Desain Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian

2. Tahap 2: Pengujian tingkat kesukaan masyarakat pada brownies tepung ubi jalar merah Pengujian tingkat kesukaan masyarakat pada brownies brownies tepung ubi jalar merah menggunakan metode hedonic test dengan panelis tidak terlatih sebanyak 80 orang panelis yaitu masyarakat daerah Sleman dan sekitarnya yang diambil secara acak yang berumur 15-25 tahun. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan jika panelis yang digunakan terlalu muda atau terlalu tua maka kemungkinan besar mereka tidak akan maksimal dalam memberikan penilaian pada borang yang telah disediakan. Sifat sensoris yang diujikan adalah warna, aroma, rasa, keempukan dan keseluruhan dari brownies tepung ubi jalar merah formula I, formula II, dan formula III. Kriteria penilaian adalah dari nilai 1 paling sangat disukai sampai dengan nilai 7 paling sangat tidak disukai. 3. Tahap 3 : Analisis Karoten Total, Proksimat dan Tekstur Analisis gizi yang dilakukan adalah analisis karoten total pada brownies standar dan brownies tepung ubi jalar merah dengan menggunakan metode spektrofotometri. Selain analisis karoten total juga dilakukan analisis proksimat dan tekstur pada produk brownies tepung ubi jalar merah. Analisis proksimat yang dilakukan adalah kadar air cara PengeringanThermogravitimetri, kadar protein Penentuan N-Total cara Mikro-Kjeldahl yang Dimodifikasi, kadar lemak dengan Soxhlet, kadar abu dan kadar karbohidrat by different. Sedangkan pengujian tekstur dilakukan dengan menggunakan Material Testing Machine. 4. Tahap 4 : Analisis Ekonomi Analisis ekonomi dilakukan untuk mengetahui nilai jual suatu produk. Adapun metode yang digunakan dalam analisis ekonomi adalah a. Perhitungan harga jual Menurut Basu Swastha dan Irawan 2002, perhitungan harga jual menggunakan metode Mark up. Mark up merupakan jumlah rupiah ditambahkan pada biaya suatu produk untuk menghasilkan harga jual, sehingga didapat perhitungan sebagai berikut Jumlah mark-up dapat ditentukan menurut kebijakan masing-masing perusahaan atau industri yang bersangkutan dengan memperhatikan tingkat kelayakan produk dan survey pasar. Dalam perhitungan harga jual nantinya akan digunakan jumlah mark-up sebesar 50 agar semua biaya- biaya yang telah dikeluarkan serta laba yang diinginkan dapat tertutup dengan pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk. b. Analisis BEP Break Even Point Metode penetapan harga yang dinamakan analisis Break-Even atau analisis impas merupakan perhitungan yang menggambarkan hubungan biaya dan penghasilan untuk menentukan pada volume berapa penjualan atau produksi agar biaya total sama dengan penghasilan total sehingga tidak mengalami kerugian Basu Swasta dan Irawan, 2002. Harga Jual = Biaya Produksi + Mark up = Biaya Produksi + x Biaya Produksi