Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id analisa, foto proses konseling dan lain-lain yang mendukung proses penelitian. Tabel 1.1 Jenis Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data No Jenis Data Sumber Data TPD 1 a. Identitas klien b. Usia klien c. Pekerjaan klien d. Problem dan gejala yang dialami e. Proses konseling Klien W+O 2 a. Identitas Konselor b. Pendidikan Konselor Konselor W+O 3 a. Pengenalan klien terhadap pasangan b. Penerimaan klien terhadap pasangan c. Pemahaman klien terhadap pasangan Klien W+O 4 a. Calon suami b. Ekspresi calon istri c. Ruang Lingkup basahan Foto Praktik Lapangan D Keterangan: TPD : Teknik Pengumpulan Data D : Dokumentasi O : Observasi W : Wawancara digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 5. Tahap-tahap penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua tahap, yaitu: a. Tahap Persiapan Penelitian Pertama peneliti akan membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan dimensi kebermaknaan hidup sesuai dengan permasalahan yang dihadapi subjek. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan pertanyaan mendasar yang nantinya akan berkembang dalam wawancara, pedoman wawancara yang telah disusun, ditunjukan kepada yang lebih ahli dalam hal ini adalah pembimbing penelitian untuk mendapat masukan mengenai isi pedoman wawancarara. Setelah mendapat masukan dan koreksi dari pembimbing, peneliti membuat perbaikan terhadap pedoman wawancara dan mempersiapkan diri untuk melakukan wawancara. Tahap persiapan selanjutnya adalah peneliti membuat pedoman observasi yang disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama wawancara dan observasi terhadap lingkungan atau setting wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan pencatatan langsung yang dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi. Namun apabila tidak memungkinkan maka peneliti sesegera mungkin mencatatnya setelah wawancara selesai Peneliti selanjutnya mencari subjek yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian. Untuk itu sebelum wawancara dilaksanakan peneliti akan bertanya kepada subjek tentang kesiapanya untuk diwawancarai. Setelah digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id subjek bersedia untuk diwawancarai, peneliti membuat kesepakatan dengan subjek tersebut mengenai waktu dan temapat untuk melakukan wawancara. b. Tahap pelaksanaan penelitiaan Peneliti membuat kesepakatan dengan subjek mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara berdasarkan pedoman yang dibuat. Setelah wawancara dilakukan, peneliti memindahakan hasil rekaman berdasarkan wawancara dalam bentuk verbal tim tertulis. Selanjutnya peneliti melakukan analisis data dan interprestasi. 6. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data di lapangan model Miles dan Huberman. Analisis ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu 43 . Langkah-langkah analisis dalam model ini adalah sebagai berikut; a. Reduksi DataData Reduction Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. 43 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R D, hal.246 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id b. Penyajian Data Data Display Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data biasanya dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan tes yang bersifat naratif. c. Concluion DrawingVerification Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukan masih bersifat sementara tentatif, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. 7. Teknik Keabsahan data Teknik keabsahan data merupakan faktor yang menentukan dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang valid, maka dalam penelitian ini peneliti memakai keabsahan data sebagai berikut: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id a. Ketekunan pengamatan Ketekunan pengamatan bermaksut mencari atau menemukan ciri-ciri atau unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang dicari dan kemudian memusatkan pada hal-hal tersebut secara rinci sampai pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh factor yang ditelaah sudah dipahami dengan cara yang biasa. Untuk kepentingan itu peniliti disini dituntut mampu menguraikan secara rinci bagaimana proses penemuan secara tentatif dan penelaahan secara rinci tersebut dapat dilakukan. b. Triangulasi Triangulasi yakni teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, triangulsai dibedakan menjadi empat macam yakni; menurut Patton dalam Sulistiany 1999 triangulasi Sebagai teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan, yaitu : 44 1. Triangulasi data Menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. 44 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R D, hal. 24. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2. Triangulasi Pengamat Adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data. Dalam penelitian ini, dosen pembimbing bertindak Sebagai pengamat expert judgement yang memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data. 3. Triangulasi Teori Penggunaan berbagai teori yang berlaianan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memasuki syarat. Pada penelitian ini, berbagai teori akan dijelaskan pada bab II untuk dipergunakan dan menguji terkumpulnya data tersebut. 4. Triangulasi metode Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancara dilakukan. G. Sistematika Pembahasan Dalam pembahasan ini penulis membuat sistematika pembahasan yang terdiri dari lima bab, dengan susunan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini membahas tentang Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian, Defini Konsep, Metode penelitian, serta Sistematika pembahasan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Bab II Tinjauan Pustaka. Dalam bab ini membahas tentang Kajian Teoritik yang dijelaskan dari beberapa referensi untuk menelaah objek kajian yang dikaji, pembahasannya meliputi: Bimbingan dan Konseling Islam, terdiri dari: Pengertian Bimbingan dan Konseling Islam, Tujuan Bimbingan dan Konseling Islam, Fungsi Bimbingan dan Konseling Islam, Prinsip Bimbingan dan Konseling Islam, langkah-langkah Bimbingan dan Konseling Islam, Unsur-unsur Bimbingan dan Konseling Islam. Face Reading, meliputi pengertian Face Reading, Sejarah Face Reading, Mengenali Bentuk Wajah, Intrumentasi dalam Pembacaan Face Reading, Mengenal Karakter dari Face Reading, Memahami Karakter dari Face Reading. Penerimaan Diri Self Acceptance meliputi: Pengertian Penerimaan Diri Self Acceptance, Pembagian Penerimaan Diri Self Acceptance. Serta Penelitian Terdahulu yang Relevan. Bab III Penyajian Data. Berisikan tentang kondisi objek yang dikaji, lokasi penelitian, subek penelitian, jenis sumber data, tahap-tahap penelitian, instrumen pengumpulan data, analisa data, prosedur. Bab IV Analisa Data. Pada bab ini memaparkan tentang analisa data dari faktor-faktor, dampak, proses serta hasil pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dan berisi penyajian data uji coba, analisa data. Bab V Penutup. Bab terakhir yang membahas hasil penelitian dan saran pengembangan produk lebih lanjut. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM,

FACE READING, SELF ACCEPTANCE

A. Kajian Teoritik

1. Bimbingan dan Konseling Islam a. Pengertian Bimbingan dan Konseling Islam Bimbingan dan Konseling Islam adalah suatu proses pemberian bantuan kepada klien yang berupa informasi yang bersifat prefentif sehingga klien dapat memahami dirinya dan dapat mengenali lingkungannya. 45 Menurut Komarudin, Konseling Islam adalah proses pemberian bantuan yang berlandaskan Al- Qur’an dan Hadits, untuk menjadi penerang bagi seluruh umat manusia. Guna mengantarkan manusia kepada kebahagian lahir batin dunia dan akhirat. 46 Konseling Islam adalah mencakup keseluruhan unsur yang ada dalam konseling secara umum ditambah lagi dengan unsur iman sebagai spesifikasi atau ciri khusus yang belum ada dalam konseling secara umum. 47 Selain itu, jika ditinjau dari aspek Islam maka konseling islam mengandung arti ketundukan, keselamatan dan kedamaian. 45 Willis Sofyan, Konseling Individual Teori dan Praktek Bandung: CV. Alvabeta, 2010, hal. 04. 46 Komaruddin, Dakwah dan Konseling Islam Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2008, hal.55. 47 Komaruddin, Dakwah dan Konseling Islam Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2008, hal. 66. 28 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id b. Tujuan Bimbingan dan Konseling Islam Adapun tujuan-tujuan dari bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut: 48 1 Manusia dibekali dengan potensi akal, pendengaran, penglihatan dan hati serta petunjuk ilahiyah, sehingga seharusnya ia melaksanakan tugas-tugas keagamaan yang diberikan Allah kepada dirinya, sebagai kholifah, yaitu orang yang melaksanakan apa yang telah dilaksanakan genarasi sebelumnya, sekaligus sebagai abdullah yaitu penyembah Allah. Dalam konsep Al- qur’an dijelaskan tentang konsep Rububiyah atau perantara dan Uluhiyah atau memprioritaskan untuk selalu mendekatkan diri pada Allah, masing-masing surat Ibrohim[14] ayat 01 dan surat al-Ahzab[33] ayat 70-71. Adapun bunyi ayatnya disebutkan berurutan sesuai isi di atas yakni:                   Artinya: “Alif, laam raa. ini adalah kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, yaitu menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji ”QS. Ibrohim:01. 49 48 Komaruddin, Dakwah dan Konseling Islam Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2008, hal. 62-63. 49 Departemen Agama, Terjemah Al- Qur’anul karim, Semarang: Alawiyah. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id                          Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar 70, Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar 72 ” QS. al-Ahzab :71-72. 50 2 Membentuk pribadi sehat menurut islam yang diukur berlandaskan fungsi iman sebagai penuntun kognitif, afektif dan psikomotorik manusia. Dalam hal ini berarti berfikir, bertindak dan berbuat sesuai dengan fitrahnya yang mengarahkan pada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, meliputi mencintai Allah, bertaqwa, mengakui kesalahan ber- ma’ruf dan nahi mungkar, memelihara hubungan dengan Allah dan sesama manusia, berpandangan hidup lurus, saling menolong dalam kebaikan dan melarang berbuat dosa, batinnya kuat, berlaku sabar dan adil, bernasehat tentang kebenaran, selalu mengingat Allah, menjaga keseimbangan dunia dan akhirat, selalu berfikir positif dan menjaga silaturrahim. Adapun persaudaraan dan tolong-menolong serta amar maruf nahi mungkar yang dikonsepkan di atas sesuai dengan kandungan ayat-ayat sebagai berikut: 50 Departemen Agama, Terjemah Al- Qur’anul karim, Semarang: Alawiyah. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Persaudaraan pada surat al-Hujurat[49] ayat 10, Tolong-menolong pada surat al-Maidah[05] ayat 02 dan amar maruf nahi mungkar pada surat al-Taubah[09] ayat 71. Adapun bunyi ayatnya disebutkan berurutan sesuai isi di atas yakni:             Artinya: “orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”QS. al-Hujurat:10. 51                    Artinya: “dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa- Nya”QS. al-Maidah: 02. 52                             51 Departemen Agama, Terjemah Al- Qur’anul karim, Semarang: Alawiyah. 52 Departemen Agama, Terjemah Al- Qur’anul karim, Semarang: Alawiyah.