2. Penghitungan PDRB atas dasar harga konstan dapat dilakukan secara:
a. Revaluasi yaitu mengalikan kuantum tahun berjalan dengan harga tahun
dasar. Menyangkut biaya antara karena komponennya sangat banyak maka penghitungannya dilakukan dengan cara perkalian output pada
masing-masing tahun dengan ratio tetap biaya antara. b.
Ekstrapolasi yaitu dengan mengalikan nilai tambah pada tahun dasar dengan indeks produksi sebagai ekstrapolator.
c. Deflasi yaitu membagi nilai tambah atas dasar harga berlaku masing-
masing tahun dengan indeks harga sebagai deflator. d.
Deflasi berganda yaitu yang dideflasi adalah output dan biaya antara, sedangkan nilai tambahnya diperoleh dari selisih antara output dan biaya
antara hasil deflasi tersebut.
3. Tingkat Inflasi
Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang menarik untuk dibahas, terutama berkaitan dengan dampaknya yang cukup luas terhadap makro ekonomi
seperti pertumbuhan ekonomi, kemerosotan daya beli, tingkat bunga dan tingkat kesejahteraan. Tingkat harga merupakan opportunity cost bagi masyarakat dalam
memegang asset finansial, semakin tinggi perubahan tingkat harga maka akan semakin tinggi pula opportunity cost untuk memegang asset finansial. Artinya,
jika tingkat harga tetap tinggi, masyarakat akan merasa beruntung jika memegang asset dalam bentuk riil seperti tanah atau bangunan daripada dalam bentuk uang.
Universitas Sumatera Utara
Macam-macam inflasi Susanti, Ikhsan danWidyanti, 2000: 1.
Inflasi sebagai akibat kebijakan, yaitu inflasi yang disebabkan oleh kebijakan ekspansi moneter yang juga bisa merefleksikan defisit anggaran yang
berlebihan dan cara pembiayaannya. 2.
Cost Push Inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya-biaya yang bisa terjadi walaupun pada saat tingkat pengangguran tinggi dan tingkat
penggunaan kapasitas produksi rendah. Karena upah biasa merupakan komponen yang penting dalam biaya produksi, kenaikan upah yang tidak
sejalan dengan kenaikan produktivitas akan menyebabkan proses terjadinya inflasi.
3. Demand Pull Inflation, yaitu inflasi yang disebabkan oleh permintaan agregat
yang berlebihan yang mendorong kenaikan tingkat harga umum. Pendorong kenaikan permintaan agregat dapat berasal dari goncangan internal maupun
eksternal tetapi umumnya berasal dari kebijakan ekspansi moneter atau fiskal yang berlebihan.
Pengertian dari inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang- barang secara terus menerus. Ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam
barang itu naik dengan persentase yang sama. Yang penting terdapat kenaikan harga umum barang secara terus menerus selama satu periode tertentu. Kenaikan
harga yang terjadi hanya sekali saja meskipun dengan persentase yang cukup besar bukanlah merupakan inflasi.
Menurut Nopirin 2000 Laju inflasi dapat berbeda antara satu negara dengan Negara lain atau dalam satu Negara untuk waktu yang berbeda. Atas dasar
besarnya laju infalsi dibagi kedalam tiga kategori yakni : 1 Inflasi merayap
Universitas Sumatera Utara
creeping inflation ditandai dengan laju inflasi yang rendah kurang dari 10 per tahun dan kenaikan harga barangjasa berjalan secara lambat dengan persentase
kecil serta dalam jangka waktu yang relative lama. 2 Inflasi menengah galooping inflation ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar biasanya
double digit dan berjalan dalam waktu yang relative pendek serta mempunyai sifat akselerasi. Artinya harga-harga minggubulan ini lebih tinggi dari minggu
bulan lalu dan seterusnya. Efeknya terhadap pertumbuhan perekonomian lebih besar daripada creeping inflation. 3 Inflasi tinggi hyper Inflation merupakan
inflasi yang paling parah akibatnya. Harga-harga naik sampai 5 atau 6 kali. Masyarakat tidak lagi berkepentingan untuk menyimpan uang. Nilai uang merosot
dengan tajam sehingga ingin ditukarkan dengan barang. Biasanya keadaan ini timbul apabila pemerintah mengalami defisit anggaran belanja misalnya
ditimbulkan oleh adanya perang yang dibelanjai dengan mencetak uang.
4. Tingkat Suku Bunga