55
1.7. Pembahasan Hasil Penelitian
1.7.1. Efektifitas Iklan Layanan Masyarakat
Berdasarkan hasil analisis di atas, iklan layanan masyarakat mengenai pesan- pesan perdamaian pasca konflik 11 September 2011 di Kota Ambon dapat dikatakan
efektif mean = 3.24 dengan standar deviasi = 0.2600. Iklan layanan masyarakat di Kota Ambon dapat berjalan dengan efektif dapat disebabkan karena dalam
penyampaian pesan pihak televisi menggunakan aspek-aspek yang dirasa dapat mengena di hati masyarakat, seperti efek kognitif total skor = 535,25 dengan mean =
3,57, efek afektif total skor = 473,40 dengan mean = 3,16, dan efek konatif total skor = 453,75 dengan mean = 3,03 Rakhmat, 2005
yang dapat mempengaruhi seseorang untuk berperilaku dan mengambil sebuah keputusan, yakni mengikuti
pesan yang disampaikan. Dalam masyarakat yang seringkali dilanda konflik, seruan untuk melakukan
perdamaian terus dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang, salah satunya dengan menggunakan media televisi yang saat ini dirasa paling efektif untuk menyampaikan
pesan, sebagaimana diketahui bahwa masyarakat secara umum dapat mengambil manfaat dari siaran televisi.
PT. Maluku Indonesia Televisi Molluca TV juga menyampaikan pesan-pesan yang berisi perdamaian dengan tujuan memberikan nilai positif bagi masyarakat,
menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya arti persaudaraan, dan menyampaikan informasi yang penting bagi masyarakat dengan penyampaian iklan yang jelas
paparannya, jelas manfaatnya, dan frekuensi penayangan yang sering, sehingga dapat mempengaruhi perilaku masyarakat Ambon untuk bertindak secara lebih baik. Dari
hasil penelitian ini keefektifan iklan layanan masyarakat dikatakan efektif, karena hasil yang diharapkan telah sesuai dengan tujuan yang ditentukan dari program yang
telah ditetapkan Shimp, 2003. Dengan hasil yang didapati dari penggunaan kuisioner dan juga pengamatan langsung, peneliti melihat bahwa kondisi dan situasi
56
di Kota Ambon sudah dapat dikatakan menjadi Kota yang aman dan tidak mengalami dampak konflik lagi seperti beberapa tahun yang lalu. Hal itu dapat dibuktikan
melalui terselenggaranya kegiatan Islamik yakni Mtq yang berjalan di Kota Ambon pada bulan Juni 2012. Kegiatan tersebut mulai dari seluruh proses persiapan awal
yang telah disiapkan pemerintah Kota Ambon dan Provinsi sampai pada hari H dimana acara tersebut boleh berjalan sebagaimana mestinya. Terselenggaranya
kegiatan Islamik tersebut, membuktikan bahwa Kota Ambon berhasil menjadi tuan rumah yang memberikan suasana nyaman dan hangat bagi para kontingen yang
berasal dari seluruh Indonesia untuk melaksanakan kegiatan Islamik yakni Mtq. Namun, konflik yang terjadi di Kota Ambon belakangan ini adalah merupakan
konflik-konflik kepentingan, dalam artian bahwa beberapa bulan ini akan diadakan kegiatan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, sehingga ada beberapa oknum yang
dengan sengaja melakukan konflik kepentingan dalam rangka proses bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diadakan dalam tahun ini. Namun secara
keseluruhan, dari hasil penelitian yang dilakukan selama dua bulan di Kota Ambon, penulis banyak mendapati tanggapan-tanggapan positif dari para masyarakat Kota
Ambon perihal kondisi yang saat ini aman dan terhindar dari konflik yang dapat mengakibatkan semua aktifitas warga menjadi terhambat. Warga kota Ambon, yang
diwawancarai penulis mengatakan bahwa mereka tidak ingin lagi merasakan kondisi terpuruk seperti dulu. Mereka hanya ingin hidup tentram dan damai di kota tempat
mereka dilahirkan dan dibesarkan. Karena itu meskipun ada isu-isu yang sempat terdengar, mereka menanggapinya hanyalah sebatas angin lalu, karena mereka tidak
mau lagi terprovokasi. Selama dua bulan melakukan penelitian di Kota Ambon, suasana damai dan tentram itu dapat dirasakan pula oleh penulis.
57
1.7.2. Kualitas Iklan Layanan Masyarakat