a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: -
jenis kelamin -
umur penderita ≥ 20 tahun
- derajat penyakit stadium 5
b. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah data rekam medik tidak lengkap
atau kurang dari data pada kriteria inklusi.
4.4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data skunder, yaitu data yang diperoleh dari pencatatan data rekam medis pasien penyakit ginjal
kronik yang disertai diabetes mellitus dan hipertensi di Klinik Rasyida Medan tahun 2011
4.5. Pengolahan dan Analisa Data
Data akan diolah secara manual, dengan cara melihat banyaknya penyakit ginjal kronik yang disertai diabetes mellitus dan hipertensi kemudian dianalisa
dengan menggunakan program SPSS.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Rasyida Medan yang berdiri sejak tahun 1995. Pendirian Klinik Rasyida Medan diawali dengan 1 unit dialisis dengan 5
mesin dan satu unit water treatment yang terletak di jalan D.I Panjaitan No. 144, Medan. Klinik Rasyida Medan secara geografis terletak di Kelurahan Sei
Sikambing dan Kecamatan Medan Petisah. Fasilitas yang dimiliki Klinik Rasyida Medan terdiri dari ruang
hemodialisis dengan 30 mesin dengan water treatment, ruang praktek dokter, rontgen, USG, EKG apotik dan ambulans.
Kegiatan di Klinik Rasyida Medan dilakukan setiap hari, kecuali hari Minggu dan hari libur. Kegiatan hemodialisis juga dilakukan setiap hari, kecuali
hari Minggu dan hari libur yang dilaksanakan setiap dua kali sehari dengan 2 orang dokter jaga, yaitu pada pukul 08.00 WIB dan 13.00 WIB, sedangkan
kegiatan praktek dokter spesialis dimulai pada pukul 17.00 WIB.
5.1.2 Deskripsi sampel berdasarkan jenis kelamin
Jumlah sampel responden yang terlibat dalam studi ini adalah sebesar 120 responden. Semua data responden diambil dari data sekunder, yaitu rekam medis
pasien DM dan hipertensi yang mengalami GGK stage 5 dan menjalani hemodialisis di Klinik Rasyida Medan Tahun 2011
Tabel 5.1 Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin penderita GGK Jenis kelamin
Frekuensi n Persen
Laki-laki 72
60 Perempuan
48 40
Total 120
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 5.1 diketahui bahwa dari 120 sampel terdapat 72 orang berjenis kelamin laki-laki 60 dan 48 orang berjenis kelamin perempuan
40.
Tabel 5.2 Distribusi sampel berdasarkan usia penderita GGK Umur
Frekuensi n Persen
20 – 40 tahun 19
15,8 40 – 70 tahun
71 59,2
70 tahun 30
25,0
Total 120
100
Secara keseluruhan, rata-rata umur sampel yang terbanyak pada penelitian ini adalah 41-70 tahun sebanyak 71 59,2 terbanyak kedua 70 tahun
sebanyak 30 25,0 dan paling rendah 20-40 tahun sebanyak 19 15,8 orang.
Tabel 5.3 Distribusi sampel berdasarkan penyebab penderita GGK Penyebab
Frekuensi n Persen
DM 42
35 Hipertensi
68 57
DM dan hipertensi 10
8
Total 120
100
Dari keseluruhan distribusi tabel di atas didapatkan penyebab GGK yang paling banyak adalah Hipertensi sebanyak 68 57, DM sebanyak 42 35 dan
yang terendah terdapat pada penderita Hipertensi dan DM sebanyak 10 8 orang.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 Distribusi sampel berdasarkan komplikasi penderita GGK Komplikasi
Frekuensi n Persen
Hipotensi 40
33,3 Kram otot
3 2,5
Mual dan muntah 10
8,3 Sakit kepala
10 8,3
Sakit dada 5
4,2 Sakit punggung
5 4,2
Gatal 2
1,7 Demam
20 16,7
Menggigil 25
20,8
Total 120
100
Secara keseluruhan, berdasarkan lamanya menjalani Hemodialisia pada pasien DM dan Hipertensi yang mengalami GGK Stage 5 yang paling banyak
adalah hipotensi sebanyak 40 33,3, menggigil sebanyak 25 20,8, demam sebanyak 20 16,7, mual dan muntah sebanyak 10 8,3, sakit kepala
sebanyak 10 8,3, kram otot sebanyak sakit dada sebanyak 5 4,2, sakit punggung sebanyak 5 4,2, kram otot sebanyak 3 2,5 dan yang terakhir
adalah gatal sebanyak 2 1,7 orang.
5.1. Pembahasan
Dari penelitian dia atas didapatkan penyebab tersering yang menyebabkan GGK stage 5 adalah hipertensi 68 orang 57 hal ini di karenakan distribusi
hipertensi lebih banyak di Klinik Rasyda Medan Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya. Menurut hasil penelitian Andika 2009 yang dilakukan di Medan,
tercatat sebagian besar sampel yaitu 53,6 menderita hipertensi sebagai etiologi penyakit ginjal kronik.
Dari penelitian didapatkan usia yang paling sering mengalami GGK adalah 41-70 tahun hal ini disebabkan penurunan fungsi organ dan penyakit penyerta
yang menyebabkan GGK hal ini sejalan dengan Anggie Hanifa dengan judul “
Universitas Sumatera Utara
Prevalensi hipertensi sebagai penyebab penyakit ginjal kronik di Unit Hemodialisis RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2009”.
Dari penelitian berdasarkan jenis kelamin yang menderita GGK yaitu laki-laki sebanyak 72 60 dan penyebab yang paling banyak menyebabkan
GGK adalah hipertensi sebanyak 68 57. Hal ini dikarenakan laki-laki memiliki faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya GGK diakibatkan pola hidup
yang tidak sehat seperti merokok ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Anggie Hanifa dengan judul “ Prevalensi hipertensi sebagai penyebab
penyakit ginjal kronik di Unit Hemodialisis RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2009”.
Berdasarkan tabel di atas didapatkan klasifikasi DM yang menyebabkan GGK Stage 5 seluruhnya adalah DM Tipe II sebanyak 42 35 hal ini
dikarenakan pola hidup yang tidak sehat ini sejalan dengan World Health Organization WHO telah mengumumkan bahwa prevalensi diabetes melitus
DM akan meningkat di seluruh dunia pada milenium ketiga ini, termasuk negara di Asia Tenggara, di antaranya di Indonesia
Lamanya penderita DM menyebabkan GGK dari keseluruhan distribusi tabel di atas didapatkan klasifikasi lamanya DM yang menyebabkan GGK Stage
5 yang paling banyak adalah 16-20 tahun sebanyak 22 52,4 hal ini mungkin di karenakan komplikasi yang di sebabkan oleh DM seperti hipertensi dan
penyakit jantung lainnya dapat menyebabkan GGK ini sejalan dengan penelitian Maddal Umri 2010 di RSU. Dr. Pirngadi Medan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan