UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1. Analisis Sistem
Pembahasan pada tahap analisis sistem pakar diagnosa disleksia pada anak ini berupa kegiatan mengamati proses input dan pengolahan data serta proses output informasi
dengan untuk membantu peningkatan proses-proses organisasional. Ada beberapa tahap yang dapat dilakukan dalam mengalisis sistem, yaitu sebagai berikut:
3.1.1. Analisis Masalah
Masalah utama yang diangkat dari penelitian ini yaitu bagaimana membuat sistem pakar yang mampu mendiagnosa disleksia pada anak yang dilakukan secara tidak
manual yaitu dengan cara menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan sistem pakar antara YA atau TIDAK, yang kemudian berakhir pada kesimpulan serta saran
penaganan berupa terapi yang dapat dilakukan oleh orang terdekat sang anak. Untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini digambarkan dengan menggunakan
diagram Ishikawa sepertiyang terlihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Diagram Ishikawa
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1.2. Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem bertujuan untuk memahami kebutuhan dari sistem baru. Kebutuhan sistem terbagi ke dalam dua jenis yaitu kebutuhan fungsional dan
kebutuhan nonfungsional. a. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional berisi informasi dan proses apa saja yang harus dilakukan oleh sistem yaitu:
1 Sistem dapat dijalankan dengan menginstal aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa disleksia berbasis Android.
2 Sistem yang akan dibangun harus mampu menerima inputan, diantaranya yaitu:
a User atau pasien, sebelum konsultasi terhadap sistem, terlebih dahulu harus mengisi biodata untuk memperoleh akses kedalam sistem.
b User atau pasien menginput jawaban YA atau TIDAK dari pertanyaan yang diberikan sistem berdasarkan data dari pakar.
3 Sistem dapat melakukan proses untuk mendapatkan informasi berupa hasil diagnosa
berdasarkan jawaban
yang diberikan
user dengan
mengimplementasikan metode Naive Bayesian. 4 Sistem dapat memberikan solusi kepada pasien atau user sebagai tindakan
lanjut berdasarkan kemungkinan hasil diagnosa, selain itu sistem juga menyediakan sarana terapi sederhana sebagai pembelajaran terhadap anak
pembelajaran multimedia. 5 Sistem dapat memberi informasi bantuan terhadap penggunaan aplikasi,
informasi dari disorder gangguan, serta informasi pakar dari sistem tersebut.
b. Kebutuhan Nonfungsional Kebutuhan nonfungsional merupakan kebutuhan yang tidak berhubungan
secara langsung dengan sebuah sistem dan bertujuan untuk mendukung kebutuhan fungsional yang sudah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Persyaratan non-fungsional merupakan suatu persyaratan yang mendeskripsikan
fitur, karakteristik, serta batasan yang lainnya untuk menentukan suatu sistem tersebut memuaskan atau tidak. Terdapat beberapa persyaratan non-fungsional
yang harus dipenuhi diantaranya: 1. Performa Performance
Sistem atau perangkat lunak yang akan dibangun harus dapat menunjukkan hasil dari proses diagnosa disleksia.
2. Mudah digunakan User friendly Sistem yang akan dibangun harus user friendly, artinya bahwa sistem mudah
digunakan oleh user dengan tampilan interface yang sederhana dan mudah dimengerti.
3. Informasi Information Persyaratan informasi merepresentasikan informasi yang sangat penting bagi
pengguna dalam konteks isi, akurasi, dan format. 4. Hemat Biaya Economic
Sistem atau perangkat lunak yang digunakan tidak memerlukan perangkat tambahan yang dapat mengeluarkan biaya.
5. Kontrol Control Sistem yang akan dibangun harus dapat menampilkan kotak dialog kesalahan
ketika user salah dalam melakukan penginputan.
3.2. Perancangan Sistem