59
kenapa klien sekarang tidak bekerja lagi? kenapa sekarang klien menjadi pendiam dan sering menyendiri di dalam rumah?, dll.
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu mengusik pikiran klien, dan klien merasa kalau tetangganya itu mengetahui bahwa klien pernah
diperkosa oleh seseorang.
52
E. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
1. BIMBINGAN
DAN KONSELING
ISLAM DALAM
MENANGANI DAMPAK
PSIKOLOGI REMAJA
YANG DIPERKOSA OLEH TEMAN LAKI-LAKINYA DI PLATUK
DONOMULYO SURABAYA
Oleh : Rifatul Mahmudah
Nim : B03206012
Jurusan : BKI Tahun 2010
Persamaan dan perbedaan : persamaan judul diatas dengan judul peneliti adalah terletak pada klien yang ditangani yaitu
korban perkosaan. Akan tetapi disini terdapat perbedaan yaitu judul diatas
menangani semua dampak psikologi yang dialami korban tanpa menggunakan Terapi Realitas, sedangkan dalam judul peneliti yang
ditangani adalah rasa kecemasannya. Serta teknik penanganan dan terapi yang digunakan berbeda.
52
Hasil Wawancara dengan Klien pada tanggal 04 Nopember 2014, pukul 14.30 WIB
60
2. BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI
RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI KECEMASAN ANXIETY PADA SEORANG PRIA PRA-WAWANCARA.
Oleh : Ahmad Faozi
Nim : B032070003
Jurusan : BKI Tahun 2011
Persamaan dan perbedaan : persamaan judul diatas dengan judul
peneliti adalah
sama-sama menangani
kecemasan. Perbedaannya klien, judul diatas klien merupakan seorang pria
yang akan menghadapi wawancara, sedangkan judul peneliti klien
adalah seorang korban perkosaan. 3.
APLIKASI WAWANCARA
KONSELING DALAM
MENANGANI KORBAN
PERKOSAAN DI
PUSAT PELAYANAN TERPADU PPT JAWA TIMUR
Studi kasus seorang anak yang diperkosa oleh kakeknya sendiri Oleh
: Makhrus Ali NIM
: B03399211 Jurusan
: BKI Tahun 2006 Persamaan dan perbedaan :persamaan judul diatas dengan
judul peneliti adalah klien sama-sama korban perkosaan. Perbedaannya adalah, judul diatas hanya meneliti bagaimana tingkat
keberhasilan wawancara konseling dalam menangani klien tanpa menggunakan terapi realitas, sedangkan judul peneliti membahas
61
tentang seberapa berhasilnya aplikasi terapi realitas dalam menangani kecemasan yang dialami seseorang karena diperkosa.
4. BIMBINGAN
DAN KONSELING
ISLAM DALAM
MENGATASI KECEMASAN PARA PELAJAR DI SD SITI AMINAH SURABAYA
studi pengembangan
paket palatihan
kecemasan dalam
menghadapi ujian nasional Oleh
: Alifwati Citra Iqlimasari Nim
: B03209058 Jurusan
: BKI Tahun 2013 Persamaan dan perbedaan: persamaan judul diatas dengan judul
peneliti adalah sama-sama mengatasi kecemasan. Perbedaannya
terletak pada objeknya, judul diatas objeknya adalah siswa dalam
jumlah banyak yang cemas akan ujian nasional, dan objek peneliti
adalah seorang yang cemas karena dia menjadi korban perkosaan.
62
BAB III BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS
DALAM MENANGANI KECEMASAN PADA KORBAN PERKOSAAN DI PUSAT PELAYANAN TERPADU PROPINSI JAWA TIMUR
A. Korban Perkosaan di PPT Jawa Timu
1.
Gambaran PPT Jatim
Awal mula dibentuknya PPT Jatim adalah dari munculnya surat edaran KAPOLRI pada tahun 2003 yang menghimbau agar disetiap
rumahsakit milik polri dibentuk sebuah instalasi untuk korban kekerasan. PERDA no. 9 tahun 2005 merupakan gerbang dibentuknya
PPT Jatim yang kemudian setelah itu terbit Peraturan Gubernur PERGUB no. 28 tahun 2006 yang berisikan petunjuk teknis
pelayanan PPT Jatim serta standart operasional prosedur SOP PPT Jatim. Sebelum keberadaan PPT Jatim itu sendiri, di Jawa Timur
telah berdiri RS Bhayangkara yang merupakan rumah sakit milik POLRI dimana didalamnya terdapat unit penanganan korban.
Kemudian PPT Jatim dibentuk dan dibenahi menjadi sebuah lembaga penanganan korban kekerasan berbasisi rumahsakit dan satu atap. PPT
Jatim ini adalah satu-satunya unit PPT di Indonesia yang memegang basis lembaga satu atap.
PPT Jatim mempunyai 4 bentuk pelayanan kepada korban
kekerasan , yaitu:
a. Pelayanan psikososial
62