Populasi Sampel Populasi dan Sampel Penelitian

43 7. Blangko atau alat tulis 8. Testor: 3 orang 1. Memanggil testee, 2. Mengukur, 3. Pencatat hasil Pelaksanaan: Testee berada di dalam lapangan bulutangkis,shuttlecock dipukul atau dilambungkan oleh petugas dan diarahkan ke testee untuk dipukul atau di jumping smash yang diarahkan kedalam sasaran smash yang sudah ditandai.Testee diberi kesempatan 20 kali jumping smash dengan cara 10 kali jumping smash sebelah kanan dan 10 kali jumping smash sebelah kiri yang dilakukan secara bersamaan. c. Penilaian 1. Testee melakukan pukulan smash setelah diberi umpan oleh pengumpan dengan service forehand panjang. 2. Setelah menerima umpan, testee melakukan pukulan jumping smash di arahkan ke daerah sasaran kanan atau kiri, karena untuk daerah sasaran mempunyai nilai sama. 3. Hasil pukulan jumping smash yang jatuh didaerah sasaran atau diatas garis belakang area long service line for single, dianggap sah dan mendapat nilai 5 lima, sedangkan untuk pukulan yang jatuh di luar daerah sasaran mendapat nilai 0, dengan catatan sebagai berikut : 44 1 Bila shuttlecock jatuh pada garis samping untuk tunggal atau sideline for single pada jarak 1,98 m dari net dengan lebar 35 cm, maka skor yang diperoleh 1 satu. 2 Bila shuttlecock jatuh pada service court right atau left pada jarak 1,32 m dari short service line, maka skor yang diperoleh 2 dua. 3 Bila shuttlecock jatuh pada service court pada jarak 1,32 m sampai 2,64 m, maka skor yang diperoleh 3 tiga. 4 Bila shuttlecock jatuh pada service court pada jarak 2,64 m sampai 3,96 m, maka skor yang diperoleh 4 empat. 5 Bila shuttlecock jatuh pada also long service line for single, maka skor yang diperoleh 5 lima. 4. Bila pengumpan dalam menyajikan bola baik, sedangkan testeetidak memukul maka dianggap telah melakukan pukulan dan mendapat nilai 0 nol. 5. Jika umpan lambungan shuttlecock tidak baik, siswa diperbolehkan tidak memukul dan haknya tidak dikurangi. 6. Kesempatan melakukan sebanyak 20 kali pukulan, dengan cara 10 kali dari kanan dan 10 kali dari sebelah kiri. Untuk lebih jelasnya penilaian hasil pukulan jumping smash dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN KNEE TUCK JUMP DENGAN STRETCHING DAN TANPA STRETCHING TERHADAP TINGGI JUMPING SMASH PADA ATLIT BULUTANGKIS DI KLATEN.

1 3 9

PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PUKULAN SMASH SISWA DI SEKOLAH BULUTANGKIS MANUNGGAL BANTUL YOGYAKARTA.

6 75 119

PERBEDAAN KETEPATAN OVERHEAD SMASH SILANG POSISI GENAP DAN OVERHEAD SMASH SILANG POSISI GANJIL DI SEKOLAH BULUTANGKIS NITIKAN YOGYAKARTA PADA USIA 12-15 TAHUN.

0 0 78

PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP KETEPATAN SERVIS FOREHAND PANJANG DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PEMAIN USIA 12-15 TAHUN DI SEKOLAH BULUTANGKIS GIWANGAN YOGYAKARTA.

0 11 120

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KETEPATAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS SISWA SEKOLAH BULUTANGKIS MATARAM RAYA SLEMAN.

8 44 105

PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PUKULAN SERVIS PENDEK PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA.

0 4 112

HUBUNGAN ANTARA KETEPATAN MELEMPAR BOLA DENGAN KEMAMPUAN SMASH SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER PERMAINAN BULUTANGKIS SEKOLAH DASAR NEGERI TANJUNGTIRTO 1 KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN.

0 1 76

PERBEDAAN KETEPATAN JUMPING SMASH LURUS DAN JUMPING SMASH SILANG DALAM KETERAMPILAN BULUTANGKIS PADA SEKOLAH BULUTANGKIS PB.MUTIARA WONOSOBO 2014.

0 1 70

KETEPATAN PUKULAN SMASH BULUTANGKIS PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS PUTRA DI SMP NEGERI 13 YOGYAKARTA.

0 0 65

Pengaruh Latihan Pliometrik Terhadap Ketepatan Jumping Smash Bulutangkis UKO UNP - Universitas Negeri Padang Repository

0 1 64