Konsultasi RPP dilakukan kepada pembimbing di sekolah atau guru pamong terkait struktur dan isi dari RPP. Selain itu konsultasi juga
dilakukan kepada guru mata pelajaran atau guru kelas terkait dengan materi dan langkah-langkah pembelajaran.
Setelah konsultasi selesai, dilakukan revisi terhadap beberapa substansi yang perlu disempurnakan. Setelah direvisi, dilakukan
konsultasi kembali. Jika RPP telah disetujui oleh guru pamong dan guru kelas atau guru mata pelajaran maka mahasiswa dapat mengajar.
e. Pelaksanaan Praktik Mengajar terbimbing
Praktik mengajar ini merupakan inti dari kegiatan PPL. Tujuan dari kegiatan ini agar mahasiswa memiliki keterampilan mengajar yang
meliputi persiapan mengajar baik persiapan tertulis maupun tidak tertulis, juga keterampilan melaksanakan proses pembelajaran di kelas besar
maupun kelas sumber yang mencakup membuka pelajaran, memberikan apersepsi, menyajikan materi, ketrampilan bertanya, memotivasi peserta
pada saat mengajar, menutup pelajaran. Selain itu diharapkan mahasiswa bisa belajar memberikan ulangan harian, mengoreksi, menilai dan
mengevaluasi. Dalam kegiatan mengajar ini mahasiswa didampingi oleh guru mata pelajaran atau guru kelas. Pelaksanaan praktik mengajar
dilakukan sebanyak 6 kali secara terbimbing
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan
Kegiatan praktik pengalaman lapangan dilakukan untuk membekali mahasiswa terkait pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara nyata di sekolah.
Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh di perguruan tinggi dalam proses pembelajaran di sekolah. Sebelum memulai
kegiatan praktik pengalaman lapangan mahasiswa melakukan beberapa kegiatan sebagai persiapan sebelum mereka diterjunkan di tempat PPL. Adapun kegiatan
sebelum PPL adalah sebagai berikut: 1.
Pelaksanaan PPL 1 Bagi mahasiswa Pendidikan Luar Biasa pelaksanaan PPL 1 merupakan salah
satu kewajiban yang harus ditempuh mahasiswa sebelum melakukan PPL 2. Sebelum PPL 1 dilaksanakan mahasiswa diberikan pembekalan terkait
prosedur, teknis, dan tips menghadapi masalah di sekolah. Pembekalan dilakukan di ruang Abdullah Sigit FIP. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa
Pendidikan Luar Biasa yang mengambil mata kuliah PPL 1. Pada PPL 1 mahasiswa PLB diharuskan melakukan asesmen kasus yang terdapat di
sekolah. Kasus yang disajikan merupakan rekomendasi dari pihak sekolah. Bagi mahasiswa PLB yang mengambil kekhususan tunanetra, dianjurkan
untuk melakukan asesmen di sekolah luar biasa yaitu SLB A YAAT Klaten. Asesmen dilakukan secara menyeluruh, yaitu aspek akademik, non
akademik, kemampuan orientasi dan mobilitas, serta kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari. Setelah melakukan asesmen, mahasiswa diminta
mengajukan dan mendiskusikan hasil asesmen yang telah dilakukan dalam forum case conference. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa tim PPL SLB A
YAAT Klaten dan dosen pembimbing lapangan. Peserta memberi masukkan, kemudian hasil case conference diwujudkan dalam suatu program RPI dan
PPI yang disesuaikan dengan hasil asesmen dan case conference. Program yang telah disusun dapat dijadikan acuan dalam melakukan pembelajaran
saat PPL 2.
2. Pembekalan PPL 2