9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teoritis
1. Pembelajaran Matematika di SMP
Menurut Fontana Erman Suherman,dkk., 2003:7 belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari
pengalaman. Pendapat tersebut diperkuat oleh Muhibbin Syah 2002:92 yang mengungkapkan bahwa belajar merupakan tahapan perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif. Pendapat lain mengenai belajar yaitu merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diwujudkan dengan
perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen karena
adanya interaksi
individu dengan
lingkungannya Sugihartono,dkk., 2013:74. Dari beberapa pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu yang relatif permanen karena adanya interaksi yang melibatkan
proses kognitif antara individu tersebut dengan lingkungannya. Pembelajaran menurut Oemar Hamalik 2005:61 adalah upaya
mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi siswa. Sedangkan menurut Sugihartono,dkk. 2013:81 pembelajaran adalah
suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan
10 sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat
melakukan kegiatan belajar secara efeketif dan efisien serta dengan hasil optimal. Jadi pembelajaran adalah suatu usaha secara sadar untuk
mengembangkan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan siswa dengan mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan yang mendukung
siswa dapat belajar. Pembelajaran pada jenjang Sekolah Menengah Pertama SMP
meliputi beberapa mata pelajaran, salah satunya yaitu matematika. Matematika menurut James dan James Erman Suherman,dkk., 2003:16
yaitu ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep- konsep yang saling berhubungan dengan jumlah banyak yang
diklasifikasikan ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Pendapat lain mengenai matematika yaitu matematika bukan pengetahuan
yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, namun fungsi matematika yaitu untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai
permasalahan sosial, ekonomi, dan alam Kline dalam Erman Suherman,dkk., 2003:17.
Berdasarkan pengertian mengenai pembelajaran dan matematika yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika
adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui kegiatan belajar mengenai
logika mengenai bentuk, susunan, besaran, serta konsep-konsep. Hal
11 tersebut dilakuan dengan mengorganisasi dan menciptakan sistem
lingkungan yang memungkinkan siswa belajar. Menurut teori perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Jean
Piaget Rita Eka Izzaty,dkk., 2008:34-35 siswa SMP yaitu usia 12-15 tahun berada pada peralihan dari tahap operasional konkrit ke tahap
operasional formal. Pada tahap ini, siswa sudah mulai mampu berpikir secara konseptual dan juga hipotesis namun juga masih membatasi
pemikirannya pada benda-benda dan kejadian yang akrab dengan siswa. Oleh karena itu, pembelajaran matematika haruslah memperhatikan
karakteristik tersebut.
2. Perangkat Pembelajaran