Pengembangan Infrastruktur Pariwisata PENGEMBANGAN FASILITAS DI AGROWISATA KARAMBA

commit to user 30 ikut membudidayakan ikan di wilayah tersebut yaitu PT.Aqua Farm. Jadi dalam pengelolaannya karamba adalah milik dari beberapa pihak yaitu : a. Instansi pemerintah yaitu : Dinas Pariwisata dan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Wonogiri. b. Pemilik karamba yaitu : petani ikan dan juga pihak swasta PT.Aqua Farm.

C. Pengembangan Infrastruktur Pariwisata

1. Pengembangan Infrastruktur Agrowisata Karamba Yang Dilakukan Pemerintah Kabupaten Wonogiri Sejak karamba menjadi salah satu obyek wisata di kawasan Waduk Gajah Mungkur, baik Dinas Pariwisata ataupun Pemkab Kabupaten Wonogiri mulai memperbaiki dan membangun infrastruktur yang memadai baik di karamba atau pun disekitar obyek wisata. Baik memperbaiki akses jalan untuk mempermudah menuju Agrowisata Karamba dan membangun jalan di lokasi wisata yang cukup memadai supaya memberikan nilai tambah bagi wisatawan yang berkunjung. Pemkab melalui Dinas Pariwisata juga menyediakan fasilitas lain yang dibutuhkan dan mudah didapat oleh wisatawan, disekitar obyek wisata tersebut pengunjung juga mudah untuk mendapatkan fasilitas akomodasi, mulai hotel melati yang ada pinggir jalan menuju lokasi wisata, tempat makan yang banyak dan mudah dijumpai di sepanjang jalan dan penjual ikan baik mentah ataupun matang yang bermacam – macam menyediakan jenis ikan dengan harga murah yang juga bisa menjadi buah tangan. Penambahan atau pembangunan fasilitas di obyek wisata tersebut belum akan dilakukan lagi. Pembangunan atau commit to user 31 penambahan fasilitas lain yang lebih mendukung dan memadai lagi oleh Dinas Pariwisata dikarenakan keterbatasan dana dan Dinas Pariwisata hanya mempunyai sedikit peran dalam pengelolaan Agrowisata tersebut. Meskipun masih terdapat keterbatasan akan fasilitas namun keindahan alam hamparan air yang sangat luas memberikan keindahan dan kenyamanan tersendiri bagi para pengunjungnya. Fasilitas yang ada di Agrowisata Karamba sekarang sudah jauh lebih baik daripada beberapa tahun yang lalu mesikipun masih banyak kekurangan dan penanganan perbaikan yang dilakukan tetapi Dinas Pariwisata berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi wisatawan. Harga karcis masuk atau retribusi di Agrowisata Karamba sebesar Rp. 1100,00 setiap hari. Setiap hari Agrowisata karamba ini juga membuka tempat pemancingan umum yang dikenai retribusi Rp. 750 orang. Di Agrowisata Karamba hanya terdapat satu kantor yang dipakai oleh Dinas Perikanan dan Kelautan sedangkan Dinas Pariwisata belum mempunyai kantor tersendiri dikarenakan obyek Agrowisata Karamba merupakan obyek di kawasan Waduk Gajah Mungkur. Di wilayah perairan setiap tahunnya pihak swasta yaitu PT.Aqua Farm dan juga petani karamba membayar sewa atas lahan yang ditempati kepada Dinas Perikanan sebesar Rp. 360 m 3 tahun sesuai dengan PERDA Kabupaten Wonogiri N0.23 tahun 2003. Sedangkan Dinas Pariwisata menjadi pengelola di wilayah darat, seperti retribusi, pengadaan kegiatan wisata dsb. Keterbatasan peran yang dimiliki oleh Dinas Pariwisata menjadi kendala mendasar bagi Dinas Pariwisata untuk bisa lebih mengembangkan fasilitas yang memadai di commit to user 32 Agrowisata Karamba dan untuk rencana kedepannya Dinas Pariwisata belum ada rencana untuk menambahi ataupun membangun fasilitas di Agrowisata Karamba. Pengembangan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata memang dilakukan secara bertahap mulai dari menjadikannya karamba menjadi agrowisata yang ada di Kabupaten Wonogiri hingga pengadaan fasilitasinfrastruktur pariwisata untuk lebih menambah kenyamanan wisatawan yang berkunjung. 2. Pengembangan Infrastruktur Agrowisata Karamba Yang Dilakukan Oleh Masyarakat Setempat Apabila Pemkab melalui Dinas Pariwisata melakukan pengembangan dalam kaitannya fasilitas yang bisa dipakai untuk umum. Fasilitas yang bisa mendukung terlaksanakannya wisata dengan baik tetapi tidak begitu dengan masyarakat setempat, khususnya petani ikan dan warga yang mempunyai usaha di Agrowisata Karamba. Apabila dulu petani ikan hanya mempunyai karamba untuk pembudidayaan dan setelah itu hasilnya dijual dan seperti itu seterusnya, sekarang petani ikan mulai mengembangkannya dengan menambah fasilitas di karambanya, meskipun hanya beberapa petani ikan. Di karambanya sekarang terdapat rumah makan apung yang bisa dijadikan pengunjung untuk beristirahat walaupun hanya di buka kalau hari libur saja. Ada beberapa petani ikan dan warga yang mempunyai perahu motor yang juga disewakan bagi wisatawan yang ingin berkeliling karamba. Jadi dengan adanya inisiatif dari masyarakat tersebut secara tidak langsung telah memberikan hal menarik lain yang bisa di nikmati di Agrowisata Karamba meskipun itu bersifat milik pribadi commit to user 33 tetapi telah membantu pemerintah untuk menambah fasilitas yang ada di obyek wisata. Bagi pihak swasta yaitu PT. Aqua Farm tidak ada upaya yang dilakukan dikarenakan pihak swasta tersebut menyewa lahan di karamba hanya untuk pembudidayaan ikan untuk perusahaannya sendiri itu menjadikan batasan antara Pemerintah, masyarakat serta pihak swasta. Terdapat juga larangan dari pihak swasta seperti tidak diperbolehkannya menangkap ikan diwilayah pembudiyaan ikan milik PT. Aqua Farm. Kerja sama yang dilakukan dengan pemerintah hanya sebatas penyewaan lahan menjadikan pihak swasta tidak terkait dengan pengembangan wisata di karamba. Pembangunan fasilitas yang dilakukan oleh masyarakat khususnya petani ikan untuk menarik wisatawan supaya berkunjung di Agrowisata Karamba merupakan inisiatif yang positif agar pengunjung yang berkunjung merasa terkesan dan mempunyai keinginan untuk mengunjungi karamba kembali. commit to user 42

BAB IV UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI