar telah tercapai, maka
kegiatan perbaikan akan dihentikan pada siklus I. Jika pada siklus ke I
indikator dan hasil belajar belum tercapai, maka akan dilanjutkan pada
siklus ke II. Siklus lanjutan direncanakan berdasarkan evaluasi dan refleksi
siklus sebelumnya untuk mendapatkan tujuan pembelajaran yang lebih baik.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan dilakukan mengacu pada perencanaan yang telah
dibuat meliputi : waktu (pada jam pelajaran Matematika), tempat (di dalam

21
kelas), pelaksana(guru peneliti dibantu dengan teman sejawat) substansi
tindakan (mengacu pada RPP yang telah disusun).
3. Pengamatan / Observasi
Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan pada setiap siklus.
Observasi dilakukan oleh observator dengan berpedoman pada instrumen
observasi. Hasil observasi akan di analisis dan dilakukan refleksi untuk
menentukan perencanaan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan berdasarkan penilaian kinerja guru, aktivitas siswa, dan
hasil belajar siswa. Keberhasilan tindakan yang dilakukan sangat
dipengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan rencana tindakan yang
disusun. Dengan demikian penilaian kinerja guru akan berfungsi sebagai
pedoman untuk melakukan refleksi.

Dapat digambarkan prosedur penelitian tindakan kelas ini sebagai suatu
siklus yang tidak terputus disesuaikan dengan kebutuhan. Siklus penelitian
banyaknya tidak direncanakan oleh peneliti, tetapi banyaknya siklus
tergantung pada telah tercapai atau belum tujuan dari penelitian dimaksud.
Jika satu siklus belum secara signifikan meningkatkan aktivitas belajar siswa
maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya. Hal ini dapat digambarkan
dalam bagan sebagai berikut:

22
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
PERENCANAAN

REFLEKSI

SIKLUS I

PELAKSANAAN

PENGAMATAN

PERENCANAAN

REFLEKSI

SIKLUS 2

PELAKSANAAN

PENGAMATAN

DAN SETERUSNYA

Sumber: Arikunto, et.al (2008: 16)

C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan ada dua macam yaitu:
1.

Non-Tes
Metode pengumpulan data non-tes yang digunakan ada dua macam yaitu:

a) Metode Interview

23
Metode interview atau sering juga disebut dengan wawancara ialah Tanya
jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan tujuan
penelitian.

Peneliti berusaha memperoleh masukan dan informasi dari teman sejawat
tentang masalah yang timbul dari kegiatan pembelajaran terutama dalam
mata pelajaran Matematika. Maka sangatlah penting memahami psikologi
dari subjek dari penelitian dalam hal ini siswa kelas Va SD Negeri 3 Negara
Ratu Kecamatan Natar Kabupaten lampung Selatan Propinsi Lampung Tahun
Pelajaran 2013/2014.

b) Metode Observasi
Dalam penelitian ini peneliti mengamati serta mencatat secara sistematis
terhadap objek yang diteliti dengan menggunakan metode observasi. Metode
ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan data tentang keadaan SD Negeri 3
Negara Ratu Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan provinsi
Lampung, observasi juga dilakukan untuk mengamati dan mencatat aktivitas
belajar siswa dan guru selama pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas,
selama proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media. Dalam hal
ini peneliti dibantu oleh beberapa orang teman sejawat yang telah
berpengalaman dan berpendidikan sarjana.
2. Tes
Teknik tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa setiap siklus
dalam penelitian tindakan kelas ini. Alat yang digunakan untuk mendapatkan

24
data hasil belajar siswa adalah soal ulangan harian yang sesuai dengan RPP
yang diberikan dalam PTK ini.

D. Alat Pengumpul Data
1. Lembar observasi kinerja guru
2. Lembar tes ulangan harian

E. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisa data-data yang telah terkumpul, maka peneliti menggunakan
teknik analisa data kuantitatif. Data yang bersifat kuantitatif, analisa dilakukan
dalam bentuk penyajian tabel-tabel yang memuat angka-angka seperti frekuensi,
jumlah serta presentasenya dengan menggunakan table distribusi frekuensi.
Analisa data kuantitatif ini digunakan untuk menganalisa data hasil belajar siswa
kelas Va SD Negeri 3 Negara Ratu Kecamatan Natar Kabupaten lampung Selatan
Propinsi Lampung dengan rumus sebagai berikut:
X

= ∑ Xi
N

Keterangan : X = Nilai rataan kelas ; ∑ Xi = Jumlah nilai tes seluruh siswa
N

= Jumlah siswa

F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini adalah Adanya
peningkatan hasil belajar Matematika minimal 60% siswa telah mencapai
KKM.

33

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Simpulan pada penelitian ini adalah :
Hasil belajar siswa dari siklus ke siklus. Nilai rata-rata hasil belajar siswa
pada siklus I sebesar 48.28 dengan kategori ”kurang baik ”. Pada siklus II
mengalami peningkatan menjadi 63.28 dengan kategori ”cukup baik ”.
Pada siklus III mengalami peningkatan menjadi 71 dengan kategori ” baik
”.

Berdasarkan data tersebut aktivitas pembelajaran matematika

menggunakan media pembelajaran mengalami peningkatan.

B. Saran

Berdasarkan hasil refleksi siklus I, siklus II, dan siklus III maka saran-saran
untuk penelitian selanjutnya atau pembelajaran matematika adalah.
1. Bagi Guru
a)

proses pembelajaran difokuskan terlebih dahulu pada aktivitas
siswa di dalam kegiatan di kelas.

b)

Memberi teguran yang tegas kepada siswa yang tidak focus atau
kurang dalam aktivitas pembelajaran.

2. Bagi Peneliti

34
Sebagai referensi pemecahan masalah pembelajaran yang di hadapi
oleh para calon peneliti.
3. Bagi Sekolah
Penerapan pembelajaran menggunakan media sebelum menyiapkan
pembelajaran sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan pada
proses pembelajaran mudah didapat di lingkungan sekitar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. (2004). Pentingnya Pemahaman Konseptual dan Prosedural
dalam Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Malang: FKIP Universitas Islam Malang. [Online]. Tersedia:
http://matuniSMK.
blogspot.com/2012/05/pemahaman-konseptual-danprosedural.html. [28 Februari 2014]
Arikunto, Suharmi. 2004. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara.
Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian tindakan kelas. Bumi aksara. Jakarta
Arsyad, 2002. Pengertian Media. (http://elearning.unesa.ac.id/tag/media-adalah)
Di akses pada 28 Februari 2014.
Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Pendekatan Kontekstual, Jakarta
Dimyati dan Mudjiono, (1999), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Omar. (2006), Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara
Moedjiono dan Dimyati, Moh. (1993). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta.
Depdikbud, Ditjen Dikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Munadi, Yudhi,dan Muhofir. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan
Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.
Romzah , Faizur. 2006. Penggunaan Alat Peraga Pada Pengajaran Matematika
Pokok Bahasan Pecahan Kelas III SD. Semarang. Universitas Negeri
Semarang
Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Soemanto. 1998. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta

Sihkabuden ,Setyosari, & Punaji. 2005. Media Pembelajaran. Malang. Elang
Mas.
Unknown. 2012. Media Pembelajaran Matematika. http.feryferdiansya16
.blogspot. com. di akses pada 24 juli 2014.
Whardani. 2007. Penelitian tindakan kelas. Universitas terbuka. Jakarta
.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 42

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 KUTA DALOM KECAMATAN WAY LIMA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 76

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU SOAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 SUKADADI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 66

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 27 82

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KIT MATEMATIKA PADA SISWA KELAS 5 SDN 3 NEGARA RATU KECAMATAN NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

3 20 82

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KIT MATEMATIKA PADA SISWA KELAS 5 SDN 3 NEGARA RATU KECAMATAN NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 11 82

JUDUL: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KIT MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 3 NEGARA RATU KECAMATAN NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 43

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KIT MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 3 NEGARA RATU KECAMATAN NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 10

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS V SDN 3 WIYONO KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 32

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN BATURAJA KECAMATAN WAY LIMA KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 64