214
2.1. Keper cayaan
Kemampuan ber asosiasi menjadi modal yang sangat penting bagi kehidupan ekonomi dan aspek eksist ensi sosial yang lain. Akan t et api,
kemampuan ini sangat t er gant ung pada sesuat u kondisi di mana komunit as it u mau saling ber bagi unt uk mencar i t it ik t emu nor ma-nor ma dan nilai-
nilai ber sama. Jika t it ik t emu et is-nor mat if ini dit emukan, maka pada gilir annya
kepentingan-kepent ingan individual
akan t unduk
pada kepent ingan-kepentingan komunit as kelompok. Nilai-nilai ber sama ini akan
bangkit apa yang disebut keper cayaan Fukuyama, 2007: 13. Fukuyama 2002: 24 mendefinisikan keper cayaan yait u nor ma-
nor ma kooper at if seper t i kejujur an dan kesediaan unt uk menolong yang bisa dibagi-bagi ant ar a kelompok-kelompok t er bat as masyar akat dan bukan
dengan yang lainnya dar i masyar akat at au dengan lainnya dalam masyar akat yang sama. Jika par a anggot a kelompok it u menghar apkan
bahw a anggot a-anggot anya yang lain akan ber per ilaku jujur dan t er per caya, maka mer eka akan saling memper cayai. Fukuyama 2002: 72 mengat akan
bahw a keper cayaan adalah efek samping yang sangat pent ing dar i nor ma- nor ma sosial yang kooper at if yang memunculkan social capit al. Jika
masyar akat bisa di andalkan unt uk t et ap menjaga komit men, nor ma-nor ma saling menolong yang t er hor mat , dan menghindar i per ilaku opor t unist ik,
maka ber bagai kelompok akan t er bent uk secar a lebih cepat , dan kelompok yang t er bent uk it u akan mampu mencapai t ujuan-t ujuan ber sama secar a
lebih efisien.
2.2. Jar ingan sosial
Jar ingan sosial mer upakan suat u jar ingan t ipe khusus, di mana ikat an yang menghubungkan sat u t it ik ke tit ik lain dalam jar ingan adalah
215
hubungan sosial Ruddy Agusyant o, 2007: 13. Sedangkan, Fukuyama 2002: 324 mendefinisikan jar ingan sebagai sekelompok agen-agen
individual yang ber bagi nor ma-nor ma at au nilai-nilai infor mal melampaui nilai-nilai at au nor ma-nor ma yang pent ing unt uk tr ansaksi-t r ansaksi pasar
biasa. Jar ingan member ikan dasar bagi kohesi sosial kar ena mendor ong or ang beker ja sama sat u sama lain dan t idak sekedar dengan or ang yang
mer eka kenal secar a langsung unt uk memper oleh manfaat t imbal balik Field, 2010: 18.
“Social capit al is defi ned as r esour ces embedded in one’s social net w or ks. Resour ces, t hat can be accessed or mobilized t hr ough t ies i n
t he net w or ks”Modal sosial didefinisikan sebagai sumber daya yang t er t anam dalam jar ingan-jar ingan sosial seseor ang, sumber daya
dapat diakses at au dimobilisasi melalui hubungan dalam jar ingan- jar ingan.
Fukuyama 2002: 332 menjelaskan bahw a melalui hubungan per sahabat an at au per t emanan pun, dapat dicipt akan jar ingan yang
member ikan salur an-salur an alt er nat if bagi alir an infor masi dan ke dalam sebuah or ganisasi. Jar ingan dengan keper cayaan t inggi akan ber fungsi lebih
baik dan lebih mudah dar ipada dalam jar ingan dengan keper cayaan r endah Field, 2010: 103. Individu yang mengalami pengkhianat an dar i mit r a
dekat akan menget ahui bet apa sulit menjalin ker ja sama t anpa dilandasi keper cayaan.
Pr oses unt uk pembent ukan jar ingan sosial adalah dengan t er jadinya sebuah komunukasi. Jar ingan dibangun at as simpul yang ada yait u per an
modal sosial ant ar a pengusaha Tahu Ser asi, Kelompok Usaha Ber sama dan pedagang t ahu ser asi di Bandungan, Kabupat en Semar ang dengan
memper luas jar ingan sosial dengan ber komunikasi.
216
2.3. Nor ma Sosial